Akira POV
What apa ini masa ketemu mantan demi apapun aku sangat terkejut tidak mengira akan bertemu Valen disini ?
" Kamu ngapain disini? " tanya nya .
Aku mencoba untuk tetap tenang menghadapinya oke tenang Akira ...aku sudah move on ini bahkan sudah 7 tahun.
"Beli minum lah ngapain lagi" ucap Akira datar.
"Oh gitu, itu anak siapa? "
" Anak kakak, kok kamu bisa disini bukanya terakhir kamu lanjut ke luar kota ya? " tanyaku penasaran tidak apalah singkirkan rasa gengsi sedikit.
" Aku udah balik kesini dari 1 bulan yang lalu. aku disini karna ini kafe punya Azza "
" Oh " balasku
Ternyata masih sakit rasanya jadi ini tempat punya Azza pantas aja dia disini sekarang udah lewat 7 tahun kalau dulu mereka cuma mesra sekarang pasti udah pacaran , jantungku berdebar terasa nyeri dari ujung telapak tangan sampai ke dada,bukan ! bukan karna cemburu tapi bayangan bahwa aku di khianati oleh mereka yang notabene nya dulu adalah kekasih dan sahabat terdekatku meninggalkan luka yang parah hingga sulit mengering .
" Tante, udah tuh coklat nya " ucap Leo menyadarkan aku.
" Oh sebentar ya,tante bayar dulu "
Saat membayar aku melihatnya, Azza .
Ternyata benar ini miliknya aku tersenyum ramah untuk menyapanya berusaha menutupi luka lama agar tak merusak pertemanan kami, walau bukan sahabat dekat setidaknya bisa disebut teman kan.
----------------------------------
Jam menunjukan pukul 7 malam aku berbaring di kasur ku setelah pulang tadi sore, aku bahkan belum memakan makanan yang aku beli bersama Leo masih teringat pertemuan tadi .
" Nyebeliiiiinnnn iiiiuhhh " teriakku .
" Apa si Ra teriak - teriak?! " sahut kak Ariana.
" Enggak, gapapa kaya ga tau aja biasanya aku emang gini " sahutku
ternyata suara ku terdengar sampai ruang tv yang ada dibawah sampai membuat kak Ariana mendatangiku. Ia sekarang sudah berada tepat di depan pintu kamarku malah.
" Kamu udah makan belum?" tanya kak Ariana
" Belum" jawabku singkat.
" Makan sana ! Makin kurus kamu nanti "
" Iya iya mau mandi dulu "
" Astaga belum mandi kamu ini anak perempuan loh Ra!"
" Hmm iya iya "
Setelah selesai mandi aku merasa sepi Akhirnya aku membuka grup chat yang berisi sahabat-sahabat ku.
aku mengetikan sesuatu untuk mengajak mereka kemari.
' Woy sini dong pengen ngobrol '
' Besok juga kita mau kumpul kan ' balas Tina
' Kesini loh , aku banyak makanan tau ' balasku .
' Tunggu dulu yang lain ini kan udah malem ra ' balas Tina lagi.
' Besok aja besok sabar besok kita puasin gosip pokoknya di traktir Akira ! " Zia membalas.
' Yaudah deh iya ' balasku pasrah.
---------------
Aku sedang bersiap untuk pergi menemui investor jam 9 sesuai jadwal yang Via tentukan . Aku menggunakan pakaian yang agak santai sweater dress turtle neck warna army dengan highheels coklat ,slingbag coklat juga ,dan menjepit dua sisi rambut ku kebelakang tapi tetap membiarkan rambut belakang terurai dengan 2 jepit kecil kupu kupu coklat disebelah kanan, anting mutiara tak lupa jam tangan silver .
Aku pandang wajah ku di cermin ' Cantik ! ' ucapku percaya diri .
--------
Akhirnya kami sepakat investor pertama ku ternyata ayah Farid orang terakhir yang aku sukai . Awalnya kaget sih tapi akhirnya tidak mendengar Tuan Roy ternyata berinvestasi ksrna tertarik dengan cerita Zia tentang maju nya usaha ku. Sepertinya aku harus berterima kasih pada sahabat ku satu itu.
" Yuk Vi, langsung samperin mereka dimana. jam berapa sekarang? "
" Jam 11 Ra, ya ayuk lah mereka dirumah Tina "
" Oh oke , suruh Rani untuk urus Restaurant kita dulu bilang kita ada acara "
" Oke ra "
Kami memang biasa kumpul dirumah Tina mengobrol disana sampai lupa waktu.
" Assalamualaikum " ucap ku sopan.
Biar bagaimana pun dirumah ini masih ada Mama nya Tina kan .
" Wooo kurang lama telatnya " sambar Risa .
" Kan aku udah bilang ada kerjaan dulu bentar " ucapku sambil duduk disamping Zia.
" Iya gimana sih kamu Sa" ucap Via membenarkan.
" Udah beli makanan belum ? " tanya ku.
" Kan nunggu kamu sama Via " ujar Tina.
" Yaudah buruan pesan " kata ku.
Kami memutuskan pesan seblak dan es coklat ,lalu Zia dan Via pergi membeli bakso bakar dan cilor di perempatan pasar .
Tina pergi beli camilan dan es krim .
Ya kami tidak muluk - muluk makananya yang penting kami suka dan bisa mengobrol saja sudah cukup.
--------------------
" Eh tau gak si Ana dia sekarang di kota X loh kerja disana katanya " ucap Tina sambil memakan baksonya.
" Ya biarin aja emang suruh ngapain " ucapku santai lalu memakan seblak ku .
" Ih, Akira mah gitu " protes Tina.
" Kemarin dia vicall aku loh, katanya kangen "
terang Via.
" Iya dia juga chat aku " lanjut Risa yang bicara.
" Cuma aku sama Zia yang gak dihubungi "
" Kan dia takut ra sama kalian berdua,garang sih " ucap Via.
" Hahahahaha " tawa ku meledak.
" Guys, kemarin aku ketemu Valen " lanjutku .
" Cie ketemu mantan " Via meledek
" Damn ! Dia nemuin Azza " ucapku.
" Hah serius,iya apa Ra?! " kaget Tina .
" Iya "
" Iya apa Ra ? "
" Iyaaa ... tanya sekali lagi aku jejelin mangkok kamu tin "
" Iya - iya Ra"
" Farid pulang ke rumah kemarin " sambar Zia.
" Maksudnya pulang?" tanyaku bingung.
" Dia kan selama ini tinggal dirumah nya sendiri katanya si mewah banget " jawab Zia .
"Ooh,berarti pisah sama orang tua?" tanya Via.
" Iya dia lebih kaya dari orang tua nya " kata Zia .
" Semakin sulit untuk di raih " ucapku sok sedih .
" Far artinya jauh pantes Farid selalu jauh untuk digapai " lanjutku.
" Iuh Akira kumat " ucap Tina.
" Apaan si Tina,lu tuh Ahli gizi tapi badan masih gemuk aja olahraga dong yuk gue ajarin " ujarku .
" Ahli gizi tapi makan seblak gimana coba ceritanya" ledek Zia.
" Ya kenapa lohh " keluh Tina .
Lucu memang meledek Tina tidak akan ada habisnya .
" Tin, mending kamu urus makanan Via deh biar dia gak kutilang gitu " ucap ku
" Kutilang apaan ?" tanya Risa .
" Kurus. Tinggi . Langsing " jawabku.
" Eh, awas kamu Ra! " protes nya.
"Ke mall yuk" ajak Tina.
" Yuk lah refreshing belanja belanja " sahut Zia setuju .
" Sekarang? " tanyaku.
" Tahun depan " Zia menjawab .
-------------
Sampai di mall kami menuju tempat tujuan masing masing aku dan Tina yang selalu kompak nemilih untuk ke tempat sepatu mencari sepatu olahraga yang menurut kami manis dan imut.
Setelah selesai dengan pilihan kami ,kami menuju kasir, hingga tanpa sengaja aku menabrak seseorang dan membuat bubble tea ku yang sejak tadi aku pegang tumpah ke pakaian nya.
" Aduh matilah aku. Maaf tuan saya tidak sengaja " ucapku takut.
" Bodoh ! Jalan yang benar " ucap nya ketus.
Aku mendongak mendengar kata - katanya.
" Cih,sombong banget, aku ganti deh baju kamu yang kotor " ucapku berani .
Aku seperti pernah melihatnya tapi kapan.
" Ra! Farid Ra itu " bisik Tina.
Aku kaget, oh ya Tuhan kok bisa sih sial banget ketemu dengan cara begini kan malu.
" Tidak perlu ! " ucapnya datar.
"Gio, carikan pakaian baru untuk ku" perintahnya pada lelaki di belakang nya mungkin sekretaris pribadi nya.
Aku segera pergi menarik tangan Tina aku tak ingin terus di dekatnya bisa mati malu aku.
" Kok bisa sih orang kaya Farid disini, belanja? tapi dia gak bawa apa - apa tadi " tanyaku bingung .
"Kata Zia ini mall punya dia" jawab Tina.
" Kok bisa bukanya dia bergerak di bidang teknologi ya "
" Gak tau juga " kata Tina.
Tina emang suka ga jelas kalau kasih informasi, kalau ini miliknya itu artinya ia sedang evaluasi tempat ini dong, simpulku dalam hati.
----------
Satu minggu berlalu setelah pertemuan ku dengan si Farid dingin itu. Masih tidak bisa aku terima pertemuan yang tidak mengenakan itu .
Aku segera menyiapkan diri menuju kafe baru yang akan aku buka di dalam mall yang katanya milik Farid itu.
Akhirnya aku dapat tempat disalah satu mall terbesar yang memungkinkan menarik banyak pelanggan dan menaikan omset ku tapi kenapa itu milik manusia es itu sih .
Aku pakai flatshoes nude ku yang terlihat cocok dengan dress softpink ku.
" Jangan sampe ketemu lagi sama itu orang " ucapku sendiri.
" Santai kali Ra,dia kan orang sibuk lagian tempat ini bukan prioritas dia " sambar Via .
" Kata siapa? " tanyaku .
" Kata Zia lah "
" Jangan pernah berpikir untuk batal pakai tempat ini ya Ra, ini udah gue urus dan udah deal, males batal batalin males kena semprot pihak sana nya "
" Iya iya tau aja isi pikiran gue " balasku.
Selesai meninjau tempat aku memutuskan untuk kembali ke tempat makan keluarga yang aku dirikan pertama kali bersama Via yang mengusung tema keluarga dengan masakan rumahan, syukurlah letaknya yang di kelilingi gedung perkantoran dan toko membuat tempat ini ramai bahkan saat masih pagi banyak yang sarapan di sini Home's Food itulah nama tempat ini.
Aku selalu memantau dapur agar rasa makanan tetap sesuai dengan resepku sehingga tidak membuatku kehilangan pelanggan karna rasa yang berubah.
Aku dan Via duduk disudut ruangan agar bisa memantau dengan jelas semabari memeriksa beberapa pesanan cathering , banyak juga ternyata yang percaya pada jasa ku untuk urusan konsumsi.
Sesekali aku tersenyum puas melihat meningkatnya omset penjualan dan juga pesanan.
Akira POV end.
Disisi lain Farid mendapat kabar untuk bisa menemui ibunya ia yakin kali ini pasti hal yang sama lagi perjodohan rasanya ia sudah muak mendengar itu .
Ia datang ke salah satu tempat makan keluarga yang tak jauh dari gedung nya.
" Akhirnya datang juga kamu lama banget si mama nunggu dari tadi,sini duduk " ucap Rita mama Farid.
" Kali ini siapa ma ? " tanya nya to the point .
" Sama anak tante Feli ya,namanya Vina " ucap mamanya antusias.
" Gak ! gak akan ! " tolak Farid cepat.
" Kamu kan belum tau anaknya nak, mama gak mau tau untuk yang ini kamu ga bisa tolak ! " ucap mama rita tegas.
" Ma ! masa mama mau jodohin aku sama Vina sih aku yakin dia cuma mau uang ku saja "
Farid sebenarnya tau Vina karna dia adalah mantan kekasih sahabatnya yaitu Rio, ia masih ingat ketika Rio bercerita bahwa Vina menguras dompet nya untuk berbelanja setelah Rio jera dan tak mau membelanjakan nya lagi ,Vina meninggalkannya begitu saja.
" Ya kalau itu sih tinggal gimana kamu nya kalau kamu punya calon istri mama mau batalin tapi kalau enggak,ya mau gak mau harus sama Vina,harus! "
Farid menghela nafasnya berat ia tidak mau dengan gadis matrealistis seperti itu, ia juga tak punya kekasih .
" Apa anak mama satu ini gay?" ucap mama tiba- tiba dengan nada menyelidik.
" Enggak lah ma ! "
" Yaudah buktikan mama tunggu pembuktian kamu "
Setelah kepergian mamanya ia duduk merenung memikirkan cara untuk lepas dari dorongan mama nya untuk menikah,hingga ia merasa ada yang memperhatikan nya dari sudut ruangan. Ia melihat ke arah yang ia rasa ada yang memperhatikannya.
' Hh gadis itu lagi , apa dia masih menyukai ku ya ' ucap Farid dalam hati.
Akira yang merasa ketahuan langsung beringsut dan menciptakan ekspresi konyolnya sembari meringis .
' Yah ketauan gue nambah nambah malunya, mata tajam nya itu Ya Tuhan masih sama kaya dulu ' ujarnya dalam hati.
" Kenapa Ra, kok gitu ekspresi nya?" tanya Via
" Engg...itu ..anu " belum sempat ia menjawab pertanyaan Via ia jadi semakin gugup melihat pria itu mendekatinya .
" Lain kali jangan sembarangan memperhatikan orang lain nona " ucap Farid datar .
Membuat Via dan Akira shock di buatnya apa ia bermimpi barusan Farid bicara padanya.
" Maaf " ucap Akira .
Namun tak di hiraukan olehnya karna Farid memilih pergi meninggalkan kegugupan yang luar biasa.
" Masih tetap sama menyebalkan " ucap Via.
Ya dulu Via memiliki pengalaman bertanya pada pria itu namun sama sekali tidak dijawab,parah sekali bahkan ia sudah bicara berulang - ulang sungguh membuat malu saja.
" Gila tadi dia kesini dia ngomong Vi sama kita " ujar Akira.
" Sama kamu Ra, kan kamu yang liatin dia kan "
" Apaan sih Vi, enggak " elak Akira.
---------------
Farid sedang berpikir keras untuk menolak permintaan ibunya, ia sangat sangat tidak mau dijodohkan.
" Bagaimana menurut mu Gio? "
" Apa tuan? " tanya Gio bingung karna tiba- tiba di minta pendapat.
"Apa yang harus kulakukan untuk menolak perjodohan dengan wanita matre itu"
" Maaf tuan, saya pikir satu - satu nya cara adalah anda harus memiliki calon" pendapat Gio.
" Tapi aku sama sekali tidak pernah dekat dengan wanita manapun kau tau itu "
" Itulah kenapa Nyonya menjodohkan anda agar tak ada gosip bahwa anda menyukai laki laki. "
" Aku tau,tapi ... Arrrrghhh " teriak Farid kesal.
" Yang menyukai anda kan banyak tuan anda tinggal memilih satu yang menurut Anda baik dan Anda inginkan".
"Mereka pasti suka aku karna kekuasaan ku"
"Anda tampan, pasti sebelum ini ada yang menyukai anda sebelum anda sukses, coba tua ingat ingat ada atau tidak?"
Farid mulai berpikir gadis yang menyukai nya sebelum ia sesukses ini .
Ya, gadis itu gadis bodoh dan ceroboh yang sangat percaya diri itu siapa namanya dia agak lupa.
" Ada ! tapi apa mungkin " ucap nya kesal
" Harus mungkin Tuan, singkirkan dulu ego Anda"
"Aku agak lupa namanya,siapa ya kalau tidak salah Akira ya Akira cari informasi tentang dia, kalau perlu tanya statusnya juga apa dia masih menyukai ku atau tidak, tanyakan pada saudaraku Zia ia sahabatnya pasti tau" perintahnya pada Gio.
--------
Mulai panjangin ini novel semakin banyak vote,like dan komen semakin cepat author untuk up ☺🌻🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Dede Ikha Malkit
Up thorrr
2022-11-27
0
Bibit Iriati
Zia ternyata suadara Farid sahabat Akira to...
2021-03-27
1
Nenk Octavia Afri
ceritanya bagus dan menarik , maaf ya ka, jujur aku blm ketemu Alurnya bisa d bilang feel nya aku blm dpt.
semangat ya ka...
2021-02-03
0