11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi

Bastian langsung mengecup singkat bibir Laura.

"Hehe, terima kasih Sayang. Sekarang, aku jadi semangat berkerja!" kata Laura dengan nada sedikit mengeras.

Bastian tak membalas, hanya melempar senyum tipis.

Nana yang melihat kejadian cepat tadi, tentu saja melebarkan mata. Wanita berkacamata itu menahan kesal karena Bastian membuat hati Sandra terluka lagi. Dengan cepat dia melirik Sandra, yang masih tertunduk dalam.

"Pergilah Bas, kami harus berkerja sekarang," ujar Sandra, sengaja mengusir Bastian dari ruangan. Dia tak mau terlalu lama melihat interaksi Laura dan Bastian saat ini.

Bukannya menyahut, Bastian tiba-tiba melangkah cepat, mendekati Sandra dan membuat Laura mulai mengerutkan dahi dengan sangat kuat sekarang.

Dalam sepersekian detik, pupil mata Laura melebar cepat kala melihat Bastian menyambar tangan kanan Sandra sambil duduk di tepi meja kerja sekarang.

Sandra pun tampak terkejut kemudian reflek mengangkat kepala. "Apa yang kau—cup!" Perkataan Sandra tiba-tiba terjeda dengan sebuah kecupan singkat di bibirnya. Bastian baru saja mencium Sandra di hadapan Laura dan Nana.

Sandra langsung membeku. Dulu perlakuan Bastian, selalu membuat hatinya berbunga-bunga tapi tidak dengan sekarang. Rasanya sangatlah aneh, tidak seperti dulu lagi. Kupu-kupu yang selalu berterbangan di hatinya, kini mendadak hilang entah ke mana.

Nana yang melihat hal itu, tanpa sadar mengulum senyum dengan pemandangan di depan matanya saat ini. Pemandangan yang pernah dia lihat ketika setiap kali bertandang ke rumah Sandra dulu. Nana segera melirik ke arah Laura. Melihat wajah Laura sudah seperti kepiting rebus sekarang. Wanita berambut pendek itu tengah menahan cemburu.

Bastian mengenggam erat tangan kanan Sandra sambil memperhatikan luka akibat air kopi tadi.

"Aku minta maaf tadi teriak-teriak padamu, Nana tolong ambilkan kotak P3K, tangan Sandra bisa infeksi nanti," ucap Bastian tanpa menoleh pada lawan bicara.

"Baik Pak!" Dengan semangat empat lima, Nana bergegas mengambil kotak P3K di lemari buffet kemudian memberikan kotak tersebut pada Bastian.

Tak lama, luka Sandra sudah dibersihkan dan diolesi salep.

"Terima kasih," ucap Sandra setelah melihat Bastian menutup kotak P3K tersebut.

Bastian mengulum senyum. "Akur-akur lah dengan Laura. Jika sempat nanti kita makan siang bersama ya," ujar Bastian kemudian melabuhkan kecupan lagi di bibir Sandra.

"Hm." Kedua mata Sandra tanpa sengaja bertabrakkan dengan mata Laura. Di mana wajah Laura tampak kesal.

"Aku pergi." Bastian pun beranjak kemudian melenggang keluar dari ruangan. Diikuti Laura yang ikut pamit undur diri.

Selepas kepergian Bastian dan Laura. Secepat kilat Sandra memutar kursi kebesaran lalu mengusap-usap bibirnya yang dicium Bastian tadi dengan sorot mata memancarkan kesedihan. Meskipun Bastian mencoba bersikap romantis padanya, tapi tetap saja Sandra sudah terlanjur kecewa. Sandra tak sudi, sangat tak sudi! Bibir yang dikecup Bastian sebelumnya adalah bibir Laura.

'Kau yang memulai Bas, maafkan aku, rasa cintaku padamu telah hilang.' Monolog Sandra di dalam hatinya dan tanpa permisi cairan bening mengalir pelan dari pelupuk mata.

Di belakang sana, melalui pantulan kaca raksasa di depannya, Nana dapat melihat Sandra tengah menangis. Nana tak berani menegur atau pun memberi komentar. Nana memberikan ruang pada Sandra untuk meluapkan kesedihannya. Nana ikut merasa sangat sedih.

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar. Sandra lantas cepat-cepat mengusap jejak air matanya itu. Kemudian memutar lagi kursi sambil berkata,"Masuk!"

Ternyata karyawan dari divisi keuangan yang datang hendak memberikan laporan keuangan. Sandra pun mulai berkerja bersama Nana dan Laura. Hari ini jadwal kerja Sandra sangatlah padat, hingga menjelang sore hari Sandra tak kunjung menyelesaikan kerjaannya. Namun, Nana yang selalu bisa diandalkan mengambil alih tugasnya.

Sampai menjelang pukul tujuh malam, pekerjaan Sandra telah selesai dan tentu saja dengan bantuan Nana. Sementara Laura diizinkan Sandra untuk pulang terlebih dahulu karena wanita itu mengeluh mual-mual tadi.

"Pulang yuk, Bu! Udah malam jangan terlalu banyak pikiran, entar hilang loh cantiknya. Ibu tenang saja saya bakalan cari bukti perselingkuhan Laura sama Pak Bas secepatnya. Lalu kita cari solusi supaya perusahaan ini tidak goyah," kata Nana, menatap sendu Sandra yang tengah melamun di kursi sejak tadi.

Nana tahu dedikasi Sandra terhadap perusahaan Kerta Crop begitu besar. Bayangkan saja ketika menempuh kuliah pendidikan S1. Sandra lah yang berusaha membuat perusahaan ini tetap berkembang. Namun, saat pergi menempuh pendidikan S2. Perusahaan yang didirikan Agung, hampir saja bangkrut. Sandra sangat sayang dengan semua karyawannya, yang berusaha mengais rezeki di perusahaan Kerta Crop tersebut, dan Sandra tidak mau perusahaan ini sampai bangkrut.

Sandra lantas tersadar. Dengan cepat menatap Nana. "Eh iya Na, terima kasih."

Nana mengangguk kemudian mengantar pulang Sandra sampai dengan selamat ke rumah. Setelah Nana keluar dari gerbang rumah. Sandra mulai masuk ke dalam. Akan tetapi, baru saja menginjakkan kaki di ruang tengah.

Sandra membelalakan mata saat melihat ada Laura dan Bastian, duduk berduaan di sofa.

"Apa-apaan ini Bas?" tanya Sandra. Mencoba tenang walau sebenarnya pikirannya kacau balau sekarang.

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

Bastian bener-bener keterlaluan. knp bw Laura ke rmh sandra

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bergemuruh Kuat
2 2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3 3. Mari Kita Bercerai
4 4. Tidak Bisa
5 5. Memulai Permainan
6 6. Strategi
7 7. Masuk Jebakan
8 8. Aku Mencintaimu, San!
9 9. Mengerjai Laura
10 10. Perih
11 11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12 12. Satu Atap
13 13. Cemburu
14 14. Tidak Mau Disentuh
15 15. Renovasi
16 16. Menghajar Laura
17 17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18 18. Aku Membencimu!
19 19. Pergi Dari Rumah
20 20. Viral
21 21. Jangan Gila!
22 22. Mengambil Sandra
23 23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24 24. Pernyataan Cinta
25 25. Keras Kepala
26 26. Tidak Patah Semangat
27 27. Keputusan
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Sah, Jadi Janda!
30 30. Bertemu Camer
31 31. Jadi Kapan?
32 32. Pengantin Baru
33 33. Kebiasaan Aneh Chester
34 34. Malam Pertama
35 35. Belum Sadar
36 36. Tidak Mungkin ....
37 37. Kejutan
38 38. Rindu
39 39. Belah Mangga (21+)
40 40. Masih Belah Mangga (21++)
41 41. Rencana Gila Mala
42 42. Takut
43 43. Menyelesaikan Masalah
44 44. Kecewa
45 45. Taring
46 46. Penculikan
47 47. Tolong!
48 48. Persidangan
49 49. Merebut Sandra!
50 50. Sikap Aneh
51 51. Menggoda
52 52. Rencana
53 53. Tidak Menyerah
54 54. Ngamuk
55 55. Rencana Nana
56 56. Ketakutan
57 57. Bertemu Bastian
58 58. Laki-laki Pengecut!
59 59. Kepikiran
60 60. Panik
61 61. Meminta Saran
62 62. Bulan Madu
63 63. Sampai Kapan?
64 64. Ajari Istrimu!
65 65. Saling Terbuka
66 66. Rencana
67 67. Tidak Akan Bercerai
68 68. Tingkah Laku Aneh Chester
69 69. Berbeda
70 70. Mimik
71 71. Hamil!
72 72. Bahagia
73 73. Merebut
74 74. Mata Tajam
75 75. Berusaha Menggoda
76 76. Jebakan Batman
77 77. Ditalak
78 78. Menyesal
79 79. Terkejut
80 80. Akhir Segalanya | TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Bergemuruh Kuat
2
2. Terimalah Aku Jadi Madumu!
3
3. Mari Kita Bercerai
4
4. Tidak Bisa
5
5. Memulai Permainan
6
6. Strategi
7
7. Masuk Jebakan
8
8. Aku Mencintaimu, San!
9
9. Mengerjai Laura
10
10. Perih
11
11. Rasanya Tidak Seperti Dulu Lagi
12
12. Satu Atap
13
13. Cemburu
14
14. Tidak Mau Disentuh
15
15. Renovasi
16
16. Menghajar Laura
17
17. Bukti Perselingkuhan Bastian dan Laura
18
18. Aku Membencimu!
19
19. Pergi Dari Rumah
20
20. Viral
21
21. Jangan Gila!
22
22. Mengambil Sandra
23
23. Tunggu Surat Cerai Dariku!
24
24. Pernyataan Cinta
25
25. Keras Kepala
26
26. Tidak Patah Semangat
27
27. Keputusan
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Sah, Jadi Janda!
30
30. Bertemu Camer
31
31. Jadi Kapan?
32
32. Pengantin Baru
33
33. Kebiasaan Aneh Chester
34
34. Malam Pertama
35
35. Belum Sadar
36
36. Tidak Mungkin ....
37
37. Kejutan
38
38. Rindu
39
39. Belah Mangga (21+)
40
40. Masih Belah Mangga (21++)
41
41. Rencana Gila Mala
42
42. Takut
43
43. Menyelesaikan Masalah
44
44. Kecewa
45
45. Taring
46
46. Penculikan
47
47. Tolong!
48
48. Persidangan
49
49. Merebut Sandra!
50
50. Sikap Aneh
51
51. Menggoda
52
52. Rencana
53
53. Tidak Menyerah
54
54. Ngamuk
55
55. Rencana Nana
56
56. Ketakutan
57
57. Bertemu Bastian
58
58. Laki-laki Pengecut!
59
59. Kepikiran
60
60. Panik
61
61. Meminta Saran
62
62. Bulan Madu
63
63. Sampai Kapan?
64
64. Ajari Istrimu!
65
65. Saling Terbuka
66
66. Rencana
67
67. Tidak Akan Bercerai
68
68. Tingkah Laku Aneh Chester
69
69. Berbeda
70
70. Mimik
71
71. Hamil!
72
72. Bahagia
73
73. Merebut
74
74. Mata Tajam
75
75. Berusaha Menggoda
76
76. Jebakan Batman
77
77. Ditalak
78
78. Menyesal
79
79. Terkejut
80
80. Akhir Segalanya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!