8. Aku Mencintaimu, San!

Saat mendengar balasan, darah Bastian semakin mendidih. Lelaki itu pandang Sandra dengan sangat tajam sekarang.

"Bukankah sudah kukatakan kemarin, kita tidak bisa bercerai! Kalau pun kita cerai, apa kau bisa membayar hutang-hutang Papamu itu!"

Yang dilihat malah tetap duduk dengan tenang di kursi sambil bersedekap di dada. Sandra pun tengah mencari cara untuk membayar hutang-hutang papanya. Memikirkan hal itu, kepala Sandra rasanya mau pecah sekarang. Entah seberapa banyak hutang papanya, Sandra akan bertemu Agung nanti, ketika suasana hatinya sudah membaik. Untuk sekarang dia harus menjalankan strateginya.

"Aku tetap mau bercerai, akan kupikirkan hutang-hutang Papaku."

Bastian membuang napas kasar sejenak."Kau tidak akan bisa membayar hutang-hutang Papamu dan aku tidak mau bercerai darimu, aku mencintaimu San," katanya, nada Bastian tidak meninggi lagi seperti tadi.

Jika di tanya, bagaimana perasaan Bastian kepada Sandra. Bastian masih mencintai Sandra. Begitu pula dengan Laura. Kedua wanita itu memiliki ruang tersendiri di hati Bastian.

Sandra enggan menyahut, malah mengalihkan mata ke sudut ruangan tanpa menampilkan ekspresi sama sekali.

"Kau ini kenapa sih? Mengapa kau berubah sekarang. Aku ini lelah San, lihatlah gara-gara ulahmu Laura jadi stres dan bayiku bisa saja ikut stres juga," tambah Bastian kembali.

"Dia kira istrinya nggak stres apa lihat suaminya malah bela perempuan lain. Cih, dasar laki-laki pengecut!" Sandra tak kunjung bersuara. Nana lah yang memberi komentar. Sejak tadi wanita berkacamata itu mendengarkan apa yang disampaikan Bastian. Tentu saja Nana ikutan kesal.

Mendengar hal itu, Bastian cepat-cepat melirik dingin Nana.

"Berani kau denganku!" seru Bastian, tiba-tiba mendekati Nana dengan tangan terkepal erat.

Nana takut? Jelas tidak. Ingat, Nana suka keributan. Dia malah menggulung lengan kemejanya ke atas sejenak, hendak bersiap-siap memukul Bastian. Dulu, Nana sangat menghormati Bastian sebagai suami Sandra, tapi sekarang beda cerita, Bastian telah membuat hati orang yang paling dia segani jadi terluka.

"Tentu saja aku berani! Bapak mau pukul saya? Ayo kita duel! Kita duel di sini sekarang!" Tantang Nana sambil melototkan mata. Nana mengepalkan kedua tangannya hendak menyerang.

Bastian makin naik pitam. Urat-urat di lengannya mulai muncul ke permukaan kulit sekarang. Hawa di sekitar pun mendadak panas. Baik Nana dan Bastian suasana hatinya dalam keadaan sangat buruk.

"Ayo!" Bastian menantang balik Nana sambil mengangkat dagunya dengan sangat angkuh. Namun, sebelum perkelahian terjadi, Sandra cepat-cepat beranjak dari kursi lalu menghampiri Bastian dan Nana, yang saat ini masih memandang tajam satu sama lain.

"Sudah, hentikan!" Sandra langsung berdiri di antara Bastian dan Nana. Dia dorong sedikit dada Bastian hingga kaki lelaki itu mundur ke belakang sesaat.

"Nana, keluar sekarang, aku harus bicara empat mata dengan Bastian,"titah Sandra kemudian.

Begitu perintah dikeluarkan. Tanpa mengeluarkan satu patah kata pun, Nana melengoskan muka. Tak lupa, sebelum memutar badan, dia tatap Bastian lebih tajam dari sebelumnya.

Setelah Nana keluar dari ruangan. Bastian mulai mengalihkan pandangan ke arah Sandra.

"Anak buahmu benar-benar keterlaluan, apa kau tidak pernah mendisplinkan Nana?!" seru Bastian. Ketegangan masih terasa di sekitar.

"Nana tidak keterlaluan, kau yang membuat dia kesal, tidak ada asap kalau tidak api, lagi pula apa yang dikatakan Nana ada benarnya juga, kau pikir hanya Laura saja yang stres, aku juga stres. Sudahlah, aku malas berdebat, aku mau ke kamarku."

"Aku belum selesai, iya, iya aku yang salah. Aku akan lebih perhatian lagi dengan kalian. Jangan keluar dulu, ada yang ingin aku bicarakan."

"Katakanlah." Sandra menghela napas berat sejenak. Berduaan dengan Bastian membuat suasana hatinya semakin buruk.

"San, jangan bercerai ya. Untuk saat ini terimalah Laura jadimu, aku tahu kau belum menerima bisa Laura kan? Terimalah Laura. Dia wanita yang sangat baik dan mau menjadi madumu, tidak semua wanita mau menjadi madu, kalau dia melahirkan, kau akan mendapatkan anak lagi. Anak di dalam perutnya adalah darah dagingku, ayolah, terimalah Laura dan urungkan niatmu untuk menjadi CEO. Biarkan berjalan seperti biasa saja," tutur Bastian.

"Hm, aku sudah menerima Laura jadi maduku dan tujuanku untuk jadi CEO baik kok, agar kau tidak kelelahan berkerja. Aku juga mau mempersiapkan Laura untuk menjadi bagian di dalam perusahaanku. Jadi, apa yang kau risaukan? Seharusnya kau senang kami berkerjasama."

Sandra tidak menanggapi perkataan Bastian yang di awal. Dia tetap akan bercerai bagaimana pun caranya. Meski sekarang harus berpura-pura menerima Laura dan menahan sakit jika suatu saat nanti kedua manusia tak tahu diri itu bermesraan di hadapannya.

Sebenarnya Sandra ingin memberitahu pada semua orang bahwa Bastian berselingkuh. Namun, akan ada banyak dampak negatif yang terjadi terhadap perusahaan Kerta Crop bila mendengar desas-desus tak bagus dari Bastian. Bukti harus kuat! Bukan hanya sekadar ucapan. Bastian memiliki kekuasaan dan pasti mempunyai banyak alibi jika perselingkuhan tersebut dia bongkar nantinya. Sandra harus lebih berhati-hati lagi.

Bastian tergugu. Ada benarnya juga yang dikatakan Sandra. Namun, tetap saja perasaan tak nyaman mulai menjalar di relung hatinya.

"Papa! Mama!" Belum sempat Bastian memberi tanggapan. Dari depan, tiba-tiba pintu terbuka lebar. Memperlihatkan seorang bocah berumur 8 tahun berjalan cepat sambil melempar senyum pada Sandra.

Aldo adalah anak angkat Sandra dan Bastian. Memiliki genetik berbeda dari kebanyakan anak kecil. Aldo menderita penyakit down syndrome. Sewaktu kecil dia dibuang orang tuanya karena orang tuanya malu memiliki anak seperti Aldo.

Melihat kedatangan Aldo, Sandra mengulum senyum. Berbeda dengan Bastian, tak berniat sedikit pun menoleh ke belakang. Lelaki itu sedang mencari cara di dalam otak agar Sandra mengurungkan niatnya untuk menjadi CEO.

"Papa, Papa ma—in sa—ma Aldo yuk!" Aldo langsung mendekati Bastian sambil berkata dengan tergagap-gagap. Bocah itu mendongakkan kepala sambil memukul pelan kaki Bastian.

"Nanti dulu Aldo, Papa ada urusan, keluar dari sini sekarang!" Bastian tak sengaja menghempas kuat tangan Aldo hingga bocah itu terduduk di lantai. Detik itu pula, tangis Aldo langsung pecah. Bastian tampak terkejut, baru sadar dengan sikapnya barusan.

Sandra pun membelalakkan mata. Dengan cepat menggendong Aldo kemudian membawa bocah itu ke dalam pelukannya. Sandra usap-usap pelan punggung Aldo sambil melototkan mata pada Bastian sekarang.

"Kau benar-benar keterlaluan Bas! Ke mana Bastian yang aku kenal? Pokoknya aku tidak mau tahu, turuti permintaanku, jika tidak aku akan membuat citramu buruk!" Ancam Sandra lalu bergegas keluar dan membawa Aldo ke kamar.

Bastian memejamkan matanya sejenak lalu memijit kepalanya yang terasa mulai sakit sekarang.

***

Beberapa minggu kemudian. Apa yang diinginkan Sandra akhirnya terwujud. Ego lelaki itu sangatlah tinggi, Bastian tidak mau citranya di depan publik tercoreng, dan Sandra memanfaatkan kelemahan Bastian. Dengan terpaksa Bastian menyakinkan para investor agar mau menerima Sandra menjadi CEO baru.

Di sinilah Sandra sekarang, duduk di kursi kebesaran dengan meja baru, kursi baru, sofa baru, lemari baru dan pernak-pernik serba baru. Tiga hari sebelumnya Sandra menyuruh orang untuk mengganti semua perabotan di kantor. Sandra tak mau menggunakan bekas Bastian, yang siapa tahu saja ada jejak-jejak percintaan Bastian dan Laura di ruangan.

"Lama sekali Laura ya Bu. Apa dia biasa terlambat? Dia tahu kan kalau Ibu nggak suka orang yang lambat?" Berjarak beberapa meter Nana tiba-tiba berkomentar. Sedari tadi dia berdiri di depan Sandra sambil memegang i-pad, menunggu kedatangan Laura.

Sandra mengedikkan bahu sejenak. "Kita tunggu saja sebentar."

Nana mengangguk cepat lalu mendengus kesal. Dia juga tak sabaran ingin bertemu Laura secara langsung.

Beberapa menit kemudian. Dengan tergesa-gesa Laura tiba-tiba masuk ke ruangan. Di depan ambang pintu, wanita itu tersenyum tipis pada Sandra.

Sandra dan Nana serempak menoleh ke arah Laura sekilas. Di mana wanita berambut pendek sebahu itu tengah sibuk menutup pintu kantor sekarang.

"Akhirnya datang juga wanita gatal ini," kata Nana pelan, sambil melempar senyum penuh arti pada Sandra.

Terpopuler

Comments

Su Hartini

Su Hartini

semangat kak.....bagus ceritanya

2025-02-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Bergemuruh Kuat
2 2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3 3. Mari Kita Bercerai
4 4. Tidak Bisa
5 5. Memulai Permainan
6 6. Strategi
7 7. Masuk Jebakan
8 8. Aku Mencintaimu, San!
9 9. Mengerjai Laura
10 10. Perih
11 11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12 12. Satu Atap
13 13. Cemburu
14 14. Tidak Mau Disentuh
15 15. Renovasi
16 16. Menghajar Laura
17 17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18 18. Aku Membencimu!
19 19. Pergi Dari Rumah
20 20. Viral
21 21. Jangan Gila!
22 22. Mengambil Sandra
23 23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24 24. Pernyataan Cinta
25 25. Keras Kepala
26 26. Tidak Patah Semangat
27 27. Keputusan
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Sah, Jadi Janda!
30 30. Bertemu Camer
31 31. Jadi Kapan?
32 32. Pengantin Baru
33 33. Kebiasaan Aneh Chester
34 34. Malam Pertama
35 35. Belum Sadar
36 36. Tidak Mungkin ....
37 37. Kejutan
38 38. Rindu
39 39. Belah Mangga (21+)
40 40. Masih Belah Mangga (21++)
41 41. Rencana Gila Mala
42 42. Takut
43 43. Menyelesaikan Masalah
44 44. Kecewa
45 45. Taring
46 46. Penculikan
47 47. Tolong!
48 48. Persidangan
49 49. Merebut Sandra!
50 50. Sikap Aneh
51 51. Menggoda
52 52. Rencana
53 53. Tidak Menyerah
54 54. Ngamuk
55 55. Rencana Nana
56 56. Ketakutan
57 57. Bertemu Bastian
58 58. Laki-laki Pengecut!
59 59. Kepikiran
60 60. Panik
61 61. Meminta Saran
62 62. Bulan Madu
63 63. Sampai Kapan?
64 64. Ajari Istrimu!
65 65. Saling Terbuka
66 66. Rencana
67 67. Tidak Akan Bercerai
68 68. Tingkah Laku Aneh Chester
69 69. Berbeda
70 70. Mimik
71 71. Hamil!
72 72. Bahagia
73 73. Merebut
74 74. Mata Tajam
75 75. Berusaha Menggoda
76 76. Jebakan Batman
77 77. Ditalak
78 78. Menyesal
79 79. Terkejut
80 80. Akhir Segalanya | TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Bergemuruh Kuat
2
2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3
3. Mari Kita Bercerai
4
4. Tidak Bisa
5
5. Memulai Permainan
6
6. Strategi
7
7. Masuk Jebakan
8
8. Aku Mencintaimu, San!
9
9. Mengerjai Laura
10
10. Perih
11
11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12
12. Satu Atap
13
13. Cemburu
14
14. Tidak Mau Disentuh
15
15. Renovasi
16
16. Menghajar Laura
17
17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18
18. Aku Membencimu!
19
19. Pergi Dari Rumah
20
20. Viral
21
21. Jangan Gila!
22
22. Mengambil Sandra
23
23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24
24. Pernyataan Cinta
25
25. Keras Kepala
26
26. Tidak Patah Semangat
27
27. Keputusan
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Sah, Jadi Janda!
30
30. Bertemu Camer
31
31. Jadi Kapan?
32
32. Pengantin Baru
33
33. Kebiasaan Aneh Chester
34
34. Malam Pertama
35
35. Belum Sadar
36
36. Tidak Mungkin ....
37
37. Kejutan
38
38. Rindu
39
39. Belah Mangga (21+)
40
40. Masih Belah Mangga (21++)
41
41. Rencana Gila Mala
42
42. Takut
43
43. Menyelesaikan Masalah
44
44. Kecewa
45
45. Taring
46
46. Penculikan
47
47. Tolong!
48
48. Persidangan
49
49. Merebut Sandra!
50
50. Sikap Aneh
51
51. Menggoda
52
52. Rencana
53
53. Tidak Menyerah
54
54. Ngamuk
55
55. Rencana Nana
56
56. Ketakutan
57
57. Bertemu Bastian
58
58. Laki-laki Pengecut!
59
59. Kepikiran
60
60. Panik
61
61. Meminta Saran
62
62. Bulan Madu
63
63. Sampai Kapan?
64
64. Ajari Istrimu!
65
65. Saling Terbuka
66
66. Rencana
67
67. Tidak Akan Bercerai
68
68. Tingkah Laku Aneh Chester
69
69. Berbeda
70
70. Mimik
71
71. Hamil!
72
72. Bahagia
73
73. Merebut
74
74. Mata Tajam
75
75. Berusaha Menggoda
76
76. Jebakan Batman
77
77. Ditalak
78
78. Menyesal
79
79. Terkejut
80
80. Akhir Segalanya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!