Apakah Jatuh Hati?

Selepas makan malam, Tuan Wicaksono bersama dengan Lian masih berbincang diruang tengah. Keduanya masih membahas mengenai teori teori yang mungkin mendasari penyebab teror yang dialami Elisa atau lebih tepatnya Alexa selama ini.

Kevin dan Arka sudah tertidur dikamar masing masing. Namun Alexa hanya bergulang guling diranjangnya. Setelah makan malam tadi, hatinya risau tak jelas. Pikirannya kacau dan tak damai hingga memaksa matanya untuk tetap terjaga.

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Alexa memilih bangun kedapur . Ia berpikir barangkali segelas susu hangat bisa menghadirkan kantuk untuknya.

Dengan langkah gontai dan piyama panjang bermotif helo kity yang ditemukannya dilemari, Alexa berjalan menuju dapur. Ia berjalan dengan langkah pelan sekali, takut membangunkan orang lain yang tidur pulas dikamarnya.

Saat sampai didapur, hanya gelap yang menyelimuti. Sepanjang mata memandang, hitam menjadi warna dominasi. Membuat Alexa sedikit takut akan monster yang keluar dari kegelapan sana. Sebisa mungkin ia mencari tombol lampu , berharap menemukannya dan mendapatkan cahaya terang lagi.

Tik.

Tombol lampu ketemu! Alexa memencetnya , seketika cahaya terang menyala , menepis sepi dan gelap dari bayang bayang takut Alexa. Ia berjalan menuju lemari penyimpanan . Berharap mendapatkan susu untuk diseduhnya sekarang.

Nihil. Tak ada susu disana. Ia beralih mencari dikulkas. Namun tak ada juga. Akhirnya Alexa hanya menuangkan air hangat dari termos lalu meneguknya perlahan.

"Sedang apa?"

"Aaaaa...emmmmm...."

Teriakan terkejut Alexa segera dibekap oleh tangan dingin Lian. Tadi, Lian akan pergi kekamar kecil . Jalannya kebetulan melewati dapur . Disana ia melihat Alexa yang tengah berdiri membelakanginya dengan gelas ditangan.

"Sutttttt! Diamlah! Ini sudah malam. Nanti Tuan Besar atau King Kevin dan King Arka mendengarnya."

Bisik suara Lian begitu lirih ditelinga Alexa. Suara lembut dengan serak serak yang menggoda jahil menggetarkan hati Alexa. Ia merinding lemas karena menyadari posisi keduanya yang ambigu. Lian berdiri dibelakang Alexa sambil menutup mulutnya, posisi yang pastinya akan membuat orang yang melihat beropini jelek atau berprasangka buruk.

Dengan cepat, Alexa menepis tangan Lian dan merapikan piyamanya yang acak acakan karena ulah barusan. Ia mendelik tajam pada Lian, memperingatkannya untuk tak sembarang bertingkah.

Tanpa banyak bicara, Alexa berlalu pergi setelah menghabiskan air hangatnya. Lian mengamati punggung Alexa , sekilas ia melihat mata merah Alexa yang seperti kurang tidur itu.

Ia yang sudah selesai dengan niatnya kekamar kecil, akhirnya pergi keruang tengah berniat untuk tidur disana. Kenapa tidak dikamar saja? Karena Lian tak boleh tidur nyenyak. Ia harus tetap berjaga jaga, waspada akan bahaya yang bisa menyerang kapan saja. Jadi ia akan berada diruang tengah sambil ditemani oleh ponsel dan lagu playlist kesukaannya.

ia terbiasa mendengarkan musik dengan earphone sembari mengusir kantuk yang melanda. Sedikit banyaknya, hal itu mampu membuatnya terjaga hingga pagi. Meskipun nanti, ia akan ngantuk berat disiang harinya.

Lian terkejut saat melihat Alexa duduk disofa berbentuk L diruang tengah. Didepannya, ada laptop kerja miliknya yang tengah diotak atik oleh Alexa.

"Apa yang Anda cari, Queen?" tanya Lian seraya duduk mengambil posisi agak jauh dari Alexa

"Aku tak bisa tidur , Lian. Jadi aku meminjam laptopmu untuk mencari tahu sesuatu."

Lian mengangkat sebelah alisnya, bingung.

"Mencari tahu apa?"

"Buku novel karya Elisa. Aku ingin tahu semuanya. Jika bisa , aku ingin membaca dan menelaah isinya. Rasa warasku sudah tergadai karena terus terusan dikejar oleh sekelompok orang berbahaya... padahal aku bukan Elisa!!!"

Ups! Alexa kelepasan bicara didepan Lian. Ia segera menutup mulut dengan tangannya. Sial! Lian sudah mendengar semuanya.

"Aku tahu pasti ini akan rumit. Hufffth... Baiklah sini, akan ku carikan!" kata Lian sambil mengambil alih laptopnya dari tangan Alexa.

"Tunggu! Itu saja? Maksudku, kau tak terkejut? Syok? Atau wow?!"

Lian menggeleng. "Tidak! Aku sudah tahu kau bukan Queen Elisa yang asli. Cara bicaramu dan sikap yang berbeda cukup meyakinkanku akan hal itu. Lagi pula, King Arka sudah menjelaskan semuanya padaku." jawab Lian dingin tanpa ekspresi yang berarti.

Alexa hanya ber oh ria menanggapi perkataan Lian. Ya, setidaknya kini ia tak perlu berpura pura, kan?

"ini adalah novel online yang ditulis Queen Elisa . Judulnya "Serangkai Misteri di Langit Jingga" ."

Alexa mendekati Lian dan mengamati novel itu. Ia menekan "lanjut" agar bisa membaca isi dari novel dengan sampul berupa mawar merah tergeletak ditanah yang dikelilingi oleh tetesan d*rah disekitarnya. Diatasnya ada langit jingga khas sore hari yang menampilkan atmosfer suasana damai, tenang namun menyimpan misteri sendiri.

Saat ditekan, bukannya berisi teks yang merupakan isi novel, yang ada malah tulisan terpampang besar dilayar.

Teks Rahasia! Isi Security Code untuk melanjutkan!

Lian dan Alexa saling berpandangan. Bingung tentu saja. Sejak kapan halaman tulisannya berubah? Apakah ada seseorang yang meretas dan mengubah atau menghapus isinya? Tapi kenapa?

"Kode! Kira kira kode apa yang dimaksud?" tanya Alexa pada Lian.

"Coba tulis tanggal lahir Queen Elisa. 02 03 2000"

"oke akan kucoba."

Alexa mengetik angka angka itu dikolom yang tersedia.

Security Code salah! Coba dalam 1 menit lagi!

Alexa menatap Lian, Lian memberikan usul lain , "Coba tanggal lahir King Arka."

Alexa menatap heran pada Lian, kenapa harus tanggal lahir Arka? Apa alasannya? Begitulah pikirnya.

"Berapa angkanya?" tanya Alexa yang memang tak tahu.

Lian terpaku. Jujur saja ia pun tak tahu tanggal lahir Arka. Diantara kedua anak Tuan Besar, hanya Arka lah yang paling misterius. Ia bahkan tak tahu tanggal lahir dan semua info tentangnya. Meski pun lebih menonjol dari pada Kevin dan lebih sering diajak kepertemuan penting dan digadang gadang menjadi calon pewaris dari Wicaksono grup, nyatanya Arka lebih banyak menyimpan misteri .

Diamnya Lian sudah cukup membuat Alexa paham. Ia tak tahu! Jadi Alexa menghirup napas dalam dalam dan mencoba menjernihkan pikirannya.

"Sistem, aku butuh bantuanmu!"

Ding.

Sistem aktif. Bantuan tersedia, Tuan Rumah

"Berapa tanggal lahir dari Arkana Oliver?"

Tanggal lahirnya adalah.... Brckdbmndfgh...

"Aku tak bisa mendengar jelas , tolong ulangi lagi!" pinta Alexa.

Info tersedia dengan harga 20 poin, maukah Tuan Rumah menukar 20 poin dengan info ini?

Astaga! Sistem memerasku! Gerutu Alexa dalam hati.

"Aku setuju! Katakanlah!"

Oke poin dikurangi 20. Tanggal lahirnya adalah 01 01 1999.

Alexa menghela napas pasrah sekaligus lelah bersamaan. Ia mengetikan angka itu dikolom layar.

Security Code diterima! Selamat datang Nona Elisa!

"Aaaa... Akhirnya!!!" Alexa memeluk Lian yang berada disampingnya karena terlalu bahagia berhasil memecahkan kode keamanan itu.

Lian mematung ditempatnya , tak membalas atau pun menolak pelukan singkat dari Alexa. beberapa detik, ia loading karena tindakan tak terduga dari Alexa barusan. Matanya dan mata Alexa bertemu. Bersitatap lekat, tenggelam dalam misteri hati yang tersembunyi dalam kegelapan. Alexa dapat merasakan detakan kencang jantung Lian , ia pun merasakan hal yang sama. Debarannya kencang lebih dari pada saat bersama dengan Kevin, Tatapan mata Lian yang dingin dan memesona mampu menyihir Alexa membuatnya tak beralih sedetik pun. Oh Tuhan, apakah ia jatuh hati pada Lian?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!