Tentara dan Mafia 03

" Halo Al, udah kelar belum kerjanya. Keluar yuk?"

" Wokee In, udah nih."

Alna tersenyum lebar saat mendapat telepon dari temannya. Indi adalah seorang guru, namun dulu mereka teman satu sekolah saat SMP. Meskipun jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing, tapi Alna dan Indi kadang pergi besama. Entah hanya sekedar makan atau bicara ngalor ngidul tidak jelas.

" Motoran aja kan ya?"

" Yoi."

Rupanya Indi sudah ada di depan dengan motornya. Alna yang juga membawa motor memilih meninggalkan motornya dan berboncengan dengan Indi.

Disepanjang jalan Alna menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Dia bercerita bahwa Bimo memutuskan pertunangan mereka.

" Apa, edan po dia? Kok tiba-tiba sih? Kalian kan yo ndak ada masalah to?"

" Setahu ku ya nggak ada In. Makanya aku lumayan kaget pas dia bilang mau putus. Jujur aku ngerasa kecewa In."

" Yo wajar lah kamu ngerasa kecewa. Ya udah lah, mungkin dia bukan jodoh yang terbaik buat kamu. Cuma itu kesimpulannya Al."

Alna mengangguk, dia memeluk Indi dari belakang. Indi benar-benar teman terbaiknya. Mereka tidak memiliki profesi yang sama namun mereka memiliki satu frekuensi yang sama sehingga nyaman satu sama lain.

" Nah sampai, ini tempat yang lumayan viral nih akhir-akhir ini. Kuenya katanya enak, makanya aku penasaran."

" Okee, markicob."

Indi membawa Alna kesebuah kafe yang memang lagi hits beberapa waktu belakang ini. Namun saat Indi memarkirkan motornya, Alna seperti melihat mobil yang tidak asing. Di parkiran itu hanya ada satu mobil dan satu motor milik mereka yang baru saja datang.

" In, ini kayak mobil Bimo deh?"

" Eh iya bener, dia lagi di dalam kali Al. Kamu nggak apa ketemu sama dia?"

" Nggak masalah kok. Bagus jadi aku bisa nanya ke dia lebih jelas lagi."

Indi mengangguk, dia lalu menggamit lengan Alna dan bersiap masuk ke dalam. Indi yang sudah beberapa kali ke sana tentu sudah mengenal tempat itu sekaligus juga owner nya karena beberapa kali mengobrol.

Mata Indi memicing saat melihat pemilik kafe tersebut tengah duduk saling berhadapan dengan pria berpakaian tentara yang juga ia kenal.

" Lho itu kan. Al itu~"

Belum selesai Indi bicara, ternyata Alna sudah pergi dari sisinya. Saking fokusnya Indi dengan apa yang ia lihat, dirinya sampai tidak sadar bahwa temannya sudah tidak ada di sampingnya.

Inda pun bergegas untuk menghampiri Àlna yang sudah berteriak dengan penuh rasa emosi.

" Oooh jadi gitu! Hahaha bajingan sampah ini ternyata punya wanita lain ya? Good, is very good. Ternyata ya Bim, kau benar-benar pria paling sampah yang pernah kutemui. Woaaah luaaar biasa."

Plok plok plok

Alna bertepuk tangan dengan sangat keras. Bukan hanya Bimo yang terkejut atas adanya Alan di sana, Mila pun juga kaget. Wanita itu tidak tahu dengan apa yang terjadi di depannya. Dia tidak tahu siapa wanita yang menggunakan baju loreng sama dengan Bimo dan tampak begitu marah.

" Maaf, Mbak siapanya A' Bimo ya?"

" Aah ternyata mbaknya ini belum dikasih tahu ya. Mbak, sampai semalam pria brengsek ini masih tunangan saya. Dia tiba-tiba mutusin tunangan tanpa kejelasan. Dan jeng jeng jeng, ternyata dia punya wanita lain dong. Udah berapa lama kamu kenal sama pria bajingan ini mbak?"

Degh!

Mila sangat terkejut, dari ekspresi wajahnya benar-benar sangat terkejut. Selama ini dia tahunya Bimo adalah pria single. Siapa kira pria itu sudah memiliki tunangan.

Wanita itu seketika menciut, mulutnya tertutup rapat. Sungguh dia tidak tahu status Bimo yang sudah tidak sendiri.

" Mbak, jawab aja. Saya nggak nyalahin Mbaknya kok karena saya lihat Mbak kaget berarti Mbaknya nggak tahu."

" Maaf Mbak, saya beneran nggak tau kalau A' Bimo udah punya tunangan. Saya, saya kenal A' Bimo udah 4 bulan ini."

" Terus Mbaknya suka sama dia?"

Diamnya Mila berarti jawabannya adalah iya. Alna bukan wanita bodoh yang tidak tahu tatapan suka seorang wanita kepada pria di depannya.

" Alna, kita bicara di luar," ucap Bimo setelah dia terdiam begitu lama.

" Ngapain, sini aja lah. Ngapain bicara di luar. Sekalian biar Mbak ini denger. Gini ya Mbak, dia udah bukan tunangan saya. Dia sekarang pria SINGLE. Silakan Mbak ambil. Tenang aja, saya juga nggak sudi buat balik sama dia. Pengkhianat beraninya dia selingkuh. Haah, bener-bener nggak aku duga. Tau nggak Bim, kamu brengsek sumpah."

Alna membalikkan badannya dan pergi dari tempat itu. Bimo lalu berdiri dan hendak mengejar Alna, namun dihadang oleh Indi.

" Aku peringatin ya Bim, nggak perlu lagi kamu deketin Alna. Aku beneran nggak nyangka kamu sejahat ini sama dia. Brengsek!"

Indi mengejar Alna setelah mengatakan hal tersebut kepada Bimo. Bimo hanya bisa kembali duduk dalam diam. Sedangkan Mila, dia pun cuma bisa diam. Wanita itu kemudian berdiri dan masuk ke dalam tanpa bicara apapun kepada Bimo.

Mila juga tidak tahu bagaimana dia harus bersikap. Bohong jika dia berkata tidak suka dengan ungkapan cinta dari Bimo. Tapi siapa yang pernah mengira bahwa Bimo adalah pria yang sudah bertunangan.

" Neng, Aa' mau bicara dulu. Aa' mau jelasin."

" Aku butuh waktu sendiri A', silakan A' Bimo pulang dulu. Dan untuk sementara jangan hubungi aku dulu."

Bimo melenggang pergi dengan sangat lesu. Ia tidak pernah menyangka bahwa ini akan terjadi sekarang. Di waktu dia menyatakan cinta kepada Mila, ada Alna di sana. Sungguh kebetulan yang luar biasa sekali.

Bimo memutuskan kembali ke rumahnya. Namun sebuah pemandangan yang dilihat di depan rumah membuat pria itu sangat terkejut.

" Al, ini apa?"

" Semua barangmu, semua punyamu yang pernah kamu kasihkan ke aku. Ambil lagi, aku nggak sudi nyimpennya. Dan nih, ambil kembali. Kasihkan ke wanita itu, wanita yang kamu cintai sekarang. Haah, bener-bener deh Bim. Kamu anggap apa 3 tahun kebersamaan kita! Segitu gampangnya kamu berpaling. Dasar brengsek! Cintamu beneran duri bagiku, Bim. Ini kita belum merit, kalau kita udah merit terus kamu kecantol cewek lain, kamu bakalan nyerein aku gitu. Haaah bangsat."

" Al, masuk dulu yuk ke rumah. Malu dilihat orang."

Buahahaha

Alna tertawa begitu keras. Lucu, ya Bimo sangat lah lucu melebihi badut hiburan.

" Malu kamu bilang? Kayak gini aja kamu malu. Dengarkan saya Letnan Bimo Syafarudin, Anda memutuskan pertunangan karena menyukai wanita lain saja tidak punya malu kok, masa saya yang mengatakan fakta ini harus malu. Haah sudah, aku juga males buat ngomongin ini lama-lama. Oke kita putus, bagus malah karena akhirnya aku tahu siapa sebenarnya seorang Bimo ini. So, good bye, semoga kamu bahagia dengan pilihanmu."

Tap tap tap

cekleek

Bruuumm

Sebenarnya Alna belum puas. Masih banyak yang ia ingin sampaikan tapi jika dirasa kembali agaknya percuma. Percuma karena semuanya sudah seperti ini, dia juga tidaka mengharap Bimo kembali. Hanya saja dia penasaran, apa kurangnya dia selama ini terhadap pria itu. Tidak pernah sekalipun dia menuntut.

Namun semua sudah terjadi, mungkin ini akan jadi kenangan pahit yang menjadi goresan luka di hati Alna.

" Ya mending gini. Lebih baik gagal sekarang ketimbang nanti saat udah resmi menikah. Astagfirullah, Ya Allah, entah aku harus bersyukur atau bersedih dengan apa yang terjadi sekarang ini."

TBC

Terpopuler

Comments

Azahra Rahma

Azahra Rahma

memang kalau belum menikah itu masih bisa memilih calon pasangannya nnti,,tapi bukan begini caranya Bim,,baru mutusin pertunangan tadi malam,,eh siangnya kamu dah nebak cewek lain,,,iya kalau pertunangan dgn Alna karena trpaksa lah wajar,,inikan kamu yg mohon² ke keluarga Alna supaya pertunangan di percepat

2025-03-13

1

Ani

Ani

makanya lepaskan dan selesaikan dulu yang ada sangkutannya sama kamu ... minimal 6 bulan atau setahunlah .. baru mulai dengan yang baru..

orang kalau narik ya rugi sendiri ibarat kata pepatah "yang dikejar tak dapat yang digendong berceceran"

2025-03-10

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

saya suka sekali dngn sikap Alna yg tegas gak menye" kayak cewek lain kl diputusin galau berkepanjangan 👍👍👏👏

2025-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!