Aku tak mengerti cinta , aku tak memahami wanita yang aku tau aku hanya ingin dia, Akira Shafeena Malik, yang menjadi istriku .
Sebab ia berbeda dengan segala tingkah aneh disertai senyum yang membuat mata nya bersinar cerah - Farid Ahmad Danuarta.
Matahari merunduk malu pagi ini membuat awan hitam berhasil menutupi sinarnya untuk menghangatkan pagi ini .
Awan kelabu di sertai angin dingin yang kencang membuat sepasang insan betah bergelung dalam selimut sembari saling memeluk mencari kehangatan.
" Euunghh " terdengar lenguhan seorang gadis akibat tersadar dari tidur lelapnya .
Akira gadis itu terbangun namun enggan membuka matanya merasakan hembusan angin kencang yang menembus jendela kamarnya disusul suara derai air hujan yang begitu deras terdengar telinga .
Namun , ia harus segera bangun karna merasakan panggilan alamnya .
Akira segera beranjak tapi ia merasakan sesuatu yang berat menimpa perut ratanya .
Akira melihat sebuah tangan memeluknya erat , ia tertegun sejenak melihat sesuatu yang baginya adalah keajaiban. Ia ingin menikmati pelukan pria idamannya sejak dulu ,namun ia harus melepaskannya jika tak ingin pipis di atas tempat tidur .
Dengan gerakan pelan Akira mengangkat tangan kekar Farid, suaminya.
Namun sang pemilik tangan malah semakin mengeratkan pelukannya .
Akhirnya Akira memutuskan untuk membuka mulutnya .
" Mas ..Akira mau ke kamar mandi " rengek Akira dengan suara seraknya sambil berusaha menyingkirkan tangan suaminya.
Farid merasa heran , guling nya bisa berbicara dan bergerak bahkan suaranya serak dan seksi , ah mungkin dia mimpi .
Pikir Farid yang masih setengah sadar setengah tidak.
" Mas lepas nanti Kira bisa pipis di kasur " ucap Akira agak keras lagi lagi sembari menyingkirkan tangan besar Farid.
Farid akhirnya tersadar bahwa ia bukan mimpi gulingnya bisa bicara tapi itu istrinya yang bicara .
Ia tergagap dan segera melepaskan pelukannya.
' Sial ! Kenapa aku bisa memeluknya bahkan dengan sangat erat '. rutuknya dalam hati.
Ia kembali mengeratkan selimutnya karna hari ini sungguh dingin biarlah ia sedikit terlambat ,toh ia bosnya .
Selesai menyelesaikan urusannya di kamar mandi sekaligus sekalian mandi sungguhan . Akira keluar dengan sweater yang berhias sedikit bulu - bulu putih dengan sedikit taburan mutiara serta celana jeans hitam dengan rambut panjangnya ia ikat tinggi memperlihatkan leher jenjangnya.
Akira menemukan Farid masih bergelung dengan selimutnya ia ingin membangunkannya karna jam sudah menunjukan pukul 06.45 am .
Tapi urung setelah mendengar ketukan pintu dari luar , dengan segera ia membuka pintu itu .
" Maaf mengganggu nona , dibawah ada nyonya besar. " beritahu Wisnu.
' Nyonya besar ? Itu artinya mama Farid . Ugh gimana ini takut aku '. batin Akira.
Tak mau memperlihatkan ketakutannya akan ibu mertuanya yang terkesan tak menyukainya ia segera menjawab dan berusaha setenang mungkin.
" Eeum.. Terimakasih Wisnu saya akan segera menemuinya " ucap Akira akhirnya.
Akira memutuskan turun kebawah tanpa membangunkan Farid dan menghadapi ibu mertuanya yang kini duduk di sofa ruang tengah rumah itu.
' Gimana ini bagaimana cara menyapanya astaga aku tak berpengalaman akan hal ini ' batin Akira .
" Selamat pagi ma , ada apa pagi pagi sudah kemari " sapa Akira akhirnya.
" Saya mau bertemu anak saya memang tidak boleh ? " tanya mama dengan nada tak suka.
" Bukan begitu maks- "
" Dimana Farid kok gak turun bareng kamu "
" Anu ma, eng ..mas Farid masih tidur "
" Tidur ? " tanya mama dengan nada makin tak suka dengan menekankan kata 'tidur' membuat hawa dingin di rumah itu akibat hujan deras yang kini mulai sedikit mereda semakin terasa menusuk kulit.
Mungkin Farid mendapat sikap dinginnya karna menurun dari sang mama .
" I-iya ma " jawab Akira gugup.
" Kamu ini gimana, ini sudah hampir jam 7 ,memang kamu gak tau Farid itu selalu bangun pagi jam segini harusnya dia sudah sarapan ,istri macam apa sih kamu kebiasaan suami sendiri saja gak tau " omel mama Farid .
" Maaf ma tadi mas Farid tidurnya nyenyak sekali ,saya pikir dia pasti lelah jadi - "
" Ya kamu kan bisa bangunin dia, dia bisa terlambat ke kantor nya nanti , saya tau kok dia udah kerja kamu gak usah kaget , saya yakin anak saya itu gak benar - benar mencintai kamu makannya dia gak ajak kamu honeymoon dan milih kerja dibanding liburan sama kamu."
Jleb
Bagaikan tertusuk belati ,sakit hati Akira mendengar kata - kata mertuanya memang benar Farid tidak mencintainya tapi entah kenapa kenyataan itu semakin membuat dadanya sesak .
Wisnu yang menyaksikan kejadian itu dari arah meja makan hanya bisa diam , ia tak berani dengan ibu dari tuannya .
Ruang tengah rumah ini memang bisa terlihat dari arah meja makan jika tirai yang menjadi sekat dibuka lebar.
Farid yang mendengar keributan merasa terganggu dan beranjak dari tidurnya untuk melihat kejadian apa yang menimbulkan keributan pagi ini.
Saat ia mulai menuruni tangga ia melihat mama nya sedang mengomeli Akira .
Ia diam ,ingin tau apa saja yang akan mamanya katakan sampai..
" Ma ! Apa yang mama lakukan ? " tanya nya dengan suara pelan namun datar.
Lalu menuruni tangga dan berdiri disamping Akira.
" Farid ! kamu udah bangun , mama tiba - tiba kangen sama kamu jadi kesini deh pagi - pagi "
Padahal tujuannya sebenarnya ia ingin memastikan rumah tangga anaknya . Ia ragu apakah anaknya benar mencintai gadis itu atau tidak sejak ia mendengar dari Gio bahwa anaknya pergi ke kantor setelah satu hari menikah.
" Maksud Farid , apa maksud mama memarahi Akira seperti tadi ? " tanya Farid datar .
" Mama cuma mau kasih tau tentang kebiasaan kamu aja kok nak " ujar mama.
" Akira istri aku dia jelas tau kebiasaan Farid , dan soal ini memang Farid yang malas bangun ma ,tadi Akira udah bangunin .
Lagian hari ini aku gak ke kantor , aku baru menikah mama tau itu " ucap Farid panjang lebar .
" Tapi kemarin kamu - ".
" Kemarin aku terpaksa karna ada urusan yang sangat penting" jelas Farid .
Akira hanya diam sambil berusaha menahan air matanya ia sakit hati tapi juga merasa haru bercampur rasa sakit karna sang suami membelanya walaupun ia tau itu hanya formalitas.
Tak disukai mertua tak di cintai suami , menyedihkan .
Tapi setidaknya suaminya baik dihadapan ibu mertuanya .
" Mas , udah jangan debat sama mama, lebih baik ajak mama sarapan , sarapan udah siap kan Wisnu? " akhirnya Akira bersuara dengan suara serak menahan tangis namun mendapat lirikan tak bersahabat dari sang mama mertua hingga membuat ia menundukan kepala nya.
" Sudah nona " jawab Wisnu.
" Farid kamu benar jadikan dia istri ,sarapan saja dia tidak mau memasaknya dan sarapanmu malah disiapkan pelayan " ucap mama tak mau kalah.
" Ma cukup , Akira gak buat sarapan karna aku yang larang dia sejak awal " ucap Farid tegas .
" Lebih baik sekarang mama tunggu dimeja makan kita sarapan bersama, Farid mau mandi dulu". ucap Farid lalu menyeret tangan Akira untuk mengikutinya , ia tak mau istrinya di cari cari lagi kekurangannya oleh sang mama.
Air mata Akira tumpah saat merasakan genggaman tangan Farid membawanya menuju kamar mereka ia merasa dilindungi saat itu juga ia merasa senang namun juga gelisah mengingat bagaimana perasaan suaminya menganggapnya tak lebih dari istri sementara.
Farid merasakannya air mata Akira yang jatuh mengenai tangannya dalam hati ia tak menyangka Akira yang selalu ceria dan menghadapi segalanya dengan berani bisa menangis seperti itu.
Saat sampai didalam dibalikannya tubuh gagahnya menghadap sang istri.
" Kamu nangis ? "
Akira diam tak menjawab ia yakin jika ia menjawab tangisnya justru akan pecah.
Akira paling tidak bisa bersuara saat menahan tangis atau dia akan menangis semakin keras.
" Jangan masukan dalam hati ucapan mama"
" Apa aku seburuk itu mas ? " tanya Akira yang berakhir dengan pecahnya tangis , dadanya terasa sesak ia menangis sesenggukan untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia tak menangis .
Farid diam , ia tak tau mau menjawab apa secara tidak langsung dia yang membuat gadis itu tersakiti.
" Maaf .." akhirnya kata itu yang keluar dari bibirnya.
Tangannya terulur menghapus air mata Akira dengan lembut .
" Sudah , tak perlu menangis , tak perlu dipikirkan " ucap Farid kemudian mengecup dahi Akira singkat dan berjalan menuju kamar mandi.
Akira terdiam mendapat perlakuan tak terduga dari suaminya dan menghentikan tangisnya ,mengelap wajahnya dengan tisu yang ada di nakas tempat tidur.
-------
Hening terasa diselimuti hawa dingin kala itu ditemani suara dentingan suara sendok yang membentur piring .
Tak terlihat ada percakapan terjadi dimeja makan itu hingga...
" Lain kali harusnya kamu sebagai istri yang masak buat suami kamu Ki ,bukannya malah pembantu " ucap mama mengingatkan dengan nada yang ketus.
Setelah menyelesaikan makannya.
" I- iya ma ,maaf " ujar Akira.
" Ke suami kamu maaf nya " ujar mama.
Saat Akira bersiap mengucap maaf suara Farid menggagalkannya.
" Ma , aku kan udah jelasin tadi jangan buat ribut deh ma " ucap Farid tegas.
" Yaudahlah terserah kamu ,mama pamit."
ucap mama lalu melenggang pergi dari rumah besar Farid.
" Wisnu , lain kali jika mama saya kesini saat saya tidak ada jangan biarkan masuk " perintah Farid setelah sang mama pergi.
" Baik ,tuan "
-----------
Farid sungguh tidak pergi ke kantor hari ini
hujan berhenti namun hadir kembali menyirami bumi ,awan gelap membuat siang menjadi terasa sudah sore.
Awan mendung bergulung bagai ikut bersedih melihat Akira yang sedang bersedih.
Sejak kejadian tadi pagi gadis itu hanya diam tak seceria biasanya ,kini ia hanya duduk melamun di teras samping yang menghadap taman dan kolam renang .
Farid yang baru keluar dari ruang kerja nya berniat untuk makan siang.
Namun saat melewati pintu yang terbuka memperlihatkan teras samping yang terdapat Akira ,ia akhirnya menghampiri Akira yang termenung sampai tak menyadari kehadiran pria itu.
" Ayo makan siang " ajak Farid
Akira tergelak kaget lalu tersenyum menanggapi.
Mereka makan siang dalam diam padahal kemarin Akira banyak bicara.
" Akira!" panggil Farid.
Akira mendongakan kepalanya dan melihat manik coklat suaminya sebagai respon.
" Setelah selesai makan siang kita pergi "
" Kemana?" tanya Akira .
" Kau ingin bulan madu kemana ?" tanya Farid membuat Akira terbelalak .
Akira berpikir sejenak ini kesempatan suaminya kaya ia pasti bisa membawanya ke tempat liburan impian nya .
Akira tersenyum manis lalu bersiap menjawab.
" Maldives ! " dengan matanya yang berbinar saat ia tersenyum membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
" Wah ,kau memanfaatkan situasi ya" cibir Farid .
" Biar saja ,bukankah hal kecil untukmu membawaku ke sana kau kan Rich Man, come on! " rajuk Akira .
Farid hanya tersenyum tipis menanggapi .
Hai readers salam senyum manis nan cerahku secerah matahari hehe🌻☺🌻
Gimana gimanaaa
author mau ingatkan
Jangan lupa vote ,like ,and comment
Semakin banyak vote ,like and comment
Semakin sering juga author update
Author up sehari satu kali kalau lagi seneng liat banyak yang like sama story author bisa dua kali hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Dede Ikha Malkit
Up thorr
‘Mm
2022-11-30
1
Dhyna R
aku bacanya di tahun 2022 😭😭 knp baru nemu cerita ini sekarang
2022-05-31
0
Yadi
Fariiiiddd... aku padamuuuu 🥰🥰😘😘
gue bukan nyuruh menjadi anak durhaka iya, kalau istri seperti Akira adalah orang baik alias istri solehah, maka sang suami wajib membelanya dihadapan mamanya (mertua si istri)
2020-12-12
0