*** RUMAH PAK MUJIONO,
“Kang Mas selamat datang dirumah,” bu Sri kantil mencium tangan pak Muji.
“Iya dek, ini mamas bawakan oleh-oleh dari kota,” Menoleh ke belakang.
Derris menerawang rumah pak Muji ini, bangunan yang terbuat dari kayu dan ubinnya juga terbuat dari bahan yang serupa.
“Mas Derris!!!” ucap histeris bu Sri Kanthil menepuk kedua pipinya.
“Eh...eh eh lepaskan aku, bos!” Derris menolak untuk dijamah istri pak Muji.
Rasanya risih bagi Derris bila disentuh orang lain. Terlebih itu adalah wanita, dia tidak menyukai tubuhnya jadi objek kegemasan.
“Hehehehe saya senang sekali mas Derris ikut mudik sama pak Muji. Mari masuk, saya sudah masakin makanan dan jajanan kampung Suka Mager ini.” Sambil mengedipkan matanya ke pak Muji.
Perasaan Derris mulai gak enak nich, secara pak Muji tidak beres. Ditambah lagi istrinya, kayaknya juga gak beres lagi. Sangat agresif pula, baru bertemu aja udah main nyerah kayak emak-emak nyerbu bak obralan.
“Mas Derris, ini nantinya bakal jadi kamar tidurnya mas Derris. Sudah ada ranjang dan kamar mandi di dalamnya. Kalau TV ada di lantai 1 rumah ini, biasanya habis sholat Isya warga berkumpul nonton bareng.” Ucap Pak Muji mengantar Derris ke kamar barunya.
Di kamar Derris ada jendela yang menghadap langsung pohon jambu air. Kebetulan sedang masuk musim berbunga, pertamakalinya Derris melihat bunga jambu air. Yang menurutnya cantik dan eksentrik seperti kembang api yang berpendar di langit.
“Mas Derris silahkan handuknya, kalau mau mandi dulu. Disini tidak ada air panas, karena sepanas-panasnya air panas buat mandi. Lebih panas godaan warung kopi mbok Sriyem!” istri pak Muji ternyata tahu legenda warung mbok Sriyem.
Intuisi seorang istri ternyata lebih tajam daripada jarum suntik KB. Padahal kan sinyal ponsel susah didapat, apalagi internet. Lalu darimana bu Sri Kantil tahu godaan itu?
“Kanda dan Mas Derris tadi nunggu ojek disana dindaku sayang, jangan berpikiran yang macem-macem. Kanda Cuma menikahi satu macem istri saja, iya tho?” menoel dagu bu Sri Kantil.
“Ekhemmmmmbb!” Derris mendehem agar pemilik rumah ini raib dari hadapan matanya.
“Oh iya, kanda baru balik dari kota boleh minta disiapin mandinya juga gak.” Mata genit pak Muji beraksi berkedip-kedip.
Bu Sri Kantil tak kuat mendapat serangan visual genit suaminya. Ditambah remasan tangan pak Muji di pundaknya. Sepertinya ada kabel yang sempet koslet, kini tersambung oleh aliran listrik. Lebih tepatnya Muji power hahahaha.
*
*
*
Ceklekkk, suiiiitttt ssuuusssuuiiiiittt dubidu bidu dam dam. Setelah membersihkan tubuhnya dari keringat dan kotoran jalanan. Derris merasa sangat segar dan sambil berdendang. Diiringi siulan dari bibirnya yang menul bagaikan buah ceri.
Ada dua pasang mata yang menikmati pemandangan itu tanpa berkedip, dan biasa ajah. Dirinya berdiri tepat di depan pintu kamar mandi, dan akhirnya Derris tersadar. Perasaannya tak karuan dan keluar keringat dingin.
“Yaaa aa aa aa kkkkkk suuuueeeeettttt..... Suuueeettttannnn lagiiiiii””” Berteriak sekencangnya.
Brukkk, handuk Derris terjatuh di lantai yang semula membalut bagian tubuh bawahnya. Awalnya mata tadi mendapat bonus roti sobek yang segar dengan lelehan percikan air. Sekarang hadiah utama dia melihatnya dengan jelas, dan mimik wajahnya datar. Buru-buru Derris memakai handuknya lagi. Dan seluruh penghuni rumah menyerbu kamar Derris. Mengecek apakah setan itu ngantri mandi apa ngikutin si Derris.
“Mana setannnya masssss!!! “
Pak Muji membawa bambu runcing dan bandana dari dasi pramuka. Bu Sri Kantil masuk dengan membawa wajan dan sapu ijuk. Lebih aneh lagi kedua gadis muda masuk membawa alat make up.
“Sri Ayu!” ucap bu Sri Kantil kaget.
Ternyata bukan setan, melainkan anak bungsu pak Muji. Jangan ditanya kenapa Derris berteriak setan mulu. Karena Sri Ayu adalah anak bungsu yang punya hobi angon kebo di padang rumput. Karena terpapar sinar matahari terus menerus, warna kulitnya menjadi gosong bak pantat panci. Hitam lebam macam arang, dan rambutnya dipotong cepak laki-laki. Wajahnya selalu di maskeri bengkoang, supaya mengahalau radikal bebas. Makanya Derris takut, orang kebiasaan anak pak Muji aja aneh. Dan kamar yang dipakai oleh Derris itu dulunya milik Sri Ayu. Dia hendak mengambil kotak masker miliknya. Dia tidak pernah lepas dari ketergantungan masker bengkoang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
💎⃞⃟BS QᷞUͦEͮEͤNSELVIA°Аямў🔰
eaaaa...derris...polossss donk....keliatannnn smwww....🤣🤣🤣🤣
2020-09-28
0
AliceLin
keliatan semua deh dpt bonus 🤣
2020-09-04
0
Aisha Bella
semangat untuk kakak2 semua..🤗🤗
kiranya berkenan membaca novel kami :
- TERIMA KASIH CINTA SEJATI
- MENANTI CINTA UNTUKKU
- ALANARA
semoga bisa menghibur kakak2 semua. terima kasih..🙏🙏
2020-09-04
0