Setelah ku pamitan aku melangkahkan kaki ku keluar dari ruangan mertuaku, saat ku ingin tutup pintu ku tatap kedua orang tua yang sudah aku anggap seperti orang tuaku, apakah aku masih tega mengambil keputusan untuk bercerai dengan Arion, tapi jika tidak aku akan menyakiti kedua insan yang saling mencintai, sudah cukup aku menjadi seorang egois selama ini, mungkin keputusan ini akan menyakiti banyak orang tapi bisa menyelamatkan dua hati, akupun menutup pintu itu sambil menghapus air mataku yang masih mengalir di pipiku,
sudah cukup Ara, kau harus kuat tidak boleh menjadi lemah seperti ini terus, keputusanmu sudah benar, pergilah, kalau bisa sejauh mungkin sekiranya kau tak lagi bertemu dengan Arion, sekiranya tidak ada lagi takdir yang menemukan kalian,
saat mataku masih berada dalam kegelapan lamunan, suara Daniel mengagetkan ku,
"udah... jangan terlalu sedih... jika kalian berjodoh pasti kalian akan bersatu meski pun kalian akan berada di tempat yang jauh sekalipun"ucap Daniel sambil memegang bahu sebelah ku, aku hanya tersenyum melihat kearah Daniel, aku dan danielpun keluar dari rumah sakit, saat aku keluar dari rumah sakit, aku tanpa sengaja bertemu dengan kak Troy, sosok laki-laki yang selalu membuat hatiku tenang dan damai, laki-laki yang selalu memberi ku nasehat yang mampu mebuat hatiku tenang, perlahan dia menghampiriku, dan tersenyum kepadaku,
"hai... takdir mempertemukan kita, "ucapnya
"hai juga kak Troy, bagaiaman perkembangan proyek kita, maaf aku sepertinya akan gagal dalam hal ini"ucapku menyesal karena tidak fokus dengan proyek baru ini,
"tidak apa-apa semuanya akan baik-baik saja, aku akan menangani semuanya dengan baik, kau baik-baik lah dulu, tenangkan hati dan fikiranmu, kau adalah Ara semua orang jadi jangan menyerah"ucapnya lagi,
aku ingin sekali memeluk pria di hadapanku, pria yang selama ini selalu menjadi panutan ku, membuatku merasa nyaman dan tenang, tapi apalah daya, aku adalah seorang istri yang harus selalu menjaga martabat suami dan suami satu-satunya pria yang boleh menyentuhku, aku tersenyum menatap kak Troy,
"Aku Ara, aku pasti bisa, ngomong-ngomong kak Troy kesini ada keperluan apa, apkah keluarga kak Troy ada yang sakit, om dan Tante baik-baik saja kan?" tanyaku
"mereka baik-baik saja aku kesini ingin menjenguk Tante, mertuamu, sekarang aku masuk dulu ya"ucapnya sambil meninggalkan aku dan Daniel,
"Kau tidak apa-apa kan, apakah dia laki-laki yang spesial buatmu"
"Tidak ada yang spesial,hanya saja aku canggung terhadapnya"
setelah berkata aku pun melangkahkan kakiku, diikuti oleh Daniel, ku masuk dalam mobil Daniel begitupun Daniel, kami tidak saking bicara dalam mobil, aku fokus melihat kearah jendela, melihat ponselku yang sengaja aku matikan, ingin ku hidup ponselku, berharap kalau Arion menghubungiku, tapi ku urungkan niatku, mengingat foto berdua mereka yang baru Ter update, sungguh hatiku hancur, itukah kerja yang ia maksud, tanpa sengaja dan tanpa aku mau air mataku keluar, ku lihat sekilas,Daniel melihat ke arahku, aku semakin menyembunyikan wajahku, malu karena menjadi wanita yang terlalu menyedihkan, tapi siapa yang akan bisa menerima jika ada di posisiku, akhir nya aku melepaskan tangisanku, aku tidak perduli lagi jika ada Daniel disampingku, aku menangis dengan suara yang menyedihkan,hingga aku merasa hatiku lega dan tak terasa aku sudah sampai di depan rumah,bersamaan dengan mobil hitam milik pengacaraku,
"pak"ucapku menyapa pengacaraku,
"nona, kebetulan sekali kita sampai secara bersamaan, aku ingin menanyakan perihal dengan nona"
"masuk dulu pak"ucapku sopan mengajak pengacaraku masuk kedalam rumah mertuaku yang sebentar lagi akan menjadi rumah orang asing bagiku, kipersilahkan pengacaraku duduk, dan ku panggil bibik pembantu rumah ini, dia sangat bahagia melihatku datang,
"nona sudah datang"
"iya bik, tolong buatkan minuman untuk mereka ya bik,"
"baik nona,"pembantu itu pergi dengan senyum di wajahnya, akupun kembali duduk di depan pengacaraku,
"begini nona, jika anda menuntit cerai dari tuan Arion, apakah anda akan rela melepas semua aset yang telah anda punya di perusahaan orang tua tuan Arion"
"aku tidak menginginkan apa-apa dari keluarga ini pak, aku tidak ingin harta atau sejenisnya, aku sudah mendapatkan apa yang tidak bisa di miliki oleh orang lain yaitu kasih sayang mertuaku, masalah asetku di perusahaan itu, itu adalah hak mereka, aku hanya bekerja disana, anggap saja begitu"ucapku dengan tegas namun sangat menyakitkan, meyakinkan diri sendiri jika aku hanya bekerja disini selama 7bulan, dan itu memang kenyataan yang aku terima, aku di gaji disini, anggaplah seperti itu, sedangkan untuk Arion anggap saja pernikahan itu seperti mainan saat masih kanak-kanak, aku tersenyum getir menatap pengacaraku,
"baiklah nona,jika anda sudah yakin dengan keputusan anda,saya hanya bisa menyerahkan berkas-berkas ini saja, dan anda tandatangan disini"ucap pengacaraku sambil menunjukkan tempat yang harus aku tanda tangani, tanpa berfikir lagi dan tanpa aku baca isinya, aku langsung menandatangani surat perceraian ku, Deg.. tiba-tiba hatiku berdetak hebat saat aku selesai menandatangani surat itu, aku tau ini belum sah tanpa tanda tangan Arion, tapi mengingat sikap Arion tidaklah sulit bagi Arion untuk menandatanganinya, pasti ini juga keputusan yang ia inginkan, mungkin juga ia selama ini berharap bercerai denganku, tapi karena takut dengan irang tuanya,dia lebih memilih menungguku untuk minta cerai dengannya, dengan begitu ia tidak merasa bersalah pada orang tuanya, membayangkan expresi Arion sudah membuat hatiku semakin hancur, saat aku selesai menandatangani surat perceraian itu pembantuku datang dengan membawa 3 cangkir kopi dan beberapa cemilan, saat ia meletakkan minuman itu ia kaget dengan berkas yang ia lihat.
"Nona...katakan sama bibik, ini semua tidak benar kan...? nona tidak menuntut cerai dengan mas Arion kan nona, bibi mohon jangan lakukan hal itu nona, jangan bercerai dengan mas Arion, dia pemuda yang baik nona"ucap pembantuku yang selama ini baik sama aku, yang merawat Arion dari sejak kecil,
"Aku tau Arion adalah pemuda yang baik, hanya saja aku bukan wanita yang baik untuknya, dan aku bukanlah yang terbaik untuk ya, dan juga aku bukanlah yang diinginkannya bik"ucapku dengan raut wajah yang sangat sendu,
"itu tidak benar nona, mas Arion..."
sebelum bibiknya selesai bicara ponsel Daniel berbunyi, membuat Ara juga mengalihkan pandangannya,
"Baiklah... malam ini aku akan berangkat ke Jakarta, kamu siapkan berkasnya, dan besok pagi siapkan rapat darurat"ucapnya dengan nada gusar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
andi hastutty
biarkan ditinggal dlu Arion
2023-07-19
0
Hamzasa
ara sm daniel aja...
2022-03-04
0
dina firara
nahhh bibi mau cerita apa nihhh
2022-01-10
0