Keberangkatan Nayla

Keberangkatan Nayla sudah di depan mata, Nayla telah menyiapkan segala sesuatunya. Ayah dan Ibu Nayla ikut mengantarkan Nayla ke bandara tak ketinggalan Fitri yang tak ingin melewatkan pelepasan sahabat tercintanya.

"aku pasti kangen banget sama kamu Nay..." Fitri terisak haru dalam pelukan Nayla

"Sama...kamu jaga diri disini ya...aku akan pulang waktu liburan nanti, semoga wakti berputar dengan cepat..." bisik Nayla yang menyisakan tangis.

Beralih dari pelukan Fitri, kini Nayla tak sanggup melepaskan pelukan ibunya, apalagi buliran beningbdari sudut mata sang ibu membuat Nayla semakin terisak.

"Nay...kamu hati-hati disana, kalau ada apa-apa langsung hubungi ibu y..." ibu terpaksa melepas rangkulan putrinya karena panitia keberangkatan sudah memberi kode untuk masuk ruang tunggu.

Dengan berat hati Nayla melangkahkan kakinya, hingga akhirnya dia menghilang dari pandangan keluarganya serta sahabatnya Fitri.

***

Sepanjang perjalanan, Nayla menatapi jendela penuh kegelisahan. berbagai adegan yang menyeramkan tentang lokasi yang akan di tempatinya nanti. Hutan belantara yang banyak hewan buas, apalagi ini di sumatera yang masih terkenal dengan rimba berpenghuni satwa liar. Atau pelosok negeri yang perjalanan kesana melewati jalan setapak yang panjang hingga menghabiskan waktu berhari-hari untuk sampai kesana.

"Arrrggghhh" Nayla mulai kesal dengan bayangan-bayangan yang ada di pikirannya.

Sehingga matanya pun terlelap dalam pikiran panjangnya.

"mbak...mbak...bangun mbak...kita sudah sampai" salah satu anggota rombongan membangunkan Nayla memberitahukan bahwa pesawat telah mendarat dan waktunya keluar dari pesawat

"eh...i...iya..." Nayla terbangun dan mempersiapkan barang bawaannya kemudian turun.

Sesampai bandara tujuan Utusan setiap daerah telah datang menjemput, Nayla berkenalan dengan utusan yang berasal dari lokasi tugasnya

"maaf kak...kenalkan saya ahmad tambunan, panggil saja saya ahmad. Saya akan mengantarkan kakak ke lokasi tugas kakak..." ucap seorang pria berbadan besar namun penampilannya sangatlah rapi.

"iya mas...saya Nayla. terimakasih" Nayla menjawab singkat karena Nayla masih canggung.

setelah perkenalan singkat Ahmad membawa Nayla menuju lokasi dari bandara masih naik travel yang perjalanannya lebih kurang dua belas jam.

Perjalanan yang melelahkan ini belum sampai disini, sekarang sudah jam delapan pagi, namun saat ini lokasi yang di tuju belum juga tampak.

"masih jauh y mas?" tanya Nayla semakin penasaran.

"lumayan kak" jawab ahmad yang tampak celingukkan mencari sesuatu.

"ini tempat apa sich? di pinggir jalan yang berjajar bis reot yang sangat rongsokkan sekali. aku ini dimana ya? apakah lelaki ini orang baik-baik" Nayla bergumam di hati semakin penasaran.

Tak berapa lama Ahmad pun menyapa seseorang yang mendekatinya dan berbisik entah apa yang di bisikkannya pada orang itu, Nayla bersikap cuek pura pura tak tahu, walaupun Nayla sudah siap sedia menghubungi seseorang jika mereka berbuat sesuatu.

"tunggu bentar ya kak...bis kita akan berangkat jam 9 sambil menunggu bis berangkat kita sarapan dulu kak" Ahmad beranjak mendekati sebuah warung. Nayla mengikuti langkah Ahmad.

Setelah sarapan sebuah bis reot yang sangat mengkhawatirkan mulai diisi penumpang.

Hampir jam 9, bis pun mulai penuh dan berbagai macam barang pun masuk ke dalam bis itu. Nayla dikagetkan dengan pemandangan banyaknya penumpang laki-laki yang naik ke atap bis lalu duduk berjajar disana tak lupa tumpukan barang-barang pun bertengger diatas atap bis, sebanyak orang dan barang di dalam bis sebanyak itu pula orang dan barang di atas atap bis, semua berdesak-desakkan. Syukurnya Nayla di tempatkan di bangku CC disamping sopir, Nayla bebas dari desakkan penumpang dan barang.

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

semangat kanjut

2022-01-08

0

Hiat

Hiat

sepertinya Nayla terkena Culture Shock saat berada di Sumatera🤣🤣🤣

2021-08-01

2

alvano

alvano

lanjut thor..

2021-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Pelosok Desa
2 Keberangkatan Nayla
3 Lokasi Tugas
4 Part 1
5 Hari-hari di Lingkungan Baru
6 Joging Pagi
7 Telpon Asing
8 Pergi ke Kota
9 Pertemuan Tak di Duga
10 Taman Puncak Kota
11 Nyaris Ketinggalan Bis
12 Tanjakan Terjal
13 Hamdi
14 Fakta Sesungguhnya
15 Ungkapan Hati
16 Kepergian Ayah
17 Sahabat kak Risya
18 Pergi bersama Leon
19 Prinsip Keluarga Nayla
20 Cinta Leon
21 Keberangkatan Leon
22 kedatangan Nayla
23 Pesan Wita
24 Janji Cinta
25 Panggilan Cinta
26 Briefing
27 Perkemahan Akbar
28 Teman Baru
29 Ketua Pemuda
30 Adegan Pernyataan Cinta
31 Perasaan Riki
32 Nyasar di Hutan
33 Aliran sungai
34 Hamdi Khawatir
35 Nayla Tenggelam
36 Hamdi menemukan Nayla
37 Nayla tiba di Sekolah
38 Beasiswa
39 Lampu Padam
40 Ketemu Hamdi
41 Terjebak
42 Kabar dari Risya
43 Jalan jalan di kota
44 Hadiah
45 Cafe pondok
46 Sedih
47 Cincin Pengikat Janji
48 Cinta Tulus
49 Ingin bersamamu
50 Ciuman Pertama Nayla
51 Nayla Sampai di Ibukota
52 Restu Risya
53 Go to LN
54 Ikatan Bathin
55 Lamunan Nayla
56 Simbol Ikatan
57 Ujian
58 Tak Ada Kabar
59 Cinta Leon
60 Kegalauan Nayla
61 Wisuda Nayla
62 Kepulangan Nayla
63 Pergi ke Desa
64 Pertemuan dengan Hamdi
65 Kecelakaan
66 Maksud tertentu
67 Tawaran Pak Haris
68 Bunuh Diri
69 Perpisahan
70 Tugas dari Kepsek
71 Cinta Nayla pada Leon
72 Leon Mengizinkan Nayla
73 Pernikahan Suci
74 Nyaris Tertabrak
75 Air Mata Nayla
76 Kerja di Desa
77 Cinta tak Berujung
78 Berkeliling di Sekolah
79 Hamdi dan Hana
80 Hana ikut dengan Hamdi
81 Takdir Cinta
82 Sikap Hana
83 Mengunjungi Danau
84 Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85 Cinta Sejati
86 Antara Nayla dan Hamdi
87 Pesan Nayla
88 Cerai
89 Rindu
90 Kejujuran Nayla
91 Menata Hati
92 Nayla mulai mencintai Leon
93 Acara Syukuran
94 Kehamilan Nayla
95 Bahagiamu Kebahagiaanku
96 Asisten pribadi
97 Bakso kaki lima
98 wasiat Leon...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pelosok Desa
2
Keberangkatan Nayla
3
Lokasi Tugas
4
Part 1
5
Hari-hari di Lingkungan Baru
6
Joging Pagi
7
Telpon Asing
8
Pergi ke Kota
9
Pertemuan Tak di Duga
10
Taman Puncak Kota
11
Nyaris Ketinggalan Bis
12
Tanjakan Terjal
13
Hamdi
14
Fakta Sesungguhnya
15
Ungkapan Hati
16
Kepergian Ayah
17
Sahabat kak Risya
18
Pergi bersama Leon
19
Prinsip Keluarga Nayla
20
Cinta Leon
21
Keberangkatan Leon
22
kedatangan Nayla
23
Pesan Wita
24
Janji Cinta
25
Panggilan Cinta
26
Briefing
27
Perkemahan Akbar
28
Teman Baru
29
Ketua Pemuda
30
Adegan Pernyataan Cinta
31
Perasaan Riki
32
Nyasar di Hutan
33
Aliran sungai
34
Hamdi Khawatir
35
Nayla Tenggelam
36
Hamdi menemukan Nayla
37
Nayla tiba di Sekolah
38
Beasiswa
39
Lampu Padam
40
Ketemu Hamdi
41
Terjebak
42
Kabar dari Risya
43
Jalan jalan di kota
44
Hadiah
45
Cafe pondok
46
Sedih
47
Cincin Pengikat Janji
48
Cinta Tulus
49
Ingin bersamamu
50
Ciuman Pertama Nayla
51
Nayla Sampai di Ibukota
52
Restu Risya
53
Go to LN
54
Ikatan Bathin
55
Lamunan Nayla
56
Simbol Ikatan
57
Ujian
58
Tak Ada Kabar
59
Cinta Leon
60
Kegalauan Nayla
61
Wisuda Nayla
62
Kepulangan Nayla
63
Pergi ke Desa
64
Pertemuan dengan Hamdi
65
Kecelakaan
66
Maksud tertentu
67
Tawaran Pak Haris
68
Bunuh Diri
69
Perpisahan
70
Tugas dari Kepsek
71
Cinta Nayla pada Leon
72
Leon Mengizinkan Nayla
73
Pernikahan Suci
74
Nyaris Tertabrak
75
Air Mata Nayla
76
Kerja di Desa
77
Cinta tak Berujung
78
Berkeliling di Sekolah
79
Hamdi dan Hana
80
Hana ikut dengan Hamdi
81
Takdir Cinta
82
Sikap Hana
83
Mengunjungi Danau
84
Hana Berhak memiliki Cinta Hamdi
85
Cinta Sejati
86
Antara Nayla dan Hamdi
87
Pesan Nayla
88
Cerai
89
Rindu
90
Kejujuran Nayla
91
Menata Hati
92
Nayla mulai mencintai Leon
93
Acara Syukuran
94
Kehamilan Nayla
95
Bahagiamu Kebahagiaanku
96
Asisten pribadi
97
Bakso kaki lima
98
wasiat Leon...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!