Tentara dan Mafia 12

" Dokter Alna Bellona, betul?"

" Be-betul."

" Saya adalah Ted, saya ditugaskan oleh Tuan Yusuf untuk menjemput Anda."

Alna mengangguk, dia menunjukkan sikap yang kikuk. Sebuah kaca mata dipakai olehnya sebelum pesawat mendarat. Rambut nya yang aslinya lurus dibuat ikal dari atas sehingga kesan sebagai seroang dokter yang pintar namun tidak menarik dari segi wajah bisa dilihat.

Alna memang sengaja menggunakan ide penampilan tersebut karena agar bisa melepaskan identitas aslinya dengan sempurna. Ketika dia melihat pantulan dirinya di cermin maka dia akan melihat bagaimana dirinya yang sekarang sebagai Alna Bellona.

Sepanjang perjalanan Alna melihat keluar jendela. Sorot matanya menampilkan ketakjuban yang jelas bisa dilihat oleh Ted.

" Apa Dokter belum pernah pergi ke sini?"

" Be-belum, Tuan," jawab Alna sambil menggelengkan kepalanya cepat. " I-ini pertama kalinya bagi saya," imbuhnya.

Ted melihat dengan maklum. Tidak semua orang memang bisa bebas keluar negeri.

" Ah iya, apa Anda memang gagap, Dokter?"

" Ah i-itu sebenanya ti-tidak. Saya hanya karena gugup saja begini. Nanti lama-kelamaan juga hilang kok. Maaf karena membuat Tuan tidak nyaman."

" Tidak masalah Dokter Alna. Anda tidak perlu takut. Bos yang akan jadi pasien Anda nantinya, Anda juga tidak perlu takut karena dia orang yang baik. Ya kejam juga sih kalau diperlukan," ucap Ted santai.

Dia mengucapkan kalimatnya yang terakhir dengan sangat lirih. Dan Ted tidak tahu bahwa Alna memliki pendengaran yang begitu tajam jadi Alna mendengar jelas apa yang Ted gumamkan soal Yusuf.

" Kejam? ya namanya juga mafia jadi lumrah saja kalau kejam," ucap Alna dalam hatinya.

Gadis itu saat ini tengah memikirkan seperti apa Ahmed Yusuf Subrata itu. Dari profil yang diberikan oleh atasannya, Yusuf tampak memiliki dua sisi memang. Satu sisi sebagai pengusaha sukses yang banyak menarik hati para wanita dibalik sikap kejamnya. Lalu di sisi ain sebagai seorang ketua Black Hunter yang kejam dan berdarah dingin.

" Anu. Tu-tuan Ted~"

" Panggil saya Ted saja, Dok. Saya lebih nyaman begitu tanpa embel-embel Tuan."

" Oh ya baiklah. Tuan Ted, seperti apa Tuan Ahmed itu?"

Ehmm

Ted tidak langsung menjawab. Pria yang berusia sekitar 30 tahunan tersebut malah seperti sedan berpikir akan sesuatu.

" Bos Yusuf adalah orang yang baik."

" Ya?"

Alna terkejut saat mendengar ucapan dari Ted. Orang yang baik? padahal jelas sekali tadi Ted juga mengatakan bahwa Yusuf merupakan orang yang kejam. Alna menjadi bingung dengan dua pernyataan yang saling bertolak belakang itu.

" Maaf Dok, saya kesulitan untuk mendeskripsikan Tuan saya. Anda bisa menyimpulkannya nanti ketika Anda bertemu dengannya."

Alna hanya menganggukkan kepala. Dia tidak harus kukuh mencari tahu sekarang melalui pria yang bernama Ted. Tidak ada tugas yang bisa diselesaikan dengan cara terburu-buru.

Ya, Alna harus pelan-pelan. Lagi pula sepertinya ini akan menyenangkan. Dan satu hal yang tidak akan pernah Alna ketahui nanti karena baginya Yusuf akan sangat menyebalkan. Dimana sikap itu hanya terkhususkan padanya saja.

Ckiiiit

Sebuah rumah besar dan megah yang ada di depan mata Alna ini sebenarnya sudah pernah Alna lihat, namun dia harus pura-pura takjub. Berakting sebaik mungkin adalah salah satu cara untuk keberhasilan misinya.

" Hmmm ada apa aja ya di dalam sana?" Alna bertanya dalam hati. Mengingat rumah atau markas neneknya dulu yang juga merupakan mafia memiliki banyak barang yang menarik.

" Apa ini Dokter yang baru, Ted?"

" Benar Ameh. Dokter Alna, perkenalkan ini Ameh Aatirah. Beliau adalah pengurus rumah tangga di kediaman ini. Beliau juga yang selama ini mengawasi kesehatan Tuan Yusuf. Jadi mulai dari sini Anda akan bersama dengan Ameh. Aah iya hampir lupa, Anda harus saya bawa dulu untuk menemui Tuan Yusuf. Ameh, sebentar ya."

Alna memberi salam dengan senyum dan sedikit membungkukkan tubuhnya kearah Aatirah. Dan Aatirah membalas senyum itu. Sepintas Alna bisa melihat bahwa wanita paruh baya yang mungkin seusia dengan ibunya adalah wanita yang baik dan ramah.

Ceklek

Krieeeet

" Tuan, Dokter Alna sudah sampai."

Pertama kali bagi Alna melihat langsung wajah Yusuf. Persis seperti rumornya, pria itu memiliki ketampanan diatas rata-rata. Wajah khas timur tengah dan tetap ada asianya nya. Sepetinya gen yang dibawa ibu lebih kuat sehingga wajah kearab-arabannya lebih menonjol.

Hidung mancung, bola mata berwana coklat keabuan, garis rahang yang tegas, dan rambut hitam nan halus. Jangan lupakan bulu halus di sekitar wajah. Memang tampan, sehingga membuat wanita yang melihatnya pasti akan tertarik.

" Selamat datang Dokter Alna Bellona. Semoga kamu merawat ku dengan baik ya?"

" Te-terima kasih Tuan Yusuf. Mo-mohon kerjasamanya."

Alna diminta duduk, sebuah surat kontrak diberikan kepadanya. Alna membacanya dengan seksama. Tidak ada yang janggal dalam surat kontrak itu. Hanya ada satu hal saja yang mana memang itu tidak boleh dilakukan sebagai seroang dokter, yakni menyebarkan informasi tentang penyakit pasien.

Alna mengambil pena yang ada di meja. Dan dia bersiap untuk menandatanganinya.

Namun, sebuah ucapan dari Yusuf membuat tangannya berhenti bergerak.

" Dokter, Anda sungguh yakin akan bersama denganku selama satu tahun ini? Dalam kontrak itu tertulis bahwa Anda akan merawat ku selama satu tahun, jadi apakah Anda bersedia?"

" Ya? Oh Ten-tu saja. Itu adalah kontrak kerja saya. Ja-jadi saya akan melakukan selama kontrak saya."

" Baiklah, aku senang mendengarnya. Semoga Anda tidak kabur duluan ya, Dok."

Yusuf tersenyum lebar, Alna tidak mengerti mengapa Yusuf tersenyum seperti itu. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dalam senyum dan tatapan pria itu kepadanya.

" Sekarang Anda bisa bertemu dengan Ameh untuk mengetahui perihal rekam medis saya. Setelah itu silakan Anda datang ke kamar saya untuk memeriksa."

" Baik Tuan."

Alna bangkit dari duduknya, ternyata Ameh Aatirah sudah ada di depan pintu dan siap membawa Alna pergi.

Ya dia langsung bekerja rupanya. Namun itu tidak masalah karena baginya semakin cepat bekerja semaki bagus dan informasi yang di dapat juga semakin banyak.

" Bos, kok aku merasa aneh ya?" tanya Ted pada Yusuf setelah Alna pergi dari ruangan.

" Aneh apa?"

" Itu, cara bos menatap Dokter itu. Sepeti Bos pernah mengenal sebelumnya."

" Apa iya, itu hanya perasaanmu saja. Sudah sana, siapkan kamar yang nyaman. Oh iya, cari kamar yang dekat dengan kamar ku agar lebih mudah untuk memanggilnya."

" Apa?"

Lagi-lagi Ted dibuat bingung dengan sikap tuannya yang mendadak begitu memerhatikan seorang wanita. Padahal banyak wanita cantik yang selama ini mencoba mendekatinya, namun satu pun tidak ada yang bisa menarik perhatiannya.

Akan tetapi dokter yang berpenampilan biasa-biasa saja ini, nampaknya membuat Yusuf tertarik.

" Selera Bos agaknya memang aneh. Tapi ya bagus, akhirnya ada juga wanita yang diliriknya. Hanya saja kenapa ya?"

TBC

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

kebanyakan pemain utama pria knp tampan sangat thor..,mbok sekali2 wajahnya jelek gitu loh..?? knp takdir begitu kejam..knp selalu yg cantik yg jd pasangan siganteng?? trs gimana nasib diri ini yg pny muka pas2an nan pasaran ini..,adilkah ini..????

2025-03-17

3

susi ana

susi ana

akhirnya mereka bertemu, pasti setelah ini banyak kejutan buat Alna dari Yusuf, heheheh

2025-03-17

3

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

apa jangan2 Yusuf sadar kalo Alna bukanlah cewe biasa. Yusuf merasa familiar dengan nama bellona dan kebetulan neneknya Alna juga seorang mafia kan ......

2025-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!