12. Satu Atap

Sambil beranjak dari sofa Bastian lantas berkata,"Laura tinggal bersama kita ya. Jika dipikir-pikir akan lebih enak jika kita tinggal satu atap, aku bisa memperhatikanmu dan Laura sekaligus, daripada harus bolak balik pergi ke rumah dan apartment Laura. Tidak apa-apa, kan Laura tinggal di sini?"

Gigi Sandra gemertak sesaat. Tampak berang karena Bastian telah melampaui batas. Kendati demikian, dia redam amarahnya sekarang dan hanya bisa melayangkan tatapan tajam.

"Apa kau kekurangan uang, Bas?" Sandra tak langsung menjawab, malah bertanya balik.

Pertanyaan yang diajukan Sandra, tentu saja menciptakan kerutan kuat di kening Bastian. "Apa maksudmu?"

"Aku heran, mengapa maduku itu sampai-sampai kau ajak tinggal di sini, makanya aku tanya apa kau kekurangan uang?"

Mengerti arah pembicaraan Sandra, Bastian nampak kesal. Terlebih tatapan Sandra seolah-olah merendahkannya sekarang. "Kau mengejekku?"

"Tidak, aku hanya bertanya."

"Maaf aku ikut campur, Nyonya. Aku cuma bilang kalau tengah malam kadang-kadang anakku minta dielus Bastian. Seperti tadi malam aku tidak bisa tidur sama sekali karena Bastian tidak ada di sampingku. Aku tinggal di sini ya, biar kita tambah dekat," timpal Laura dengan bibir menurun sedikit ke bawah.

Laura tengah berbohong. Alasan utamanya ingin tinggal seatap dengan Sandra agar rencananya dapat berjalan mulus. Tadi, dia sudah menyampaikan keluh kesahnya pada Bastian dan lelaki itu langsung menuruti permintaannya.

"Jadi, bagaimana San, tidak apa-apa kan Laura tinggal bersama kita?" kata Bastian lagi saat Sandra tak kunjung memberi jawaban.

Sandra mendengus, alih-alih membalas, dia malah melangkah cepat menuju kamar Aldo. Rutinitas selama ini yang sering dia lakukan.

Bastian terlihat panik. "Sandra!" panggilnya lalu melirik ke samping sekilas. "Aduh bagaimana ini."

"Bas, Nyonya Sandra marah ya samaku, sebaiknya aku pulang saja sekarang ya, aku tidak mau menganggu kalian," ucap Laura dengan mata mulai berkaca-kaca. Laura tengah mengeluarkan jurus andalannya.

"Jangan! Sandra tidak marah kok, mungkin karena capek jadinya dia tidak terima ada orang asing datang ke rumah, kau tenang aku akan membujuk Sandra. Sekarang ikutlah aku ke atas, aku akan mengantarmu ke kamarmu,"kata Bastian lalu melirik ke depan lagi, melihat Sandra sudah menghilang dari pandangannya sekarang.

Laura tersenyum lebar, kemudian mengikuti Bastian dan sampailah mereka di lantai dua.

"Kamarmu di sini, masuklah Laura. Beristirahatlah!" Bastian langsung membuka pintu kamar dan mempersilakan Laura masuk ke dalam.

Laura mengangguk kemudian melangkahkan kaki ke ruangan dengan pelan. "Bas, kamarmu di mana?" tanyanya sebelum benar-benar masuk.

Bastian menggerakkan kepala ke kanan sekilas sambil berkata," Di sana, kau tenang saja. Jika anak kita minta dielus, aku akan datang dengan cepat kemari."

Laura menengok keluar sejenak, melihat kamar Sandra dan Bastian satu lorong dengannya. Laura merasa senang karena tanpa bersusah payah rencananya akan berjalan dengan mulus.

"Baiklah, pergilah, aku mau merapikan pakaianku," balas Laura.

Bastian mengangguk samar lalu turun ke lantai satu hendak pergi menemui Sandra.

Sesampainya di bawah , tepatnya di ruang keluarga Sandra bercengkrama bersama Aldo. Bastian tanpa sadar mengulum senyum saat mendengar Sandra tertawa lepas bersama Aldo sekarang.

Sandra terlihat baik-baik saja padahal perasaannya remuk redam sekarang. Akan tetapi, tawa Sandra seketika menghilang, kedatangan Bastian membuat suasana mendadak sunyi. Berganti dengan hawa di sekitar terasa mencekam.

"Papa!" Melihat Bastian di sekitar, Aldo berlari cepat mendekati Bastian.

Bastian mengulas senyum lalu cepat-cepat menggendong Aldo. "Aldo sudah makan?"

Dengan semangat Aldo mengangguk. "Su—dah Pa!"

"Baguslah, ayo kita dekati Mama." Bastian menuntun Aldo berjalan ke arah Sandra. Di mana Sandra tak berniat sedikit pun beranjak dari sofa, sedari tadi duduk sambil menatap dingin Bastian.

"San, ayolah izinkan Laura tinggal di sini, jangan seperti anak kecil, aku janji akan membagi waktumu dengan Laura." Bastian langsung menyampaikan tujuannya bertemu Sandra. Aldo yang mendengar orang tuanya tengah berbicara, langsung duduk di samping Sandra sambil melirik pasangan suami istri itu dengan mata berkedip-kedip pelan.

Sandra tak segera memberi pendapat. Wanita bersurai panjang itu terdiam dengan kening berkerut kuat. Sandra sedang mempertimbangkan permintaan Bastian, hingga pada akhirnya dia membuka suara.

"Baiklah, Laura boleh tinggal di sini, aku mau bertemu dia sekarang, di mana Laura?" tanya Sandra, sambil menyungging senyum penuh arti.

Bastian tersenyum sumringah karena Sandra mau menerima Laura tinggal di rumah ini. "Laura ada di lantai dua, kamarnya ada di ujung lorong, dekat dengan kamar kita."

Sandra tersenyum lagi. Sebuah senyuman yang di baliknya menyimpan kemarahan yang mendalam. Bisa-bisanya Bastian menyuruh Laura tidur di lantai yang sama dengan mereka, tapi tidak apa-apa, Sandra tahu akal bulus Laura.

"Baiklah, aku ke atas dulu ya, kau temani Aldo bermain, kasihan dia dari kemarin mencarimu, kau tidak akan melupakan anak angkat kita, 'kan?" Sandra sedikit kesal pada Bastian karena akhir-akhir ini, suaminya itu sibuk dengan Laura.

"Tentu saja, pergilah, akur-akur lah dengan madumu." Tanpa menaruh curiga sedikit pun Bastian mengiyakan ucapan Sandra.

Sandra mengangguk. Bastian kembali menggendong Aldo dan mengajak anak angkatnya itu pergi ke ruang bermain.

Selepas kepergian Bastian dan Aldo. Sandra bergegas pergi ke lantai dua. Namun, baru saja melewati kamarnya, darah Sandra mulai naik saat melihat pintu kamarnya terbuka lebar.

Siapa yang berani masuk ke kamarnya? Yang diperbolehkan masuk hanyalah Aldo dan baby sitter, tapi masalahnya baby sitter Aldo sudah pulang sekarang. Bahkan asisten di rumah pun tidak berani menginjakkan kaki tanpa izin darinya terlebih dahulu.

Pintu memang sengaja tidak dikunci karena Aldo kadang-kadang main di kamar. Sandra menengok sebentar ke dalam, pupil matanya langsung melebar, melihat Laura tengah mengedarkan pandangan di ruangan dengan mata berbinar-binar.

Sandra mendengus kesal sejenak lalu melangkah pelan ke ruangan.

"Bagus ya tas-tas itu," celetuk Sandra dengan raut wajah datar. Membuat Laura terlonjak kaget.

Dengan cepat Laura mengalihkan pandangan lalu melempar senyum kikuk bak orang yang tidak merasa bersalah, karena sudah ketahuan masuk ke kamar, tanpa seizin sang pemilik ruangan.

"Hehe iya, aa maaf tadi aku mau ke bawah tapi aku melihat pintu ini terbuka, mau aku tutup tapi aku penasaran ada apa di dalam, ternyata kamar seseorang, apa ini kamar Nyonya dan Bastian?" ucap Laura. Melirik lagi ke lemari kaca di samping, di mana terdapat banyak tas-tas mahal berjejer dengan rapi, ada merk ch*nel, d*or, pr*d* dan masih banyak lagi.

Laura memang sengaja datang ke kamar Sandra ingin melihat suasana kamar Sandra dan Bastian. Laura amat kecewa, menyadari kamar yang di tempatinya tidak luas dan tidak bagus seperti kamar Sandra. Saat melihat isi kamar Sandra, banyak sekali dengan tas-tas mahal. Timbullah rasa iri di hati Laura dan keinginannya untuk menjadi istri Bastian satu-satunya semakin menggebu-gebu.

Sandra bersedekap di dada sambil memperhatikan Laura dari kepala sampai ke ujung kaki, dengan tatapan penuh cela.

"Kita hanya berdua saja di sini, perlihatkan saja wujud aslimu itu, ayolah, jangan terlalu sering bersandiwara, aku tidak suka orang-orang munafik sepertimu, perlu kau tahu wanita sepertimu tidak pantas memiliki tas-tas ini, pakaianmu saja tidak modis, mana cocok dengan tas ini," kata Sandra, sengaja mempermainkan perasaan Laura.

Karena memang benar pakaian yang dikenakan Laura jauh dari kata fashionable. Warna pakaian bahkan aksesoris di tubuhnya tidak menyatu sama sekali. Sandra memang lebih tahu mode fashion karena perusahaannya berfokus pada bidang tersebut. Di tambah lagi saat mengenyam pendidikan strata dua di London, Sandra mengambil jurusan fashion design.

Laura melototkan mata. Dadanya mulai bergemuruh kuat sekarang. "Apa maksud Nyonya?"

Melihat respon Laura, Sandra mulai muak! Matanya langsung mendelik ke atas sejenak.

"Apa kau ini tuli?! Sehingga aku harus mengulangi perkataanku, aku tahu tujuan kau ke sini! Ambillah Bastian, suruh dia ceraikan aku! Sudah, tidak usah kau berakting, aktingmu sangatlah jelek dan sebanding dengan hatimu yang juga busuk itu!" seru Sandra.

Plak! Laura sudah tidak tahan lagi. Tanpa pikir panjang melayangkan tamparan di pipi kanan Sandra dengan cepat.

"Kau berani denganku?! Dasar jalang!" Sandra melototkan mata lantas cepat-cepat menampar balik Laura.

Plak!!!

"Argh!"

Terpopuler

Comments

sutiasih kasih

sutiasih kasih

pasti ntar sandra lgi yg di salahkn...

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bergemuruh Kuat
2 2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3 3. Mari Kita Bercerai
4 4. Tidak Bisa
5 5. Memulai Permainan
6 6. Strategi
7 7. Masuk Jebakan
8 8. Aku Mencintaimu, San!
9 9. Mengerjai Laura
10 10. Perih
11 11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12 12. Satu Atap
13 13. Cemburu
14 14. Tidak Mau Disentuh
15 15. Renovasi
16 16. Menghajar Laura
17 17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18 18. Aku Membencimu!
19 19. Pergi Dari Rumah
20 20. Viral
21 21. Jangan Gila!
22 22. Mengambil Sandra
23 23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24 24. Pernyataan Cinta
25 25. Keras Kepala
26 26. Tidak Patah Semangat
27 27. Keputusan
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Sah, Jadi Janda!
30 30. Bertemu Camer
31 31. Jadi Kapan?
32 32. Pengantin Baru
33 33. Kebiasaan Aneh Chester
34 34. Malam Pertama
35 35. Belum Sadar
36 36. Tidak Mungkin ....
37 37. Kejutan
38 38. Rindu
39 39. Belah Mangga (21+)
40 40. Masih Belah Mangga (21++)
41 41. Rencana Gila Mala
42 42. Takut
43 43. Menyelesaikan Masalah
44 44. Kecewa
45 45. Taring
46 46. Penculikan
47 47. Tolong!
48 48. Persidangan
49 49. Merebut Sandra!
50 50. Sikap Aneh
51 51. Menggoda
52 52. Rencana
53 53. Tidak Menyerah
54 54. Ngamuk
55 55. Rencana Nana
56 56. Ketakutan
57 57. Bertemu Bastian
58 58. Laki-laki Pengecut!
59 59. Kepikiran
60 60. Panik
61 61. Meminta Saran
62 62. Bulan Madu
63 63. Sampai Kapan?
64 64. Ajari Istrimu!
65 65. Saling Terbuka
66 66. Rencana
67 67. Tidak Akan Bercerai
68 68. Tingkah Laku Aneh Chester
69 69. Berbeda
70 70. Mimik
71 71. Hamil!
72 72. Bahagia
73 73. Merebut
74 74. Mata Tajam
75 75. Berusaha Menggoda
76 76. Jebakan Batman
77 77. Ditalak
78 78. Menyesal
79 79. Terkejut
80 80. Akhir Segalanya | TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Bergemuruh Kuat
2
2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3
3. Mari Kita Bercerai
4
4. Tidak Bisa
5
5. Memulai Permainan
6
6. Strategi
7
7. Masuk Jebakan
8
8. Aku Mencintaimu, San!
9
9. Mengerjai Laura
10
10. Perih
11
11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12
12. Satu Atap
13
13. Cemburu
14
14. Tidak Mau Disentuh
15
15. Renovasi
16
16. Menghajar Laura
17
17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18
18. Aku Membencimu!
19
19. Pergi Dari Rumah
20
20. Viral
21
21. Jangan Gila!
22
22. Mengambil Sandra
23
23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24
24. Pernyataan Cinta
25
25. Keras Kepala
26
26. Tidak Patah Semangat
27
27. Keputusan
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Sah, Jadi Janda!
30
30. Bertemu Camer
31
31. Jadi Kapan?
32
32. Pengantin Baru
33
33. Kebiasaan Aneh Chester
34
34. Malam Pertama
35
35. Belum Sadar
36
36. Tidak Mungkin ....
37
37. Kejutan
38
38. Rindu
39
39. Belah Mangga (21+)
40
40. Masih Belah Mangga (21++)
41
41. Rencana Gila Mala
42
42. Takut
43
43. Menyelesaikan Masalah
44
44. Kecewa
45
45. Taring
46
46. Penculikan
47
47. Tolong!
48
48. Persidangan
49
49. Merebut Sandra!
50
50. Sikap Aneh
51
51. Menggoda
52
52. Rencana
53
53. Tidak Menyerah
54
54. Ngamuk
55
55. Rencana Nana
56
56. Ketakutan
57
57. Bertemu Bastian
58
58. Laki-laki Pengecut!
59
59. Kepikiran
60
60. Panik
61
61. Meminta Saran
62
62. Bulan Madu
63
63. Sampai Kapan?
64
64. Ajari Istrimu!
65
65. Saling Terbuka
66
66. Rencana
67
67. Tidak Akan Bercerai
68
68. Tingkah Laku Aneh Chester
69
69. Berbeda
70
70. Mimik
71
71. Hamil!
72
72. Bahagia
73
73. Merebut
74
74. Mata Tajam
75
75. Berusaha Menggoda
76
76. Jebakan Batman
77
77. Ditalak
78
78. Menyesal
79
79. Terkejut
80
80. Akhir Segalanya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!