Berjuang Di Persegitiga Malam

"Gus tidak pulang?" Gus Rafa menoleh ke arah Alden yang kini duduk di kursi. Mereka berdua saat ini sedang berada di ruang makan. Gus Rafa memasak makan malam untuk mereka berdua.

"Kau mengusirku Al?Kau tidak suka aku berada disini?" Alden menggelengkan kepalanya. Ia tak bermaksud untuk mengusir bos sekaligus sahabatnya ini. Hanya saja, Alden khawatir tentang perusahaan yang pria itu tinggalkan.

"Bukan Gus... Gus jangan salah paham dulu...

"Ya, Aku tahu apa yang kau maksud.. Sekarang makanlah. Setelah ini antarkan aku ke rumah sakit.."Alden mengangguk. Gus Rafa terlihat sangat lelah. Sejak tragedi yang menimpa Zakia, Gus Rafa jadi jarang tidur. Pria itu lebih khusuk beribadah dan meminta kesembuhan untuk wanita yang mungkin masih haram. Atau bisa jadi akan haram untuk selamanya.

"Aku akan pulang besok.. Tapi untuk malam ini, Aku akan menginap di rumah sakit.. "Gus Rafa menatap Alden yang sedang menikmati makanan masakannya. "Sejak dia di rawat apa tidak ada yang datang..

"Selama ini belum ada Gus.."Gus Rafa mengangguk. Ia akan menemani wanita pujaan hatinya itu malam ini.

Setelah selesai makan malam. Gus Rafa segera bersiap begitupun dengan Alden yang telah siap untuk mengantar Gus Rafa ke rumah sakit. Di sana ada Vino yang masih setia, Pria itu sama sekali tidak keberatan. Definisi sahabat sejati yang selalu ada dalam suka maupun duka.

Sesampainya di rumah sakit, Vino bangkit. Gus Rafa berdiri di hadapan sekretaris nya ini.

"Bagaimana kondisinya Vin.. Apa sudah ada perkembangan? " Tak bisa di pungkiri, Gus Rafa sudah saatnya pulang ke negara kelahirannya sekarang. Tapi melihat Zakia yang masih belum sadar dari semalam. Pikiran Gus Rafa juga tak tenang.

Beberapa kali Gus Rafa mendapatkan telfon dari Ummi nya. Mungkin wanita yang telah melahirkannya itu khawatir mengingat beberapa tahun yang lalu Gus Rafa pernah mengalami kecelakaan di negara ini.

"Vino kau pulang saja.. Biar aku disini...Kau istirahat karena besok kita harus pulang.."

"Tapi Gus.." Gus Rafa yang hendak membuka pintu itu terhenti.

"Ada apa?" Tanya nya tanpa menoleh.

"Apa gus sudah istirahat? Gus terlihat sangat lelah.. "Gus Rafa tak menjawab. Pria tiga puluh tahun itu masuk ruangan Zakia.

Putra bungsu dari Abah Fahri dan Ummi Shafira itu melangkah maju. Berdiri di samping wanita yang masih damai dalam tidurnya. Sebuah alat oksigen ikut menempel antara hidung dan mulut wanita korban penembakan yang semalam.

"Bagaimana kabarmu? Apa rasanya sakit?" Gus Rafa menarik kursi dan duduk disana. Duduk di samping Zakia. Menatap dalam wanita yang dulu pernah menyelamatkannya.

Ya, Pria yang dulu Zakia selamatkan itu adalah Gus Rafa. Dia datang ke negara ini karena permintaan dosennya untuk menyelidiki tentang seseorang.

Tapi sayang, Kedatangannya terendus. Tapi beruntung Gus Rafa sudah tahu siapa orang licik itu. Dan sudah melaporkan semuanya kepada sang dosen.

Akan tetapi, Orang itu Justru bermain-main dengannya. Gus Rafa yang merasa sangat lelah kala itu tak menyadari jika mobil yang ia sewa blong hingga hilang kendali.

Alhasil demi keselamatannya. Gus Rafa berbelok ke jalan cukup sepi dari jangkauan orang-orang. Pria itu membanting setir. Mobil yang di kendarai menabrak pohon.

Beruntung ada Zakia yang menyelamatkan nya. Karena tak lama kemudian Gus Rafa mendengarkan kabar bahwa mobil tersebut meledak dan terbakar.

Kabar itu sampai di telinga Abah Fahri. Pria paruh baya itu langsung marah dan meminta Gus Rafa meninggalkan kelebihannya itu. Awalnya Gus Rafa menolak, Tapi dengan berbagai ancaman akhirnya Gus Rafa pasrah saja. Ia berhenti dari kerjaannya.

"Izinkan aku untuk menemani mu malam ini Khumairah.. Walaupun kamu tidak dapat menyadari kehadiran ku.. Tak apa.. Yang penting aku bisa menemanimu dan berdoa semoga kau sehat kembali.."Sebelah tangan Gus Rafa terangkat hendak mengusap rambut Zakia. Namun semua itu ia urungkan karena ia sadar bahwa apa yang ia lakukan ini salah dan sangat salah..

"Bolehkah aku egois?

.

.

.

Gus Rafa benar-benar menjaga Zakia di dalam ruangan itu. Hanya sendiri, Tidak ada yang lain. Sementara Alden, Pria itu berjaga di luar. Menjaga takut ada orang atau keluarga dari Zakia yang datang. Mungkin Max atau Darrel.

Kakak terakhir Zakia itu juga terus menghubunginya bertanya kondisi Zakia saat ini. Bukan tak ingin datang dan melihat kondisi adik nya yang secara diam-diam di perhatikan. Tapi kemungkinan larangan dari Noah membuat pria dua puluh sembilan tahun itu tak berkutik.

Waktu terus berjalan, Tak terasa kini waktu telah menunjukkan pukul 02.30 waktu setempat. Setelah istirahat sebentar saja, Gus Rafa kembali terbangun.

Seperti biasa, Gus Rafa pergi mandi dan mulai sholat tahajud. Gus Rafa menggelar sajadahnya yang baru saja ia minta dari Alden.

Dengan sangat khusuk, Gus Rafa melakukan sholat sunnah yang biasa di laksanakan di sepertiga malam itu.

Setelah selesai, Gus Rafa berdzikir dan mulai memanjatkan doa. Meminta ampunan dosa kepada sang kuasa. Selain itu juga meminta agar di berikan kehidupan dan Kepanjangan usia yang barokah. Hidup damai dan tenteram.

Gus Rafa juga meminta jodoh yang bisa pria itu aja ke surga. Menyebut satu nama yang sejak beberapa tahun ini terukir di hatinya. Bukan hanya di sepertiga malam, Tapi setiap ibadah-ibadah lainnya.

"Ya, Allah..Hamba tahu, Jodoh, Maut, Rejeki dan usia semua sudah Engkau atur .. Tapi bolehkah hamba egois kali ini Ya Allah... Jadikan wanita yang selalu hadir di hati hamba sebagai jodoh hamba Ya Allah.. Akan tetapi jika Engkau tak menghendaki, Tolong hapuskan namanya Ya Allah.. Ya Allah, Hamba tahu ini terkesan egois, Tapi bolehkah Hamba merebutnya dari Tuhannya? Hamba ingin dia menjadi wanita yang mengejar surgamu Ya Allah..

Tak ada doa yang di panjatkan Gus Rafa. Setelah nama orang tuanya dan semua keluarganya, Satu nama itu selalu Gus Rafa sebut.

Pria itu memang tidak berjuang di dalam dunia nyata, Namun ia sangat mampu berjuang di sepertiga malam. Gus Rafa yakin, Allah tidak tidur. Semua Gus Rafa serahkan kepada Allah Azza Wajalla.

"Aamin Ya Robbal Aalamin..

Gus Rafa bangkit, Ia kembali mendekat. Pria itu tersenyum menatap tenangnya Zakia.

"Aku pamit ya.. Aku pulang. Masih aku ingat tentang keinginanmu dulu dan aku sangat berharap itu terjadi.. Cepat sadarlah.. Dan jika Allah menghendaki, Izinkan aku untuk menjadi pria yang membahagiakan mu.. Aku pamit pulang dulu ya, Assalamualaikum.

Gus Rafa melangkah ke arah pintu. Tanpa pria itu sadari, Ada air mata mengalir dari sudut mata Zakia.

Matanya memang masih terpejam, Namun siapa yang menyangka bahwa dari alam bawah sadarnya Zakia merespon dan mendengar apa yang Gus Rafa katakan..

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

mama

mama

kelamaan gus, cepatlah bwa zakia pergi jauh. kasian zakia, semua org menganggap ny tak ad.. klu bleh ya thor buat si noah kena karma dan menyesal udah nyia2 in zakia tbor

2025-02-14

0

Sri Rahayu

Sri Rahayu

yaa ga ketemu donk Zakia ma Gus Rafa.. Zakia blm sadar dan Gus Rafa akan kembali ke Indo...lanjut Thorr😘😘😘

2025-02-14

1

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

cepat sadar zakia, cepat pergi dari neraka itu km berhak bahagia dan yg mampu membahagiakanmu hanya rafa

2025-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Di Anggap Pembunuh Dan Pembawa Sial
2 Zakia (Putri Yang Tak Di Anggap) + Visual
3 Sudah Terbiasa
4 Goresan Ternyaman
5 Sebelum Lima Bulan
6 Delapan Tahun Lalu
7 Punya Pilihan Sendiri
8 Malangnya Zakia
9 Tak Pernah Di Anggap
10 Di Jual
11 Bebaskan Aku
12 Dua Ular Berbisa (Di Balik Semuanya)
13 Pergi Ke Luar Negeri
14 Bukan Aku Pilihannya
15 Darah Yang Sama
16 Jebakan
17 Berjuang Di Persegitiga Malam
18 Ayah Tak Punya Hati
19 Janji Darrel
20 Jebakan Untuk Maxime
21 Di Coret
22 Keluar Dari Keluarga
23 Negara Terakhir
24 Bukan Up
25 Merayakan Keberhasilan
26 Kamu Satu-satunya
27 Koma
28 Dia Sudah Pergi
29 Menyesal? Tiada Guna
30 Terasa Damai
31 Memulai Semua Dari Awal
32 Kekecewaan Amara
33 Ledakan Bom Waktu
34 Penyesalan Yang Mendalam
35 Boleh Aku Egois?
36 Merubah Segalanya
37 Menjadi Bahan Gosip
38 Mereka Lebih Punya Hati
39 Semakin Kacau
40 Perhatian kecil Gus Rafa
41 Menghindar
42 Kasih Sayang Seorang Ayah
43 Aku Yang Mengharapkan Kehadirannya, Aku Pula Yang Membuangnya
44 Nayla Berulah Lagi
45 Cinta Itu Harus Sabar dan Berusaha
46 Tertampar
47 Mati Secara Perlahan
48 Apakah Ini Karma?
49 Akan Ku Hapus Traumamu
50 Uring-ungingan
51 Jessika Hamil
52 Dari Gus Darrel
53 Nayla Berulah Lagi
54 Zakia, Calon Istri Saya
55 Akhirnya Bersatu
56 First Kiss
57 Tidak Di Tunda
58 Manisnya..
59 Keluarga Impian
60 Patah Hati Berjamaah
61 Yang Pertama Kalinya
62 Perawat Untuk Max
63 Orang Ketiga
64 Take Down
65 Opa Charles Dan Zakia
66 Merasa Tidak Asing
67 Pernikahan Impianku
68 Darrel Dan Ayana
69 Rencana Bulan Madu
70 Kamulah Kebahagiaan Ku..
71 Salah Paham?
72 Menikah
73 Tekad Laura
74 Sakit Membawa Berkah
75 Ketakutan Zakia
76 Ratuku
77 Tidak Terlambat
78 Kata Sanggup Gus Rafa
79 Tiga Putra Mahkota
80 Manjanya Istriku
81 Rencana Pesta
82 Tiga Pahlawan Zakia
83 Karena Aku Sudah Bahagia
84 Pria Tidak Tahu Diri..
85 Cinta Yang Hilang
86 Tamu Tak Di Undang
87 Tangisan Seorang Ayah
88 Lukanya Terlalu Dalam
89 Rindu Tapi Sakit
90 Pelukan Yang Paling Aku Rindukan
91 Terkejut
92 Janji Max
93 Pulang Ke Mansion
94 Penolakan
95 Ingin Mengulang Kembali
96 William Dan Andrew
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Di Anggap Pembunuh Dan Pembawa Sial
2
Zakia (Putri Yang Tak Di Anggap) + Visual
3
Sudah Terbiasa
4
Goresan Ternyaman
5
Sebelum Lima Bulan
6
Delapan Tahun Lalu
7
Punya Pilihan Sendiri
8
Malangnya Zakia
9
Tak Pernah Di Anggap
10
Di Jual
11
Bebaskan Aku
12
Dua Ular Berbisa (Di Balik Semuanya)
13
Pergi Ke Luar Negeri
14
Bukan Aku Pilihannya
15
Darah Yang Sama
16
Jebakan
17
Berjuang Di Persegitiga Malam
18
Ayah Tak Punya Hati
19
Janji Darrel
20
Jebakan Untuk Maxime
21
Di Coret
22
Keluar Dari Keluarga
23
Negara Terakhir
24
Bukan Up
25
Merayakan Keberhasilan
26
Kamu Satu-satunya
27
Koma
28
Dia Sudah Pergi
29
Menyesal? Tiada Guna
30
Terasa Damai
31
Memulai Semua Dari Awal
32
Kekecewaan Amara
33
Ledakan Bom Waktu
34
Penyesalan Yang Mendalam
35
Boleh Aku Egois?
36
Merubah Segalanya
37
Menjadi Bahan Gosip
38
Mereka Lebih Punya Hati
39
Semakin Kacau
40
Perhatian kecil Gus Rafa
41
Menghindar
42
Kasih Sayang Seorang Ayah
43
Aku Yang Mengharapkan Kehadirannya, Aku Pula Yang Membuangnya
44
Nayla Berulah Lagi
45
Cinta Itu Harus Sabar dan Berusaha
46
Tertampar
47
Mati Secara Perlahan
48
Apakah Ini Karma?
49
Akan Ku Hapus Traumamu
50
Uring-ungingan
51
Jessika Hamil
52
Dari Gus Darrel
53
Nayla Berulah Lagi
54
Zakia, Calon Istri Saya
55
Akhirnya Bersatu
56
First Kiss
57
Tidak Di Tunda
58
Manisnya..
59
Keluarga Impian
60
Patah Hati Berjamaah
61
Yang Pertama Kalinya
62
Perawat Untuk Max
63
Orang Ketiga
64
Take Down
65
Opa Charles Dan Zakia
66
Merasa Tidak Asing
67
Pernikahan Impianku
68
Darrel Dan Ayana
69
Rencana Bulan Madu
70
Kamulah Kebahagiaan Ku..
71
Salah Paham?
72
Menikah
73
Tekad Laura
74
Sakit Membawa Berkah
75
Ketakutan Zakia
76
Ratuku
77
Tidak Terlambat
78
Kata Sanggup Gus Rafa
79
Tiga Putra Mahkota
80
Manjanya Istriku
81
Rencana Pesta
82
Tiga Pahlawan Zakia
83
Karena Aku Sudah Bahagia
84
Pria Tidak Tahu Diri..
85
Cinta Yang Hilang
86
Tamu Tak Di Undang
87
Tangisan Seorang Ayah
88
Lukanya Terlalu Dalam
89
Rindu Tapi Sakit
90
Pelukan Yang Paling Aku Rindukan
91
Terkejut
92
Janji Max
93
Pulang Ke Mansion
94
Penolakan
95
Ingin Mengulang Kembali
96
William Dan Andrew

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!