Tentara dan Mafia 10

" Kenapa A', kayak lihat sesuatu?"

" Eh enggak kok, nggak ada apa-apa. Cuma orang lewat yang kaya Aa' kenal. Kamu udah dapet barang yang dimau semuanya? Kalau udah kita pulang ya. Aa' ada mau ketemu sama orang."

" Iya udah kok."

Bimo berjalan sedikit lebih cepat menuju ke mobil diikuti oleh Mila. Karena belum pernah pergi berdua seperti ini, jadi Mila beranggapan bahwa memang begitu cara berjalan Bimo. Padahal bukan, Bimo jalan seperti itu bukan karena cara jalannya melainkan karena dia terburu-buru.

Bimo yakin bahwa yang baru saja dia lihat dan mata mereka bertemu adalah Alna. Bagaimanapun dia tidak mungkin salah lihat orang.

Setelah mengantarkan Mila sampai di tempatnya, Bimo langsung pamit pergi dengan alasan ingin bertemu orang karena sudah janji. Mila hanya mengiyakan tapi wanita itu merasa bahwa saat ini Bimo tengah gusar.

" Jangan tanya aneh-aneh ah, entar dikiranya aku cewek yang posesif lagi. Dan lagian kita belum punya hubungan yang jelas. Jadi tahan Mila, tahan sampai waktunya tiba nanti."

Mila mengatakan itu pada dirinya sendiri. Dia mencoba menenangkan kegusarannya sendiri.

Sedangkan Bimo, saat ini dia sudah berada di jalan dekat rumah Alna. Ia ingin turun terus mendatangi rumah mantannya itu, tapi Bimo merasa ragu. Tidak dipungkiri dia takut menghadapi kedua orang tua Alna. Padahal sebelumnya Bimo berkata dengan lantang bahwa dia akan bicara sendiri terkait putusnya mereka berdua.

" Al, bukannya itu yang agak kesanaan itu mobilnya Bimo ya?"

" Oh hu'um Bund."

" Dah biarin aja, nggak usah disamperin. Coba dia berani nggak datang kemari, dan ngapain juga dia kesini. Awas ya Al, Bun, jangan disamperin."

Dita dan Alna mengangguk secara bersamaan atas ucapan Alsaki. Tapi meskipun ayahnya itu tidak bicara demikian, Alna juga tidak punya keinginan sama sekali untuk mendatangi pria itu.

Alna melenggang masuk ke dalam kamar. Dan ponselnya berbunyi, sudah Alna duga bahwa itu telpon dari Bimo.

Drtzzz

Drtzzz

Sekali dua kali Alna membiarkan panggilan itu. Hingga yang ketiga kalinya baru dia menjawabnya.

" Ada apa?"

" Al, aku mau tanya, kamu serius mau pergi?"

Alna menyeringai, lagi-lagi hanya hal itu yang Bimo tanyakan. Bimo sama sekali tidak berkata apapun tentang wanita itu. Bimo juga tidak meminta maaf yang benar tentang hati Alna yang sudah ia bikin hancur. Malah sekarang kesannya sepeti tidak pernah melakukan apapun.

" Yaah, apa sih yang kamu harepin dari pria kayak gini Al."

" Maksud kamu apa, Al?"

" Heh Bimo, serah ya aku mau ngapain. Aku mau pergi kek, nggek kek, peduli setan sama kamu. Kamu bukan apa-apa nya aku juga, sekarang ngapain sok-sokan pengen tahu. Lagian ya yang namanya tugas, nggak perlu diomongin sama orang yang nggak berkepentingan. Bye! Aah iya, JANGAN PERNAH GANGGU AKU LAGI!"

Tuuuuut

Alna memutuskan panggilan telponnya dengan Bimo. Ia sangat kesal sekali karena mantannya itu terkesan sok ikut campur dengan urusannya. Padahal pada hakikatnya mereka sekarang merupakan dua orang asing yang tidak perlu saling bersua lagi.

Lagi pula Bimo ini sungguh aneh sekali. Dia sudah memutuskan pertunangan dengan Alna tapi seolah-olah ingin tetap berhubungan baik.

Mungkin dalam profesionalisme pekerjaan itu bisa dilakukan, akan tetapi untuk hubungan pribadi tentu sulit untuk dilakukan.

*

*

*

" Hati-hati ya sayang, jika bisa memberi kabar ke rumah maka lakuin. Tapi kalau nggak bisa ya udah nggak apa-apa. Yang penting kamu sehat ya."

" Baik Ayah, Bunda. Jaga kesehatan juga ya."

Dita dan Alsaki memeluk erat putri mereka secara bergantian. Meskipun bukannya baru sekali ini Alna pergi tapi tetep saja mereka merasa khawatir.

Dalam tugas, sudah biasa bagi mereka untuk melepaskan seluruh rasa yang dimiliki. Karena tugas seorang prajurit tidak pernah ada yang tahu bagaimana hasilnya nanti. Mereka sudah dilatih siap untuk kehilangan.

Meskipun demikian, tetap saja setiap akan pergi, baik Dita maupun Alsaki sangat berat melepaskannya.

" Sampai jumpa kembali, Ayah, Bunda."

" Iya Nak, sampai jumpa lagi. Doa kami mengiringi mu, Sayang."

Sebuah mobil sudah menunggu di depan rumah, Alna masuk ke sana dan mobil itu langsung melaju pergi.

Tes

Kini air mata Dita tidak lagi bisa dibendung. Dia menangis sejadi-jadinya.

" Kamu hebat sayang, udah bisa menahan sejauh ini."

" Alna akan baik-baik aja kan, Mas?"

Alsaki mengangguk. Memang hal yang paling berat adalah melepas anak-anak mereka untuk menjalankan tugas, dimana mereka tidak bisa tahu apa isi tugasnya.

" Kita pasrahkan kepada Allah saja, Allah pasti akan menjaga anak-anak kita. Allah pasti akan menjaga Alna."

Di dalam mobil Alna sudah menerima semua yang diperlukan. Identitas baru berupa KTP, paspor dan sebagainya. Bahkan surat elektronik atas namanya juga sudah dibuat. Latar belakang serta berasal dari lulusan mana dia, semua sempurna.

" Nah ini hape baru kamu Al, kamu udah ninggalin hape lama kamu kan?"

" Udah Om, sesuai yang Om instruksikan bahwa semua tentang Alna Gyantika Kalingga harus ditinggalkan, termasuk kenangan buruk itu. Dan sekarang aku adalah Alna Bellona."

" Siip, semoga hasilnya segera terlihat biar kamu nggak perlu lama-lama di sana."

Alna menganggukkan kepalanya, ada satu sisi dirinya ingin segera kembali, tapi ada satu sisi yang lain yang mana tidak ingin buru-buru kembali.

Alna ingin memanfaatkan tugas ini untuk melupakan semua tentang Bimo. Dan entah mengapa dalam hatinya dia punya keyakinan akan hal itu.

" Cepat atau lambat, semoga semuanya sesuai yang diharapkan."

Alna bergumam lirih. Dia lalu melihat ke luar jendela. Meminta izin untuk membuka kaca jendela kepada Irawan. Ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan di sini.

Tanpa terasa matanya terasa basah, Alna buru-buru mengusapnya agar tidak menetes ke pipi.

" Berbahagialah dengan pilihanmu, dan jangan pernah lagi mengusikku nanti. Jika itu terjadi maka aku tidak akan pernah membiarkanmu. Selamat tinggal hati yang lara, yakinlah bahwa di depan sana banyak hal yang indah."

Sebuah senyum terlukis di bibir gadis itu. Kali ini dia sungguh-sungguh sudah mengikhlaskan kekasihnya pergi. Dia sungguh sudah menerima tentang sakit hati dan kehilangan dalam orang yang ia cintai dalam hidupnya.

" Yaah mari kita bersenang-senang."

" Kamu disana bukannya untuk liburan, Alna."

" Hahaha iya Om, tau kok. Tapi ya nyambi nggak masalah kan? Om tau kan, kalau aku lagi sakit hati. Ya itung-itung ini jadi pengobat sakit hati."

Irawan mengerutkan alisnya, ia ingin mendengar cerita jelasnya tentang putusnya Alna dan Bimo dari kapan hari tapi belum juga kesampaian.

" Jadi apa sih sebabnya kalian putus, Om heran deh bisa tiba-tiba gitu?"

" Dia punya wanita lain Om."

" Apa, waaah muka gila tuh si Bimo. Bisa-bisanya kamu diselingkuhi?'"

Alna hanya menaikkan kedua bahunya. Selain orang terdekatnya dia memang enggan mengatakan penyebab putusnya dia dan Bimo. Tapi tidak masalah jika itu Irawan yang memang sudah sepeti pamannya sendiri.

" Gila tuh orang."

" Aku mungkin kurang pantes dijadiin istri sama dia, Om. Tapi nggak apa-apa sih, mungkin jodohku lagi disiapin lebih baik lagi. Ya nggak, Om?"

" Ya bener, pasti kamu akan diberi pria yang baiknya berkali-kali lipat dari pada si Bimo itu. Semangat Al!"

TBC

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

kl Bimo msh ragu sama Alna kenapa dia ngajak tunangan jd kl ada yg komen bilang Bimo lg nyeleksi cewek kata saya mah itu bego sih karna kan di sini dah jelas kl Bimo dan Alna dah tunangan berarti Bimo dah siap dan cocok sama Alna jd kl alesannya nyari yg cocok ngapain atuh Bimo ngajak Alna tunangan malahan sampe maksa ortunya jg 😏😒😤

2025-03-16

1

dika edsel

dika edsel

menurutku sih bimo tdk selingkuh tp lagi menyeleksi..,dan kamu gk lolos seleksi ituh..,tp ya udah lah mgkin mila adlh wanita baik versi dia.., meskipun aku gk yakin sifat mila sebaik ini, tp emang gitu gk sih laki2 kebanyakan pngen pny istri yg lemah lembut dan kalem..dan prinsip mereka memilih dan bukan dipilih bner gk sih??

2025-03-16

0

mama_im

mama_im

tenang alna, jodoh kamu mafia baik kok, kembaran lah sama nenek mu yg badas itu 🤭🤭🤭🤭

2025-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!