"Pendidikannya gimana Nay" Suara Risya mulai meninggi curiga dengan kecerobohan adiknya.
"Dia tidak sekolah kak...ini lantaran nasibnya yang malang" ucap Nayla pelan.
" Ayahnya meninggal di saat dia duduk di kelas 1 SMP...Karena tanggung jawabnya terhadap adik adiknya dia terpaksa berhenti sekolah" jelas Nayla.
"Nay...kamu lupa dengan prinsip keluarga besar kita???" tatapan tajam Risya membuat Nayla ciut.
"sudah banyak hal ini terjadi di keluarga kita dan semuanya tak ada yang berakhir dengan baik...sadarlah dek..." Risya mulai menasihati adiknya.
Nayla diam seribu bahasa, dalam benaknya terlintas kenangannya bersama Hamdi.
"Hentikan semua ini sebelum kamu sakit lebih dalam..." ucap Risya mengelus pundak Nayla lalu pergi meninggalkan Nayla.
Nayla pun beranjak menuju kamarnya masih dalam kebingungan dan kesedihan, kalau kak Risya tidak setuju, bagaimana caraku buat melangkah lebih maju tanpa support dari kak Risya. bathin Nayla berkecamuk. Sampai kamar di benamkannya mukanya dalam bantal. hingga dia terlelap karena capek tanpa makan malam.
Jam 9 malam, Nayla terbangun ulah dering Hpnya. di lihatnya panggilan dari Hamdi. Akhirnya Nayla meraih hpnya dan berbicara dengan Hamdi
"Halo..." ucap Nayla penuh rasa bersalah
"Nayla...kamu baik baik saja??" suara Hamdi getir mengkhawatirkan Nayla
"iya bg...aku baik...maaf"
"kenapa kamu??apa aku ada salah???"
"gak bg..."
"kenapa kamu baru angkat telponku...aku khawatirin kamu Nay..."
"maafin Nayla ya bg...Nayla disini sibuk..."
"trus gimana dengan ayahmu?"
Nayla terdiam sejenak "ayah...ayah sudah meninggal bg"
"apa?kenapa gak cerita Nay...??"
"gak apa apa bg...maafkan aku..."
"kapan kamu balik kesini?"
"belum tahu bg...aku masih berduka bg..."
"ya udah...kamu hati hati disana" Hamdi mengerti saat ini Nayla belum mau di ganggu. Akhirnya dia menutup telponnya.
Maafkan aku, aku sangat mencintaimu, karena kamulah orang pertama yang masuk ke hatiku. Kamu cinta pertamaku. Akankah aku sanggup menghadapi kenyataan jika kita tak bisa bersama??? Nayla memandang wajah Hamdi yang ada di hpnya. Nayla sangat merindukan Hamdi.
***
Pagi ini Hamdi terlihat lesu tak bersemangat, tidak seperti biasanya. Ibu Hamdi dapat merasakan kesedihannya. Sejak kepergian Nayla Hamdi memang sedikit berubah sikap. Hamdi yang biasanya semangat, kerja fokus dan bertanggung jawab, kini dia galau lebih sering bermalas malasan di rumah atau duduk duduk di pinggir sungai.
"Hamdi...apa yang terjadi??" tanya ibu Hamdi yang tidak bisa menahan diri melihat kegalauan putra sulungnya. Dia mendekati Hamdi yang uring uringan di kamar.
"gak ada bu..." jawabnya
"ibu tahu yang terjadi nak...ibu sangat paham bagaimana kamu...dari dulu kamu pacaran sama perempuan manapun tak pernah seperti ini. Ibu tahu kali ini kamu benar benar mencintai Nayla..."
Hamdi bergeser ke pangkuan ibunya. Ingin rasanya Hamdi menangis di pangkuan wanita ringkih yang sudah renta. Tapi di urungkannya karena Hamdi tak ingin ibunya ikutan bersedih.
"Hamdi...Nayla itu bagaikan bintang yang tinggi di langit, sedangkan kita bagaikan semut di bumi...janganlah terlalu jauh kamu bermimpi untuk mendapatkannya" nasehat ibu pada Hamdi.
Hamdi menatapi wajah renta sang ibu, dia paham apa yang di maksudkan ibunya. Ibu tahu betul gerak gerik putra sulungnya karena apapun yang terjadi pada Hamdi seluruh kampung akan menceritakannya pada ibu Hamdi. Termasuk kedekatan Hamdi dan Nayla.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat
potek 💔ku Thor😭😭
2021-08-18
0
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿
Hamdiii wes angel angel....
2021-08-17
1
Khoiriyah
tukan nangis beneran
2021-02-22
3