Akira menatap pantulan dirinya dikaca
sungguh gila, seberapa emosi suaminya kemarin. Akira tersenyum tipis,memikirkan kemungkinan suaminya cemburu karna dia kembali pulang dengan Valen.
Namun, suami monsternya itu lebih keterlaluan dengan berciuman bersama mantan kekasihnya.
"Wow! Semua bukan karna cinta seperti lagu Syahrini, tapi karna mantan!" teriaknya kesal.
Akira mulai bosan inilah sebabnya ia ingin pergi bekerja walau area sensitifnya terasa nyeri untuk berjalan.
Disini, dirumah sebesar ini dia sendiri hanya ada pelayan itu juga mereka punya pekerjaan masing - masing.
Ia menghempaskan tubuhnya diatas ranjang,memikirkan sejenak setelah ini apa yang akan ia lakukan, bagaimana ia harus bersikap pada suaminya. Sedangkan ia adalah gadis labil yang bersikap semaunya, jika moodnya buruk ia marah, jika moodnya membaik ia akan ceria, sialnya ia sulit bersikap dingin karna dia mudah tertawa dan mudah meredakan kekesalan.
Saat sedang sibuk berpikir tiba - tiba ada suara ketukan dari luar.
" Nona, maaf mengganggu tapi diluar ada tamu ingin bertemu Nona " terang Wisnu dari luar kamar.
"Suruh dia menunggu!" sahut Akira dari dalam.
Siapa yang kesini tumben ada yang cari aku batinnya menerka - nerka.
Tak ingin terus dihantui rasa penasaran ia segera keluar dari kamar dan memaksakan diri untuk berlari. Ia berpikir mungkin itu teman - temannya.
Namun, dugaannya salah saat menangkap sosok perempuan yang duduk dengan anggun disofa ruang tamu. Ternyata yang datang wanita itu, Rayrin.
Akira diam sejenak memikirkan bagaimana harus menghadapi perempuan itu.
"Kamu? Maaf mas Farid tidak dirumah kamu bisa temui dia dikantornya".
Cerocos Akira dengan nada yang datar dan tak menaruh minat.
" Aku kesini mau ketemu kamu" sahut Rayrin santai.
"Ada urusan apa?"
"Kamu pasti tidak dicintai Farid ya?"
"Maksudmu?!" pekik Akira keheranan dan segera ia mencium aroma perseteruan diantara mereka.
"Santai Akira, didengar dari ucapan kamu kemarin itu artinya kamu belum jadi istri Farid sesungguhnya kan? Masa istri bilang suaminya gay, baguslah ada kesempatan buat aku kembali" seringai Rayrin.
"Siapa bilang?!" tantang Akira tajam.
"Aku yakin Farid masih belum melupakan aku buktinya dia belum pernah menyentuh wanita manapun dan mamanya bilang setelah kami putus tidak ada yang ia dekati lagi" tutur Rayrin penuh percaya diri.
"Sekarang ada dan aku istrinya, jangan terlalu percaya diri jadi orang!" hardik Akira dengan bola mata yang memutar malas.
"Oh ya, tapi kemarin dia tak menolak kehadiranku bahkan dia menciumku dengan mesra" ucap Rayrin dengan senyum kemenangan.
"Sepertinya setelah kehadiranku kembali, kau tidak dibutuhkan" cibir Rayrin.
"Cih, gitu aja bangga!" decih Akira dengan nada mencibir.
"Beraninya kau!" geram Rayrin.
"Dengar ya calon pelakor, aku mencintai suamiku, dia juga mencintai aku! Mau bukti? Nih liat jelas jelas!"
tunjuk Akira pada lehernya yang penuh bekas kecupan Farid semalam.
Rayrin yang mulai kesal mendekati Akira dan menekan rahangnya menggunakan tangannya.
" Lihat saja, Farid akan kembali menjadi milikku dengar itu" desis Rayrin tajam lalu meninggalkan Akira dan kembali pulang.
" Yaelah mbak, kesini cuma buat gitu doang cape dehh... lagian kemana aja lu selama ini" cibir Akira gemas saat melihat tubuh Rayrin semakin menjauh.
---------
Sementara itu...
"Apa saja yang ia lakukan?" tanya Farid pada seseorang melalui telpon.
"..."
"Bagaimana responnya?"
"..."
Farid menyeringai puas mendengar jawaban orang itu. Ya siapa lagi, Wisnu. Farid selalu mengawasi istrinya agar tak terlibat skandal dengan pria lain.
Apalagi, jika sampai Akira mulai didekati Rangga, isi kepalanya akan langsung mendidih, baginya pria itu adalah hama bukan ancaman. Karna ia paham betul Akira tak akan pernah mau dengan Rangga, hanya saja lelaki itu tanpa lelah mengejar-ngejar Akira.
"Tuan, 1 jam lagi anda ada meeting penting bersama perusahaan dari Amerika" lapor Gio.
"Gio, apa yang istriku sukai?"
Gio mengernyit bingung, kenapa Tuan-nya malah menanyakan soal istrinya saat dia melaporkan tentang perkerjaan kemana sikap profesionalitasnya?
"Maksudnya, Nona Akira?" tanya Gio meyakinkan.
"Kau kira siapa lagi?!" hardiknya.
"Menurut penyelidikan saya sebelum pernikahan Tuan, Nona menyukai makanan dengan rasa pedas dan gurih juga bolu pandan atau kue basah lainnya" jelas Gio sambil membaca informasi yang masih ia simpan di ponselnya.
"Bagaimana dengan hobinya?"
"Kenapa tiba-tiba anda jadi penasaran?"
Selidik Gio, karna tidak biasanya Tuan-nya seperti ini dan seingin tahu ini pada seorang perempuan.
"Jawab saja!"
"Nona suka menjelajah kuliner, suka berbelanja,suka memasak dan suka menonton drama korea atau film bollywood"
"Kau yakin?"
"Yakin sekali Tuan, saya mendapat ini dengan mengintrogasi saudara anda yang katanya sahabat Nona" jelas Gio meyakinkan.
"Kenapa kesukaannya semacam itu? Drama korea dan film bollywood? kau tidak salah baca? Hollywood atau Bollywood itu tadi?"
"Benar Tuan, Nona menyukai film India itu lebih jelasnya"
"Cih, lucu sekali, dia hidup dizaman apa memangnya" decihnya meremehkan, bagaimana tidak dizaman secanggih ini istrinya menyukai film bollywood yang jelas dibawah film hollywood ya walaupun film dari negara India itu tak kalah berkualitas,hanya saja terlalu banyak scene romantis dan dramatis.
"Baiklah Gio, kapan rapat akan selesai?"
"Jika tidak ada kendala harusnya pukul 17.00 sudah selesai"
"4 jam dari sekarang? Baiklah!" ucap Farid sembari menatap jam tangannya.
Beberapa jam kemudian...
"Tuan, setelah ini ada pertemuan dengan-"
"Mundurkan! Aku mau pulang" potong Farid.
Entah kenapa ia sangat penasaran dengan kondisi istrinya itu.
"Tuan, maaf kalau saya lancang, apa mungkin anda mulai menyukai Nona?" tanya Gio hati-hati.
"Tidak mungkin!" sangkal Farid.
"Kalaupun anda menyukai Nona itu bukan masalah, karna tidak ada ruginya bagi anda dan sejauh ini saya kira Nona orang yang baik " jelas Gio karna selama ia memperhatikan Akira sepertinya sikap Nona-nya bisa meluluhkan Tuan-nya yang sedingin es dan hampir tak pernah tersenyum.
Namun,semenjak Akira hadir meski hanya guratan tipis ia menyadari bahwa Tuan-nya tersenyum.
"Hmm dia memang baik dan lucu juga aneh, sangat menggemaskam,tapi aku tidak membayarmu untuk mengurusi percintaanku" sinis Farid diakhir kalimatnya.
"Maaf Tuan" pinta Gio.
"Sergio, hubungi Wisnu untuk menyuruh pelayan memasak makanan kesukaan istriku, juga beli kue kesukaannya"
Gio mengerjap tak percaya sampai akhirnya ia tersenyum kemenangan.
Saya tau anda mulai menyukai Nona, tapi anda terlalu gengsi untuk mengakuinya Tuan batin Gio.
-----
Beberapa waktu kemudian...
Farid telah sampai dirumahnya ia segera melangkah menuju kamarnya.
Akira yang meraskan kehadiran pria itu terkesiap ia sengaja tidak menyambutnya seperti biasa. Biarlah jika pria itu mau marah.
Tapi ia tidak mendengar kalimat kemarahan dari mulut suaminya, melainkan...
"Bagaimana keadaanmu ?"
Akira menatap datar wajah suaminya apa benar ini Farid, kenapa cara bicaranya berbeda, kali ini terdengar lebih berperasaan.
"Aku baik"
"Baiklah, aku akan mandi bersiaplah untuk makan malam" ucapnya lalu melenggang ke kamar mandi.
Apa kepalanya terbentur tembok? Bahkan tadi pagi ia bersikap seolah tak perduli kenapa tiba-tiba begini?Mungkinkah ia merasa bersalah?
Hah gak mungkin ya kecuali jika monster itu sudah terlalu gila! hardiknya dalam hati.
Namun, mulutnya tetap bergerak-gerak.
Farid yang kebetulan baru menyelesaikan urusannya terkekeh pelan melihat tingkah Akira yang aneh.
Mungkin benar egonya telah kalah dengan perasaannya. Namun, logikanya tak mengizinkannya untuk mengakuinya.
Hai guys aku kasih pandangan.
Sergio Aurellio Millard
Sekretaris Pribadi Farid
27 tahun
Patuh dengan Tuan-nya tapi sebenarnya ia lebih dingin dan cuek loh.
Mengingat profesinya yang jelas menunjukan setengah waktunya ia berikan untuk Tuan-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Nienol
like
2020-09-12
2
Mei Shin Manalu
Aku udah mmpir ya... Aku juga tinggalin jejak 3 like untuk cerita ini... Semangat nulisnya Thor 💪💪💪
Dtg lagi ke novelku... Aku tunggu... Danke 😊
2020-09-10
3
faa~
next kak
2020-09-09
0