Bis reot yang sudah penuh mulai berangkat, perlahan meninggalkan posisi parkir melintasi aspal yang semakin lama semakin jelek hingga mulailah bis melewati jalan tanah yang berkerikil. Sepamjang perjalanan Nayla menatapi setiap lekuk jalan mendaki dan menurun yang mana melintasi jurang-jurang terjal, menjadikan perjalanan ini semakin mengerikan. Sesekali bis melewati perkampungan kemudian kembali melintasi hutan belantara, 2 jam sudah perjalanan ini di tempuh namun belum ada tanda-tanda Nayla akan turun. Ahmad yang ikut duduk di atas atap bis tidak bisa menjadi tempat bertanya bagi Nayla hingga akhirnya Naylapun angkat suara beryanya pada sopir bis "Masih jauh ya mas???" Nayla celingukkan penasaran.
"Bentar lagi sampai kak, kakak nanti akan turun di SMP IMPRESS. Disana jelas terlihat gedung sekolah dan lapangan yang luas kak" jawab sang sopir. Nayla manggut-manggut paham sambil menatap jauh ke depan.
"itu lho kak sekolahnya, ini sekolah bagus di kampung ini kak, tapi sayang masih kurang fasilitas dan guru" si sopir memberitahu Nayla setelah bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan itu mulai tampak.
Nayla mulai tersenyum, walaupun dihatinya masih terbesit kata ragu dan takut.
***
Akhirnya Nayla sampai di lokasi tugasnya. Sekolahnya luas namun bangunannya masih terlihat memprihatinkan. Ahmad mengajak Nayla menuju rumah pimpinan yang tak jau dari area sekolah. Dalam kebingungan Nayla tetap mengikuti langkah Ahmad.
Ahmad memasuki rumah yang pintunya terbuka begitu saja sedangkan penghuninya entah dimana. Ahmad mempersilahkan Nayla dusuk di ruang tamu kemudian pergi entah kemana, tak berapa lama datanglah seorang wanita paruh baya mendekati Nayla.
"Udah sampai ya kak? pasti capek" wanita itu menyapa Nayla.
Nayla merasa canggung dengan panggilan kakak, begitulah tutur bicara di tanah batak mandailing. Mau tua atau Muda yang belum di kenal dekat akan di panggil dengan sebutan kakak, seperti kata Mbak di bahasa jawa.
"i..iya...lumayan jauh juga" Nayla terlihat canggung.
"saya ummi Tifa istri dari pimpinan sekolah ini. guru-guru dan murid-murid biasa memanggil saya ummi... kakak juga boleh panggil ummi" istri pengasuh terlihat ramah. Nayla mulai menyesuaikan diri
"Saya Nayla mi...ummi boleh panggil nama saya" Nayla mengulurkan tangannya bersalaman dengan istri pimpinan.
"oh Nayla...jangan sungkan ya nak...ummi disini akan membantu segala sesuatu yang Nayla bituhkan" ummi tersenyum "eh...iya...
yuk mari ikuti ummi" ajak ummi memasuki rumah besar namun terlihat sangat-sangat sederhana. Ummi mempersilahkan Nayla memasuki kamar tamu agar Nayla beristirahat dari perjalanan panjangnya.
***
Beristirahat sebentar, Nayla mulai penasaran dengan sekolah. Nayla minta izin untuk bisa berkeliling. Ummi menyuruh seorang siswi yang tinggal di asrama untuk menemani Nayla melihat-lihat area sekolah.
Karena sekolah ini sangat jauh dari keramaian, maka dari itu hampir semua siswa dan siswi di asramakan, hanya siswa-siswa yang tinggal di perkampungan dekat sekolah yang tidak diasramakan. Tak jauh dari sekolah memang ada beberapa tumpuk perkampungan yang agak padat yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Disekitar sekolah terdapat beberapa rumah. Area sekolah memang sangat luas bangunan sekolah dan bangunan asrama terpisah oleh lapangan yang luas. Di pojok bangunan asrama terdapat sebuah mushala kecil yang berlantai kasar dan tak berdinding. Di depan asrama tampak beberapa siswa dan siswi bercengkrama menghabiskan hari libur mereka karena hari ini minggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿
jempol udah hadir d setiap episodw ya thor
2021-08-17
0
Hiat
yesss,,,bener banget thor
kalau SD Negri di Sumatra biasa kami menyebutnya SD Impres🤣🤣🤣
akhirnya ada juga novel yang menyebutkan kata terlegend ini
semangat thor
2021-08-01
1
Sis Fauzi
keren 👍 suka banget kisahnya ❤️
2021-04-10
2