Mama mertuaku menatap ku, ia berusaha duduk dari baringnya, akupun membantunya duduk, dan menyandarkan tubuhnya kesandaran ranjang, tiba-tiba mama mertuaku menangis dan memelukku lagi, ku dengan suaranya tersenggal-senggal karena bicara diiringi dengan tangisan,
"Kenapa.. kenapa nak.. kenapa kau merahasiakan semua dari mama, maafkan mama sayang, maafkan mama, karena sudah membuat mu menderita begitu lama dan tidak menyadari betapa terlukanya hatimu, betapa tersiksanya bathinmu, betapa menderitanya dirimu, maafkan mama nak"ucap mama mertuaku dengan tangisannya, siapa yang tidak akan terharu, siapa yang tidak bahagia mendapatkan mertua sebaik mertuaku, aku sudah tidak bisa lagi berpura-pura kuat di hadapan wanita tua yang ada di hadapanku, aku luapkan tangisanku, aku tumpahkan semua air mataku tanpa mengeluarkan kata sepatahpun, raungan suara Isak tangisku cukup mewakili betapa sakitnya hatiku sekarang ini, kesedihan yang selama ini aku pendam demi kebahagiaan mertuaku, kini sudah terkuak,
mama mertuaku memegang kedua pipiku dengan selang infus di tangannya, ia menatap lekat mataku,
"apakah kau membenci mama nak? apakah kau marah sama mama?"
"tidak ma... Ara tidak pernah membenci mama ataupun marah sama mama, karena mama aku kuat, karena mama aku bisa jalani kehidupan ku, mama adalah penyemangat ku, mama adalah kebahagiaan ku, ma... kenapa mama bisa drop seperti ini?"
"sayang .. katakan semua... katakan semua yang kau alami nak, mengapa anakku bisa sekejam itu terhadap mu, "
"mama tau..., apa yang mama tau tentang aku dan Arion, hubungan kami baik-baik saja"ucapku sambil menghapus air mataku,
"sayang.. kamu tidak perlu lagi menutupi kesalahan Arion, aku tau dia anakku, tapi dia salah, dia sudah mengabaikan kamu selama beberapa bulan, dia sudah menyakiti istri dan mamanya,sayang ..mama sudah tau semuanya, mama sudah tau semuanya nak" ucap mertuaku lagi dengan tangisan yang menjadi lagi, ku rasakan ada sepasang tangan yang memegang bahuku, ternyata itu adalah tangan mertua laki-laki ku,
"sayang...kamu tidak sendiri... kamu punya kami, tidak seharusnya kamu menyimpan semua dukamu, maafkan kami mewakili Arion nak"ucap mertua laki-laki ku sambil duduk bersimpuh di bawah kakiku, oh tuhan... apa ini, mengapa aku di hadapkan hak semacam ini, aku mengangkat tubuh mertua laki-laki ku, dan memeluknya seperti aku memeluk bapakku sendiri,
"karena aku sayang kalian dan kalian sayang aku, maka aku bisa lewati ini semua, karena ada kalian di sampingku, aku bisa jalani hariku, pa...Ara baik-baik saja, kalian jangan bersedih karena Ara, dan untuk mama, jangan menjadikan apa yang Ara alami sebagai alasan mama sakit, Ara tidak suka,"
"Nak ... bercerai lah dengan Arion..."ucap mertua laki-laki ku dengan suara tegas namun mata tertunduk, membuat mata wanita tua di dekatku melongok tak percaya akan keputusan suaminya,
"apa yang kau katakan pa..."ucap mertua perempuan ku,
"apa yang aku katakan adalah keputusan yang tepat ma, kita tidak boleh mengikat Ara dengan pernikahan yang mana suaminya tidak menghormatinya, dan dia lebih memilih bersenang-senang dengan wanita lain di luar, bagaiaman perasaan Ara tentu mama yang tau jelas akan hal itu, dan papa sebagai laki-laki merasa sangat kecewa dengan arion, dari awal sejak Arion lebih memilih bisnis lain di bandingkan bisnis keluarga kita, aku bisa Nerima dan tidak terlalu kecewa, tapi kelakuannya sungguh jauh dari apa yang kita ajarkan ma, dan dia sudah menyakiti Ara dengan sebegitu rupa"ucap mertua laki-laki ku dengan penuh emosi dan air mata, aku lihat betapa kecewa nya ia terhadap anak laki-laki nya, tapi melihat kekecewaan mereka terhadap Arion aku merasa sedih,
"pa...aku memang ingin mengajukan cerai sama Arion, tapi aku tidak tau apakah keputusan aku ini benar atau salah, jika aku bercerai dengannya, aku tidak bisa bersama kalian lagi, pa, ma... aku sudah menghubungi pengacaraku dan menyuruhnya untuk menyiapkan berkas-berkas perceraian ku, dan kusuruh taruh di kamar Arion, aku merahasiakan ini karena tidak ingin menyakiti kalian, aku sangat mencintai putra kalian, sangat dan sangat pa, ma, tapi dia tidak bahagia denganku, kebahagiaan nya tidak bersamaku, aku sudah menjadi orang ketiga diantara mereka, sekarang saatnya aku melepaskan Arion untuk wanita itu"
"tidak nak, hanya kamu menantu mama, aku tau Arion salah, tapi aku yakin Arion juga mencintaimu nak, dia pasti punya alasan sendiri untuk tidak menyentuhmu"ucap mertua perempuan ku, mencoab memberi pembelaan terhadap anaknya,
"dia jijik terhadapku ma, "
melihat pertikaian antara aku mama dan papa, daniel mendekat dan menenangkan suasana,
"Daniel punya solusi untuk Tante om dan juga Ara, itupun kalau kalian mau mengikuti saran yang aku berikan"ucap Daniel dengan penuh keyakinan, mata kami saling bertukar pandangan, sehingga Daniel menyadari kebingungan kami,
"Begini om Tante dan Ara, Ara sangat menyayangi Arion, Tante yakin kalau Arion juga mencintaimu Ara, namun ada alasan yang membuat Arion melakukan hal semaunya seperti ini, dan om ingin Ara bercerai dengan Arion karena sikap Arion yang tidak bertanggung jawab sebagai suami, saranku begini saja, besok atau lusa Arion pasti kembali, kita lanjutkan surat perceraian yang Ara taruh di kamarnya Arion sehingga Arion membaca surat itu, dan mencari Ara untuk memastikan, namun saat itu tiba Ara sudah tidak ada, Ara akan ikut bersama ku ke Jakarta, untuk sementara waktu bisa kerja di perusahaan ku, setelah kepergian Ara, kita akan tau bagaimana perasaan Arion sebenarnya, itu jika Ara tidak keberatan?" ucap Daniel yang langsung di setujui oleh mama mertuaku,
"sayang... beri Arion kesempatan ya nak, baiklah tidak apa-apa, kalau kau ingin menandatangani surat perceraian itu, nah disitu kita akan lihat, bagaimana reaksi Arion sebenarnya, saat melihat tanda tanganmu di kertas itu, mama mohon percayalah sekali ini saja ke mama, berikan mama satu kesempatan untuk membuat hati Arion terbuka nak, dia anak mama, aku tau dia nak,"
"tapi tekadku sudah bulat ma, aku akan tetap tanda tangan surat itu, mau tidak mau Arion aku akan memintanya menceraikan aku ma, tapi benar juga kata Daniel, untuk sementara akau akan pergi bersama nya, agar supaya bisa melupakan Arion walau hanya sementara ma pa,"
"baiklah sayang ... mama akan hargai keputusanmu, mama minta maaaf sekali lagi nak, dan jangan kau jauhkan mama darimu nak?"
"Aku adalah putri mama, aku tidak akan menjauh lama-lama dari mama, sekarang mama istirahatlah, aku pulang sebentar ya ma, bentar lagi Ara akan balik lagi kesini"ucapku sambil mencium tangan mama dan papa mertuaku,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Hasra Ajalah
dari bab pertama sudah menguras emosi dan air mata ,, mantab thor ceritanya 😭😭😭
2022-04-09
0
Ati Bugis PA
betul kalau orang tua mau mempertahankan rumah tangga anaknya tapi anaknya yg ngak tau diri ,coba dgn mertua lain dgn senang hati melepas menantunya
2022-03-08
0
Salma Cheng
enak jha ngomong di pertahankan ...jangan Ara mending dengan si duda tampan 😁 setuju GK thor
2022-02-28
0