Nomor baru

Siang ini, Waktu menunjukkan pukul 12:00 WIB,

"Saatnya makaaaannn!!!!" Teriak bu Dewi sambil meregangkan ke dua tangannya, tampa mengajak kami dengan semangat 45 dia langsung berlari ke luar kantor, sambil menelpon, mungkin sudah ada seseorang yang menunggunya di luar kantor.

Aku dan Sintia saling bertatapan, kemudian tersenyum, tak lama kemudian kami pun berjalan keluar ruangan divisi ini,

"Kamu, mau makan di mana Jan??" Tanya Sintia.

"Aku makan di pantry aja, aku bawa bekal kok dari kosan tadi," tolakku.

"Eh, kita makan bareng aja yuk, kebetulan Faisal juga ngajakin aku makan siang bareng di kafe sebelah," kebiasaan Sintia sekarang suka maksa.

"Enggak ah Sin, Lagian aku mau shalat dzuhur dulu di mushalah, kalo saling menunggu pasti lama, gak apa apa kamu duluan aja," aku tetap menolak.

"ya udah deh, kalau gitu kamu mau nitip sesuatu?" tawar Sintia lagi.

"Enggak usah Sin, makasih yaaa" Aku langsung saja pergi menuju mushala, takutnya malah jadi kepanjangan ngobrol dengan Sintia sementara waktu istirahat terus berlalu.

Setelah menunaikan shalat dzuhur, aku langsung menuju pantry, aku membuka kotak makan siangku, seperti biasa hanya buah buahan yang ku miliki, Awal bulan, ataupun akhir bulan rasanya sama saja bagiku, sama sama harus super hemat dan irit, bukan tidak memiliki ke inginan seperti yang lain untuk makan ini dan itu, atau datang ke kaffe ini dan itu yang lagi hits, viral dan kekinian, tapi aku lebih suka mengalirkan gajiku untuk kebutuhan Ibu dan Indah, apalagi sekarang Ibu sudah tida bekerja lagi, dan indah sudah masuk Kuliah semester pertama. Dan aku harus menanggung semua beban mereka, ya walaupun itu semua adalah ke inginanku, menjadi kepercayaan, dan menjadi tangguhan keluarga adalah kebanggan tersendiri bagiku.

Drrrrtttt ... drrrrttttt ... drrrrttttt.

Tiba tiba handphoneku berbunyi, membuyarkan ku dari lamunanaku.

ibu calling

Secepat kilat aku mengangkat telpon dari Ibu

"*Hallo assalamualaikum Ibu, apa kabar??"

"Wa'alaikumsalam, alhamdulillah ibu dan adik mu sehat nak, kapan kamu pulang jani?? ibu kangen sama kamu"

"Insya Allah kalau ada libur ibu, Jani pulang kok,"

"oh iya Jani, ibu mau nanya uang sekolah buat adikmu sudah di kirim belum??"

"oh iya, belum Ibu, Jani lupa, nanti Jani langsung kirim setelah lusa Jani gajian"

"iya, sekalian buat uang bulanan juga ya Jani, soalnya semua bahan di rumah sudah habis"

"iya ibu, Jani pasti langsung transfer kok"

"ya udah nak, maaf ya Ibu jadi merepotkanmu,"

"Tidak merepotkan sama sekali ibu, Jani seneng kok"

"ya udah, kamu lagi istirahat kan?? makan dulu ya nak, jangan lupa shalat yaa"

"iya ibu, pasti"

"ya sudah nak, ibu tutup dulu ya, assalamu'alaikum*"

"iya ibu, wa'alaikumsalam"

Ku akhiri telpon dengan ibu, aku menarik nafas panjang, mungkin ini yang di namakan munafik, baru saja aku bilang aku bangga bisa banyak membantu ibu, tapi kenapa terasa ada beban berat di hati ku, gajiku hingga kini masih minimalis, tapi kenapa kebutuhan kita bertiga semakin bertumpuk, belum lagi Indah yang diam diam suka menelponku tanpa sepengetahuan ibu, dia sering minta di belikan, baju, sepatu, tas yang harganya lumayan, hingga membuat aku harus berpuasa dulu, baru bisa membelikan apa yang Indah ingin kan, "Kalau tidak beli baju itu, aku malu Kakak, jadinya beda sama yang lain" Rengek Indah kala itu.

Aku tidak bisa menolak ke inginan adikku tercinta, aku selalu meng IYA kan apapun yang dia pinta, aku tidak ingin, apa yang aku rasa dia juga merasakannya. Berjalan di tempat yang gelap, sempit, kotor, dan banyak durinya itu begitu menakutkan.

Tring ... tring ... tring

Suara notifikasi pesan masuk di hpku berbunyi, aku tidak ingin memperdulikannya, ku biarkan saja, lalu aku memasukkan hpku ke saku blatzer yang ku gunakan hari ini.

Tring ... tring ... tring ...

Suara hpku kembali berbunyi,

Lama lama aku penasaran, siapa yang mengirim pesan di siang bolong kaya gini, udah tau moodku lagi kurang bagus, kulihat ada nomor baru yang menghubungiku, dengan sedikit penasaran aku membuka pesannya

pesan pertama

08211....

Assalam, Anjani yah??

Ku buka pesan ke dua

08211.....

hhheeeeeellllooooowwww

Dengan malas aku mencoba membalas pesan orang gak tau waktu ini

Me

iya, maaf ini siapa ya??

08211.....

hheee ... di bales juga, ini aku Faisal, yang pacarnya Sintia, di save ya Jani nomorku,

aku membelalakan mataku, ngapain Faisal chat aku, bukannya Sintia lagi makan bareng sama dia ya sekarang??

Me.....

"oh iya mas Faisal , nanti di save ya, mas Faisal ada perlu apa ya?? chat Jani??"

0821.....

"Gak ada apa apa, cuman nanti kalau misalnya ada masalah yang urgent bolehkan saya hubungi kamu??"

Me....

"Iya boleh mas Faisal, gak usah sungkan"

0821......

"Makasih banyak ya Jani,"

Tak ingin membalas lagi pesan dari si "papah" ini, gak penting banget. Aku langsung memasukkan hpku lagi, sungguh sangat menyita waktuku, sambil menggerutu aku langsung berjalan menuju ke ruangan divisiku lagi, di dalam ruangan belum ada siapa siapa, mungkin bu Dewi dan Sintia masih pada di luar, aku memutuskan untuk duduk dan memulai pekerjaanku kembali, aku harus mengerjakan neraca kantor yang kemarin masih belum klop, sungguh membuatku sangat pusing, dan ingin piknik rasanya.

Tak berapa lama kemudian Sintia datang dan duduk di mejanya,

"Makan di mana Sin??" tanya ku, eh, kok aku jadi penasaran ya, kenapa Sintia memberikan nomorku pada Si "papah",

"Di kaffe sebelah kantor ini, itu yang di seberangnya," jawab Sintia

"oh, Jadi bareng Faisal??" Tanyaku lagi, pertanyaanku masih belum pada intinya, takut perkataanku menyinggung Sintia, atau malah jadi salah faham.

"iya, dia juga baru balik lagi ke kantornya," jawabnya

"oh gituh, oh iya Sin, kamu pernah ngasihin nomor ponsrl aku gak?? ke siapa gituh??" aku bertanya sambil terus berpura pura mengerjakan buku, aku ingin Sintia tidak terlalu menanggapi kata kataku, tapi aku masih ingin tau jawabannya.

"Enggak ah Jan, iya aku belum pernah ngasih nomor kamu ke orang lain" jawab Sintia dengan ekspresi mengingat ingat.

lah, kalau Sintia belum pernah ngasih nomor ponselku ke siapapun Faisal tau nomor pnselku dari siapa ya??

Aku tak ingin bertanya apa pun lagi pada Sintia, takut terjadi kesalah fahaman antara si "mamah" dan si "papah" ini. Aku menyimpan rasa penasaranku dalam hati saja.

Hingga pukul lima sore telah tiba, saatnya semua karyawan kantor membubarkan diri, termasuk aku, aku membereskan semua pekerjaanku, merapikannya, dan aku pun berjalan keluar dari kantor ini.

Aku tertegun melihat pemandangan di luar kantor, ada banyak karyawan yang di jemput oleh suaminya, pacarnya, selingkuhannya, tapi tak sedikit pula yang di jemput oleh mamang ojek, apalagi tekhnologi sekarang sudah canggih, ya ... mau kemanapun tinggal klik hape dan si penjemput sudah di depan mata.

Aku tersenyum miris melihat diriku sendiri, aku pulang pergi ke kantor di jemput sopir angkot, karena jarak kosan dan kantor tidak terlalu jauh juga, sebenarnya jika aku mau, dengan berjalan kaki pun palingan hanya sekitar lima belas menit saja, tapi karena pulang kerja cukup melelahkan, maka aku memutuskan untuk naik angkot saja.

Setibanya di kosan aku membaringkan tubuhku di kasur mini kesayanganku ini. sekelebat bayangan Ayah muncul lagi di hadapanku.

Ah ... akhir akhir ini, bayangan Ayah selalu muncul di hadapanku, mungkin karena aku terlalu merindukannya, sungguh, jauh di dasar lubuk hatiku yang paling dalam, aku tidak bisa benar benar membenci Ayah, aku masih sangat mencintai dan menyayangi Ayah sepenuh hati.

"Ayah di mana?? Jani sangat Rindu dan butuh Ayah, Jani lelah ayah" tanpa terasa air mataku lolos mengalir begitu saja, aku menangisi hidupku dalam diam.

tes ... tes ... tes ...

Tiba tiba darah segar mengalir dari hidungku, aku mengelapnya dengan tanganku hingga belepotan, aku memejamkan mataku di tengah kesendirianku, hingga akhirnya dengan tubuh meringkuk aku benar benar terlelap menemui alam mimpiku.

Bersambung............

Jangan lupa like, komentar, bintang lima dan vote yaaaaa,........

Terpopuler

Comments

kriwil

kriwil

kalau ga mampu ngapain adik nya di manjain dengan barang tak berguna

2024-08-11

0

Neulis Saja

Neulis Saja

Jani, behind the sadness there is happiness

2023-02-02

0

Rn Linda Syamsie

Rn Linda Syamsie

Cerita yg sangat menyentuh Thooooor...
I Like Thioor, Trim's...ada pembelakaran hidup.

2021-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kenyataan pahit 2
3 Rindu ayah
4 Arti sebuah pertemanan
5 Ujian cinta ibu
6 Karyawan baru
7 Karyawan baru part 2
8 Karyawan baru part 3
9 Karyawan baru part 4
10 Karyawan baru part 5
11 Hari Libur ku
12 Nomor baru
13 Masalah Baru
14 Kenyataan
15 Curhat
16 Pengakuan
17 Pengakuan 2
18 Maukah kamu???
19 Lamaran
20 Ujian
21 salam author
22 Ada yang Aneh
23 Kecewa
24 Bimbang
25 Kekesalan Ibu
26 Amarah Ibu
27 Andre
28 Andre part 2
29 Tiara
30 Restu Ibu
31 Ujian Cinta
32 Fitnah
33 Takdir
34 Pertemuan
35 Kak Luqman
36 Kak luqman part 2
37 Indah
38 Indah part 2
39 Kabar bahagia dari Rani
40 Wahai Jiwa Bersabar lah
41 Pengakuan Indah
42 Undangan
43 Faisal part 1
44 Faisal part 2
45 Faisal part 3
46 Faisal part 4
47 Pingsan
48 Perjodohan
49 Perjodohan part 2
50 Restu Ayah
51 My Wedding
52 Penyiksaan mertua
53 Pindah
54 Program
55 Kenyataan
56 Bahagia
57 Permohonan
58 Cemburu
59 Anwar
60 Anjani sakit
61 Keguguran
62 Di Rumah Sakit
63 Bersiaplah ...
64 Talaq
65 Bagas part 1
66 Bagas part 2
67 Bagas part 3
68 Bagas part 4
69 Bagas part 5
70 Bagas part 6
71 Rumit
72 Pertemuan part 1
73 Pertemuan part 2
74 Pertemuan part 3
75 Piknik Part 1
76 Piknik part 2
77 Lamaran Anwar
78 My wedding 2
79 Malam pertama
80 revisi (TAMAT)
81 Pamit author
82 PROMO
83 PENGUMUMAN
84 Pagi Yang Indah
85 Siapa Pria Itu???
86 Dia Calon Ayah Baruku
87 Semuanya Milik Kak Jani
88 Curhatan Indah
89 Om Pras
90 Pernikahan Ibu
91 Ke Dokter Kandungan
92 Olahraga
93 Mengenang
94 Indah
95 Aku Cemburu
96 Ujian Rupa
97 Indah part 2
98 Pengakuan Andre
99 Operasi Indah
100 Operasi Indah part 2
101 Rencana Bulan Madu Indah
102 Kekacauan Baru
103 Kekacauan part 2
104 Kekacauan part 3
105 Kedatangan Kak Irfan
106 Ujian Tahta, Harta
107 Serakah
108 Malas
109 Kenyataan Sesungguhnya
110 Kenyataan
111 Kenyataan 2
112 Bertemu masa lalu
113 Kecelakaan
114 Epilog
115 Jan, Jangan Pergi
116 Kakak, Jangan Pergi
117 Terbangun
118 Petuah
119 Petuah part 2
120 Kehilangan
121 Pulang
122 Pulang 2
123 Syukuran
124 Buka Kado
125 Sibuk
126 Kehamilan Ektopik
127 Sakit terus
128 Ketemu mantan
129 Cemburu
130 Kamar Baru
131 Muhammad Fadli Anwar
132 Ketahuan
133 Lahiran
134 Pulang
135 Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136 Fadli sakit
137 Bertemu Randi lagi
138 Kedatangan Tiwi
139 Masak
140 Randi Lagi
141 Murka
142 Pernikahan Andi
143 Cerita Bi Lastri
144 Pertengkaran
145 Ulang Tahun Fadli
146 Rewel
147 Tragedi
148 Di Pecat !
149 Fadli Sakit 2
150 Naif!!!
151 Penjelasan
152 Pengakuan
153 Damai
154 Hotel
155 Hotel 2
156 TAMAT
157 By By Readers
158 PROMO!!!
159 Promo karya baruku
160 Hy Readers
161 PROMO BISIK-BISIK CINTA
162 PROMO KEPALSUAN CINTA
163 PROMO THE REVENGE
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kenyataan pahit 2
3
Rindu ayah
4
Arti sebuah pertemanan
5
Ujian cinta ibu
6
Karyawan baru
7
Karyawan baru part 2
8
Karyawan baru part 3
9
Karyawan baru part 4
10
Karyawan baru part 5
11
Hari Libur ku
12
Nomor baru
13
Masalah Baru
14
Kenyataan
15
Curhat
16
Pengakuan
17
Pengakuan 2
18
Maukah kamu???
19
Lamaran
20
Ujian
21
salam author
22
Ada yang Aneh
23
Kecewa
24
Bimbang
25
Kekesalan Ibu
26
Amarah Ibu
27
Andre
28
Andre part 2
29
Tiara
30
Restu Ibu
31
Ujian Cinta
32
Fitnah
33
Takdir
34
Pertemuan
35
Kak Luqman
36
Kak luqman part 2
37
Indah
38
Indah part 2
39
Kabar bahagia dari Rani
40
Wahai Jiwa Bersabar lah
41
Pengakuan Indah
42
Undangan
43
Faisal part 1
44
Faisal part 2
45
Faisal part 3
46
Faisal part 4
47
Pingsan
48
Perjodohan
49
Perjodohan part 2
50
Restu Ayah
51
My Wedding
52
Penyiksaan mertua
53
Pindah
54
Program
55
Kenyataan
56
Bahagia
57
Permohonan
58
Cemburu
59
Anwar
60
Anjani sakit
61
Keguguran
62
Di Rumah Sakit
63
Bersiaplah ...
64
Talaq
65
Bagas part 1
66
Bagas part 2
67
Bagas part 3
68
Bagas part 4
69
Bagas part 5
70
Bagas part 6
71
Rumit
72
Pertemuan part 1
73
Pertemuan part 2
74
Pertemuan part 3
75
Piknik Part 1
76
Piknik part 2
77
Lamaran Anwar
78
My wedding 2
79
Malam pertama
80
revisi (TAMAT)
81
Pamit author
82
PROMO
83
PENGUMUMAN
84
Pagi Yang Indah
85
Siapa Pria Itu???
86
Dia Calon Ayah Baruku
87
Semuanya Milik Kak Jani
88
Curhatan Indah
89
Om Pras
90
Pernikahan Ibu
91
Ke Dokter Kandungan
92
Olahraga
93
Mengenang
94
Indah
95
Aku Cemburu
96
Ujian Rupa
97
Indah part 2
98
Pengakuan Andre
99
Operasi Indah
100
Operasi Indah part 2
101
Rencana Bulan Madu Indah
102
Kekacauan Baru
103
Kekacauan part 2
104
Kekacauan part 3
105
Kedatangan Kak Irfan
106
Ujian Tahta, Harta
107
Serakah
108
Malas
109
Kenyataan Sesungguhnya
110
Kenyataan
111
Kenyataan 2
112
Bertemu masa lalu
113
Kecelakaan
114
Epilog
115
Jan, Jangan Pergi
116
Kakak, Jangan Pergi
117
Terbangun
118
Petuah
119
Petuah part 2
120
Kehilangan
121
Pulang
122
Pulang 2
123
Syukuran
124
Buka Kado
125
Sibuk
126
Kehamilan Ektopik
127
Sakit terus
128
Ketemu mantan
129
Cemburu
130
Kamar Baru
131
Muhammad Fadli Anwar
132
Ketahuan
133
Lahiran
134
Pulang
135
Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136
Fadli sakit
137
Bertemu Randi lagi
138
Kedatangan Tiwi
139
Masak
140
Randi Lagi
141
Murka
142
Pernikahan Andi
143
Cerita Bi Lastri
144
Pertengkaran
145
Ulang Tahun Fadli
146
Rewel
147
Tragedi
148
Di Pecat !
149
Fadli Sakit 2
150
Naif!!!
151
Penjelasan
152
Pengakuan
153
Damai
154
Hotel
155
Hotel 2
156
TAMAT
157
By By Readers
158
PROMO!!!
159
Promo karya baruku
160
Hy Readers
161
PROMO BISIK-BISIK CINTA
162
PROMO KEPALSUAN CINTA
163
PROMO THE REVENGE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!