Perasaan aneh

Masih dengan Anisa yang masih memikirkan tentang surat surat yang di berikan padanya namun tidak tau siapa yang kirim.

"Nis kita balik lagi ke asrama ya, kita bantu Erika beres beres, setelah selesai kita langsung pulang ke Jakarta" ucap Elina.

Anisa pun mengangguk.

" Ira, makannya yang banyak" pinta bi Ratna.

" Tidak mau bi, nanti badanku tumbuh subur seperti ka Dewi" jawab Zahira. Seketika Dewi langsung memicingkan matanya.

Setelah selesai makan, Zahira dan Erika pun mengajak untuk kembali ke asrama.

" Ayo kita ke asrama"

Setelah membayar makanannya, mereka pun langsung pergi.

" Terima kasih ya bi, asalamualaikum"

" Waalaikum salam"

" Sepertinya aku akan betah tinggal di sini, aku suka tempatnya, dan aku juga suka orang orangnya" ucap Erika.

" Waaah kau pasti sangat menyukaiku ya, tidak akan rugi berteman denganku" ucap Zahira percaya diri hingga Erika mengeryitkan keningnya.

" Sakarepmu" ucap Erika.

Sesampainya di depan asrama, mereka pun masuk dan berjalan melewati kamar demi kamar hingga sampai ke kamar no. 12 A ( Dedemit alam gaib). Tiba tiba mereka semua terdiam melihat ada selembar kertas yang menempel di pintu kamar. Dilihatnya kertas itu bertuliskan :

: "UNTUK ANISA ... MEMORI 2 JULI 2013"

Anisa pun terdiam saat membacanya.

" Aku penasaran deh sebenarnya siapa yang sedari tadi ngirim surat" ucap Anisa sambil memegangi kertas itu.

" Yang tau cuma dia" ucap Elina sambil melirik Zahira.

Mereka pun masuk kamar dan mulai membereskan pakaian dan barang barang Erika ke dalam lemari. Setelah selesai, Erika pun langsung merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.

" Capeee" keluh Erika.

Elina pun membisikan sesuatu pada Anisa. Perlahan Anisa mendekati Zahira.

" Ira, ka Nisa boleh tanya sesuatu gak?" ucap Anisa.

" Mau tanya apa ka"

" Sebenarnya yang ngasih surat itu siapa sih?" tanya Anisa.

" Aku sudah berjanji tidak akan bilang siapa siapa. Ka Nisa cari tau saja sendiri" jawab Zahira. Anisa langsung mengerucutkan bibirnya. Lalu Elina berbisik kembali ke telinganya Anisa. Anisa pun tersenyum lalu mengambil uang 100.000 dari tas kecilnya. Lalu mengibar ngibarkan uang itu kehadapan Zahira.

" Kamu mau uang ini gak Ira?" tanya Anisa.

" Hmmm" jawab Zahira sambil mengangguk ngangguk.

" Kalau begitu jawab dulu siapa si preman pensiun itu"

Zahira langsung memicingkan matanya.

" Menjaga amanah buatku adalah sama seperti menjaga harga diri. Dan harga diriku tak serendah itu yang bisa di tukar dengan uang 100.000" ucap Zahira.

Anisa pun langsung melirik Elina.

" Gagal" bisiknya.

Elina pun kembali membisikan sesuatu ke telinganya Anisa. Perlahan Anisa mendekati Zahira, mencoba untuk merayunya.

" Ira, Yusuf itu tampan ya, sedikit banyaknya mirip Syakir daulay" ucap Anisa.

" Dari mana ka Anisa tau, kan ka Anisa tadi tutup mata"

Anisa mulai kebingungan.

" Ka Anisa tadi dengar suaranya, suaranya merdu, kalem, selow. Sepertinya kau sangat cocok dengan Yusuf" rayu Anisa. Mata Zahira langsung berbinar.

" Benarkah?"

" Hmmm"

" Waaah terima kasih ya ka Nisa, aku senang mendengarnya" ucap Zahira sambil tersenyum senyum.

" Ira, kalau Syakir daulay itu mirip Yusuf, lalu si preman pensiun itu mirip siapa?" tanya Anisa sengaja memancing.

" Ya tentu saja dia mirip ustad Ibrahim oops"

Zahira langsung menutup mulutnya karna keceplosan.

" USTAD IBRAHIM?????????"

ucap Anisa dan Elina berbarengan.

" Ka Nisa sengaja ya mancing mancing aku biar aku keceplosan" gerutu Zahira. Anisa sudah tersenyum getir.

" Ternyata harga dirimu luntur gara gara keceplosan ya" ejek Erika.

" Maaf Ira, tapi ngomong ngomong siapa ustad Ibrahim itu?" tanya Anisa penasaran.

" Ikh ka Nisa kepo. Kata ka Riziq orang kepo itu nanti uban di kepalanya akan tumbuh mendadak" tutur Zahira. Anisa dan Elina pun langsung mengeryitkan keningnya. Tiba tiba terdengar ketukan pintu.

Tok tok tok.

" Asalamualaikum"

" Waalaikum salam"

" Suara calon ibu mertuaku" ucap Zahira sambil berlari untuk membuka pintu. Setelah membuka pintu, terlihat ustadzah Ulfi (38 tahun) ibunya Yusuf, berdiri di depan pintu. Ustadzah Ulfi pun tersenyum pada Zahira.

Zahira pun ikut tersenyum dan langsung mencium tangannya ustadzah Ulfi, selain karna ibunya Yusuf, ustadzah Ulfi pun guru terbaiknya Zahira yang selalu setia membimbingnya dari nol.

" Boleh saya masuk?" tanya ustadzah Ulfi.

" Tentu"

Ustadzah Ulfi pun masuk dan langsung mendekati Erika.

" Erika ya?" tanya ustadzah Ulfi. Erika pun mengangguk.

" Saya adalah ustadzah Ulfi, saya guru pembimbing di sini, saya yang bertanggung jawab atas semua santri putri di sini. " ucap ustadzah Ulfi. Erika pun mengangguk.

" Erika bawa hp?" tanya ustadzah Ulfi.

" Bawa ustadzah"

" Boleh saya pinta?, semua santri tidak boleh pegang hp, biar saya yang pegang, nanti kalau ada apa apa, kau boleh menghubungiku" tutur ustadzah Ulfi. Erika pun mengangguk dan memberikan hpnya pada ustadzah Ulfi. Ustadzah Ulfi menerima hp itu sambil tersenyum.

" Kalau ada apa apa atau kau mau menghubungi keluargamu, kau boleh datang ke rumah ustadzah" ucap ustadzah Ulfi. Erika pun mengangguk. Ustadzah Ulfi pun memberikan penjelasan tentang peraturan peraturan yang ada di pesantren.

" Erika semoga kau betah ya tinggal di pesantren ini, semoga kau dan Ira bisa berteman dengan baik" Erika pun mengangguk.

" Ya sudah saya pergi dulu asalamualaikum" ucap ustadzah Ulfi.

" Waalaikum salam"

Saat ustadzah Ulfi mau pergi, tiba tiba ia terdiam dan menghentikan langkahnya saat melihat Anisa. Kini ustadzah Ulfi sudah berdiri di hadapan Anisa menatapnya penuh arti. Anisa pun tersenyum sambil menganggukan kepalanya sopan pada ustadzah Ulfi. Anisa merasa aneh ditatap seperti itu oleh orang yang belum ia kenal sebelumnya.

" Kau Anisa?" tanya ustadzah Ulfi lembut.

Anisa pun mengangguk, ia merasa heran dari mana ustadzah Ulfi tau namanya, padahal ini pertama kalinya mereka bertemu. Ustadzah Ulfi pun tersenyum lalu membelai lembut pipinya Anisa. Anisa merasa aneh mendapatkan perlakuan seperti itu, begitu pun dengan yang lain terutama Zahira, ia merasa cemburu pada Anisa karna ibunya Yusuf begitu lembut pada Anisa.

" Terima kasih" ucap ustadzah Ulfi masih membelai lembut wajahnya Anisa. Anisa hanya bengong tak mengerti kenapa ustadzah Ulfi berterima kasih padanya.

" Terima kasih kau telah menjadi malaikat dalam keluargaku" ucap ustadzah Ulfi. Anisa semakin dibuat tak mengerti.

" Asalamualaikum" ucap ustadzah Ulfi sambil berlalu keluar dari kamar.

" Waalaikum salam"

Semua nampak bengong dengan apa yang di perbuat oleh ustadzah Ulfi. Elina langsung mendekati sahabatnya itu.

" Nis, memangnya apa yang kau perbuat hingga ustadzah Ulfi berterima kasih padamu?" tanya Elina. Anisa hanya menggelengkan kepalanya.

" Aku sendiri tidak tau"

Tiba tiba Zahira langsung mendekati Anisa dengan sedikit marah.

" Ka Nisa tidak sedang menghianatiku kan?" tanya Zahira sedikit kesal.

" Maksudnya?"

" Ka Nisa tidak sedang mencoba mengambil ka Yusuf dariku kan?" tanya Zahira kembali. Anisa langsung mengeryitkan keningnya.

" Kalau bicara jangan yang aneh aneh"

" Itu buktinya, kenapa ibunya ka Yusuf begitu perhatian pada ka Nisa. bahkan ka Nisa di bilang malaikat" tutur Zahira kesal.

" Ka Nisa sendiri tidak tau, aku tidak kenal sama Yusuf, aku juga baru pertama ketemu ustadzah Ulfi" jawab Nisa.

" Mungkin ustadzah Ulfi salah orang" ucap Erika. Zahira terus saja cemberut.

" Tidak usah cemberut begitu, aku tidak mungkin merebut Yusuf, aku tidak suka berondong" jawab Anisa.

" Tidak ada yang tidak mungkin, buktinya ka Aisyah saja menikah dengan kakaku yang usianya terpaut 5 tahun lebih muda" tutur Aisyah.

" Tapi aku bukan ka Aisyah"

" Ka Nisa janji ya, tidak akan menghianatiku" ucap Zahira.

" Iya Janji"

Tiba tiba ada yang melempar kertas yang di gulung gulung masuk kedalam kamar itu karna jendelanya terbuka. Mereka semua terdiam. Erika langsung mengambil kertas itu lalu membacanya.

" ADA SAATNYA AKU MENAGIH SESUATU PADAMU"

" Sepertinya ini untuk ka Nisa" ucap Erika.

" Apa ini ada hubungannya dengan ustad Ibrahim? ? ? ?" ucap Nisa penasaran.

Terpopuler

Comments

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

wah ustadz Ibrahim tau kalau Anisa di pesantren

2024-01-31

2

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

wah keren si Zahira ini 👍👍

2024-01-31

2

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

hahahaha 🤭

2024-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Butik
3 Hari pertama
4 Zahira.
5 Surat.
6 Perasaan aneh
7 Ibrahim
8 Bergetar
9 Terkejut
10 Mengingatkan
11 Pertanyaan.
12 Curi pandang.
13 Aisyah dan Riziq
14 Patung manekin
15 Penasaran
16 Cemburu???
17 Berhijab? ? ?
18 Undangan
19 Dendam
20 Hujan
21 Hijrah
22 Senyum.
23 Menyelinap
24 Malik Ibrahim
25 Diculik
26 Tebusan
27 Di pulangkan
28 Di periksa
29 Janji
30 Ketika di uji
31 Marahnya Ibra
32 Di tangkap
33 Teguran
34 Menjenguk
35 Meminta maaf
36 Perubahannya
37 Penyesalan
38 Menutup mata
39 Pengorbanan
40 Menatap
41 Memberi kesempatan
42 Calon suami
43 Surat
44 Tertukar
45 Puisi Zahira
46 Lebih mengenalnya
47 Bayinya yang minta
48 Hanya Masa lalu
49 Semangka
50 Memohon
51 Pertanyaan
52 Persiapan
53 Pernikahan.
54 Dilema malam pertama
55 Oh Anisa
56 Menunduk
57 Malu
58 Lingrie
59 Berlarian
60 Pusiiiing
61 Sssttth.
62 mengukur
63 Syifa oh Syifa
64 Tatapan tajam
65 Kebodohanku
66 Cemburukah?
67 Berberes rumah.
68 Pindahan
69 Baju seragam
70 Walimatul urs'
71 Amplop
72 Isya
73 Daun pandan
74 Kunci
75 Arti nama Isya
76 Dosa
77 Sayur Toge
78 Takut Hamil
79 Ke Klinik
80 Salah Sasaran
81 Takut
82 Sarapan bersama.
83 Tinggal di Asrama
84 Penjagaan
85 Zahiraaaa
86 Penjahat bertopeng
87 Menculik.
88 Disekap
89 Geregeeeet
90 Penyelamatan
91 Rumah Sakit
92 Pulang
93 Ibu
94 Ikut duduk
95 Ketika
96 Pasar
97 Pasangan.
98 Sempurna ???
99 Mulas
100 Melahirkan.
101 Susu Formula
102 Kulit pisang.
103 Cantik
104 Bertanya.
105 Jamblang.
106 Undangan Elina. ( End )
107 pengumuman novel baru.
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prolog
2
Butik
3
Hari pertama
4
Zahira.
5
Surat.
6
Perasaan aneh
7
Ibrahim
8
Bergetar
9
Terkejut
10
Mengingatkan
11
Pertanyaan.
12
Curi pandang.
13
Aisyah dan Riziq
14
Patung manekin
15
Penasaran
16
Cemburu???
17
Berhijab? ? ?
18
Undangan
19
Dendam
20
Hujan
21
Hijrah
22
Senyum.
23
Menyelinap
24
Malik Ibrahim
25
Diculik
26
Tebusan
27
Di pulangkan
28
Di periksa
29
Janji
30
Ketika di uji
31
Marahnya Ibra
32
Di tangkap
33
Teguran
34
Menjenguk
35
Meminta maaf
36
Perubahannya
37
Penyesalan
38
Menutup mata
39
Pengorbanan
40
Menatap
41
Memberi kesempatan
42
Calon suami
43
Surat
44
Tertukar
45
Puisi Zahira
46
Lebih mengenalnya
47
Bayinya yang minta
48
Hanya Masa lalu
49
Semangka
50
Memohon
51
Pertanyaan
52
Persiapan
53
Pernikahan.
54
Dilema malam pertama
55
Oh Anisa
56
Menunduk
57
Malu
58
Lingrie
59
Berlarian
60
Pusiiiing
61
Sssttth.
62
mengukur
63
Syifa oh Syifa
64
Tatapan tajam
65
Kebodohanku
66
Cemburukah?
67
Berberes rumah.
68
Pindahan
69
Baju seragam
70
Walimatul urs'
71
Amplop
72
Isya
73
Daun pandan
74
Kunci
75
Arti nama Isya
76
Dosa
77
Sayur Toge
78
Takut Hamil
79
Ke Klinik
80
Salah Sasaran
81
Takut
82
Sarapan bersama.
83
Tinggal di Asrama
84
Penjagaan
85
Zahiraaaa
86
Penjahat bertopeng
87
Menculik.
88
Disekap
89
Geregeeeet
90
Penyelamatan
91
Rumah Sakit
92
Pulang
93
Ibu
94
Ikut duduk
95
Ketika
96
Pasar
97
Pasangan.
98
Sempurna ???
99
Mulas
100
Melahirkan.
101
Susu Formula
102
Kulit pisang.
103
Cantik
104
Bertanya.
105
Jamblang.
106
Undangan Elina. ( End )
107
pengumuman novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!