14. Tidak Mau Disentuh

Tanpa mendengar balasan Laura. Bastian segera melangkah cepat menuju tangga. Meninggalkan Laura sendirian di ruangan sambil merengut kesal.

"Sial, semua ini gara-gara Sandra, awas saja wanita itu," gumam Laura dengan suara pelan. Asisten rumah tiba-tiba muncul dari pintu penghubung sambil melirik ke arahnya sekarang.

Dengan perasaan jengkel, Laura memutuskan pergi ke kamarnya sendirian.

Di kamar berbeda, Bastian menunggu kedatangan Sandra sambil berbaring di tempat tidur, dengan kedua tangan dia taruh di belakang kepala dan kedua kaki dia silangkan. Bastian tengah memandang langit-langit kamar sambil sesekali melirik daun pintu. Tak berselang lama, pintu kamar tiba-tiba terbuka, menyembul lah Sandra dengan kimono putih tampak basah akibat bikini yang dipakainya tadi.

"San, datang juga kau." Bastian mengulum senyum dan langsung duduk tegak di pembaringan.

Sandra bergegas menutup pintu kamar. "Aku pikir kau tidur di kamar Laura," sindir Sandra sambil melirik Bastian sekilas, tengah beringsut dari tempat tidur.

"Tidak, malam ini aku tidur denganmu, aku rindu denganmu San. Kita mandi bersama-sama yuk!" Bastian tiba-tiba menyambar tangan kanan Sandra hingga dada keduanya bertabrakan.

Secepat kilat Sandra mendorong tubuh Bastian lalu melangkah dengan cepat menuju kamar mandi. "Bukannya kau sudah mandi. Tidurlah dengan Laura, kasihan dia pasti bayinya minta dielus, aku mau mandi sendiri saja," kata Sandra tanpa berniat menoleh ke belakang

Sandra sangat tahu bila suaminya itu tengah menahan gairah sejak tadi dan tentu saja dia tak sudi tubuhnya disentuh Bastian.

Bastian tampak merengut. Cepat-cepat mengekori Sandra hendak masuk bersama-sama ke kamar mandi. Melihat tubuh Sandra, gairah Bastian mulai memuncak. "Tapi aku mau mandi lagi, San ...."

Lidah Bastian berhenti bergerak tiba-tiba sebab sesampainya di dalam kamar mandi, Sandra menutup pintu kaca rapat-rapat.

"San, buka pintunya! Aku mau mandi denganmu," rengek Bastian kemudian.

Dari dalam, Sandra menyeringai tipis sambil menekan tombol air mancur di dinding. Turunlah air dari atas dan membasahi tubuh Sandra.

"Tidak mau Bas, kau mandi saja bersama Laura!" seru Sandra seraya perlahan membalikan badan dan mulai melepas bikini bagian atas. Memperlihat pundaknya yang putih mulus dan bersih. Saat ini Sandra sengaja menggoda Bastian.

"San! Jangan begini, cepat buka pintunya! Aku mau itu!" Bastian tepuk-tepuk kuat pintu kaca tersebut tanpa berniat sekali pun mengalihkan pandangan dari Sandra.

Kini istri pertamanya mulai menurunkan kain bagian bawah, terpampang lah bokong indah Sandra. Membuat Bastian meneguk ludahnya berkali-kali, hasratnya semakin memuncak dan ingin sekali menerkam Sandra sekarang juga.

Sandra malah terkekeh pelan di dalam sana. Lalu perlahan mencondongkan badan di hadapan Bastian.

"Mau apa?" kata Sandra, seraya melirik ke bawah perut Bastian, di mana keperkasaan suaminya sudah berdiri dengan tegak sejak tadi.

Sandra terlihat senang mempermainkan Bastian. Sebenarnya dia mau melayani Bastian, tapi bayangan Bastian dan Laura berbagi peluh, menghantui pikiran Sandra. Dia sudah terlanjur sakit hati dan kecewa.

Bastian tampak makin cemberut. Lelaki itu sudah seperti anak kecil yang merengek, meminta dibelikan susu.

"Mau itu San, ayo cepat buka pintunya, kau durhaka dengan suamimu tahu!" celetuk Bastian, masih berdiri di hadapan kaca dengan mata melotot sedikit, tengah menikmati pemandangan di depan matanya sekarang.

Sandra enggan menyahut, sibuk menekan botol sabun yang menempel di dinding. Dia membalur tubuhnya dengan sabun cair tersebut menggunakan kedua tangan.

Di luar sana, kepala Bastian mulai sakit. "Sandra, kau benar-benar keterlaluan, apa kau tidak kasihan denganku!" ujar Bastian dengan tatapan memelas.

"Minta jatah dengan istri keduamu saja Bas, pergilah ke kamar Laura!" kata Sandra dan sesekali memainkan kedua buah dadanya sambil tersenyum kecil pada Bastian.

Bastian mengendus kasar, tanpa pikir panjang menurunkan celana dan mulai memainkan kejantanannya di hadapan Sandra.

"Sandra, kau benar-benar ya ...." Bastian menggerakkan tangan dengan sangat cepat, tanpa mengalihkan mata dari dalam.

Sandra terkekeh lagi. "Haha, kasihan sekali!" katanya sambil melihat Bastian tengah memejamkan mata.

"Argh!" Kurang lebih menit lima menit aksi solo itu akhirnya telah selesai. Susu kental manis menetes pelan-pelan ke lantai. Bastian membuang napas lega sejenak kemudian perlahan membuka mata.

"Awas saja kau! Keluar dari sini, aku akan menerkammu," kata Bastian tampak kesal sambil berjalan ke sudut wastafel hendak membersihkan keperkasaannya.

Lagi dan lagi Sandra enggan menyahut, asik tertawa lepas di dalam sana. Seandainya saja Bastian tidak mendua, pasti Sandra akan memenuhi hasrat sang suami, seperti yang kerap kali dia lakukan selama ini. Namun, ketika mengetahui Bastian berselingkuh, rasa untuk memenuhi kebutuhan sang suami langsung menghilang bak diterjang badai.

"Aku tunggu di kasur, jangan-jangan lama San!" Selesai membersihkan kejantanannya Bastian melirik sekilas ke arah Sandra.

Tak ada sahutan, Sandra tengah mengosok rambut panjangnya dengan shampoo. Bastian mendengus dan memutuskan keluar kamar mandi. Tak lupa dia tutup pintu kamar mandi itu agar tak melihat tubuh istrinya yang kerap kali membuat hasratnya melambung tinggi.

Selama satu jam lebih, Sandra tak kunjung keluar. Wanita itu sengaja berlama-lama di kamar mandi agar terhindar dari serangan Bastian. Sandra baru saja selesai berendam di bathtub dan sekarang memutuskan keluar, karena yakin Bastian sudah terlelap.

Benar dugaan Sandra, Bastian telah tertidur dengan damai di tempat tidur. Sandra pun bergegas memakai pakaian tidur dan ikut berbaring bersama Bastian. Tak lupa dia memberi jarak dengan Bastian. Perselingkuhan Bastian menorehkan luka yang mendalam di hati Sandra. Wanita itu benar-benar tak sudi tubuhnya disentuh Bastian. Beberapa menit kemudian, Sandra pun mulai memasuki ruang mimpi bersama Bastian.

Tepat pukul sepuluh malam, Bastian tiba-tiba membuka mata. Dia baru saja ingat bila ingin berhubungan badan dengan Sandra tadi. Namun, sepertinya keinginannya tidak bisa terwujud karena Sandra sudah terlelap di sampingnya sekarang.

Bastian berdecak kesal sejenak. "Apa dia sengaja, ah sudahlah,"katanya lalu menggeser sedikit tubuhnya dekat dengan Sandra, hendak kembali tidur.

Akan tetapi, sebelum kelopak mata Bastian tertutup rapat. Bunyi ketukan pintu dari luar membuat Bastian terdiam dengan kening berkerut kuat.

"Apa aku tidak salah dengar?" Bastian melirik jam sekilas di atas nakas, menunjukkan pukul sepuluh malam. "Apa Aldo? Tapi tidak mungkin, Aldo pasti sudah tidur. Siapa ya?"

Dengan terpaksa Bastian turun dari tempat tidur hendak membuka pintu. Saat pintu sudah dibuka, betapa terkejutnya Bastian, melihat Laura menyelenong masuk dengan cepat ke kamar sambil menggunakan lingerie berwarna unggu hingga memperlihatkan belahan dadanya. Wanita itu tiba-tiba mendekati tempat tidur, di mana Sandra tidur dengan posisi menyamping saat ini.

"Laura, apa yang kau lakukan di sini? Keluar kau sekarang," kata Bastian melototkan mata sedikit dan bergerak cepat mendekati Laura.

"Aku minta maaf soal tadi Bas, aku mau tidur denganmu." Laura tiba-tiba memutar badan kemudian tanpa mengeluarkan sepatah kata, mengalungkan kedua tangan di leher Bastian sambil melabuhkan kecupan di bibir suaminya itu.

Bastian hendak mendorong Laura tapi anggota tubuhnya mendadak tak bisa berkerjasama sekarang. Tahu-tahunya dia ikut menghempas bokong bersama Laura ke tepi ranjang, yang di mana Sandra berbaring di lain sisi.

Dengan cepat Laura mendorong tubuh Bastian ke tempat tidur sambil mengendurkan pelukan.

"Jangan di sini Lau," kata Bastian tampak panik sambil melirik ke arah Sandra sekilas.

Laura menggeleng cepat. "Nggak mau, ini hukuman untukmu Bas." Detik itu pula wanita berambut pendek tersebut menurunkan retsleting Bastian dan mulai memasukkan keperkasaan Bastian ke dalam mulutnya.

"Jangan ..., ah ...."

Terpopuler

Comments

Aghitsna Agis

Aghitsna Agis

sandra semua aset pindcah namakan dulu atas namamu jadi oas cerai bastian nga ounya apa2

2025-02-16

0

Adinda

Adinda

menjijikan kalian berdua semoga kalian menyesal menyakiti sandra

2025-03-05

0

sutiasih kasih

sutiasih kasih

si laura nantangin sandra nich..... jgn nangis kejer ya klo smpe sandra menelanjangimu dgn smua bukti... klo km hnya seorang jalang.... yg sering obral selangkangan😅😅😅

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bergemuruh Kuat
2 2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3 3. Mari Kita Bercerai
4 4. Tidak Bisa
5 5. Memulai Permainan
6 6. Strategi
7 7. Masuk Jebakan
8 8. Aku Mencintaimu, San!
9 9. Mengerjai Laura
10 10. Perih
11 11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12 12. Satu Atap
13 13. Cemburu
14 14. Tidak Mau Disentuh
15 15. Renovasi
16 16. Menghajar Laura
17 17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18 18. Aku Membencimu!
19 19. Pergi Dari Rumah
20 20. Viral
21 21. Jangan Gila!
22 22. Mengambil Sandra
23 23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24 24. Pernyataan Cinta
25 25. Keras Kepala
26 26. Tidak Patah Semangat
27 27. Keputusan
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Sah, Jadi Janda!
30 30. Bertemu Camer
31 31. Jadi Kapan?
32 32. Pengantin Baru
33 33. Kebiasaan Aneh Chester
34 34. Malam Pertama
35 35. Belum Sadar
36 36. Tidak Mungkin ....
37 37. Kejutan
38 38. Rindu
39 39. Belah Mangga (21+)
40 40. Masih Belah Mangga (21++)
41 41. Rencana Gila Mala
42 42. Takut
43 43. Menyelesaikan Masalah
44 44. Kecewa
45 45. Taring
46 46. Penculikan
47 47. Tolong!
48 48. Persidangan
49 49. Merebut Sandra!
50 50. Sikap Aneh
51 51. Menggoda
52 52. Rencana
53 53. Tidak Menyerah
54 54. Ngamuk
55 55. Rencana Nana
56 56. Ketakutan
57 57. Bertemu Bastian
58 58. Laki-laki Pengecut!
59 59. Kepikiran
60 60. Panik
61 61. Meminta Saran
62 62. Bulan Madu
63 63. Sampai Kapan?
64 64. Ajari Istrimu!
65 65. Saling Terbuka
66 66. Rencana
67 67. Tidak Akan Bercerai
68 68. Tingkah Laku Aneh Chester
69 69. Berbeda
70 70. Mimik
71 71. Hamil!
72 72. Bahagia
73 73. Merebut
74 74. Mata Tajam
75 75. Berusaha Menggoda
76 76. Jebakan Batman
77 77. Ditalak
78 78. Menyesal
79 79. Terkejut
80 80. Akhir Segalanya | TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Bergemuruh Kuat
2
2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3
3. Mari Kita Bercerai
4
4. Tidak Bisa
5
5. Memulai Permainan
6
6. Strategi
7
7. Masuk Jebakan
8
8. Aku Mencintaimu, San!
9
9. Mengerjai Laura
10
10. Perih
11
11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12
12. Satu Atap
13
13. Cemburu
14
14. Tidak Mau Disentuh
15
15. Renovasi
16
16. Menghajar Laura
17
17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18
18. Aku Membencimu!
19
19. Pergi Dari Rumah
20
20. Viral
21
21. Jangan Gila!
22
22. Mengambil Sandra
23
23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24
24. Pernyataan Cinta
25
25. Keras Kepala
26
26. Tidak Patah Semangat
27
27. Keputusan
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Sah, Jadi Janda!
30
30. Bertemu Camer
31
31. Jadi Kapan?
32
32. Pengantin Baru
33
33. Kebiasaan Aneh Chester
34
34. Malam Pertama
35
35. Belum Sadar
36
36. Tidak Mungkin ....
37
37. Kejutan
38
38. Rindu
39
39. Belah Mangga (21+)
40
40. Masih Belah Mangga (21++)
41
41. Rencana Gila Mala
42
42. Takut
43
43. Menyelesaikan Masalah
44
44. Kecewa
45
45. Taring
46
46. Penculikan
47
47. Tolong!
48
48. Persidangan
49
49. Merebut Sandra!
50
50. Sikap Aneh
51
51. Menggoda
52
52. Rencana
53
53. Tidak Menyerah
54
54. Ngamuk
55
55. Rencana Nana
56
56. Ketakutan
57
57. Bertemu Bastian
58
58. Laki-laki Pengecut!
59
59. Kepikiran
60
60. Panik
61
61. Meminta Saran
62
62. Bulan Madu
63
63. Sampai Kapan?
64
64. Ajari Istrimu!
65
65. Saling Terbuka
66
66. Rencana
67
67. Tidak Akan Bercerai
68
68. Tingkah Laku Aneh Chester
69
69. Berbeda
70
70. Mimik
71
71. Hamil!
72
72. Bahagia
73
73. Merebut
74
74. Mata Tajam
75
75. Berusaha Menggoda
76
76. Jebakan Batman
77
77. Ditalak
78
78. Menyesal
79
79. Terkejut
80
80. Akhir Segalanya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!