Goresan Ternyaman

Sraaaakk..

Lagi! Max selalu seperti ini ketika pria itu berada dalam posisi marah. Apa salahnya? Dia tidak punya salah apapun saat di pesta tadi. Ia tidak salah tapi yang salah adalah Jessika tapi kenapa harus dia yang di salahkan kan jadi korban.

Zakia menggelengkan kepalanya. Max telah membuka seluruh pakaiannya hingga tubuh wanita itu polos bak bayi baru lahir. Begitupun dengan Max yang telah melempar pakaiannya le sembarang arah.

Max kembali menyakiti Zakia, Wanita yang pernah bertahta di dalam hatinya itu. Dan seketika semua berubah saat Max melihat Zakia memegang sebuah pisau dimana ketika itu ayahnya sedang terluka parah. Ada beberapa tiga tu-sukaan di tubuh Tuan Hansen. Dan tanpa mencari tahu lebih dulu, Max menuduhnya.

"Eeuugggh!!

Secara berutal Max menci-um bibir Zakia dengan kasar hingga bibir istrinya itu berdarah. Meninggalkan banyak jejak di dada, Di leher padahal luka tempo hari belum sembuh dan kini Max kembali melakukan nya. Rasa sakit,Nyeri dan perih seolah menjadi satu.

Setelah puas bermain-main. Max melakukan penyatuan. Zakia tersentak begitu benda tumpul tersebut masuk dengan kasar. Selalu seperti ini, Max tidak pernah melakukannya dengan pelan dan lembut. Pria itu selalu berlaku kasar tanpa memikirkan kondisi dan perasaannya.

Setetes air mata mengalir di sudut mata Zakia malam ini. Max hanya datang dan pulang ke rumah ini begitu pria itu hanya ingin menyalurkan has-ratnya saja. Selain itu, Max mengabaikannya ibarat orang asing yang tidak saling mengenal.

"Aaaaarrrggg...Aaaarrggg!!

Sem-buran panas itu terasa dan masuk ke rahim Zakia. Wanita itu terkulai lemas setelahnya. Max langsung bangkit, Pria itu menatap sinis Zakia yang sudah tak berdaya akibatnya.

"Itu hukuman karena kau telah membuat malu wanita yang aku cintai.."

Bugh! Bugh!!

Dua gepok uang dollar Max lempar di atas tubuh Zakia. Kemudian Max tertawa remeh..

"Dasar Bicth!! "Max keluar dari kamar tersebut setelah memakai pakaiannya tanpa peduli Zakia yang kedua tangannya masih terikat.

Tak lama setelah kepergian Max, Pintu kembali terbuka. Disana muncul sosok perempuan paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan. Wanita yang biasa di sapa Merry itu masuk dan terkejut.

"Ya Tuhan! Nona Kia.."Ini bukan yang pertama kalinya Merry melihat Nona mudanya ini di perlakukan seperti makhluk tak berharga oleh Tuannya.

Merry segera melepas tali pengikat itu dan menyelimuti tubuh polos Zakia yang begitu banyak tanda kepemilikan dari Max.

"Sebentar ya, Saya ambil air minum dulu.."Merry keluar dengan tampak sangat terburu-buru. Wanita itu memang sangat peduli terhadap Zakia sejak Zakia menjadi teman Max saat pria itu masih lumpuh dulu.

"Minum dulu Nona.."Zakia perlahan bangun dan duduk bersandar di sandaran ranjang. Zakia meminum air di dalam gelas tersebut hingga tandas tidak tersisa.

"Nona.. Maaf, Merry tidak bisa bantu.. "Zakia tersenyum, Senyum yang di paksakan.

"Merry tidak salah.. Aku sudah terbiasa dan aku baik-baik saja.. "Jawab Zakia menggunakan bahasa isyaratnya. Dan Merry sudah paham dengan gerakan tangan itu.

Merry menangis sembari memeluk tubuh Zakia yang mulai menangis disana. Sebagai sesama manusia terutama perempuan, Merry ikut tidak tega melihat wanita sebaik Zakia di sakiti sekian rupa.

"Mau sampai kapan Nona bertahan? Kalau sudah tidak kuat, Pergi Non.. Pergi sejauh mungkin biar Merry yang bantu.."Bukan niat Merry ingin mengusir Zakia, Wanita itu hanya merasa tidak tega melihat Zakia yang terus-terusan menderita. Menerima setiap siksaan baik fisik maupun verbal hampir setiap harinya.

"Aku akan pergi bi.. Tapi setelah targetku selesai..Aku sudah menandatangani kontrak. Aku tidak ingin pergi tanpa tanggung jawab...

Merry menatap sendu Zakia. Sebelah tangannya mengusap rambut Zakia yang basah karena keringat.

"Di saat hari itu tiba, Nona bilang ke Merry ya.. Biar Merry ikut bantu.."Zakia mengangguk, Merry tersenyum.

"Nona mau mandi? Yuk,,Merry bantu ya sayang...

Lagi,,Zakia mengangguk. Wanita itu sangat bersyukur karena masih ada orang peduli padanya. Zakia berjanji, Andai nanti ia punya kesempatan untuk bahagia. Zakia akan membalas kebaikan wanita itu. Zakia tidak ingin menjadi manusia yang ibaratkan kacang lupa kulitnya.

.

.

.

Mentari mulai menyinari buminya. Zakia sudah terbangun sejak tadi, Wanita itu melangkah dengan terlatih karena perbuatan suaminya semalam. Ia tersenyum miris, Pernikahan macam apa ini? Dalam hidup Zakia hanya satu kali jatuh cinta yaitu kepada Maxime Roberto.

Pria itu telah berani masuk dan mencuri hati seorang Zakia. Mencintai Max adalah hal yang paling indah yang pernah Zakia rasakan. Namun, Melihat sikap Max yang berubah seperti sekarang ini, Entah mengapa Zakia ingin menyerah saja dari pernikahan bak neraka ini.

"Mommy.. Kia rindu.. Kia merasa sendiri sejak Mommy pergi..hiks..

Entah sampai kapan Tuhan mengujinya? Zakia sudah sangat lelah menyimpan luka ini seorang diri. Ia lelah, Ia capek! Zakia membuka laci dimana ia menyimpan benda yang selalu bisa ia andalkan selama ini. Sebuah benda kecil namun tajam ia raih..

Zakia mengarahkan benda itu ke pergelangan tangannya. Ia memejamkan mata usai goresan itu tercipta. Tetes demi tetes cairan kental merah pekat menetes. Setidaknya Zakia bisa mengalihkan rasa sakit hatinya di luka yang sengaja ia ciptakan tersebut.

"Nona!!!" Zakia membuka matanya, Merry yang ingin mengantarkan makanan itu terkejut ketika melihat Zakia melakukan hal konyol ini lagi.

"Kenapa Nona melakukan ini lagi? Merry kan sudah bilang hentikan kebiasaan ini Non.."Zakia hanya diam. Ia seolah tak peduli dengan nasihat wanita itu. Merry meraih banyak tisu guna menghentikan darah yang mengalir itu.

"Jangan Merr.."Zakia menggelengkan kepalanya.

"Kenapa Non?

"Dengan begini, Aku bisa mengalihkan rasa sakitku Merry.. " Merry menatap pergelangan tangan itu. Tidak hanya satu goresan,,Tapi banyak goresan yang bekasnnya mulai mengering. Merry merasa ngilu, Tapi tidak dengan Zakia. Baginya, Goresan ini adalah salah satu goresan ternyaman yang ia rasakan.

*****

Kini max tengah duduk di suatu ruangan serba putih dimana ruangan tersebut identik dengan aroma desinfektan yang menguar. Di hadapannya sosok pria paruh baya terbaring lemah di atas brangkar dengan berbagai alat menempel di tubuhnya.

Kini mata tajam milik Max menatap layar di benda pipih itu. Sebuah tayangan yang viral hari ini. Sebuah Video yang tanpa sengaja terekam dari camera ponsel seseorang. Dimana Jessika sengaja menabrakkan diri kemudian memfitnah Zakia membuat wanita itu di hakimi.

Entah mengapa Max merasa menyesal telah menghukum Zakia semalam. Semakin Max menyakiti Zakia, Semakin pula Max merasa sakit.

"Tidak! Perasaan ini salah.. Apa yang aku lakukan terhadap Zakia belum ada apa-apanya. "Matanya menajam menatap sang Daddy masih terbaring itu.

"Daddy tenang, Aku akan buat dia menderita sama seperti Daddy yang menderita disini.. "Kedua tangannya terkepal. Maxime bersama dendamnya kepada Zakia...

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂

𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂

awas aja klo smpe kau menyesal setelah zakia pergi & diambil sang pangeran, dan kebenaran trkuak klo zakia lah yg tidk brsalah melainkn si jesi lah dalang dri smua'y😏

2025-02-08

3

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

makanya jgn asal tuduh klu zaskia pergi km pasti menyesal, hrsnya selidiki dulu siapa yg nusuk dady km kan pasti ada cctv ga mungkin orkay di rmhnya ga ada cctv

2025-02-09

1

Yuli Yanti

Yuli Yanti

klo nnti si max menyesel jangan ada kta maaf pokok nya thor,buat dia menderita ngeliat k'bhgia kia

2025-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Di Anggap Pembunuh Dan Pembawa Sial
2 Zakia (Putri Yang Tak Di Anggap) + Visual
3 Sudah Terbiasa
4 Goresan Ternyaman
5 Sebelum Lima Bulan
6 Delapan Tahun Lalu
7 Punya Pilihan Sendiri
8 Malangnya Zakia
9 Tak Pernah Di Anggap
10 Di Jual
11 Bebaskan Aku
12 Dua Ular Berbisa (Di Balik Semuanya)
13 Pergi Ke Luar Negeri
14 Bukan Aku Pilihannya
15 Darah Yang Sama
16 Jebakan
17 Berjuang Di Persegitiga Malam
18 Ayah Tak Punya Hati
19 Janji Darrel
20 Jebakan Untuk Maxime
21 Di Coret
22 Keluar Dari Keluarga
23 Negara Terakhir
24 Bukan Up
25 Merayakan Keberhasilan
26 Kamu Satu-satunya
27 Koma
28 Dia Sudah Pergi
29 Menyesal? Tiada Guna
30 Terasa Damai
31 Memulai Semua Dari Awal
32 Kekecewaan Amara
33 Ledakan Bom Waktu
34 Penyesalan Yang Mendalam
35 Boleh Aku Egois?
36 Merubah Segalanya
37 Menjadi Bahan Gosip
38 Mereka Lebih Punya Hati
39 Semakin Kacau
40 Perhatian kecil Gus Rafa
41 Menghindar
42 Kasih Sayang Seorang Ayah
43 Aku Yang Mengharapkan Kehadirannya, Aku Pula Yang Membuangnya
44 Nayla Berulah Lagi
45 Cinta Itu Harus Sabar dan Berusaha
46 Tertampar
47 Mati Secara Perlahan
48 Apakah Ini Karma?
49 Akan Ku Hapus Traumamu
50 Uring-ungingan
51 Jessika Hamil
52 Dari Gus Darrel
53 Nayla Berulah Lagi
54 Zakia, Calon Istri Saya
55 Akhirnya Bersatu
56 First Kiss
57 Tidak Di Tunda
58 Manisnya..
59 Keluarga Impian
60 Patah Hati Berjamaah
61 Yang Pertama Kalinya
62 Perawat Untuk Max
63 Orang Ketiga
64 Take Down
65 Opa Charles Dan Zakia
66 Merasa Tidak Asing
67 Pernikahan Impianku
68 Darrel Dan Ayana
69 Rencana Bulan Madu
70 Kamulah Kebahagiaan Ku..
71 Salah Paham?
72 Menikah
73 Tekad Laura
74 Sakit Membawa Berkah
75 Ketakutan Zakia
76 Ratuku
77 Tidak Terlambat
78 Kata Sanggup Gus Rafa
79 Tiga Putra Mahkota
80 Manjanya Istriku
81 Rencana Pesta
82 Tiga Pahlawan Zakia
83 Karena Aku Sudah Bahagia
84 Pria Tidak Tahu Diri..
85 Cinta Yang Hilang
86 Tamu Tak Di Undang
87 Tangisan Seorang Ayah
88 Lukanya Terlalu Dalam
89 Rindu Tapi Sakit
90 Pelukan Yang Paling Aku Rindukan
91 Terkejut
92 Janji Max
93 Pulang Ke Mansion
94 Penolakan
95 Ingin Mengulang Kembali
96 William Dan Andrew
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Di Anggap Pembunuh Dan Pembawa Sial
2
Zakia (Putri Yang Tak Di Anggap) + Visual
3
Sudah Terbiasa
4
Goresan Ternyaman
5
Sebelum Lima Bulan
6
Delapan Tahun Lalu
7
Punya Pilihan Sendiri
8
Malangnya Zakia
9
Tak Pernah Di Anggap
10
Di Jual
11
Bebaskan Aku
12
Dua Ular Berbisa (Di Balik Semuanya)
13
Pergi Ke Luar Negeri
14
Bukan Aku Pilihannya
15
Darah Yang Sama
16
Jebakan
17
Berjuang Di Persegitiga Malam
18
Ayah Tak Punya Hati
19
Janji Darrel
20
Jebakan Untuk Maxime
21
Di Coret
22
Keluar Dari Keluarga
23
Negara Terakhir
24
Bukan Up
25
Merayakan Keberhasilan
26
Kamu Satu-satunya
27
Koma
28
Dia Sudah Pergi
29
Menyesal? Tiada Guna
30
Terasa Damai
31
Memulai Semua Dari Awal
32
Kekecewaan Amara
33
Ledakan Bom Waktu
34
Penyesalan Yang Mendalam
35
Boleh Aku Egois?
36
Merubah Segalanya
37
Menjadi Bahan Gosip
38
Mereka Lebih Punya Hati
39
Semakin Kacau
40
Perhatian kecil Gus Rafa
41
Menghindar
42
Kasih Sayang Seorang Ayah
43
Aku Yang Mengharapkan Kehadirannya, Aku Pula Yang Membuangnya
44
Nayla Berulah Lagi
45
Cinta Itu Harus Sabar dan Berusaha
46
Tertampar
47
Mati Secara Perlahan
48
Apakah Ini Karma?
49
Akan Ku Hapus Traumamu
50
Uring-ungingan
51
Jessika Hamil
52
Dari Gus Darrel
53
Nayla Berulah Lagi
54
Zakia, Calon Istri Saya
55
Akhirnya Bersatu
56
First Kiss
57
Tidak Di Tunda
58
Manisnya..
59
Keluarga Impian
60
Patah Hati Berjamaah
61
Yang Pertama Kalinya
62
Perawat Untuk Max
63
Orang Ketiga
64
Take Down
65
Opa Charles Dan Zakia
66
Merasa Tidak Asing
67
Pernikahan Impianku
68
Darrel Dan Ayana
69
Rencana Bulan Madu
70
Kamulah Kebahagiaan Ku..
71
Salah Paham?
72
Menikah
73
Tekad Laura
74
Sakit Membawa Berkah
75
Ketakutan Zakia
76
Ratuku
77
Tidak Terlambat
78
Kata Sanggup Gus Rafa
79
Tiga Putra Mahkota
80
Manjanya Istriku
81
Rencana Pesta
82
Tiga Pahlawan Zakia
83
Karena Aku Sudah Bahagia
84
Pria Tidak Tahu Diri..
85
Cinta Yang Hilang
86
Tamu Tak Di Undang
87
Tangisan Seorang Ayah
88
Lukanya Terlalu Dalam
89
Rindu Tapi Sakit
90
Pelukan Yang Paling Aku Rindukan
91
Terkejut
92
Janji Max
93
Pulang Ke Mansion
94
Penolakan
95
Ingin Mengulang Kembali
96
William Dan Andrew

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!