Satu minggu pun berlalu. Anisa sedang membantu Erika mengemas pakaian dan beberapa barang yang akan di bawa mondok.
" Barang barangnya mau dibawa semua De?" tanya Anisa.
" Iya ka"
Setelah selesai berkemas, Anisa dan Erika pun membawa tas berisi barang barang itu ke depan rumah, Anisa sudah menggunakan gamis dan kerudung. Tante Ayu pun mendekati mereka.
" Sudah siap?" tanya tante Ayu.
" Sudah tante, tapi aku lagi nunggu Elina, dia mau ikut sama kita" ucap Anisa.
Tidak lama kemudian Elina datang.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
" Lin, kita mau kepesantren loh, ko kamu pakai dres sih" ucap Anisa mengingatkan.
" Aku lupa" ucap Elina sambil menepuk jidatnya.
" Ya sudah kau pakai bajuku saja" pinta Anisa. Elina pun pergi ke kamarnya Anisa untuk mengganti bajunya. Setelah selesai, mereka pun langsung menaiki taxi.
" Bismilahirahmanirahim" mereka pun berdo'a terlebih dahulu sebelum berangkat.
" De, tadi ayah telpon kaka, dia minta maaf karna tidak bisa mengantarmu ke pondok pesantren. Ayah titip salam untukmu" tutur Anisa. Erika pun mengangguk.
" Waalaikum salam"
" Mudah mudahan aku mendapatkan teman yang pintar dan cerdas di sana biar aku juga ketularan pintar" ucap Erika penuh harap.
" Amiin"
Perjalanan pun di mulai, memakan waktu kurang lebih 3 jam hingga sampai di pondok pesantren. Setelah sampai, Erika pun tersenyum saat menatap plang pondok pesantren itu di gerbang utama.
" Ayo turun" pinta tante Ayu. Mereka pun turun dari taxi.
" Tante sudah mendaftarkanmu seminggu yang lalu, jadi sekarang kita tinggal bertemu dengan pemilik pesantren" tutur tante Ayu. Tiba tiba ada seorang laki laki memakai sarung, baju koko serta kopeah mendekati mereka, dia adalah ustad Azam (41 tahun) salah satu pengajar di sana. Ustad Azam pun mendekati mereka.
" Asalamualaikum" ucap ustad Azam.
" Waalaikum salam" jawab mereka.
" Dari Jakarta?" tanya ustad Azam.
" Iya kami dari Jakarta, sebelumnya kami sudah mendaftar terlebih dahulu atas nama Erika Maharani" jawab tante Ayu. Ustad Azam pun mengangguk.
" Mari ikut saya" pinta ustad Azam. Mereka pun mengikuti ustad Azam untuk pergi ke rumah pemilik pesantren. Mereka nampak terpaku dengan pemandangan yang ada di pesantren itu. Ustad Azam pun sedikit bercerita tentang pesantren di sela sela langkahnya.
" Pemilik pesantren ini namanya kiyai Husen, karna kiyai Husen sudah pensiun, jadi pesantren ini dipimpin oleh putra putranya yaitu ustad Soleh (34 tahun) dan ustad Usman (31 tahun) serta di bantu oleh menantunya yaitu ustad Riziq (24 tahun). Kiyai Husen mempunyai 2 orang putra yaitu ustad Soleh dan ustad Usman serta satu orang putri yaitu Aisyah (29 tahun). Mereka semua sudah berumah tangga" tutur ustad Azam. Tiba tiba Erika terdiam.
" Ustad boleh saya tanya sesuatu?" ucap Erika.
" Tentu" jawab ustad Azam.
" Kalau ustad Riziq menantunya kiyai Husen berarti dia adalah suaminya Aisyah?"
" iya betul" jawab ustad Azam.
" Kalau mereka suami istri, lantas kenapa ustad Riziq usianya 5 tahun lebih muda dari istrinya?" tanya Erika. Anisa langsung menutup mulut adiknya itu.
" Maaf ustad, Erika sudah lancang bertanya" ucap Anisa. Ustad Azam pun langsung tersenyum.
" Jawabannya Jodoh" ucap ustad Azam.
Sesampainya di rumah kiyai Husen. Nampak pintu rumah terbuka.
" Asalamualaikum" mereka mengucap salam. Tiba tiba terdengar keributan di dalam rumahnya kiyai Husen.
" Umiiiii ka Usman rese nih mi, masa dia bilang aku perempuan genit, padahalkan aku cuma genit sama suamiku" Teriak Aisyah di dalam rumah.
" Itu sendirinya ngaku kalau kau memang genit" ejek ustad Usman sambil berteriak.
" Menyebalkanmu memang naudzubilah" teriak Aisyah. Mereka malah perang adu lempar bantal. Aisyah dan ustad Usman memang sering berantem namun saling menyayangi sebagai adik kakak. Tiba tiba satu lemparan bantal melayang menerobos pintu yang terbuka itu hingga mendarat tepat di wajahnya ustad Azam.
BRUGH.
" Astaghfirullah Alazim" ucap ustad Azam sambil memegangi bantal itu. Para tamu dari Jakarta pun hanya bengong menatap ustad Azam dan mendengarkan perdebatan antara Aisyah dan ustad Usman di dalam rumah. Tiba tiba ustad Soleh datang.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Ustad Azam pun mengusap ngusap wajahnya yang terkena hantaman bantal.
" Kenapa ustad?" tanya ustad Soleh.
Ustad Azam hanya menjawab dengan memperlihatkan bantal dan menunjuk ke arah rumah. Ustad Soleh dapat mendengar keributan yang diciptakan oleh adik adiknya itu.
" AISYAAAAAAH... USMAAAAAN" teriak ustad Soleh dengan nada mengancam. Seketika keributan langsung hilang, hilang bersama orang orangnya juga.
" Maaf ustad" ucap ustad Soleh.
" Tidak apa apa, oh iya ustad, ini ada rombongan dari Jakarta" ucap ustad Azam. Ustad Soleh pun mengangguk tersenyum.
"Silahkan duduk, maaf cuma di atas tikar" ucap ustad Soleh.
" Tidak apa apa" jawab tante Ayu.
Aisyah pun datang membawa minuman dan menaruhnya di hadapan mereka.
" Terima kasih"
Setelah ustad Soleh membaca data data Erika. Ia sudah tau kalau Erika adalah anak yang cerdas. setelah lama ngobrol ngobrol, ustad Soleh pun menyuruh Aisyah untuk mengantarkan Erika.
" Aisyah, kau antarkan Erika ke asrama putri. Kamarnya no.12 A" ucap ustad Soleh.
" iya ka"
Aisyah pun mengantarkan Erika dan yang lainnya ke asrama putri. Di perjalanan Erika berbisik pada Anisa.
" Ka, ka Aisyah ini yang suaminya berondong itu ya?" bisik Erika pada Anisa.
" Sssttth" Anisa mengisyaratkan adiknya untuk diam.
Sesampainya di depan asrama putri.
" Nah Erika, ini asrama putrinya, kamar kamu no.12 A, satu kamar akan di huni oleh 3 orang santri putri. Ka Aisyah tinggal dulu ya, semoga kamu betah mondok di sini" ucap Aisyah sambil tersenyum.
" Terima kasih ka Aisyah"
Aisyah pun mengangguk.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Aisyah pun pergi dari asrama putri.
" Ayo masuk" pinta tante Ayu. Mereka pun mengucap salam terlebih dahulu sebelum masuk. Di lihatnya kamar berjejer rapih. Dan di setiap pintu sudah ada nomer dan nama para santri penghuni kamar. Erika pun membaca satu persatu nama kamar yang ada di asrama itu.
" No 6 A, Bidadari surga. no.7 A Malaikat bersayap, no 8 A cantik itu anugrah, no 9 A Wanita surga, no 10 A Cinta untuk Allah, no 11 A Penghuni surga. dan 12 A Dedemit Alam gaib"
Tiba tiba mereka terdiam dan berhenti di kamar no 12 A.
" Erika, bukannya kamar no 12 A itu nomer kamarmu ya" ucap Elina.
" Hmmm"
" Tapi ko namanya dedemit alam gaib sih, kamar yang lain namanya bagus bagus, jangan jangan penghuni di dalam itu tuyul sama wewe gombel" tutur Elina.
" Kau jangan menakuti Erika" gerutu Anisa.
" coba baca siapa nama santri yang menempati kamar ini" ucap tante Ayu. Erika pun membacanya.
"ZAHIRA RAHMADIA ALFIQRI"
" Namanya bagus, masa iya tampangnya mirip dedemit" ucap Elina. Saat mau membuka pintu kamar, terdengar suara seorang perempuan mengaji di dalam kamar.
" Abadam bima, kapirim bihi, awanum baina"
Semua nampak terdiam di pintu setelah mendengar suara perempuan mengaji.
" Sepertinya kita salah kamar ka, di dalam ada yang mengaji iqro, itu artinya ini kamar anak kecil" ucap Erika.
" Sepertinya begitu, coba tanya sama santri yang lain" ucap tante Ayu. Anisa pun bertanya pada salah satu santri yang kebetulan lewat.
" Permisi de, numpang tanya, kamar no 12 A dimana ya?" tanya Anisa. Santri itu pun menunjuk pada kamar yang ada di hadapannya itu.
" Tuh kan bener yang ini"
" Apa penghuni kamar ini seorang dedemit?" tanya Elina.
" Bukan. Dia adalah Zahira. Saya ingatkan sebelum masuk kamar ini kalian harus banyak banyak baca istighfar dan jangan lupa minum obat sakit kepala dulu sebelum dia membuat kepala kalian migren"
" Memangnya kenapa?" tanya Erika.
" Zahira itu menyebalkannya naudzubilah, kalian pasti akan dibuat pusing olehnya. Dia adalah murid sekaligus santri fenomenal disini" tutur santri putri itu. Setelah menjelaskan santri putri itu pun pergi. Mereka kembali terdiam.
" Bagaimana De, mau pindah kamar?" tanya Anisa.
" Nngak, aku tidak takut sama Zahira"
Erika pun langsung mengetuk pintu.
Tok tok tok
" Asalamualaikum"
-
-
-
-
-
**Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata, jika ada perkataan atau perbuatan yang menyinggung atau tidak sesuai dengan kenyataan, harap jangan ditiru.
Tidak ada sedikit pun niat dalam hati untuk merendahkan apapun, siapapun.
Terima kasih**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kok ada kamar santriwati namanya DEDEMIT ALAM GHAIB 😅😅🤭
2023-08-06
3
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kamu di jamin terhibur karena berteman dengan Zahira Erika 🤗🤗
2023-08-06
2
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
haiss sampai segitu nya kah 🤣🤣
2023-08-06
2