Kamipun sampai di bandara, yang entah dari mana Daniel mendapatkan tiket dalam keadaan mendadak seperti ini, aku ingin bertanya tapi rasanya aku malas untuk bicara, kamipun menunggu jam penerbangan kami,
"Haus ..?"tanya Daniel saat aku mendaratkan tubuhku di kursi
"iya?"jawabku singkat, tanpa menunggu Daniel langsung berdiri dan berjalan entah mau kemana, namun saat kulihat dia kembali dengan 2 botol minuman dan 2 roti,
"Ini... maaf hanya ini yang bisa aku beli, perjalanan kita kurang lebih 1jaman,"ucap nya sambil memberikan sebotol minuman dan roti, aku mengambilnya dan segera ku lahap roti itu, rasanya nikmat saat di makan dalam keadaan perut benar-benar kelaparan, saat aku menyadari Daniel dari tadi menatapku, aku pun memperpelan kunyahanku, mungkin aku terlihat seperti orang yang sangat kelaparan,
"Tidak apa-apa makanlah..."
"terimakasih... dan maaf merepotkan mu"
"tidak perlu berterimakasih, kau akan membantuku di perusahaan tentu aku yang harus berterimakasih padamu, karena seorang direktur hebat mau masuk kedalam perusahaan kecilku"ucap Daniel dengan di selingi senyuman,
"Kau masih bersedih, jangan terlalu di fikirkan, aku tau Arion, dia saudaraku, jelas aku tau tentang dia, tapi gosip di sosial media juga tidak bisa di anggap remeh, apalagi sampai membuat kesehatan Tante memburuk"
"Apa yang mama lihat di sosmed itu"tanyaku dengan heran,
"semuanya, ada yang mengirim pesan singkat, tentang hubunganmu dengan Arion dan menyuruh Tante untuk melihat sendiri apa yang ia ucapkan benar atau tidak, tanpa berfikir panjang Tante membuka sosial medianya, dia syok saat melihat postingan wanita itu beserta kata-katanya, saat itulah jantung Tante tiba-tiba kambuh, tapi aku sudah melihat semua, Arion tidak berteman dengan wanita itu di sosial media bahkan akun Arion sudah tutup 10 bulan yang lalu"ucap Daniel yang membuat ku harus melihat kearahnya, dengan mata tak percaya, namun segera ku pulihkan perasaan ku,
"Mungkin.. untuk apa berteman di sosmed, toh di dunia kenyataan sudah sedekat itu,"ucapku dengan penuh kekecewaan,
"aku tau, kau sudah banyak bersabar menghadapi arion, kau sudah mengambil jalan yang benar, dengan menuntut cerai dengannya, kau bisa tau perasaan dia yang sebenarnya, Ara... aku pernah kehilngan dan rasanya sangat menyakitkan, sakitnya jauh dari apapun, jadi aku tidak mau kau atau pun Arion merasakan hal itu"ucap Daniel dengan wajah yang sangat sedih, ku menatap wajah laki-laki yang kurasa lebih dewasa meskipun umurnya lebih muda dari Arion, aku tersenyum pahit menatapnya, saat makanan dan minuman yang ku pegang sudah habis, ku dengar suara akan keberangkatan kami, aku dan Daniel pun sama-sama berdiri memegang koper yang kubawa, sebelum ku melangkah kunmelihat arah sekitar, berharap dan berharap tanpa ada yang di harapkan, ku rasakan genggaman tangan di tanganku dan saat kulihat itu adalah tangan Daniel, tangan pertama yang menyentuhku, merasa penolakan dariku Daniel pun melepaskan genggaman itu,
"Maaf, mari berangkat"ucapnya sambil menyeret koperku, akupun melangkahkan kakiku mengikuti ekor langkah Daniel, meski berat, tapi ini keputusan yang harus aku ambil ,semoga keputusanku bisa membuat semuanya membaik, tak menunggu lama pesawat yang kami tumpangi sudah terbang meninggalkan bandara Surabaya, ku hanya duduk bersandar dinjendela menatap pemandangan malam,
Apakah dia bermalam dengan Tania... apakah dia tau kondisi mama, apakah dia tau kepergianku, meski aku sudah memutuskan bercerai dengannya tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, kalau aku masih sangat dan sangat mencintainya, munafik jika aku bilang kalau aku sudah melupakannya, laki-laki yang sudah bertahun-tahun seakan wajib aku cintai kini harus melepas cinta itu, sakit... hanya aku yang merasakan sakit itu,
aku berusaha menahan air mataku, aku harus bisa menahannya, akunhaeus bisa memulai dari awal lagi, dan aku yakin aku pasti bisa,
Tanpa terasa perjalanan kami sudah sampai pada tujuan, mataku sudah terlalu bengkak untuk menangis, kamipun turun dari pesawat, dan sudah ada yang menunggu kami, ya mereka adalah sopir dan Asisten Daniel,
"Tuan...kita harus menemui klien untuk mengkonfirmasi tentang dana yang telah hilang,"ucap asistennya,
sekilas Daniel Melihat ke arahku, aku mengerti tatapan itu, ia merasa tidak nyaman denganku,
"Aku sudah membuat janji dengan mereka tuan,mereka meminta pertanggung jawaban atas dana yang telah mereka investasi kan keperusahaan kita"lanjut asisten Daniel,
"temui mereka aku akan ikut denganmu"ucapku sambil menahan lelahku,
"apakah tidak apa-apa, kau lelah"ucap Daniel sambil menatapku,
"aku tidak lelah, ayontemui mereka"ucapku dengan menunjukkan senyum semangatku,
kamipun melangkah dan memasuki mobil Daniel, di tengah perjalanan, asisten Daniel mengatakan semua masalah yang terjadi secara tiba-tiba, aku mencermati setiap detail cerita sedikit demi sedikit aku bisa memahami bahwa ada konspirasi dalam masalah ini,
"Daniel.. kau tenanglah, anggap saja ini pekerjaan pertamaku, aku akan berusaha menyelesaikan masalah ini,"
"Ara... ini tidak semudah yang kita bayangkan, semua desain kita di tolak, dan dana kita tiba-tiba saja hilang,"
"karena itu, sudah jelas ada konspirasi Daniel, ada pengkhianat di perusahaan mu dan di salah satu klien mu adalah orangnya, aku sudah faham trik itu"
anggap saja itu benar, lalu bagaimana dengan maslaah desain nya, semua desainer yang ada di perusahaan ku tidak ada yang cocok dengan mereka,"
"tema apa yang mereka mau, aku sedikit faham masalah Desain baju siapa tahu cocok untuk mereka"
"mereka meminta tema islami yang bernuansa modern, dengan selingan batik khas, perancang kami sudah berusaha membuat yang terbaik tapi tidak cocok"ucap Daniel,
"bisa aku minta contoh gambar yang mereka buat"
asisten Daniel pun menyerahkan sebuah buku besar yang berisi semua gambar desain baju islami yang sudah di rancang oleh orang ,kantor Daniel, aku sedikit mengubah gambar itu satu persatu, jika menggambar ulang mungkin akan makan waktu banyak, jadi aku mengubah sedikit demi sedikit gambar yang ada di buku itu, dan menyatukan semua yang aku cerana dari penjelasan Daniel masalah tema yang mereka mau,Daniel hanya memperhatikan apa yang aku buat, sejenak aku bisa melupakan masalahku, benar, karena setiap ku ingat dengan lukaku aku selalu menggambar entah gambar baju atau gambar pemandangan,
aku menggeluti hobi menggambar karena aku tau Arion suka dengan seni, tapi Arion tidak pernah mengajakku masuk dalam dunianya, hingga membuat semua usahaku menjadi sia-sia belaka, tapi aku tidak kecewa karena saat ini pengetahuan ku bisa berguna semoga klien Daniel menyukai apa yang sudah aku rancang, tiba-tiba dering ponselku berbunyi yaitu dari orang tuaku dari desa, tanpa berfikir panjang akuoun mengangkat nya,
"hallo nak"suara ibuku dari balik ponsel,
"ya buk"
"kau baik-baik saja kan, dari tadi suami mu berusaha menghubungimu tapi kamu tiadk mengangkatnya, apakah terjadi sesuatu nak"
"Arion sudah kembali buk, bukannya dia bilang dua hari"
"dia kembali nak, dai menanyakan kamu ibu bilang kalau ada sesuatu yang terjadi dengan mertuanya, jadi Arion pergi dengan tergesa-gesa nak"
"ibu... aku tidak apa-apa jangan cemas, tadi Arion sudah mengabariku kok buk, jadi ibu jangan khawatir ya"
"baiklah nak kalau begitu, kamunjaga diri baik-baik, dan jaga serta rawatlah mertuamu dengan baik"
"ibu tidak usah mengkhawatirkan itu, Ara pastinakan melakukan tugas Ara dengan baik"ucapku sambil mengakhiri percakapan kami, ini terakhir kalinya aku membohongi ibu, setelah ini aku akan memberi tahu semua tentangku, tentang keadaanku tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengungkap semua lukaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
andi hastutty
Arion menyia nyiakan berlian demi batu kali
2023-07-19
0
Annisa Nisa
jngan2 Arion ada mslh
mknya dia berbuat bgtu
2021-09-22
0
DEWA PURANTO
akan ada penyesalan dan pengakuan dari keduanya,,,,karena ara juga egois dan terburu - buru
2021-08-21
2