Ungkapan Hati

Nayla dan Hamdi terus berkomunikasi lewat telpon, mereka semakin dekat dan semakin kenal satu sama lain. Namun Hamdi belum berani mengungkapkan perasaannya. Hamdi masih takut, Nayla menganggapnya hanya sebagai teman biasa tak lebih dari itu.

***

Hp Nayla berdering panggilan dari kakak Nayla "Halo..." Nayla menjawab panggilan itu.

"Halo Nay...kamu pa kabar?" tanya sang kakak dengan suara serak menahan tangis.

"Aku baik kak...kenapa kak?" Nayla mulai khawatir

"Nay...a...yah masuk rumah sakit" suara tangis kakak Nayla pecah.

"Ayah sakit apa???"

"kata dokter ayah sakit jantung..."

"trus gimana sekarang???"

"sejak kemarin ayah belum sadarkan diri"

"ya udah kak....Nayla pulang ya..."

"Iya..." telpon pun terputus.

Nayla mulai panik dan menceritakan semuanya pada Rani, Rani menyarankan minta izin pada pimpinan untuk pulang beberapa hari.

Dengan di temani Rani menghadap pimpinan, dengan bijaksana pimpinan mengizinkan Nayla pulang ke ibu kota untuk beberapa hari.

"aku harus siap siap sekarang...bis ke kota hanya tinggal satu, selanjutnya berangkat esok hari" ucap Nayla tergesa gesa.

"Iya Nay...tapi kamu santai dunkz...jangan panik seperti ini!!! Aku telpon bg Hamdi dulu...biar dia yang antar kamu ke kota"

"jangan Ran...aku gak mau repotin dia...dia pasti banyak kerjaan"

"Tapi Nay...kamu gak boleh ke kota sendirian takut kenapa kenapa di jalan, karna kamu disini sepenuhnya tanggung jawab sekolah"

"terserah kamu aja"

Saat Nayla berkemas, Rani menelpon Hamdi.

"Bg...lagi sibuk ya?" tanya Rani terburu buri

"Gak...ini lagi santai di rumah...kebetulan lagi kosong kerjaan"

"Bg Hamdi bisa gak antarkan Nayla ke kota, Nayla mau pulang ke Jakarta"

"kok gitu...?Nayla gak cerita..."

"Ayah Nayla sakit bg...bg Hamdi mau kan antarkan Nayla, soalnya Rani gak sempat bg..."

"ya udah aku siap siap dulu"

Setelah berkemas Nayla menunggu bis di depan asrama, tak berapa lama bis pun berhenti di dwpan Nayla. Hamdi telah duduk di bangku CC. Diapun turun menyuruh Nayla masuk bis. Kemudian bis pun berlalu.

"Kamu sabar ya..." ucap Hamdi mengusik keheningan Nayla yang sejak tadi hanya diam. Nayla menatap Hamdi lalu mengangguk. Hamdi memegang tangan Nayla memberi kekuatan agar Nayla kuat.

"Nay..." panggil Hamdi menatap wajah Nayla yang masih tak bergeming.

"Kamu jangan khawatir, doakan semoga Ayahmu cepat sembuh..."

Nayla hanya mengangguk, pikirannya telah melayang kemana mana berbagai praduga praduga menyakitkan melintas di benaknya.

Hamdi merasa bingung harus bagaimana, di rangkulnya tubuh mungil Nayla kemudian memeluknya.

"Aku selalu ada buat kamu, jangan khawatir dan sedih lagi"

"Terima kasih ya bg...aku hanya takut ayah kenapa kenapa..."

Hamdi tersenyum.

***

Travel menuju bandara berangkat jam 8 malam. Hamdi terpaksa bermalam di kota, menemani Nayla hingga berangkat.

Sedangkan hari masih sore...

"Kamu pulang aja ke desa bg...aku gak apa-apa tunggu travel sendirian"

"Aku gak akan biarkan kamu sendirian, aku harus pastikan kamu selamat sampe berangkat"

"aku kan bukan anak kecil lagi...aku bisa jaga diri..."

"Nayla...aku senang bisa temani kamu...karna aku mencintai kamu" Akhirnya perasaan Hamdi terungkap begitu saja.

Nayla terpana nendengarkan ucapan Hamdi. "maksud bg Hamdi??" Nayla memastikan dia tidak salah dengar.

"Mhm...gak ada..." Hamdi mengelak.

"Bg...Nayla mau dengar ucapan bg Hamdi tadi..." rayu Nayla

"Aku sayang kamu Nay...Aku akan jagain kamu" Hamdi jujur dengan ungkapannya.

Nayla langsung memeluk Hamdi setelah mendengar ucapannya.

"Aku juga sayang sama bg Hamdi"

Hamdi tersenyum bahagia, mendengarkan ucapan Nayla. Akhirnya mereka mengungkapkan perasaan mereka masing-masing.

***

Terpopuler

Comments

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

aku cinta kamu bang hamdi ❤😘
bucin akut jadinya 🤣🤣

2021-08-17

0

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

Hamdi tipe lelakiii sejatiiikk

2021-08-17

0

Hiat

Hiat

"aku juga sayang sama kamu mas hamdi"🤣🤣🤣

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pelosok Desa
2 Keberangkatan Nayla
3 Lokasi Tugas
4 Part 1
5 Hari-hari di Lingkungan Baru
6 Joging Pagi
7 Telpon Asing
8 Pergi ke Kota
9 Pertemuan Tak di Duga
10 Taman Puncak Kota
11 Nyaris Ketinggalan Bis
12 Tanjakan Terjal
13 Hamdi
14 Fakta Sesungguhnya
15 Ungkapan Hati
16 Kepergian Ayah
17 Sahabat kak Risya
18 Pergi bersama Leon
19 Prinsip Keluarga Nayla
20 Cinta Leon
21 Keberangkatan Leon
22 kedatangan Nayla
23 Pesan Wita
24 Janji Cinta
25 Panggilan Cinta
26 Briefing
27 Perkemahan Akbar
28 Teman Baru
29 Ketua Pemuda
30 Adegan Pernyataan Cinta
31 Perasaan Riki
32 Nyasar di Hutan
33 Aliran sungai
34 Hamdi Khawatir
35 Nayla Tenggelam
36 Hamdi menemukan Nayla
37 Nayla tiba di Sekolah
38 Beasiswa
39 Lampu Padam
40 Ketemu Hamdi
41 Terjebak
42 Kabar dari Risya
43 Jalan jalan di kota
44 Hadiah
45 Cafe pondok
46 Sedih
47 Cincin Pengikat Janji
48 Cinta Tulus
49 Ingin bersamamu
50 Ciuman Pertama Nayla
51 Nayla Sampai di Ibukota
52 Restu Risya
53 Go to LN
54 Ikatan Bathin
55 Lamunan Nayla
56 Simbol Ikatan
57 Ujian
58 Tak Ada Kabar
59 Cinta Leon
60 Kegalauan Nayla
61 Wisuda Nayla
62 Kepulangan Nayla
63 Pergi ke Desa
64 Pertemuan dengan Hamdi
65 Kecelakaan
66 Maksud tertentu
67 Tawaran Pak Haris
68 Bunuh Diri
69 Perpisahan
70 Tugas dari Kepsek
71 Cinta Nayla pada Leon
72 Leon Mengizinkan Nayla
73 Pernikahan Suci
74 Nyaris Tertabrak
75 Air Mata Nayla
76 Kerja di Desa
77 Cinta tak Berujung
78 Berkeliling di Sekolah
79 Hamdi dan Hana
80 Hana ikut dengan Hamdi
81 Takdir Cinta
82 Sikap Hana
83 Mengunjungi Danau
84 Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85 Cinta Sejati
86 Antara Nayla dan Hamdi
87 Pesan Nayla
88 Cerai
89 Rindu
90 Kejujuran Nayla
91 Menata Hati
92 Nayla mulai mencintai Leon
93 Acara Syukuran
94 Kehamilan Nayla
95 Bahagiamu Kebahagiaanku
96 Asisten pribadi
97 Bakso kaki lima
98 wasiat Leon...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pelosok Desa
2
Keberangkatan Nayla
3
Lokasi Tugas
4
Part 1
5
Hari-hari di Lingkungan Baru
6
Joging Pagi
7
Telpon Asing
8
Pergi ke Kota
9
Pertemuan Tak di Duga
10
Taman Puncak Kota
11
Nyaris Ketinggalan Bis
12
Tanjakan Terjal
13
Hamdi
14
Fakta Sesungguhnya
15
Ungkapan Hati
16
Kepergian Ayah
17
Sahabat kak Risya
18
Pergi bersama Leon
19
Prinsip Keluarga Nayla
20
Cinta Leon
21
Keberangkatan Leon
22
kedatangan Nayla
23
Pesan Wita
24
Janji Cinta
25
Panggilan Cinta
26
Briefing
27
Perkemahan Akbar
28
Teman Baru
29
Ketua Pemuda
30
Adegan Pernyataan Cinta
31
Perasaan Riki
32
Nyasar di Hutan
33
Aliran sungai
34
Hamdi Khawatir
35
Nayla Tenggelam
36
Hamdi menemukan Nayla
37
Nayla tiba di Sekolah
38
Beasiswa
39
Lampu Padam
40
Ketemu Hamdi
41
Terjebak
42
Kabar dari Risya
43
Jalan jalan di kota
44
Hadiah
45
Cafe pondok
46
Sedih
47
Cincin Pengikat Janji
48
Cinta Tulus
49
Ingin bersamamu
50
Ciuman Pertama Nayla
51
Nayla Sampai di Ibukota
52
Restu Risya
53
Go to LN
54
Ikatan Bathin
55
Lamunan Nayla
56
Simbol Ikatan
57
Ujian
58
Tak Ada Kabar
59
Cinta Leon
60
Kegalauan Nayla
61
Wisuda Nayla
62
Kepulangan Nayla
63
Pergi ke Desa
64
Pertemuan dengan Hamdi
65
Kecelakaan
66
Maksud tertentu
67
Tawaran Pak Haris
68
Bunuh Diri
69
Perpisahan
70
Tugas dari Kepsek
71
Cinta Nayla pada Leon
72
Leon Mengizinkan Nayla
73
Pernikahan Suci
74
Nyaris Tertabrak
75
Air Mata Nayla
76
Kerja di Desa
77
Cinta tak Berujung
78
Berkeliling di Sekolah
79
Hamdi dan Hana
80
Hana ikut dengan Hamdi
81
Takdir Cinta
82
Sikap Hana
83
Mengunjungi Danau
84
Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85
Cinta Sejati
86
Antara Nayla dan Hamdi
87
Pesan Nayla
88
Cerai
89
Rindu
90
Kejujuran Nayla
91
Menata Hati
92
Nayla mulai mencintai Leon
93
Acara Syukuran
94
Kehamilan Nayla
95
Bahagiamu Kebahagiaanku
96
Asisten pribadi
97
Bakso kaki lima
98
wasiat Leon...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!