Tentara dan Mafia 09

Tiga hari berlalu, Bimo datang menemui Mila di kafe milik wanita itu. Secangkir minuman kesukaan Bimo disajikan oleh Mila. Dan kemudian wanita itu pun duduk di depan Bimo.

Ini adalah hari yang dijanjikan oleh Bimo untuk memberi Mila Jawaban. Tempat duduk yang sama seperti saat Bimo menyatakan cinta kepada Mila namun diwarnai dengan sebuah peristiwa yang tidak terduga. Namun kini Mila yakin bahwa peristiwa tidak enak itu tidak akan pernah terulang dan hanya akan menyisakan sebuah akhir yang membahagiakan.

" Neng, Aa' udah bilang ke Ibu. Tentang keinginan Mila untuk segera menikah. Dan Ibu setuju. Ibu tanya kapan sekiranya kami bisa ketemu keluarga Mila."

Senyum langsung terukir di bibir wanita itu. Mila sangat senang, akhirnya apa yang dia harapkan akan terwujud juga. Pun dengan Bimo sebenarnya.

Bimo menginginkan istri yang lembut dan keibuan, nah dia sudah mendapatkan dari seorang Mila. Jadi sebenarnya Bimo sangat senang saat Mila langsung mengajaknya menikah.

" Sebenarnya Mila udah tanya ke Abah dan Umi, katanya kapan aja A' Bimo mau datang, mereka siap."

" Oke kalau gitu, satu minggu lagi ya."

Mila mengangguk, rasa bahagia dalam hatinya begitu meluap-luap hingga terpancar pada hatinya.

Tring

Seorang pelanggan masuk kesana. Namun saat pelanggan itu melihat Bimo, dia langsung keluar lagi.

" Kenapa In?"

" Males aku, ada kadal buntung di sini. Besok-besok nggak usah ke sini lagi lah. Males pasti nemu kadal buntung itu lagi."

Indi yang merupakan teman dari Alna lah yang datang. Sebenarnya dia tidak masalah dengan Mila mau dekat atau apa dengan Bimo. Yang membuat Indi kesal adalah laki-lakinya, yakni Bimo.

Mengingat bagaimana Alna menangis karena patah hati, rasanya Indi ingin sekali menuangkan kopi yang ada di cangkir itu ke kepalanya Bimo. Tapi dia masih bisa menahan emosinya.

Teman Indi yang tidak tahu duduk permasalahannya hanya menatap dengan penuh kebingungan. Kadal buntung yang dibilang Indi pastilah seorang pria, tapi di kafe itu hanya ada satu pria saja.

" Kamu serius ngatain cowok berseragam tadi kadal buntung."

" Iya soalnya dia mutusin pertunangan sama temanku buat bisa jalan sama cewek pemilik kafe itu."

" What the f*ck, aje gilee. Serius In? waah kasian banget ya temen mu itu."

Indi hanya mengangguk. Ia memang kasihan dengan Alna, tapi Indi juga bersyukur. Kebusukan Bimo terungkap sekarang sebelum Alna dan Bimo sudah di jenjang pernikahan. Berarti secara tidak langsung Alna terselamatkan oleh pria seperti Bimo.

Tring

Sebuah pesan masuk ke ponsel Indi. Wanita itu tersenyum karena yang mengirimi pesan adalah Alna.

< Makan yu, pengen steak di depan markas>

< Oke, aku ke situ>

Teman Indi memutuskan untuk pulang. Padahal Indi mengajaknya makan, tapi temannya itu tidak mau. Pada akhirnya Indi pergi sendiri untuk bertemu dengan Alna.

Tidak butuh waktu sampai 10 menit buat Indi sampai di lokasi. Karena memang tempatnya tidak terlalu jauh dari Kafe milik Mila.

" Hei!"

Alna melambaikan tangannya saat melihat Indi masuk ke tempat makan. Wanita itu langsung duduk di sebelah Alna dan memeluk sang teman.

" Kenapa? Oh iya aku udah pesenin, seperti biasa."

" Makasih, aku sebel. Pengen cerita tapi takutnya nanti kamu malah nggak mood makannya."

Alna mengerutkan keningnya. Saat ini yang Indi ketahui tentang merusak mood Alna adalah tentang Bimo.

" Bimo?"

" He em, barusan aku lihat di kafe punya tuh mbak-mbak itu. Dan aku denger sesuatu."

" Apa?"

Indi tidak langsung bicara, dia takut temannya itu menangis lagi. Dia paling tidak bisa melihat Alna menangis apalagi karena patah hati yang menyakitkan.

" Bilang aja, aku udah nggak apa-apa kok."

" Mereka mau married kayaknya, Al."

Alna mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan. Entah mengapa dia sama sekai tidak lagi merasa sakit hati.

Mungkin rasanya ke Bimo benar-benar sudah hilang jadi dia tidak peduli dengan apapun yang pria itu akan lakukan.

" Ohh bagus dong. Turut berbahagia. Bagiku dia hanya sampah yang nggak berguna, jadi silakan saja mau dipungut oleh siapapun juga. Tenang Indi, aku nggak bakalan sakit hati lagi. Aku beneran udah buang cowok model kayak begitu."

" Haah syukur Alhamdulillah. Aku seneng Al kamu bisa tegar gini. And by the way, kamu mau pergi kan. Semoga kamu dapat cowok ganteng kaya raya yang melebihi tuh si kadal buntung. Biar dia besok nyesel se nyesel-nyeselnya karena udah ninggalin kamu."

Alna hanya tertawa saat mendengar doa dari Indi. Yang Indi tahu, Alna hanya sekedar pergi. Padahal ia akan melakukan misi yang tidak mudah.

Jadi bagaimana mau dapat seorang pria, wong dia saja mau bekerja. Itu lah isi kepala dari Alna.

Namun dia tentu hanya diam, misi yang dia lakukan tentu tidak boleh sembarangan diberitahukan kepada siapapun.

Dan ini membuat Alna merasa aneh, bagaimana bisa Bimo tahu kalau dia akan pergi. Karena pada dasarnya misi adalah rahasia yang hanya diketahui oleh pemilik misi.

" Nggak mungkin kan Om Irawan ngasih tau dia," gumam Alna lirih.

Namun selanjutnya ia memilih mengabaikan hal itu. Dia tidak lagi perlu memikirkan pria itu, karena bagi Alna, Bimo sudah lagi bukan siapa-siapa.

Selepas makan bersama Indi dan mengatakan kapan dia pergi, mereka memisahkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing.

Alna mengendarai motornya dengan senang. Dia memutuskan untuk menikmati pemandangan kota yang ia tinggali ini. Berhubung banyak waktu yang akan ia gunakan untuk menjalankan tugas, pasti lama lagi dia akan kembali.

" Haaah rasanya seger banget," ucap Alna.

Namun wajah senangnya itu berubah menjadi masam saat melihat sesuatu. Sebuah pemandangan yang sangat tidak ingin dia lihat.

" Ya mungkin memang model wanita kayak gitu yang dia mau jadi istrinya. Bukan yang kasar dan nggak ada anggun-anggunnya sama sekali kayak aku. It's oke Alna. Kamu baik-baik aja. Nggak ada gunanya juga nangisin cowok modelan kayak gitu lagi."

Meskipun dia berkata baik-baik saja, tapi hatinya tidak bisa dipungkiri bahwa terasa sangat sakit. Rasanya seperti kaca yang remuk dan mengenai kaki. Ya perih dan ngilu.

Pemandangan yang ia lihat itu adalah Bimo dan wanita yang ia lihat di kafe. Wanita yang cantik, lembut dan anggun. Alna tahu dari cara wanita itu berbicara yang mana sangat berbeda dengan dirinya.

" Dah lah Al, memang dia buka jodohmu. Jadi mari ikhlaskan seiklhas-ikhlasnya. Allah telah menyelamatkanku dari kadal buntung. Hahhaha Indi bisa bener bikin sebutan. Ayo fokus ke depan dan jangan pernah lagi melihat ke belakang. Bismillah, semua pasti baik-baik saja. Fokus untuk bekerja dan melakukan yang terbaik. Dubai, i'm comiiiiiing."

TBC

Terpopuler

Comments

Dwi Rustiana

Dwi Rustiana

jodohnya dah disiapin kok Al sing tenang ok, dulu Mak nya yang dikejar2 mafia lah sekarang anaknya yang dijodohin ama mafia curiga jngan2 bapaknya Yusuf orang yang dulu suka ama Dita lagi 🤔🤔🤔

2025-03-15

2

dika edsel

dika edsel

dilalah bar nikah makplempuus..wus .wus..koyok balon bar disebul diumbulne..cieeeeeet..eeet..!!! karodene loh ojo delok wongki teko sampulnya aja, sampul baik blm tentu isinya juga baik,.!! masane cewek bar2 model branjang kawat koyok alna kwi elek akhlaknya..eeh jgn salah,bisa jd dia lbh baik dr mila..!! tp kasian loh si al..krn jagain jodoh orang..

2025-03-15

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Skit hti,bleh ko al....tp jgn lma2 y....
cwok ky gt ga pnts d tngisi,pntsnya d lmpar k htan amazon atw k kndang singa.....tnang aja,tar jg bkln dpt karma....

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tentara dan Mafia 01
2 Tentara dam Mafia 02
3 Tentara dan Mafia 03
4 Tentara dan Mafia 04
5 Tentara dan Mafia 05
6 Tentara dan Mafia 06
7 Tentara dan Mafia 07
8 Tentara dan Mafia 08
9 Tentara dan Mafia 09
10 Tentara dan Mafia 10
11 Tentara dan Mafia 11
12 Tentara dan Mafia 12
13 Tentara dan Mafia 13
14 Tentara dan Mafia 14
15 Tentara dan Mafia 15
16 Tentara dan Mafia 16
17 Tentara dan Mafia 17
18 Tentara dan Mafia 18
19 Tentara dan Mafia 19
20 Tentara dan Mafia 20
21 Tentara dan Mafia 21
22 Tentara dan Mafia 22
23 Tentara dan Mafia 23
24 Tentara dan Mafia 24
25 Tentara dan Mafia 25
26 Tentara dan Mafia 26
27 Tentara dan Mafia 27
28 Tentara dan Mafia 28
29 Tentara dan Mafia 29
30 Tentara dan Mafia 30
31 Tentara dan Mafia 31
32 Tentara dan Mafia 32
33 Tentara dan Mafia 33
34 Tentara dan Mafia 34
35 Tentara dan Mafia 35
36 Tentara dan Mafia 36
37 Tentara dan Mafia 37
38 Tentara dan Mafia 38
39 Tentara dan Mafia 39
40 Tentara dan Mafia 40
41 Tentara dan Mafia 41
42 Tentara dan Mafia 42
43 Tentara dan Mafia 43
44 Tentara dan Mafia 44
45 Tentara dan Mafia 45
46 Tentara dan Mafia 46
47 Tentara dan Mafia 47
48 Tentara dan Mafia 48
49 Tentara dan Mafia 49
50 Tentara dan Mafia 50
51 Tentara dan Mafia 51
52 Tentara dan Mafia 52
53 Tentara dan Mafia 53
54 Tentara dan Mafia 54
55 Tentara dan Mafia 55
56 Tentara dan Mafia 56
57 Tentara dan Mafia 57
58 Tentara dan Mafia 58
59 Tentara dan Mafia 59
60 Tentara dan Mafia 60
61 Tentara dan Mafia 61
62 Tentara dan Mafia 62
63 Tentara dan Mafia 63
64 Tentara dan Mafia 64
65 Tentara dan Mafia 65
66 Tentara dan Mafia 66
67 Tentara dan Mafia 67
68 Tentara dan Mafia 68
69 Tentara dan Mafia 69
70 Tentara dan Mafia 70
71 Tentara dan Mafia 71
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tentara dan Mafia 01
2
Tentara dam Mafia 02
3
Tentara dan Mafia 03
4
Tentara dan Mafia 04
5
Tentara dan Mafia 05
6
Tentara dan Mafia 06
7
Tentara dan Mafia 07
8
Tentara dan Mafia 08
9
Tentara dan Mafia 09
10
Tentara dan Mafia 10
11
Tentara dan Mafia 11
12
Tentara dan Mafia 12
13
Tentara dan Mafia 13
14
Tentara dan Mafia 14
15
Tentara dan Mafia 15
16
Tentara dan Mafia 16
17
Tentara dan Mafia 17
18
Tentara dan Mafia 18
19
Tentara dan Mafia 19
20
Tentara dan Mafia 20
21
Tentara dan Mafia 21
22
Tentara dan Mafia 22
23
Tentara dan Mafia 23
24
Tentara dan Mafia 24
25
Tentara dan Mafia 25
26
Tentara dan Mafia 26
27
Tentara dan Mafia 27
28
Tentara dan Mafia 28
29
Tentara dan Mafia 29
30
Tentara dan Mafia 30
31
Tentara dan Mafia 31
32
Tentara dan Mafia 32
33
Tentara dan Mafia 33
34
Tentara dan Mafia 34
35
Tentara dan Mafia 35
36
Tentara dan Mafia 36
37
Tentara dan Mafia 37
38
Tentara dan Mafia 38
39
Tentara dan Mafia 39
40
Tentara dan Mafia 40
41
Tentara dan Mafia 41
42
Tentara dan Mafia 42
43
Tentara dan Mafia 43
44
Tentara dan Mafia 44
45
Tentara dan Mafia 45
46
Tentara dan Mafia 46
47
Tentara dan Mafia 47
48
Tentara dan Mafia 48
49
Tentara dan Mafia 49
50
Tentara dan Mafia 50
51
Tentara dan Mafia 51
52
Tentara dan Mafia 52
53
Tentara dan Mafia 53
54
Tentara dan Mafia 54
55
Tentara dan Mafia 55
56
Tentara dan Mafia 56
57
Tentara dan Mafia 57
58
Tentara dan Mafia 58
59
Tentara dan Mafia 59
60
Tentara dan Mafia 60
61
Tentara dan Mafia 61
62
Tentara dan Mafia 62
63
Tentara dan Mafia 63
64
Tentara dan Mafia 64
65
Tentara dan Mafia 65
66
Tentara dan Mafia 66
67
Tentara dan Mafia 67
68
Tentara dan Mafia 68
69
Tentara dan Mafia 69
70
Tentara dan Mafia 70
71
Tentara dan Mafia 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!