10. Perih

Bastian hendak menampar Nana. Namun, gerakannya kalah cepat. Sandra telah berhasil menangkap pergelangan tangan Bastian sekarang.

"Hentikan Bas! Jika kau menampar Nana, sama saja kau menamparku juga!" seru Sandra sambil melayangkan tatapan dingin.

Dengan napas memburu Bastian pun melirik ke samping. Lalu cepat-cepat menghempas tangan Sandra dan menghampiri Laura.

"Kau tidak apa-apa, 'kan?" Bastian tampak panik. Dia memandang Laura dari atas sampai ke bawah, hendak memastikan istri keduanya tidak terluka.

"Tidak apa-apa kok," jawab Laura sambil tersenyum palsu.

Bastian masih terlihat panik. Lelaki itu periksa lagi tubuh Laura sambil mengenggam erat tangan kedua wanita itu.

Melihat Laura diperhatikan Bastian. Rasa sakit yang menjalar di kulitnya sekarang tak sebanding dengan rasa sakit di dalam dadanya. Secepat kilat Sandra memalingkan muka ke samping. Dia tak mau melihat adegan romantis tersebut.

"Aneh banget, istri pertama lagi kesakitan malah diabaikan, kasihan banget Bu Sandra, kulitnya melepuh gara-gara disiram Laura sama kopi tadi," celetuk Nana sangat ketus. Sedari tadi Nana tak sengaja melihat tingkah laku Sandra dan dia bersumpah akan menjadi garda terdepan bagi atasannya itu.

Mendengar hal itu, mata Bastian langsung terbelalak. Lelaki bertubuh tinggi itu melepas cepat tangan Laura kemudian menghampiri Sandra dengan tergesa-gesa. Sekarang, kepanikan Bastian bertambah dua kali lipat tatkala melihat kulit Sandra tampak melepuh.

"Sandra, kulitmu, Laura menyiramimu dengan kopi?" tanya Bastian lalu menyambar tangan kanan Sandra dan memperhatikan luka tersebut dengan seksama. Yang tampak mulai merah.

Sandra hendak menggerakkan lidah. Namun, Nana tiba-tiba menyela.

"Iya Pak! Tadi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, Laura sengaja siram Bu Sandra dengan kopi, ya ampun kasihan banget Bu Sandra," tutur Nana dengan semangat, sambil melirik sinis Laura sekilas.

Laura tampak panik sekarang. Bastian pun cepat-cepat memutar badan dan kembali mendekati Laura.

"Laura, apa benar kau menyiram kopi ke tangan Sandra? Lihatlah tangannya melepuh, ada apa denganmu?" tanya Bastian, wajahnya terlihat mulai kesal.

"Tidak Bas, aku tidak sengaja menumpahkan kopi. Kau tahu sendiri kemarin aku kesakitan, di tambah lagi tadi aku capek harus bolak-balik pergi ke pantry dan kantor jadinya tidak fokus. Tadi pun Nyonya Sandra minta dibuatkan kopi denganku tapi katanya kopi buatanku kurang enak." Laura cepat-cepat melirik ke arah Sandra dengan mimik muka tampak sedih. "Saya minta maaf Nyonya, tadi saya benar-benar tidak sengaja."

Sandra enggan menyahut dan sama sekali tak peduli. Karena sudah tahu permainan Laura. Walaupun memperlihatkan rekaman CCTV pada Bastian. Lelaki itu pasti akan tetap membela Laura karena alibi Laura masuk di akal. Sementara Nana makin kesal dengan penjelasan Laura barusan.

Mendengar perkataan Laura, ekspresi Bastian berubah cepat. Dia mulai tampak kebingungan sekarang. Lelaki itu dekati Sandra kembali.

"San, apa benar yang dikatakan Laura, kau menyuruh dia membuat kopi? Bukankah setahuku kau tidak suka kopi? Sebenarnya apa permainanmu?"

Bastian menginterogasi Sandra dengan berbagai pertanyaan. Sekarang, rahang Bastian mulai mengeras. Merasa Sandra tengah mengerjai Laura. Kedatangannya kemari juga karena ingin melihat Sandra dan Laura berkerja. Namun, siapa sangka baru saja mendorong pintu, pemandangan di depan membuat otot-otot di wajahnya seketika menegang.

"Aku bukan alergi kopi Bas, tapi aku kurang suka, jadi sah-sah saja aku menyuruh Laura membuatkan aku kopi. Karena hari ini cuaca memang dingin. Tidak ada permainan kok, kopi yang Laura buat memang kurang enak menurutku. Lagi pula itu juga bentuk hukuman kecil karena tadi Laura datang terlambat. Kau tahu sendiri, aku tidak suka orang yang lambat. Meskipun Laura maduku, karyawan di perusahaan ini semuanya sama di mataku. Sekarang cepat kau keluar dari ruanganku. Kami mau kerja!" kata Sandra dengan tegas lalu duduk kembali di kursi.

Bastian berdecak kesal. "Tapi tetap saja apa yang kau lakukan membahayakan Laura dan anaknya, baiklah, aku akan pergi. Selamat berkerja," balas Bastian. Tak mau memperpanjang masalah.

Sandra tak membalas, sibuk membuka laptop di atas meja. Bastian pun memutuskan menghampiri Laura.

"Laura, jika Sandra melakukan sesuatu padamu katakan saja padaku," cetus Bastian kemudian.

Laura tersenyum penuh kemenangan. Wanita berambut pendek sebahu itu merasa di atas awan-awan sekarang, karena Bastian lebih membelanya.

"Tidak mungkin Nyonya Sandra melakukan sesuatu padaku, kau tenang saja ya," lontar Laura melempar senyum tipis.

Ketika mendengar ucapan Laura barusan. Di ujung sana, Nana mengerlingkan mata sejenak.

"Ya. Baik-baiklah di sini," ujar Bastian, melirik Sandra sekilas. Di mana Sandra tengah menyentuh tangannya sambil sesekali meniup lukanya tersebut.

Laura mengangguk pelan lalu tiba-tiba berkata dengan suara manja.

"Bas, sebelum kau pergi, cium aku dong."

Bastian tak langsung menanggapi. Dia lirik lagi ke arah Sandra, yang saat ini tengah menundukkan kepala. Sandra sengaja, dia tidak mau melihat interaksi Bastian dan Laura. Melihat mereka berpegangan tangan dan berbicara saja, Sandra sudah tidak sanggup. Apa lagi melihat Bastian mencium Laura saat ini.

"Bas, ini permintaan anakmu loh, ayo cepat cium aku, biar aku semangat kerjanya!" kata Laura lagi, sedikit merengek.

Terpopuler

Comments

sutiasih kasih

sutiasih kasih

iya2 si pasangan pnghianat g tau diri....
tunggu sja bastian..... pnyesalanmu yg tak akn prnah berujung... pasti akn mnghampirimu.... cpt ato lmbat...
dan laura pun.... tak akn bisa mnyembuhkn lukamu krna sakit akn khilangan wanita yg paling km sakiti bgitu dlm.... hnya demi org baru... jalang kesayanganmu...

2025-02-14

0

mama

mama

kpn balas dendam ny klu di buat pns trs thor. kelamaan

2025-02-14

0

Nurhasanah

Nurhasanah

kok kesel ya aku sama Bastian, ky,a tuhh cinta bener sama si Laura pelakor, semoga Sandra cot menemukan bukti perselingkuhan Bastian sama si Laura gatal,, 😡😡😡

2025-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bergemuruh Kuat
2 2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3 3. Mari Kita Bercerai
4 4. Tidak Bisa
5 5. Memulai Permainan
6 6. Strategi
7 7. Masuk Jebakan
8 8. Aku Mencintaimu, San!
9 9. Mengerjai Laura
10 10. Perih
11 11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12 12. Satu Atap
13 13. Cemburu
14 14. Tidak Mau Disentuh
15 15. Renovasi
16 16. Menghajar Laura
17 17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18 18. Aku Membencimu!
19 19. Pergi Dari Rumah
20 20. Viral
21 21. Jangan Gila!
22 22. Mengambil Sandra
23 23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24 24. Pernyataan Cinta
25 25. Keras Kepala
26 26. Tidak Patah Semangat
27 27. Keputusan
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Sah, Jadi Janda!
30 30. Bertemu Camer
31 31. Jadi Kapan?
32 32. Pengantin Baru
33 33. Kebiasaan Aneh Chester
34 34. Malam Pertama
35 35. Belum Sadar
36 36. Tidak Mungkin ....
37 37. Kejutan
38 38. Rindu
39 39. Belah Mangga (21+)
40 40. Masih Belah Mangga (21++)
41 41. Rencana Gila Mala
42 42. Takut
43 43. Menyelesaikan Masalah
44 44. Kecewa
45 45. Taring
46 46. Penculikan
47 47. Tolong!
48 48. Persidangan
49 49. Merebut Sandra!
50 50. Sikap Aneh
51 51. Menggoda
52 52. Rencana
53 53. Tidak Menyerah
54 54. Ngamuk
55 55. Rencana Nana
56 56. Ketakutan
57 57. Bertemu Bastian
58 58. Laki-laki Pengecut!
59 59. Kepikiran
60 60. Panik
61 61. Meminta Saran
62 62. Bulan Madu
63 63. Sampai Kapan?
64 64. Ajari Istrimu!
65 65. Saling Terbuka
66 66. Rencana
67 67. Tidak Akan Bercerai
68 68. Tingkah Laku Aneh Chester
69 69. Berbeda
70 70. Mimik
71 71. Hamil!
72 72. Bahagia
73 73. Merebut
74 74. Mata Tajam
75 75. Berusaha Menggoda
76 76. Jebakan Batman
77 77. Ditalak
78 78. Menyesal
79 79. Terkejut
80 80. Akhir Segalanya | TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Bergemuruh Kuat
2
2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3
3. Mari Kita Bercerai
4
4. Tidak Bisa
5
5. Memulai Permainan
6
6. Strategi
7
7. Masuk Jebakan
8
8. Aku Mencintaimu, San!
9
9. Mengerjai Laura
10
10. Perih
11
11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12
12. Satu Atap
13
13. Cemburu
14
14. Tidak Mau Disentuh
15
15. Renovasi
16
16. Menghajar Laura
17
17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18
18. Aku Membencimu!
19
19. Pergi Dari Rumah
20
20. Viral
21
21. Jangan Gila!
22
22. Mengambil Sandra
23
23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24
24. Pernyataan Cinta
25
25. Keras Kepala
26
26. Tidak Patah Semangat
27
27. Keputusan
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Sah, Jadi Janda!
30
30. Bertemu Camer
31
31. Jadi Kapan?
32
32. Pengantin Baru
33
33. Kebiasaan Aneh Chester
34
34. Malam Pertama
35
35. Belum Sadar
36
36. Tidak Mungkin ....
37
37. Kejutan
38
38. Rindu
39
39. Belah Mangga (21+)
40
40. Masih Belah Mangga (21++)
41
41. Rencana Gila Mala
42
42. Takut
43
43. Menyelesaikan Masalah
44
44. Kecewa
45
45. Taring
46
46. Penculikan
47
47. Tolong!
48
48. Persidangan
49
49. Merebut Sandra!
50
50. Sikap Aneh
51
51. Menggoda
52
52. Rencana
53
53. Tidak Menyerah
54
54. Ngamuk
55
55. Rencana Nana
56
56. Ketakutan
57
57. Bertemu Bastian
58
58. Laki-laki Pengecut!
59
59. Kepikiran
60
60. Panik
61
61. Meminta Saran
62
62. Bulan Madu
63
63. Sampai Kapan?
64
64. Ajari Istrimu!
65
65. Saling Terbuka
66
66. Rencana
67
67. Tidak Akan Bercerai
68
68. Tingkah Laku Aneh Chester
69
69. Berbeda
70
70. Mimik
71
71. Hamil!
72
72. Bahagia
73
73. Merebut
74
74. Mata Tajam
75
75. Berusaha Menggoda
76
76. Jebakan Batman
77
77. Ditalak
78
78. Menyesal
79
79. Terkejut
80
80. Akhir Segalanya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!