"Ada apa?"tanyaku saat arah tatapan Daniel mengarah padaku,
"Ada sedikit masalah di perusahaan, tapi tidak apa-apa"ucapnya, aku tau pasti ada masalah besar wajahnya sudah menunjukkan kecemasan,
"baiklah nona, aku rasa hanya itu yang ingin aku sampaikan, jika tuan Arion sudah tandatangan kalian sudah cukup menunggu hasilnya"ucap pengacaraku,dengan di selingi senyuman, aku pun membalas senyumannya, iapun pamitan dan segera ku antarkan sampai di luar rumah, saat aku kembali aku melihat Daniel yang mondar mandir,
"Ara....sepertinya aku tak bisa membawamu, karena aku akan berangkat nanti malam"
"Aku ikut kamu saja, mungkin aku bisa membantu Maslaah perusahaan mu nanti,"ucapku sambil menepuk bahunya,
"baiklah, aku akan bersiap dulu, kamu tunggulah kita akan berangkat bersama"
"Apakah tidak apa-apa"tanyanya lagi, memastikan dengan membawaku pergi malam ini adalah hal yang baik,
"Aku sudah tidak punya alasan lagi disini, setidaknya aku masih bisa bekerja untuk keluargaku di desa"
akupun melangkahkan kakiku menuju ke kamarku, ku tatap semua isi kamarku dari pajangan, foto-foto Arion kasur lemari semua tak luput dari pandanganku, tidak ada satupun fotoku yang terpajang di kamar itu, aku menghela nafas panjang dan duduk di tepi ranjang ku, meletakkan surat perceraian ku di atas nakas, dan aku segera mengambil sebuah koper besar dan membawa semua bajuku, ku letakkan semua pakaian dalam Arion yang ku simpan di tempat khusus lemariku, aku taruh tepat di samping bajunya agar dia tidak lagi kebingungan mencari sesuatu mulai dari dasi dan lain-lain.
setelah ku selesai merapikan semua pakaianku di koper, akupun kekamar mandi membersihkan diri, menyirami tubuhku dengan air dingin, menyamarkan tetesan air mataku dengan tetesan air, setelah itu aku berpakaian rapi dan membawa koperku ke bawah yang mana Daniel menungguku, laki-laki yang baru aku kenali namun telah aku jadikan alasan untuk pergi dari rumah ini, aku juga butuh pekerjaan saat keluar dari rumah ini, dan Daniel bisa memberiku pekerjaan itu,
"Ayo"ajakku
tiba-tiba suara bibik menghentikan langkahku,
"apakah nona akan pergi tanpa menunggu mas Arion dulu?"
"Dia sibuk bik, ya sudah Ara pamit dulu, jaga diri baik-baik, dan jaga selalu Arion "ucapku sambil tersenyum pahit, akupun tak ingin lagi menatap bibik yang seolah-olah ingin menahanku lebih lama, akupun segera bergegas pergi dari rumah itu, Daniel yang memang terlihat gelisah sudah melajukan mobilnya dengan cepat menuju kerumah sakit, kamipun masuk untuk pamitan sama mama dan papa, dan ternyata kak Troy belum pulang dari rumah sakit,
"Sayang... kau sudah datang"ucap mama mertuaku, aku bingung untuk memulai pembicaraan dari mana,
"ma...aku berangkat sekarang ke Jakarta"ucapanku yang hati-hati berhasil mengambil perhatian mereka
"Aku akan ikut Daniel saat ini juga, hari ini perusahaan Daniel mempunyai masalah, jadi Daniel akan pulang hari ini ke Jakarta, dan saatnya untuk Ara pergi juga"ucapku dengan penuh hati-hati,
"pergilah nak, jaga diri baik-baik, jangan menganggap kamu sendiri, kamu masih punya kami sebagai orang tuamu,apapun keputusan yang di ambil Arion nanti, kau tetap putri kami"ucap mertua laki-laki ku sambil memegang kedua bahuku, aku langsung memeluk pria yang sudah aku anggap sebagai ayahku sendiri,
"Maafkan Ara pa, karena Ara tidak mampu melakukan tugas Ara dengan baik"
"Kau sudah melakukan yang terbaik nak, jangan salahkan kamu, pergilah" ucap lagi mertua laki-laki ku sambil membelai kepalaku, melepaskan pelukan kami, akupun menghampiri mertua perempuan ku dan langsung memeluknya, tangisan mertuaku pecah,
"Mama tidak bisa jauh dari kamu sayang... mama tidak akan bisa hidup tanpa kamu nak, tapi pergilah untuk kembali lagi, pergilah untuk memperjuangkan rumah tanggamu, lakukan apa yang menjadi keinginan hatimu, Arion akan selalu menjadi milikmu sayang... karena kau hanya tercipta untuknya,"
"Tapi Arion tercipta untuk orang lain ma... kita harus bisa menerima apapun keputusan Arion, jangan menyalahkan dia ma, dengan semua keputusan nya itu adalah yang terbaik buat kami, baiklah aku pamit ya ma, mama cepatlah sehat"ucapku sambil melepaskan pelukan kami, kulihat Daniel juga pamitan ke mama dan papa ku, sedang kak Troy terus menatapku dan tersenyum saat pandangan kami saling bertemu,
"Jaga diri baik-baik, kabarin jika sudah sampai di Jakarta"ucap kak Troy sambil mengelus ubun rambutku, dan tangan satunya berada dalam saku celananya,
"baiklah kak, akan aku kabarin jika aku sudah sampai, kalau begitu ara pamit ma pa,
setelah berkata seperti itu, akupun melangkah pergi tanpa melihat kearah mereka lagi, jika aku melihat mereka maka semua keberanian yang selama ini aku kumpulkan akan sirna kembali,
aku berjalan seakan tidak melihat apapun di depanku semua terlihat gelap, sesampainya di parkiran mobil Daniel membukakan pintu mobilnya tanpa bersuara aku masuk kedalam mobilnya, tatapanku masih kosong kedepan, aku tidak lagi menoleh kekanan atau kekiri bahkan berkedip pun jarang, aku benar-benar akan pergi jauh dari Arion, laki-laki yang selama ini aku cintai dan aku sayangi, laki-laki yang selama ini menjadi prioritas ku kini telah ku hilangkan dari pikiranku dan hatiku, aku sungguh telah membuat keputusan besar untuk pertama kali dalam hidupku, keputusan untuk kehidupan ku sendiri, rasanya meski sakit tapi aku merasa bahagia setidaknya aku sudah mengembalikan Arion kepada kekasih yang sebenarnya mereka saling mencintai,
"Kau tidak apa-apa?"pertanyaan Daniel yang tiba-tiba membuatku sadar dari lamunanku,
"ah ... tidak..aku tidak apa-apa"jawabku dengan gugup, aku membenarkan dudukku yang mulai menyusut,
"Aku yakin Arion tidak akan menandatangani surat itu, kau tau dia juga mencintai mu"
aku tertawa mendengar kata-kata itu, cinta... cinta dari mana...cinta seperti apa... menatapku saja tidak pernah, berbohong selalu,
"Apakah kau tau apa itu cinta Daniel...cinta tidak akan menyakiti pasangannya atau orang yang di cintai, tapi Arion...dia ... sudahlah... dia akan bahagia saat melihat berkas perceraian itu, dan dia akan bebas"
saat aku ingin memejamkan mata tiba-tiba dering ponselku mengurungkan niatku yang ingin tidur sejenak, aku lihat layar ponselku sebuah nama yang dulu terlihat sangat indah dan selalu ku harapkan menelfon kini telah benar-benar meneleponku, namun aku tidak mengangkatnya aku membiarkan ponselku terus berbunyi, panggilan itu terjadi berulang-ulang, hingga kini bunyi pesan yang masuk,
"Kau dimana... apakah mama baik-baik saja, apa yang terjadi sama mama, Ara.. kamu ada dimana...",
aku hanya membaca pesan itu, tidak ada keinginan untuk membalas pesan singkat itu,
AKU AKAN PERGI JAUH DARIMU ARION, SEMOGA KAU BAHAGIA SETELAH KEPERGIAN KU, MAAFKAN AKU TELAH MENGIKATMU DALAM PERNIKAHAN YANG TIDAK KAU INGINKAN, AKU BUKAN SEBUAH PAJANGAN ARION... AKU JUGA BUTUH CINTAMU...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Kg Mughni Siddiq
thooor, kamu benar2 berhasil, berhasil membuat dadaku sesak,kepalaku pusing karna nangis, sampe malu dilihat anak2 😭😅
2023-09-12
0
Ani Vabbiani
baca setiap episodenya selalu baper thor....mata selalu berkaca2..
2022-10-27
0
Uum Mintarsih
sedih banget😪
2021-12-05
0