diincar terus menerus

"Kevin , jaga dan lindungi Alexa . Aku akan keluar dan menghadapi mereka!"

"kamu mau kemana Arka? jangan g*la ! mereka banyak bagaimana caramu menang melwan mereka?"

Kevin berteriak keset*nan . Ia marah dengan tindakan ceroboh Arka. Sebenci apapun Kevin pada Arka , tetap saja mereka adalah saudara.

"lalu bagaimana lagi? Kalau kita bersama , maka ada kemungkinan Alexa akan tertangkap. Sudahlah patuhi perintahku. Alexa adalah yang utama disini!"

Alexa sedang memikirkan sebuah siasat untuk mereka. Dengan keadaan sekarang, menyerang adalah hal konyol dan berdiam diri lebih konyol lagi.

"Aku punya ide"

Arka dan Kevin melihat Alexa dengan tatapan curiga. Matanya awas memicing kearah Alexa.

 

Seorang wanita dengan memakai Crop top putih tulang dan bawahan rok jeans sepaha melenggang santai dengan sebuah r*kok mengepul dijari lentiknya.

Fuwwwwhhhh

Asap mengepul memenuhi penglihatan mereka . Tak lama datanglah Kevin dan Arka dengan pistol dikedua tangannya.

Ctess dor dor dor

Mereka menembak keset*nan pada segerombolan orang orang itu.

Bruk bruk bruk..

3 orang ambruk bersamaan.

Kevin dan Arka ber toss ria karena berhasil melumpuhkan lawan

dor dorrr dorrr

Seseorang dari mereka mengambil sebuah senjata dari dalam bagasi mobil. Senapan laras panjang kekuatan tembakan dan keakuratan tinggi. Pria itu memberondong tembakan keberbagai arah . Membuat Arka , kevin dan Alexa tersudut.

Alexa langsung sembunyi di sebuah pohon . Sedang Kevin dan Arka entah sembunyi dimana.

"berhenti disana nona!"

Seorang pria menodongkan pistol keleher Alexa. Bergerak sedikit saja Alexa dipastikan m*ti ditempat.

" Tuhan!! Bantu aku !!"

Alexa menyelonjorkan kakinya dan mengepalkan tangannya untuk berdoa pada Tuhan . Ia juga menutup rapat matanya .

Sretttt shattt blasssss.. Crat..

tetesan tetesan merah meluncur menodai kaki mulus Alexa.

"bangunlah Nona Cantik, pahlawanmu telah datang!"

alexa membuka matanya, perlahan . Disana berdiri seseorang dengan postur gagah dan tegap.

"jacob? Bagaimana kau tahu aku disini?"

" ahhh itu karena..."

Hiyaaaattt ..

"hey jacob , bantu kami jangan hanya bicara saja!"

Kevin berteriak dengan muka merah padam

"oh iya sebentar ya "

Kiara:"....."

Jacob menyerang 5 pengawal yang tersisa . Mereka terlibat baku hantam yang menegangkan.

Alexa menggigit kuku kukunya karena gugup. Ia berharap bisa membantu mereka .

Alexa meraba roknya . Sialnya tak ada apapun disana.

Alexa mendengus kesal . Dia menendang batu kecil yang tak sengaja mengenai tengkuk jasad Pria berpakaian hitam.

Trekkkk

"lohhh apa itu?"

Alexa memungut pecahan kecil berwarna hitam yang hanya seukuran buku jarinya.

"ini seperti sebuah Chip. Jangan jangan..."

Alexa langsung memasukan chip itu kedalam saku roknya.

Tanpa sadar seekor lalat hinggap disebuah dahan pohon .

Lalat itu membesarkan matanya untuk merekam kejadian ditempat itu.

Seseorang yang jauh disana mendengus kasar. Ia marah melihat para pengawalnya yang kuat kalah tanding oleh anak anak SMA ingusan.

"tunggu saja, aku akan membun*hmu diwaktu yang tepat. Akan ku pastikan saat itu kau tak merasakan kesakitan sedikitpun... Hahahaha..."

Tawa jahatnya memenuhi ruangan itu. Ia lalu menekan sebuah tombol di layar laptopnya.

"agen A123 , kosongkan data dan hapus identitas!"

Perintah diterima. Data dihapus 10.. 20... 30... 40...100%

"hahaha... Dengan ini aku yakin tak akan ada yang bisa mengetahui dalang dibalik semua kejahatan ini. Termasuk kamu Alexa Kirana"

 

Alexa , Jacob, Arka dan Kevin sudah berada dimobil. Jacob menyetir menggantikan Arka sementara.

Arka terluka cukup parah . Arka terkena sayatan pisau lawan disepanjang bahu hingga tangannya sebelah kiri . Alexa membersihkan luka itu dengan air terlebih dahulu . Lalu mengoleskan antiseptik dan obat pengering luka. Alexa bekerja keras mengobati Arka dengan hati hati.

"apa sakit?"

"tidak"

"sungguh?"

"iya, sakitnya hilang karena kamu adalah obat mujarab untuk semua sakitku"

"duhhhh... Gusti... Kuatkan hambamu, jangan sampai aku baper beneran sama bocil bocil ini"

Kata alexa dalam hati.

"hoekkk.. Hoekkk"

"kamu kenapa Jacob?" tanya Alexa

"mual, denger kata kata gombalan maut, hahaha..."

Hahaha...

Sontak Kevin dan Jacob tertawa bersama . Mereka tertawa keras seolah tak ada beban .

Alexa menatap Arka, Arka juga menatap Alexa .

Mereka melotot melihat kekompakan kedua orang itu.

"Arka, tenanglah aku dipihakmu"

Kata Alexa sambil menepuk tangan Arka.

"awwwwwsssss sakittt Al"

"ohhh maaf maaf aku gak sengaja. Mana sini aku tiupin.. Fuhhhh fuhhhhh.. Fuhhhh"

Kevin dan Jacob saling tatap lalu melanjutkan tertawa mereka yang terhenti .

Hari itu Kevin tak merasa sendiri. Kini ia punya teman saat melihat Arka dan Alexa memamerkan keromantisan mereka. Tak bisa dipungkiri, hati kecil Kevin cemburu. Tapi ia memilih melepaskan kecemburuannya dengan tertawa terbahak bahak. Dengan cara ini Kevin merasa lebih tenang dan hatinya tak sesakit dulu saat ia memendam rasa sakitnya.

 

Arka sudah tertidur pulas setelah meminum obat pereda nyeri. Tinggalah Kevin, Alexa dan Jacob . Mereka berhenti sejenak di sebuah restoran .

Alexa dan Kevin akan turun tapi Jacob tak mengizinkan.

"aku saja yang keluar. Untuk saat ini aku yakin kalian sedang dicari dan berada dalam bahaya. Jika aku yang keluar, tak ada yang curiga padaku, benar?"

Alexa dan Kevin mengangguk bersamaan.

"aku pesan Roti burger dan Steak Wagyu"

Kevin dan Jacob melongo . Mata mereka membulat . Jacob menoel noel telinganya , takut salah dengar mungkin.

"kenapa kalian begitu? Apakah tak ada makanan itu disini?"

"bukan itu masalahnya nona"

" lalu apa?" mata Alexa bergantian menatap pada Kevin dan Jacob

Kevin menghela nafasnya sesat lalu mengeluarkan dompetnya dari saku. ia lalu mengambil sebuah card Atm hitam bertulis "platinum"

Jacob mengambil kartu itu dengan semringah lalu menyimpannya di saku bajunya.

" kamu pesan apa Vin?"

" aku mau burger dengan extra daging tanpa keju. Oh iya dan satu dus soft drink kaleng juga ya"

" banyak amat sedus, emang buat apa?"

" aku suka minuman itu"

Jacob hanya ber oh ria lalu bergegas pergi mencari pesanan teman temannya.

Setelah dirasa Jacob berjalan jauh, Alexa merogoh saku roknya ..

"nah dapat"

" dapat apaan?"

" Vin, aku mendapatkan chip ini terlepas dari tengkuk salah seorang pria yang hampir membun*hku."

Kevin menerima chip itu . Ia melihatnya bolak balik takut ada bagian yang terlewat.

"baiklah kita coba periksa"

Kevin memasukan Chip itu kedalam laptop tapi tak ditemukan informasi apapun disana.

" Al, aku yakin musuh kita bukan orang sembarangan. Aku merasakan kejanggalan disetiap kejadian ini"

Kevin lalu membuka kembali novel karya Elisa.

Ia membaca baca dengan cepat sampai Alexa tak memahami apa yang dikatakan Kevin

"hilang Al"

"apanya Vin?"

"ini , halaman ini kemarin memuat kisah seorang wanita dan teman teman prianya yang terkepung oleh para pembunuh bayaran . Tapi lihat, kini catatan itu hilang. Itu artinya....."

"kita membelotkan sejarah Vin . Berarti apa yang Elisa tulis dibukunya adalah kemungkinan kejadian yang akan terjadi kedepannya."

"benar Al. Sebentar aku cari sambungan chapternya"

Kevin menekan tombol dikomputernya untuk.mencari next chapter Elisa namun halaman itu kosong.

" kosong Al, chapternya belum dibuat"

"mustahil. Bukankah ini buku yang sudah rilis?"

Dingggg... Bahaya tuan rumah. 10.menit lagi ada iring iringan mobil yang menuju kesini. Mereka dari arah utara.

"oh tidak! Vin kita harus jalan cepat sekarang!"

"kenapa Al.? Ada apa? Jacob belum datang , dia memegang kartu Atm ku. Semua uangku disana Al"

" Jalan sekarang Vin, nyawa kita dalam bahaya!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!