Karyawan baru part 5

Setelah beberapa drama terjadi, karena kedatangan Anwar ke kantor, tak ayal membuat pekerjaanku semakin bertumpuk tumpuk karena terabaikan.

Direktur perusahaan berjanji padaku akan segera mengirim karyawaty baru untuk bisa membantuku, menyelesaikan seluruh pekerjaanku. Tentu saja, direktur sangat berterimakasih padaku, karena dia berfikir, berkat aku yang bisa membujuk Anwar pulang, direktur jadi tidak di omeli oleh pemilik perusahaan yang nota benenya adalah ayah Anwar. Anwar pulang dengan selamat dan baik baik saja, saking berterimakasihnya padaku, bahkan direktur menjanjikan akan memberikan hadiah pada ku, namun tentu saja aku menolaknya.

"Anjani, terimakasih banyak atas bantuanmu, sekarang Anwar sudah pulang ke rumahnya dalam ke adaan baik baik saja, ibunya Anwar sangat berterimakasih juga padamu, karena semenjak bertemu denganmu, sekarang Anwar menjadi lebih ceria, dan mulai bisa di ajak bicara," jelas direktur.

"Iya, sama sama bapak, saya senang jika Anwar sekarang berubah menjadi lebih baik," jawabku, tak bisa di pungkiri, hatiku bahagia karena bisa membuat orang lain bahagia.

"Anjani, kamu mungkin mau di belikan sesuatu dari saya??" tawar pak direktur yang membuatku agak sedikit kaget.

"Maaf, maksudnya apa ya pak??" tanyaku menunjukkan keherananku.

"Iya mungkin kamu mau hadiah dari saya, karena kamu sudah banyak membantu saya untuk urusan Anwar" jelasnya.

"Ah ... tidak bapak, terimakasih banyak sebelumnya, saya ikhlas ko bantuin bapak, semoga ke depannya, saya bisa bantuin bapak untuk urusan yang lainnya," Aku menolak tawaran direktur dengan sangat hati hati, takut direktur tersinggung.

"Terimakasih banyak ya Anjani, saya tau kok, kamu memang anak yang baik" tutur direktur seraya tersenyum kepadaku.

"Ah ... bapak bisa aja, tidak juga ko pak, mungkin hanya kebetulan saja, ketika saya yang berbicara, kebetulan Anwar sudah ingin pulang" aku mencoba merendah di hadapan direktur.

"Bisa aja kamu, oh iya, untuk karyawaty baru yang bisa bantuin kamu, secepatnya akan saya kirim ya Anjani, nunggu dulu acc dari direksi yang lain, soalnya kasus Ely pun belum di tutup sepenuhnya, kamu bekerja semampu kamu dulu aja, jangan terlalu di porsier,"

"Baik bapak, terimakasih banyak sebelumnya, untuk seluruh perhatian bapak, kalau tidak ada yang di bicarakan lagi, saya permisi dulu pak, mau melanjutkan pekerjaan saya." Aku buru buru berpamitan, sungguh tidak nyaman berada di ruangan ini, hanya berdua dengan boss, dalam ke adaan pintu tertutup.

"Oh iya Anjani, sekali lagi terimakasih banyak untuk seluruh bantuan kamu,"

"Iya bapak, sama sama." aku berjalan keluar dari ruangan direktur setelah mendapat anggukannya.

Dan akhirnya beberapa hari kemudian datang lah pengganti Ely atau pengganti senior ke duaku.

Ku lihat, setelah keluar dari ruangan bu Novi, dia menghampiri mejanya yang berdampingan dengan mejaku.

Dia sangat cantik, badannya tinggi, langsing, kulitnya putih dengan rambut sebahu, dia sungguh modis, dia menggunakan rok kerja selutut, dengan atasan kemeja putih di balut blazer hitam, dia juga menggunakan sepatu hak tinggi, dan menenteng tas branded keluaran terbaru, menyempurnakan penampilannya. Mungkin usianya tidak akan jauh dariku, dan kelihatannya, dia sudah berpengalaman di tempat kerja yang lain.

Dia tersenyum padaku, mengulurkan tangannya, lalu menyapaku dengan sopan,

"hai, aku Sintia, senang berkenalan denganmu, mohon bimbingannya yaaa ..."

Aku tersenyum lalu membalas juluran tangan dan sapaannya,

"Aku Anjani, senang juga bisa berkenalan denganmu, iya sama sama, kita sama sama belajar aja yah, saya juga baru kok di sini," Aku mencoba untuk bisa bersahabat dengan Sintia di awal pertemuanku, berharap Sintia bisa membantuku menyelesaikan segala kemelut pekerjaanku yang terbengkalai, juga pekerjaan yang di wariskan Ely yang sekarang raib entah ke mana.

Rupanya Sintia datang ke kantor tidak sendirian, dia datang di antar oleh seorang pria, pria itu berbadan tinggi, tegap, kulitnya putih, matanya belo, hidungnya mancung, bisa di bilang dia cukup tampan. Dia menganggukan kepalanya kepadaku, dan aku pun membalas anggukannya, tidak lama kemudian, dia pergi sambil melambai lambaikan tangannya pada Sintia, aku tersenyum tipis melihat tingkah mereka.

"Dia pacarku, namanya Faisal Aditia" tiba tiba perkataan Sintia mengalihkan pandanganku,

"Oh, iya" jawabku sambil mangut mangut.

Aku tidak ingin kepo dengan segala urusan pribadi orang lain, aku hanya ingin fokus pada pekerjaanku saja.

Sudah hampir satu bulan aku bekerja sama dengan Sintia, dia sudah menjadi temanku di kantor, tapi hanya sebatas untuk pekerjaan saja, meskipun Sintia ikut pindah kosan di dekat kosanku, tapi tak berarti aku bisa membuka hati, untuk sekedar bercerita masalah pribadi kepadanya.

Aku bercerita hanya seputar masalah pekerjaan saja, aku melihat Sintia gadis yang baik, karena dia bekerja dengan tidak terlalu merepotkanku, dan itu bagiku sudah lebih dari membantuku, dia orang yang cukup santai, kalem, dan kadang suka lucu, aku menyukai Sintia yang tidak terlalu suka menggangguku, kami hanya fokus pada pekerjaan kami masing masing. Ya walaupun meja kami sangat berdekatan.

Tapi untuk hubungan Sintia dengan Faisal, entah kenapa aku kurang menyukainya, jika di perhatikan hubungan mereka sudah lebih dari kata "pacaran normal" menurutku, entah karena aku yang kuno, entah karena aku belum pernah berpacaran, tapi aku sungguh tidak suka dengan gaya pacaran mereka.

Aku juga tidak suka dengan panggilan sayang mereka yang kata nya kekinian "Mamah, Papah" apa itu??? kayak panggilan suami istri.

Aku memang agak sedikit fanatik untuk urusan semacam itu, apalagi untuk urusan pasangan yang belum halal, tapi sudah berlebihan, mungkin itulah salah satu kekuranganku.

Mungkin juga karena aku terlalu lama menjomblo, aku agak sedikit bergidik ngeri dengan pergaulan dunia luar, atau mungkin selama ini aku hanya menghabiskan waktuku untuk belajar, dan juga aku yang selalu di kekang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu, mungkin itu sebabnya aku jadi terlihat kuno di dunia gaul.

Aku sungguh tidak menyukai gaya pacaran yang aneh menurut pandangan mataku, mereka memanggil pasangannya dengan sebutan yang agak nyeleneh di pendengaran ku, layaknya suami istri, mereka memanggil pasangannya dengan sebutan mamah, papah, umi, abi, dan lain sebagainya.

Sungguh aku bingung, jika hubungan mereka putus sebelum di sahkan, lalu mereka akan saling memanggil dengan sebutan apa ya????hehheee ... aku jadi geli sendiri membayangkannya.

Aku pernah membaca buku, yang isinya kurang lebih, "jangan memanggil pasangan mu yang belum halal, dengan sebutan suami istri, karena itu termasuk zinah, dan zinah itu dosakan??" yah intinya begitu saja, karena waktu itu aku baca buku nya sambil ngantuk jadi gak terlalu faham, tapi aku faham maksudnya.

Tapi, aku juga tidak ingin terlalu banyak berkomentar, toh mereka juga sudah dewasa, dan faham hukum, aku hanya menyimpan semua hal yang tidak kusukai di dalam hati saja, dan menjadikannya pelajaran, agar suatu hari nanti aku pun tidak melakukan hal yang tidak baik, menurut pandangan mata orang lain.

Iya, aku ingin begitu saja, bolehkah???

Bersambung .....

Jangan lupa like,komen, bintang lima dan vote sebanyak banyak nya yaaa..............

di tunggu....makasih

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

Jani, always Istiqomah with good attitude

2023-02-02

0

Alivia Cipa

Alivia Cipa

kayaknya beda nih alur ceritanya dengan kebanyakan novel " yg lain

2020-07-26

1

Nur Abidah Mukti

Nur Abidah Mukti

aku lagi nyemangatin diri nih buat baca

2020-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kenyataan pahit 2
3 Rindu ayah
4 Arti sebuah pertemanan
5 Ujian cinta ibu
6 Karyawan baru
7 Karyawan baru part 2
8 Karyawan baru part 3
9 Karyawan baru part 4
10 Karyawan baru part 5
11 Hari Libur ku
12 Nomor baru
13 Masalah Baru
14 Kenyataan
15 Curhat
16 Pengakuan
17 Pengakuan 2
18 Maukah kamu???
19 Lamaran
20 Ujian
21 salam author
22 Ada yang Aneh
23 Kecewa
24 Bimbang
25 Kekesalan Ibu
26 Amarah Ibu
27 Andre
28 Andre part 2
29 Tiara
30 Restu Ibu
31 Ujian Cinta
32 Fitnah
33 Takdir
34 Pertemuan
35 Kak Luqman
36 Kak luqman part 2
37 Indah
38 Indah part 2
39 Kabar bahagia dari Rani
40 Wahai Jiwa Bersabar lah
41 Pengakuan Indah
42 Undangan
43 Faisal part 1
44 Faisal part 2
45 Faisal part 3
46 Faisal part 4
47 Pingsan
48 Perjodohan
49 Perjodohan part 2
50 Restu Ayah
51 My Wedding
52 Penyiksaan mertua
53 Pindah
54 Program
55 Kenyataan
56 Bahagia
57 Permohonan
58 Cemburu
59 Anwar
60 Anjani sakit
61 Keguguran
62 Di Rumah Sakit
63 Bersiaplah ...
64 Talaq
65 Bagas part 1
66 Bagas part 2
67 Bagas part 3
68 Bagas part 4
69 Bagas part 5
70 Bagas part 6
71 Rumit
72 Pertemuan part 1
73 Pertemuan part 2
74 Pertemuan part 3
75 Piknik Part 1
76 Piknik part 2
77 Lamaran Anwar
78 My wedding 2
79 Malam pertama
80 revisi (TAMAT)
81 Pamit author
82 PROMO
83 PENGUMUMAN
84 Pagi Yang Indah
85 Siapa Pria Itu???
86 Dia Calon Ayah Baruku
87 Semuanya Milik Kak Jani
88 Curhatan Indah
89 Om Pras
90 Pernikahan Ibu
91 Ke Dokter Kandungan
92 Olahraga
93 Mengenang
94 Indah
95 Aku Cemburu
96 Ujian Rupa
97 Indah part 2
98 Pengakuan Andre
99 Operasi Indah
100 Operasi Indah part 2
101 Rencana Bulan Madu Indah
102 Kekacauan Baru
103 Kekacauan part 2
104 Kekacauan part 3
105 Kedatangan Kak Irfan
106 Ujian Tahta, Harta
107 Serakah
108 Malas
109 Kenyataan Sesungguhnya
110 Kenyataan
111 Kenyataan 2
112 Bertemu masa lalu
113 Kecelakaan
114 Epilog
115 Jan, Jangan Pergi
116 Kakak, Jangan Pergi
117 Terbangun
118 Petuah
119 Petuah part 2
120 Kehilangan
121 Pulang
122 Pulang 2
123 Syukuran
124 Buka Kado
125 Sibuk
126 Kehamilan Ektopik
127 Sakit terus
128 Ketemu mantan
129 Cemburu
130 Kamar Baru
131 Muhammad Fadli Anwar
132 Ketahuan
133 Lahiran
134 Pulang
135 Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136 Fadli sakit
137 Bertemu Randi lagi
138 Kedatangan Tiwi
139 Masak
140 Randi Lagi
141 Murka
142 Pernikahan Andi
143 Cerita Bi Lastri
144 Pertengkaran
145 Ulang Tahun Fadli
146 Rewel
147 Tragedi
148 Di Pecat !
149 Fadli Sakit 2
150 Naif!!!
151 Penjelasan
152 Pengakuan
153 Damai
154 Hotel
155 Hotel 2
156 TAMAT
157 By By Readers
158 PROMO!!!
159 Promo karya baruku
160 Hy Readers
161 PROMO BISIK-BISIK CINTA
162 PROMO KEPALSUAN CINTA
163 PROMO THE REVENGE
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kenyataan pahit 2
3
Rindu ayah
4
Arti sebuah pertemanan
5
Ujian cinta ibu
6
Karyawan baru
7
Karyawan baru part 2
8
Karyawan baru part 3
9
Karyawan baru part 4
10
Karyawan baru part 5
11
Hari Libur ku
12
Nomor baru
13
Masalah Baru
14
Kenyataan
15
Curhat
16
Pengakuan
17
Pengakuan 2
18
Maukah kamu???
19
Lamaran
20
Ujian
21
salam author
22
Ada yang Aneh
23
Kecewa
24
Bimbang
25
Kekesalan Ibu
26
Amarah Ibu
27
Andre
28
Andre part 2
29
Tiara
30
Restu Ibu
31
Ujian Cinta
32
Fitnah
33
Takdir
34
Pertemuan
35
Kak Luqman
36
Kak luqman part 2
37
Indah
38
Indah part 2
39
Kabar bahagia dari Rani
40
Wahai Jiwa Bersabar lah
41
Pengakuan Indah
42
Undangan
43
Faisal part 1
44
Faisal part 2
45
Faisal part 3
46
Faisal part 4
47
Pingsan
48
Perjodohan
49
Perjodohan part 2
50
Restu Ayah
51
My Wedding
52
Penyiksaan mertua
53
Pindah
54
Program
55
Kenyataan
56
Bahagia
57
Permohonan
58
Cemburu
59
Anwar
60
Anjani sakit
61
Keguguran
62
Di Rumah Sakit
63
Bersiaplah ...
64
Talaq
65
Bagas part 1
66
Bagas part 2
67
Bagas part 3
68
Bagas part 4
69
Bagas part 5
70
Bagas part 6
71
Rumit
72
Pertemuan part 1
73
Pertemuan part 2
74
Pertemuan part 3
75
Piknik Part 1
76
Piknik part 2
77
Lamaran Anwar
78
My wedding 2
79
Malam pertama
80
revisi (TAMAT)
81
Pamit author
82
PROMO
83
PENGUMUMAN
84
Pagi Yang Indah
85
Siapa Pria Itu???
86
Dia Calon Ayah Baruku
87
Semuanya Milik Kak Jani
88
Curhatan Indah
89
Om Pras
90
Pernikahan Ibu
91
Ke Dokter Kandungan
92
Olahraga
93
Mengenang
94
Indah
95
Aku Cemburu
96
Ujian Rupa
97
Indah part 2
98
Pengakuan Andre
99
Operasi Indah
100
Operasi Indah part 2
101
Rencana Bulan Madu Indah
102
Kekacauan Baru
103
Kekacauan part 2
104
Kekacauan part 3
105
Kedatangan Kak Irfan
106
Ujian Tahta, Harta
107
Serakah
108
Malas
109
Kenyataan Sesungguhnya
110
Kenyataan
111
Kenyataan 2
112
Bertemu masa lalu
113
Kecelakaan
114
Epilog
115
Jan, Jangan Pergi
116
Kakak, Jangan Pergi
117
Terbangun
118
Petuah
119
Petuah part 2
120
Kehilangan
121
Pulang
122
Pulang 2
123
Syukuran
124
Buka Kado
125
Sibuk
126
Kehamilan Ektopik
127
Sakit terus
128
Ketemu mantan
129
Cemburu
130
Kamar Baru
131
Muhammad Fadli Anwar
132
Ketahuan
133
Lahiran
134
Pulang
135
Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136
Fadli sakit
137
Bertemu Randi lagi
138
Kedatangan Tiwi
139
Masak
140
Randi Lagi
141
Murka
142
Pernikahan Andi
143
Cerita Bi Lastri
144
Pertengkaran
145
Ulang Tahun Fadli
146
Rewel
147
Tragedi
148
Di Pecat !
149
Fadli Sakit 2
150
Naif!!!
151
Penjelasan
152
Pengakuan
153
Damai
154
Hotel
155
Hotel 2
156
TAMAT
157
By By Readers
158
PROMO!!!
159
Promo karya baruku
160
Hy Readers
161
PROMO BISIK-BISIK CINTA
162
PROMO KEPALSUAN CINTA
163
PROMO THE REVENGE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!