Karyawan baru part 4

Anehnya setelah kejadian konser mininya Anwar, Anwar jadi semakin menempel padaku. Sampai sampai aku sempat merasa risih di buatnya.

Aku mencoba untuk terus membujuk Anwar agar dia mau pulang ke rumah orangtuanya, aku tau orang tua Anwar pasti sangat khawatir pada Anwar, ya meskipun aku juga tau, segala info tentang Anwar di perusahaan ini, pasti sudah sampai di telinga orangtua Anwar.

Masih belum banyak orang yang tau juga tentang Anwar yang anak pemilik perusahaan, hanya beberapa orang saja yang tau tentang kenyataan itu, termasuk aku.

Hari ini waktu baru menunjukkan pukul sepuluh pagi menuju siang, karena merasa ngantuk mengerjakan buku buku kantor, aku mencoba berjalan ke pantry dengan niat hanya untuk membuat teh, sekedar untuk mengusir setiap rasa kantukku, aku melihat Anwar tengah duduk sendirian di kursi pantry.

Jam segini tidak terlalu banyak karyawan berlalu lalang di pantry. Jadi moment yang pas menurutku untuk berbicara dengan Anwar.

Aku mencoba mendekati Anwar sambil menyapanya.

"Anwar lagi apa??" tanyaku dengan suara selembut mungkin

"La lagi duduk aja" jawabnya sambil memainkan kuku tangannya, sedikit mencubit cubitnya, hingga ujung kukunya terlepas.

Aku yang melihat kondisi Anwar sedikit bingung, dia hanya terus menunduk, dan terus memainkan kukunya, sekali kali menggerak gerakkan kakinya yang gemetar, bahkan aku melihat kulit di tepi kukunya mulai berdarah, karena terus di cubitinya, dia terlihat sangat cemas, mungkin benar yang direktur bilang, bahwa Anwar mengalami sedikit gangguan jiwa.

"Anwar, udah besar masa sih masih maenin kuku, kenapa Anwar gak bikin lagu lagi aja??" aku mencoba mengalihkan perhatian Anwar, agar tidak terus menguliti kukunya sendiri, ya walaupun ketika aku mengatakan lagu agak sedikit trauma ya dengan kejadian tempo hari.

"I ibu Jani sukakan sama lagu karangan Anwar?" katanya menatapku penuh harap

"Iya dong, lagunya bagus banget lho, " aku tersenyum penuh ketulusan pada Anwar, aku merasa simpaty atas ke adaannya.

"Ka kalo gitu, Anwar bikinin lagi lagu buat bu Jani yah??" tawarnya.

oh nooooooooooooo please jangan lagi.

"Boleh, tapi sekarang bikin lagunya jangan buat aku yaaaa??" aku mencoba bernegosiasi dengan sangat hati hati.

" Te terus buat siapa??" Anwar merunduk kecewa.

"Gimana kalau kita bikin lagunya buat Ibu Anwar aja??" tawarku, pelan sekali nada bicaraku

"Bu buat Ibu" tanya Anwar mengerutkan kening

" Iya, buat Ambunya Anwar, ambunya Anwar pasti bakalan seseneng aku deh kalau di bikinin lagu sama anak kesayangannya" aku mencoba merayunya.

"A ambu sayang sama Anwar??" tanyanya dengan sorot mata penuh harap

"loh, iya dong sangat sayang malahan, gimana kalau sekarang kita bikin lagunya dulu?" aku kembali mengajak Anwar

" Ta tapi Ambu suka ngurung Anwar lho, Anwar suka di larang main" mata Anwar mulai memerah,

Aku menghela nafas, pria seusia Anwar memiliki sikap seperti ini, fiks dia memang sakit.

"Ambu ngurung Anwar, karena Ambu sayang sama Anwar, nanti kalau misalnya Anwar mau nurut sama Ambu, Anwar pasti di bolehin main sama Ambu" aku mulai mencoba mengsugesti fikiran Anwar

"Yuk sekarang kita bikin lagunya dulu, aku temenin deh sampai bikin lagunya selesai," rayuku lagi.

Aku mencoba mengalah, meski pekerjaanku bergunung gunung, dan terpaksa beberapa hari ini aku harus lembur, karena tugasku untuk membujuk Anwar pulang tak kunjung selesai.

Anwar menganggukan kepalanya, secepat kilat dia mengambil pulpen dan secarik kertas, dia mulai berkonsentrasi menjadi pencipta lagu, aku hanya menatap wajahnya, kasian Anwar, dia pasti punya beban sendiri yang tak bisa dia bagi dengan orang lain, sama seperti aku, yang sulit berbagi rasa dengan orang lain.

Setengah jam aku menemani Anwar, sesekali Anwar bertanya kepadaku tentang bait demi bait lagu ciptaannya, aku hanya tersenyum lalu mengangguk tanda setuju. Padahal akupun tidak mengerti tentang lagu yang di tulis Anwar. Hanya anggukan formalitas saja sebenarnya.

"Tttaaaaarrrrraaaaaaaa.....sudah selesai, bu Jani mau dengerin lagunya gak?? tawar Anwar sambil mengacungkan kertasnya padaku, sambil bersiap untuk bernyanyi.

Deg, aku tersentak kaget, takut kejadian memalukan itu terulang kembali.

" Eeeehhhh gak usah, biar nanti hanya Ambunya Anwar aja yang dengerin, kan biar jadi kejutan yang special," kataku sambil menaik turunkan alisku.

"Iya deh " kata Anwar sambil tersenyum

Hah ... untunglah ekspresi wajah Anwar tidak menunjukkan rasa kecewa.

"Sekarang gimana kalau kita kasihin karya spesial Anwar ini ke ambunya Anwar, tapi harus sekarang, bisakan??" aku berkata di penuhi rasa cemas, takut usahaku membujuk Anwar sia sia.

"Ma maksudnya sekarang?? Anwar harus pulang sekarang gitu bu Jani??" Anwar mengerucutkan bibirnya.

Deg, dadaku berdebar debar takut misi ini tidak berhasil sama sekali

"Iya, kan biar Ambunya Anwar seneng dapet kejutan, " aku mencoba tenang

"Iya deh, Anwar mau pulang, mau ngasihin karyanya Anwar ke Ambu" tak ku sangka Anwar akan menanggapi ucapanku dengan antusias.

Alhamdulillah, aku merasa sangat lega, akhirnya tugasku mengusir cantik seniman dadakan ini berhasil juga. Tak bisa di pungkiri, rona rona kebahagiaan terpancar dari wajahku.

"Tapi ada syaratnya" haduh, drama apalagi ini?

"Apa syaratnya??" kataku, semoga syaratnya enggak yang aneh aneh deh

"Bu Jani, beliin Anwar coklat yah??" Anwar mulai merengek rengek, layaknya balita yang minta jajan pada emaknya.

"Oh, iya pasti dong, nanti aku beliin dua, gimana, setuju???" tawarku tanpa fikir panjang

" Iya , setuju dong, sekarang Anwar pulang dulu ya, mau ketemu Ambu dan ngasih liat hasil karya Anwar, " seketika wajah Anwar di penuhi keceriaan, dia melompat lompat kegirangan

Aku sedikit heran, sebenarnya Anwar sakit apa sih?? kok moodnya bisa berubah ubah secara drastis, sebentar seneng, sebentar sedih, sebentar ketawa, sebentar marah.

Akhirnya Anwar pulang di antar langsung oleh pak direktur, dengan suka rela, tanpa harus di seret seret, tanpa meninggalkan trauma yang mendalam, Anwar pulang seperti permintaan direktur.

"Dadaaaahhhhh bu Jani, nanti ketemu lagi yaaaaaa" teriak Anwar dari dalam mobil. Sambil melambai lambaikan tangannya.

"Iya, dadah Anwar, " balasku membalas lambaian tangan Anwar.

"Maksih coklatnya yaaaa" Anwar masih berteriak teriak sambil mengacung acungkan dua buah coklat pemberianku.

"Iya Anwar, sama sama" aku menatap kepergian Anwar, hingga mobil yang di tumpanginya menghilang dari pandangan mataku.

Aku menghela nafas, ah, hanya dengan kata "Ibu" Anwar yang keras kepala akhirnya bisa di bujuk untuk pulang juga.

Kekuatan, dan cinta kasih dari seorang Ibu itu luar biasa bukan???

Bersambung........

jangan lupa vote, like, komen, dan bintang kima nya ya readers......di tunggu yaaa...makasih....

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

it looks like there is secret something your family

2023-02-02

0

Darna Dahlia

Darna Dahlia

bkn autiskaj di Anwar Thor 😅

2020-08-22

1

Tarie Maryadi

Tarie Maryadi

tp kok Anwar paham akan usianya ya? 🤔

2020-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kenyataan pahit 2
3 Rindu ayah
4 Arti sebuah pertemanan
5 Ujian cinta ibu
6 Karyawan baru
7 Karyawan baru part 2
8 Karyawan baru part 3
9 Karyawan baru part 4
10 Karyawan baru part 5
11 Hari Libur ku
12 Nomor baru
13 Masalah Baru
14 Kenyataan
15 Curhat
16 Pengakuan
17 Pengakuan 2
18 Maukah kamu???
19 Lamaran
20 Ujian
21 salam author
22 Ada yang Aneh
23 Kecewa
24 Bimbang
25 Kekesalan Ibu
26 Amarah Ibu
27 Andre
28 Andre part 2
29 Tiara
30 Restu Ibu
31 Ujian Cinta
32 Fitnah
33 Takdir
34 Pertemuan
35 Kak Luqman
36 Kak luqman part 2
37 Indah
38 Indah part 2
39 Kabar bahagia dari Rani
40 Wahai Jiwa Bersabar lah
41 Pengakuan Indah
42 Undangan
43 Faisal part 1
44 Faisal part 2
45 Faisal part 3
46 Faisal part 4
47 Pingsan
48 Perjodohan
49 Perjodohan part 2
50 Restu Ayah
51 My Wedding
52 Penyiksaan mertua
53 Pindah
54 Program
55 Kenyataan
56 Bahagia
57 Permohonan
58 Cemburu
59 Anwar
60 Anjani sakit
61 Keguguran
62 Di Rumah Sakit
63 Bersiaplah ...
64 Talaq
65 Bagas part 1
66 Bagas part 2
67 Bagas part 3
68 Bagas part 4
69 Bagas part 5
70 Bagas part 6
71 Rumit
72 Pertemuan part 1
73 Pertemuan part 2
74 Pertemuan part 3
75 Piknik Part 1
76 Piknik part 2
77 Lamaran Anwar
78 My wedding 2
79 Malam pertama
80 revisi (TAMAT)
81 Pamit author
82 PROMO
83 PENGUMUMAN
84 Pagi Yang Indah
85 Siapa Pria Itu???
86 Dia Calon Ayah Baruku
87 Semuanya Milik Kak Jani
88 Curhatan Indah
89 Om Pras
90 Pernikahan Ibu
91 Ke Dokter Kandungan
92 Olahraga
93 Mengenang
94 Indah
95 Aku Cemburu
96 Ujian Rupa
97 Indah part 2
98 Pengakuan Andre
99 Operasi Indah
100 Operasi Indah part 2
101 Rencana Bulan Madu Indah
102 Kekacauan Baru
103 Kekacauan part 2
104 Kekacauan part 3
105 Kedatangan Kak Irfan
106 Ujian Tahta, Harta
107 Serakah
108 Malas
109 Kenyataan Sesungguhnya
110 Kenyataan
111 Kenyataan 2
112 Bertemu masa lalu
113 Kecelakaan
114 Epilog
115 Jan, Jangan Pergi
116 Kakak, Jangan Pergi
117 Terbangun
118 Petuah
119 Petuah part 2
120 Kehilangan
121 Pulang
122 Pulang 2
123 Syukuran
124 Buka Kado
125 Sibuk
126 Kehamilan Ektopik
127 Sakit terus
128 Ketemu mantan
129 Cemburu
130 Kamar Baru
131 Muhammad Fadli Anwar
132 Ketahuan
133 Lahiran
134 Pulang
135 Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136 Fadli sakit
137 Bertemu Randi lagi
138 Kedatangan Tiwi
139 Masak
140 Randi Lagi
141 Murka
142 Pernikahan Andi
143 Cerita Bi Lastri
144 Pertengkaran
145 Ulang Tahun Fadli
146 Rewel
147 Tragedi
148 Di Pecat !
149 Fadli Sakit 2
150 Naif!!!
151 Penjelasan
152 Pengakuan
153 Damai
154 Hotel
155 Hotel 2
156 TAMAT
157 By By Readers
158 PROMO!!!
159 Promo karya baruku
160 Hy Readers
161 PROMO BISIK-BISIK CINTA
162 PROMO KEPALSUAN CINTA
163 PROMO THE REVENGE
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kenyataan pahit 2
3
Rindu ayah
4
Arti sebuah pertemanan
5
Ujian cinta ibu
6
Karyawan baru
7
Karyawan baru part 2
8
Karyawan baru part 3
9
Karyawan baru part 4
10
Karyawan baru part 5
11
Hari Libur ku
12
Nomor baru
13
Masalah Baru
14
Kenyataan
15
Curhat
16
Pengakuan
17
Pengakuan 2
18
Maukah kamu???
19
Lamaran
20
Ujian
21
salam author
22
Ada yang Aneh
23
Kecewa
24
Bimbang
25
Kekesalan Ibu
26
Amarah Ibu
27
Andre
28
Andre part 2
29
Tiara
30
Restu Ibu
31
Ujian Cinta
32
Fitnah
33
Takdir
34
Pertemuan
35
Kak Luqman
36
Kak luqman part 2
37
Indah
38
Indah part 2
39
Kabar bahagia dari Rani
40
Wahai Jiwa Bersabar lah
41
Pengakuan Indah
42
Undangan
43
Faisal part 1
44
Faisal part 2
45
Faisal part 3
46
Faisal part 4
47
Pingsan
48
Perjodohan
49
Perjodohan part 2
50
Restu Ayah
51
My Wedding
52
Penyiksaan mertua
53
Pindah
54
Program
55
Kenyataan
56
Bahagia
57
Permohonan
58
Cemburu
59
Anwar
60
Anjani sakit
61
Keguguran
62
Di Rumah Sakit
63
Bersiaplah ...
64
Talaq
65
Bagas part 1
66
Bagas part 2
67
Bagas part 3
68
Bagas part 4
69
Bagas part 5
70
Bagas part 6
71
Rumit
72
Pertemuan part 1
73
Pertemuan part 2
74
Pertemuan part 3
75
Piknik Part 1
76
Piknik part 2
77
Lamaran Anwar
78
My wedding 2
79
Malam pertama
80
revisi (TAMAT)
81
Pamit author
82
PROMO
83
PENGUMUMAN
84
Pagi Yang Indah
85
Siapa Pria Itu???
86
Dia Calon Ayah Baruku
87
Semuanya Milik Kak Jani
88
Curhatan Indah
89
Om Pras
90
Pernikahan Ibu
91
Ke Dokter Kandungan
92
Olahraga
93
Mengenang
94
Indah
95
Aku Cemburu
96
Ujian Rupa
97
Indah part 2
98
Pengakuan Andre
99
Operasi Indah
100
Operasi Indah part 2
101
Rencana Bulan Madu Indah
102
Kekacauan Baru
103
Kekacauan part 2
104
Kekacauan part 3
105
Kedatangan Kak Irfan
106
Ujian Tahta, Harta
107
Serakah
108
Malas
109
Kenyataan Sesungguhnya
110
Kenyataan
111
Kenyataan 2
112
Bertemu masa lalu
113
Kecelakaan
114
Epilog
115
Jan, Jangan Pergi
116
Kakak, Jangan Pergi
117
Terbangun
118
Petuah
119
Petuah part 2
120
Kehilangan
121
Pulang
122
Pulang 2
123
Syukuran
124
Buka Kado
125
Sibuk
126
Kehamilan Ektopik
127
Sakit terus
128
Ketemu mantan
129
Cemburu
130
Kamar Baru
131
Muhammad Fadli Anwar
132
Ketahuan
133
Lahiran
134
Pulang
135
Bikinnya Bareng, Ngurusnya Bareng
136
Fadli sakit
137
Bertemu Randi lagi
138
Kedatangan Tiwi
139
Masak
140
Randi Lagi
141
Murka
142
Pernikahan Andi
143
Cerita Bi Lastri
144
Pertengkaran
145
Ulang Tahun Fadli
146
Rewel
147
Tragedi
148
Di Pecat !
149
Fadli Sakit 2
150
Naif!!!
151
Penjelasan
152
Pengakuan
153
Damai
154
Hotel
155
Hotel 2
156
TAMAT
157
By By Readers
158
PROMO!!!
159
Promo karya baruku
160
Hy Readers
161
PROMO BISIK-BISIK CINTA
162
PROMO KEPALSUAN CINTA
163
PROMO THE REVENGE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!