Nyaris Ketinggalan Bis

Langkah Hamdi mulai terburu-buru karna saat ini sudah jam 5. Sedangkan mereka masih berada di taman. Nayla terus mengikuti langkah Hamdi. Nayla mulai lelah mengikuti langkah Hamdi

"Aduuh..."

Nayla tersandung akar pohon yang membuatnya terjatuh.

Hamdi langsung terhenti, "kenapa Nay....??"

"kesandung akar, aku gak apa-apa kok" jawab Nayla sekenanya.

Nayla tahu Hamdi terburu-buru karna bis ke desa akan berangkat tepat jam 5. Dia berusha menahan sakitnya.

"yukk kita jalan lagi.." ajak Nayla yang berusaha untuk berdiri, dia menutupi rasa sakit di kakinya. Hamdi menyadari raut wajah Nayla yang menahan rasa sakit. Dengan sigap tangan kokoh Hamdi meraih tubuh mungil Nayla dan sekarang telah berada dalam gendongan Hamdi. Tak jauh mereka melangkah betor menghampiri, tanpa banyak pertanyaan Hamdi langsung masuk ke dalam betor. Setelah duduk di posisi mereka hamdi meminta Nayla mengangkat kakinya

"pasti sakit banget ya...?" Hamdi sangat khawatir

"eh...gak apa apa kok...mungkin cuma keseleo aja."

"Maafin aku ya...kalau tadi aku gak buru buru kan kamu gak jatuh" Sesal Hamdi

"aku gak apa apa kok...besok bisa cari tukang pijit di kampung.."

"ya udah besok aku yang antar kamu ke tukang pijitnya ya"

Nayla hanya memgangguk..Hamdi mengusap-usap kaki Nayla yang sakit.

Tanpa ada aba-aba dari Hamdi pemilik betor sudah berhenti di Loket bis menuju desa.

"udah nyampe ya...kok sopirnya tau tujuan kita...??kamu kan belum bilang kita mau kesini" Nayla heran.

"temanku..." jawab Hamdi singkat.

Hamdi turun dari betor begitu juga Nayla...

Bis sudah penuh dan sesak,

"Nay...kamu dari mana aja? Aku udah khawatir takut ketinggalan bis..." Rani menghampiri Nayla yang sedari tadi di tunggunya. Bersyukur Nayla datang tepat waktu.

Bis mau berangkat, tiba-tiba hujan turun lebat. Hamdi langsung menggendong Nayla mencari tempat berteduh, hampir semua mata disekitar mereka melihat sambil tersenyum. Wajah Nayla seketika berubah merah merona menahan malu.

"makasih..." ucap Nayla. Masih tersipu.

Hamdi menatap Nayla, sorotan matanya memiliki makna yang sangat berarti.

Entah apa yang mereka rasakan saat ini, hanya terpendam di hati mereka.

Andai kau bisa menjadi milikku. Betapa bahagianya aku namun ini hal yang sangat mustahil karna kamu pasti tidak suka dengan aku lelaki kampung midkin bahkan tidak berpendidikan. Hamdi

Baru kali ini aku merasakan bahagia seperti ini, saatku berada bersamanya. Kenapa aku nyaman dan hatiku bergetar saat disampingnya. Perhatiannya cara dia memperlakukanku membuatku terbang ke angkasa. Apakah dia merasakan apa yang ku rasakan??? Nayla

"berangkaaaat!!!" teriak kernek bis. Semua penumpang yang masih di luar bis langsung naik. Begitu juga Nayla, mereka terpaksa basah basah menuju bis. Setelah memastikan Nayla duduk dengan aman di bangku CC bersama Rani. Hamdi dan Ridho naik ke atap bis. Bis pun berangkat meninggalkan loket.

"Ran...mereka pasti basah basah di atap bis...kasihan mereka kedinginan"

"kalau mereka gak hujan hujanan disana mereka harus bermalam di sini menunggu bis esok harinya"

"kan kasihan...nanti Mereka sakit gimana?"

"tenang aja...kami orang kampung sini udah biasa hujan hujanan apalagi panas panasan...hahaha..."

"Huhft..."Nayla memyenggol tangan Rani kesal. Nayla mengkhawatirkan Hamdi.

"kamu khawatir ya sama bg Hamdi??"

Goda Rani.

"kamu apaan sich..."

"apa jangan jangan kamu udah jadian ssama dia?"

Nayla tak bergeming

"Nay...bang Hamdi itu baik banget orangnya, nasib dia yang kurang beruntung"

"maksud kamu..." Nayla mulai tertarik dengan ucapan Rani

"hahaha...jangan jangan kamu mulai jatuh cinta sama bg Hamdi"

"hush...jangan keras keras"

"serius kamu jatuh cinta sama bg hamdi"

"gak tau ah...." ucap Nayla kesal

"bg Hamdi itu baik banget, cowok super dan pergaulannya luas... Hampir semua kampung di kota ini kenal dia karna sifatnya yang baik dan suka menolong...kalau di kampung dia lelaki yang sangat di segani...banyak cewek cewek kampung yang ingin menjadi istrinya...tapi gak tau sampe sekarang fia masih jomblo"

"Apa dia gak pernah pacaran gitu...?"

"Dulu sich kabarnya dia punya pacar di kota, tapi sekarang udah nikah...kira kira 3 tahun yang lewat...dia itu cowok yang setia...mungkin kalau aku bukan saudaranya aku juga naksir sama dia"

"segitunya...???"

"kamu serius suka sama dia?"

"apaan sich Ran...aku kan baru kenal dia..."

"kalau aku liat bg Hamdi suka sama kamu...karna dia gak pernah memperlakukan cewek seistimewa kamu...sampai di gendong gitu...hahaha"

"jangan ngeledekin aku dunkz...itu kan gara gara kakiku keseleo"

"haha...terserah kamu...kalau kamu suka dia aku bakal bantuin..."

"Apa apaan sich..." Nayla kesal menyimpan malu di hatinya.

***

Terpopuler

Comments

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

nayla naksir tapi gak mau ngukapin,,
nunggu bang hamdi yang nyatain cinta ya
cieee cieee cieee 🤗🤗

2021-08-17

0

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

ciye khawatirrr sama hamdiiiii

2021-08-17

0

Hiat

Hiat

uhhhh Hamdi so sweet banget,,,jadi pengennn🤭😏😏

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pelosok Desa
2 Keberangkatan Nayla
3 Lokasi Tugas
4 Part 1
5 Hari-hari di Lingkungan Baru
6 Joging Pagi
7 Telpon Asing
8 Pergi ke Kota
9 Pertemuan Tak di Duga
10 Taman Puncak Kota
11 Nyaris Ketinggalan Bis
12 Tanjakan Terjal
13 Hamdi
14 Fakta Sesungguhnya
15 Ungkapan Hati
16 Kepergian Ayah
17 Sahabat kak Risya
18 Pergi bersama Leon
19 Prinsip Keluarga Nayla
20 Cinta Leon
21 Keberangkatan Leon
22 kedatangan Nayla
23 Pesan Wita
24 Janji Cinta
25 Panggilan Cinta
26 Briefing
27 Perkemahan Akbar
28 Teman Baru
29 Ketua Pemuda
30 Adegan Pernyataan Cinta
31 Perasaan Riki
32 Nyasar di Hutan
33 Aliran sungai
34 Hamdi Khawatir
35 Nayla Tenggelam
36 Hamdi menemukan Nayla
37 Nayla tiba di Sekolah
38 Beasiswa
39 Lampu Padam
40 Ketemu Hamdi
41 Terjebak
42 Kabar dari Risya
43 Jalan jalan di kota
44 Hadiah
45 Cafe pondok
46 Sedih
47 Cincin Pengikat Janji
48 Cinta Tulus
49 Ingin bersamamu
50 Ciuman Pertama Nayla
51 Nayla Sampai di Ibukota
52 Restu Risya
53 Go to LN
54 Ikatan Bathin
55 Lamunan Nayla
56 Simbol Ikatan
57 Ujian
58 Tak Ada Kabar
59 Cinta Leon
60 Kegalauan Nayla
61 Wisuda Nayla
62 Kepulangan Nayla
63 Pergi ke Desa
64 Pertemuan dengan Hamdi
65 Kecelakaan
66 Maksud tertentu
67 Tawaran Pak Haris
68 Bunuh Diri
69 Perpisahan
70 Tugas dari Kepsek
71 Cinta Nayla pada Leon
72 Leon Mengizinkan Nayla
73 Pernikahan Suci
74 Nyaris Tertabrak
75 Air Mata Nayla
76 Kerja di Desa
77 Cinta tak Berujung
78 Berkeliling di Sekolah
79 Hamdi dan Hana
80 Hana ikut dengan Hamdi
81 Takdir Cinta
82 Sikap Hana
83 Mengunjungi Danau
84 Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85 Cinta Sejati
86 Antara Nayla dan Hamdi
87 Pesan Nayla
88 Cerai
89 Rindu
90 Kejujuran Nayla
91 Menata Hati
92 Nayla mulai mencintai Leon
93 Acara Syukuran
94 Kehamilan Nayla
95 Bahagiamu Kebahagiaanku
96 Asisten pribadi
97 Bakso kaki lima
98 wasiat Leon...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pelosok Desa
2
Keberangkatan Nayla
3
Lokasi Tugas
4
Part 1
5
Hari-hari di Lingkungan Baru
6
Joging Pagi
7
Telpon Asing
8
Pergi ke Kota
9
Pertemuan Tak di Duga
10
Taman Puncak Kota
11
Nyaris Ketinggalan Bis
12
Tanjakan Terjal
13
Hamdi
14
Fakta Sesungguhnya
15
Ungkapan Hati
16
Kepergian Ayah
17
Sahabat kak Risya
18
Pergi bersama Leon
19
Prinsip Keluarga Nayla
20
Cinta Leon
21
Keberangkatan Leon
22
kedatangan Nayla
23
Pesan Wita
24
Janji Cinta
25
Panggilan Cinta
26
Briefing
27
Perkemahan Akbar
28
Teman Baru
29
Ketua Pemuda
30
Adegan Pernyataan Cinta
31
Perasaan Riki
32
Nyasar di Hutan
33
Aliran sungai
34
Hamdi Khawatir
35
Nayla Tenggelam
36
Hamdi menemukan Nayla
37
Nayla tiba di Sekolah
38
Beasiswa
39
Lampu Padam
40
Ketemu Hamdi
41
Terjebak
42
Kabar dari Risya
43
Jalan jalan di kota
44
Hadiah
45
Cafe pondok
46
Sedih
47
Cincin Pengikat Janji
48
Cinta Tulus
49
Ingin bersamamu
50
Ciuman Pertama Nayla
51
Nayla Sampai di Ibukota
52
Restu Risya
53
Go to LN
54
Ikatan Bathin
55
Lamunan Nayla
56
Simbol Ikatan
57
Ujian
58
Tak Ada Kabar
59
Cinta Leon
60
Kegalauan Nayla
61
Wisuda Nayla
62
Kepulangan Nayla
63
Pergi ke Desa
64
Pertemuan dengan Hamdi
65
Kecelakaan
66
Maksud tertentu
67
Tawaran Pak Haris
68
Bunuh Diri
69
Perpisahan
70
Tugas dari Kepsek
71
Cinta Nayla pada Leon
72
Leon Mengizinkan Nayla
73
Pernikahan Suci
74
Nyaris Tertabrak
75
Air Mata Nayla
76
Kerja di Desa
77
Cinta tak Berujung
78
Berkeliling di Sekolah
79
Hamdi dan Hana
80
Hana ikut dengan Hamdi
81
Takdir Cinta
82
Sikap Hana
83
Mengunjungi Danau
84
Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85
Cinta Sejati
86
Antara Nayla dan Hamdi
87
Pesan Nayla
88
Cerai
89
Rindu
90
Kejujuran Nayla
91
Menata Hati
92
Nayla mulai mencintai Leon
93
Acara Syukuran
94
Kehamilan Nayla
95
Bahagiamu Kebahagiaanku
96
Asisten pribadi
97
Bakso kaki lima
98
wasiat Leon...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!