Tentara dam Mafia 02

" Halo, kamu lagi apa?"

" Halo A' Bim, aku lagi ngerjain pesenan buat besok nih."

" Ini udah larut lho, kok masih belum istirahat."

" Dikit lagi aja kok."

Bimo tersenyum saat melihat wajah ayu milik seroang wanita yang sekarang ini tengah melakukan panggilan video dengannya. Meskipun wanita itu sedang sibuk, tapi Bimo suka saja melihatnya.

Tangan yang memecahkan telur, mengocok adonan, lalu hingga menjadikannya sebuah kue yang lezat. Bimo suka setiap proses yang dilakukan oleh wanita itu.

" A' aku ini lagi baking lho. Aa' ngelihatnya kayak lagi lihatin orang atraksi."

" Mila meuni geulis pisan, Aa' jadi betah lihatin Mila begini."

Mila kusuma, seorang wanita berusia 25 tahun itu adalah seorang pengusaha muda yang bergerak dalam bidang kuliner. Entah sejak kapan Bimo mengenal Mila, namun Bimo merasakan hal lain di hatinya saat bersama wanita itu.

Tepatnya saat dia diajak oleh seorang teman untuk datang ke sebuah kafe yang juga ada di kota itu. Awalnya biasa saja, tapi seringnya bertemu terlebih karena mereka berasal dari kota yang sama, membuat pembicaraan mereka berjalan dengan sangat lancar.

Ya Bimo dan Mila sama-sama berasal dari kota kembang, meskipun tidak dari satu wilayah. Namun karena mereka memiliki banyak kesamaan, maka banyak hal juga yang mereka berdua bisa bicarakan.

Pertemuan itu menjadi sangat intens, dan hal tersebut membuat cinta Bimo kepada Alina berkurang karena ia mulai menaruh hati kepada Mila.

" Ya udah atuh Bim, kalau gitu lah mending sama Mila aja. Lagian Alna itu kelihatannya kayak yang kasar gitu. Beda jauh sama Neng Mila yang lembut, keibuan. Dan lagi nya, pangkat Alna lebih tinggi dari kamu. Ibu teh khawatir kalau kalian nikan nanti kamu nya teu dihormati."

Bimo tentu bercerita mengenai kedekatannya dengan Mila kepada sang ibu, dan siapa sangka bahwa ibunya mendukung dirinya dengan Mila. Itu bagai angin segar untuk Bimo.

Sebenarnya ucapan sang ibu tentang perbedaan pangkat itu lah yang sudah beberapa waktu Bimo pikirkan.

Bimo seroang Letnan dan Alna adalah seorang Mayor. Jelas pangkat Alna lebih tinggi, dia sering merasa minder akan hal itu.

Dia juga bisa merasakan perbedaan antara saat bersama dengan Mila dan Alna. Bersama Mila, Bimo merasa nyaman dan bebas bicara apapun. Sedangkan bersama Alna, ia merasa terbatas. Apalagi saat Alna tengah bicara tentang pekerjaannya.

Memang benar selagi belum menikah, bebas bagi siapapun untuk memilih yang terbaik dari semua yang baik. Namun juga bukan sepeti itu caranya. Memutuskan pertunangan tanpa alasan yang jelas. Bukankan tunangan juga kesepakatan dua belah pihak?

" A' Bim, kapan balik lagi ke kampusnya?"

" Sebenernya udah selesai, aku tinggal tugas akhir aja. Kenapa?"

 Mila hanya menggelengkan kepala, mereka sudah menjalin hubungan selama 4 bulan ini, namun sebenarnya Bimo belum membuat hubungan mereka memiliki status.

" Ada yang ingin aku bicarain, kalau nggak sibuk, besok bisa ketemu?"

" Tentu saja, di tempat mu aja ya?"

Mila mengangguk, memang lebih nyaman untu bertemu di kafe miliknya. Meskipun tidak besar namun tempatnya lumayan ramai. Banyak pelanggan yang hanya sekedar makan dan minum serta nongkrong, atau membeli kue dan dibawa pulang.

Panggilan video diakhiri dengan Mila yang menyelesaikan pekerjaannya. Jam sudah menunjukkan pukul 02.00, sudah termasuk dini hari dan hanya tinggal beberapa jam lagi menuju pagi.

Mila dan Bimo berjanji bertemu saat sore hari, karena paginya Bimo harus melapor dan bekerja di kantor kesatuan. Ketika Bimo bertemu Alna, ada perasaan canggung yang dirasakan oleh pria itu. Apalagi saat dia melihat wajah Alna yang sembab, ia yakin itu karena Alna menangis.

" Al, aku sungguh minta maaf."

" Emangnya kalau minta maaf semua bisa selesai dan kembali lagi seperti nggak terjadi apa-apa hah?"

Alna bicara tepat di telinga Bimo. Ia sungguh kesal dan rasanya ingin menghantam wajah pria itu.

Beruntung mereka belum mengurus untuk pernikahan mereka, karena proses menikah di kesatuan tentara itu tidak lah mudah. Ada proses yang panjang dan lama.

Jika itu sudah dilakukan, pasti akan banyak hal yang benar-benar membuat Alna sendiri kesulitan.

" Emang bener kata Ayah, aku seharusnya nggak buru-buru tunangan sama kamu. Kamu nggak jauh beda sama ABG labil. Haah, bisa-bisanya kebersamaan kita 3 tahun kamu anggap cuma mainan gini. Mutusin pertunangan tanpa alasan yang jelas. Gila gila gila, kau beneran gila Bim. Kalau sekarang aku tanya lagi apa alesan kamu mutusin aku, aku yakin kamu nggak akan bisa jawab kan? Heh, looser."

Drap drap drap

Alna pergi meninggalkan Bimo dengan kemarahan yang luar biasa. Sorot mata Alna sungguh berapi-api. Jika saat ini mereka tidak ada di markas, Bimo yakin Alna pasti akan melancarkan bogem mentah ke dirinya.

Haaaah

Bimo membuang nafasnya kasar. Setiap di depan Alna dia merasa sangat terintimidasi. Maka inilah yang membuatnya ragu untuk menikahi wanita itu. Ia merasa dirinya sepanjang hidup akan selalu berada di bawah tekanan Alna. Terlebih keluarga Alna juga memiliki jabatan tinggi.

Pertanyaannya, mengapa dulu Bimo berani mendekati dan mencintai Alna jika dia memang takut dengan background keluarga dari Alna? Mengapa baru sekarang dia merasa begitu?

Jam bergulir dengan lambat, Bimo segera ingin pulang dan menemui Mila. Dia sudah tidak sabar dengan apa yang ingin Mila sampaikan.

Memikirkan Mila ternyata dapat sedikit mengaburkan tentang Alna.

" Naah siip, udah waktunya ternyata." Bimo bangkit dari duduknya, dia kemudian bergegas untuk pulang. Dengan langkah yang ringan dan full senyuman, Bimo mengendarakan mobilnya menuju ke kafe milik Mila.

Sesampainya di sana, kondisi kafe yang belum rame membuat Bimo lega karena dia bisa bicara lama dan leluasa.

" Assalamualaikum, Mila."

" Wa alikumsalam A' , udah sampai ternyata. Aku pikir masih nanti. Duduk, aku ambilkan minum, seperti biasa kan?"

Bimo mengangguk, hal kecil seperti inilah yang membuat Bimo tertarik pada Mila.

Tak!

" Nah ini A' diminum dulu."

Srupuuut

Kopi hitam dengan gula sedikit dan ditambah krimer, itulah yang disukai Bimo. Dimana panasnya pun pas.

" Nah, sekarang apa yang ingin Mila bicarakan sama Aa'?"

" Ini, sebelumnya maaf kalau terkesan kayak nggak pantes. Cuma Mila mau nanya ke Aa', sebenarnya hubungan kita teh apa ya A'? Kita udah 4 bulan kayak gini, tapi A' Bimo belum sekalipun membuat hubungan kita jadi jelas."

Bimo tersenyum mendengar pertanyaan Mila, dia sebenarnya juga ingin mengatakan tentang hal itu. Dari kemarin Bimo mencoba untuk menahannya karena dia masih memiliki sebuah ikatan dengan Alna. Namun sekarang sudah tidak lagi, jadi dia merasa bebas untuk mengutarakan maksudnya.

" Mila, Aa' suka sama Mila. Ini serius, Aa' ngerasa nyaman dengan Mila ada di sisi Aa'!"

" Oooh jadi gitu! Hahaha bajingan sampah ini ternyata punya wanita lain ya? Good, is very good. Ternyata Bim, kau benar-benar pria paling sampah yang pernah kutemui. Woaaah luaaar biasa."

Plok plok plok

TBC

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Hai kk...
Aku udh mmpir lg...aku udh bca crta yg lain jg lho...😁😁😁....
btw,aku ttip bogem mntah dong buat bimo s pcundang.....gmes pgn nonjok....😠😠😠

2025-03-10

3

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

Mila km tau g sih km merusak hubungan pertunangan orang walaupun cwonya menyambut tapi km g kuatir km juga bkln dikhianati

2025-03-10

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

km g bisa belajar dari sama bapaknya alna calon mertua mu,dia juga sama pernah diposisi mu

2025-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!