"Sebelas tahun Han!!!! Sebelas tahun kamu membodohiku!!!! Selama itu kamu mendustaiku dan anak-anakku!!!!" teriak Ibu dimalam bersejarah yang amat kelam bagiku, aku mengintip pertengkaran Ibu di balik gorden kamarku.
"Maafkan aku Maya, aku tak lagi berdaya, aku hanya ingin bahagia bersama anak-anakku yang lain, aku hanya ingin menghabiskan masa tuaku bersama mereka" sahut Ayah sambil menundukkan kepalanya.
"Aku sungguh kecewa padamu Han!!! Kau sungguh biadab!!" Ibu masih histeris.
"Lalu kau anggap apa aku dan anak-anakku selama ini!!!??" Ibu mulai sesenggukan.
"Aku akan bertanggung jawab untuk mereka, aku akan membiayai mereka, setiap bulannya datanglah ke rumahku, aku akan memberikan uang bulanan untuk biaya pendidikan mereka," Ayah menengadahkan wajahnya lalu pergi meninggalkan Ibu yang sedang sesenggukan sendirian.
Sepeninggalnya Ayah, Ibu menangis sejadi-jadinya, merutuki hidupnya sendiri. Aku keluar dari kamarku, lalu menghampiri Ibu.
"Ibu ... " kataku sambil menggisik-gisik mata.
lalu aku memeluk Ibu, Ibu 'pun memelukku dengan sangat erat seolah meminta kekuatan.
Aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi, aku hanya menangis mengikuti Ibu.
"Ibu aku akan menjadi anak yang kuat, aku akan melindungi Ibu" kata-kataku sangat yakin kala itu, tanpa aku tau arti dari "melindungi", Ibu mengusap-usap kepalaku, dan berkata "tentu saja, kamu anak kebanggan Ibu, kamu harapan Ibu, kamu harus jadi pahlawan bagi Ibu" Ibu masih terus memelukku dengan sangat erat, hingga tubuhku terasa sesak.
"Bajingan kamu Hanjaya!!!" Ibu masih terus berteriak meluapkan segala amarahnya, tanpa ku sadari Ibu melempar gelas yang bertengger di atas meja. Aku kaget sejadi-jadinya, aku sungguh ketakutan. Ada trauma mendalam di hidupku. Sungguh mulai malam itu aku teramat sangat membenci Ayah yang meninggalkan Ibu.
Tidak, bukan hanya Ayah, tapi semua laki-laki yang ada di muka bumi ini, aku sangat membencinya.
Setelah saat itu, Ibu menunjukkan perubahan sikap yang sangat signifikan di hidupnya, sungguh Ibu menjadi sangat berubah, mungkin karena kenyataan pahit inilah yang menjadikan Ibu berubah, sekarang Ibu menjadi seorang manusia yang keras, kasar, ambisius, egois dan penuh dengan emosi.
Jika dulu aku kagum pada Ibu sampai aku memiliki keinginan ketika besar nanti aku ingin menjadi seperti Ibu. Tapi setelah kejadian malam itu, aku jadi tidak mengenali sosok Ibu lagi. Tapi semua perubahan sikap dan tabiat Ibu, tidak mengubah pula kasih sayangku pada Ibu, aku tetap mencintai Ibu, aku masih sangat menyayangi Ibu.
Aku tau apapun yang Ibu lakukan hanya demi melindungi kami, Ibu hanya ingin melakukan yang terbaik bagi kami, terlepas dari bagaimana caranya.
Kini ada banyak peraturan yang Ibu buat setelah malam mengenaskan itu berlalu, Ibu seperti melampiaskan seluruh amarah dan dendamnya pada kami. Kami selalu di tuntut untuk hidup sempurna, baik di lingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
Ibu seolah ingin menunjukkan jika Ibu adalah perempuan paling hebat yang bisa melakukan semuanya sendirian. Terutama kepada para tetangga yang super kebangetan jika sudah menggosipkan keluarga kami.
Para tetangga yang sukanya berbisik-bisik di belakang kami, namun selalu tersenyum penuh kepalsuan ketika berpapasan dengan kami, mereka bilang keluarga kami bukan keluarga baik-baik, hanya karena Ayah dan Ibu bercerai.
"Eh bu Maya, katanya sekarang jadi janda yah?" dengan senyum sinis bu Diyah bertanya pada Ibu.
"Aduh kasihan banget sih bu, makanya kalo jadi orang itu yang bener dong, biar gak di tinggal suami" sahut bu Lilis tak kalah sinis.
"Ibu-Ibu, saya yakin di dunia ini tak ada perempuan yang ingin menjadi janda, semua perempuan bercita-cita ingin memiliki suami yang setia, suami yang baik di mata Allah, baik di mata manusia, tapi jika Allah berkehendak lain, saya bisa apa??" jawab Ibu sambil menahan amarahnya.
"Alah, palingan juga itu bu Maya-nya aja yang gak becus jadi istri," Bu Diyah tetep ngotot.
Ibu menghela napas sambil berlalu, tanpa berpamitan karena sudah tak kuasa lagi membendung air matanya. Sungguh para tetangga ini entah kenapa? Entah mereka sudah kebanyakan makan micin atau mereka itu kurang piknik?.
.
.
.
.
Bersambung.....
.
.
.
Jangan lupa vote, like, koment dan bintang lima nya ya readers ........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
♡Anna_lovers♡
novel ini, seperti cerita ku😌
2024-01-19
0
Neulis Saja
Will beautiful his time
2023-02-02
1
Dhina ♑
Sedih banget sih 😥😥😥
2021-05-27
0