Alexa terhenyak saat lamunannya menyusuri lorong waktu hingga tiba kehari rabu tanggal 9 bulan 3.. Saat ia berada dimobil bersama dengan Kevin dan Arka.
"Ka, apa kamu ingat tentang chapter lanjutan dari buku Elisa yang lenyap saat diperiksa Kevin? Apa mungkin buku itu memang menyimpan rahasia dan menjadi incaran dari Estella?"
Deg.
Arka terbelalak. Ia baru mengingatnya. Benar. Buku Elisa. Chapternya sangat pas dan kejadian yang hampir terjadi pada mereka bertiga. Jika ditelaah lebih dalam lagi, memang cukup aneh jika Elisa tahu saat ia akan diteror oleh sekelompok pria bersenj*ta. Apa mungkin jika Elisa juga tahu akan akhir hidupnya ditangan Eliz? jika Elisa tahu, lantas kenapa ia masih terb*n*h?
"Vin... Apa mungkin jika Elisa tahu semua kejadian dimasa depan lalu menuliskannya dibuku itu..."
Alexa kembali mengutarakan asumsi liarnya.
Arka menyahuti Alexa dan membeberkan kecurigaannya.
"Bisa jadi. Tapi jika iya, sepertinya Elisa bukan orang sembarangan.. Apa mungkin Elisa adalah time treveller?"
"Hah?!"
"Maksudmu penjelajah waktu? Yang benar saja! Jika iya, bukankah seharusnya Elisa tahu waktu , jam dan hari saat ia akan dilenyapkan oleh Eliz? Ini tak masuk akal, Ka! Jika manusia tahu akan akhir hidupnya , sudah pasti ia akan menghindar sebisa mungkin." bantah Alexa yang berpikiran logis itu.
"Tidak, Al. Bisa jadi Elisa bukan terb*nuh... Tapi ia membiarkan dirinya dib*n*h !"
Deg.
Opini liar apa lagi ini? Benarkah ada manusia yang melakukan itu? Tapi apa maksud dan tujuannya? Arggghhh... Kepala Alexa rasanya akan meledak saat itu juga karena hampir tak sanggup menampung segala kecurigaan yang gil* menyangkut Elisa.
"Apa tujuannya Elisa melakukan itu, Ka?"
"Sesuatu yang besar. Elisa pasti melindungi sesuatu dibalik kem*tiannya . Dan satu satunya orang yang bisa mengetahui tujuan itu adalah kamu, Alexa!"
Alexa memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri karena stres.
"Ini gil*! Aku tak bisa menerima hal hal lain lagi. Tolong jangan ganggu aku. Aku ingin tidur untuk menenangkan kepalaku."
Arka akan berucap, namun ia kembali bungkam dan mengangguk. Membiarkan Alexa pergi tidur ke kamar yang telah disediakan untuknya.
"Kasihan sekali... Pasti Alexa tengah terpukul sekarang. Seorang wanita asing dengan beban berat yang dipikulnya ... Aku tahu itu pasti sulit... Al.. Tetaplah berjuang! Aku tahu kamu bisa! Kamulah kunci dari semua misteri ini."
**
Lian sudah kembali, kini ia bersama dengan Tuan Wicaksono. Ayah dari Arka dan Kevin.
Raut wajahnya tegas dan berwibawa, dibalut dengan jas mahal dari perancang busana khusus keluarga Wicaksono yang menambah kesan kharismatik.
Ia langsung menjatuhkan bobot tubuhnya dikursi samping Arka. Dan tanpa basa basi mulai membuka laptopnya.
Arka dan Lian menyimak setiap pergerakan Tuan Wicaksono dengan detail dan seksama. Tak ingin melewatkannya barang sedetik pun.
"Ini adalah David Elizio. Mafia paling berbahaya dinegeri ini. Beberapa tahun yang lalu, aku mendengar selentingan kabar jika ia memiliki seorang putri yang lahir dari seorang wanita kalangan biasa. Namun kabar itu kembali redup karena ditimpa isu korupsi dari Dewan Rakyat dikota A. Bagaikan debu pasir tertiup angin. Hilang! Isunya hilang dan tak pernah terhidu lagi hingga kini."
"Apa maksud papa jika Elisa...." Arka menggantung ucapannya. Tak yakin jika tebakannya benar atau salah.
Lian meletakan sebuah lembaran biru yang bertuliskan akta lahir .
Dengan cepat Arka mengambil benda itu dan membacanya rinci.
"Telah lahir seorang anak perempuan bernama Elisa Ariella pada tanggal 02 03 tahun 2000 dari ayah bernama Elizio dan ibu bernama Ayrani Evelyna dikota A dengan nomor akta 123456 ."
Deg.
Jantung Arka berdebar kencang terkejut dengan tulisan dikertas itu. Nama ayah Elizio , nama anak Elisa?
"Papa ...." Arka mengangkat wajahnya , beralih memandang sang ayah. " Apakah Elisa adalah ..."
Tuan Wicaksono mengangguk. Membenarkan tebakan Arka yang tepat sasaran.
"Benar. Elisa adalah putri rahasia David Elizio. "
Prak.
Pyar.
Lian, Tuan Wicaksono dan Arka mengalihkan pandangan melihat Alexa yang berdiri diambang pintu kamarnya. suara pecahan benda kaca menggema diruangan itu berasal dari gelas tinggi yang jatuh dari tangan Alexa.
Bruk.
Alexa pingsan ditempat karena terlalu syok. Dengan sigap Lian dan Arka berniat menggendongnya membawanya masuk kekamar. Tangan keduanya bersinggungan , saling mendahului. Tuan Wicaksono melihat kilatan berbeda dari kedua orang yang sangat ia kenal itu. seutas senyum lolos dari bibirnya , merasa geli akan pemandangan dihadapannya. Apakah kini Arka dan Lian tengah bersaing?
Akhirnya Tuan Wicaksono lah yang turun tangan dan membawa Alexa kekamar. Ia direbahkan diranjang empuk dengan sprei lembut berwarna biru cerah.
Lian dan Arka membuntuti dari belakang bersama dokter yang tadi memeriksa Kevin. Dokter wanita bernama Mia itu disewa khusus untuk tinggal disana selama keadaan Kevin masih belum pulih benar.
Dokter Mia memeriksa Alexa dengan teliti sementara Tuan Wicaksono pergi keruangan Kevin . Sedari tadi ia belum melihat keadaan putra keduanya itu.
Lian pergi keruang tengah untuk mengumpulkan dan mencari bukti bukti lain. Sementara Arka meraup wajahnya kesal. Lagi lagi, ada pria lain yang memberi perhatian pada Alexa. Kenapa hatinya terasa panas dan gerah mengetahui itu? Bukankah ia sudah merelakan Alexa untuk Kevin? oh hati.. Tolong bekerjasamalah!
***
Malam harinya, pukul 21.00.
Tuan Wicaksono tengah berkumpul dimeja makan bersama dengan Lian, Arka , Kevin dan Alexa yang sudah sadar sejak sejam yang lalu. Mereka menikmati makan malam yang tertunda karena beberapa alasan yang terjadi tadi.
Ditemani suara riang dari para jangkrik, mereka makan dengan tenang dan hening. Hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang mengisi kekosongan. Satu satunya waktu mereka diam dan santai menikmati kehampaan sebelum kembali bergelut menyingkap tabir misteri Elisa dan segala rahasianya.
Tak ada yang berani bersuara atau berbasa basi. Mereka makan dengan khidmat dan anggun , Alexa serasa makan malam bersama para bangsawan karena table manner dari mereka yang sempurna. Ia merasa malu karena menjadi satu satunya wanita disana yang bergaul dengan para pria asing. Sejak Kevin sadar, Dokter Mia memilih pulang kerumahnya dengan diantarkan oleh salah seorang anak buah Lian.
Jadi kini Alexa benar benar sendirian disana. Meskipun ia tahu jika ia bersama Kevin. Namun tetap saja ia gugup dengan atmosfernya yang berbeda. Bukan karena Lian! Tapi karena adanya Tuan Wicaksono yang memiliki vibes sangar dan kejam yang kentara diwajahnya itu. Setiap detik seolah menjadi jam pasir kem*tian yang menyesakan dada Alexa.
Kevin yang berada disampingnya merasakan perubahan suasana hati Alexa. Ia.melihat kegugupan serta kikuk dari sikapnya. Ingin sekali ia menggenggam tangan Alexa dan menyalurkan semangatnya, namun ia tak bisa melakukannya karena mereka tak sedang berdua sekarang.
Uhuk...
Uhuk..
Alexa terbatuk karena tersedak tenggorokannya. Arka, Kevin dan Lian sontak menawarkan segelas air minum kearahnya .
"Ini."
"ini."
"ini"
Alexa menatap ketiga gelas berisi air jernih itu, ia merasa salah tingkah karena kini hampir jadi pusat perhatian dari ketiga pria disana.
Ding.
Ambil gelas dari Lian , Tuan Rumah. Dia adalah target ketigamu. Lian Abimana Kingsley, seorang pengawal dari Kevin sekaligus teman yang akan membantumu dimisi ini.
"Apa?"
Alexa kaget bukan main. Ia melirik kearah Lian dan meraih gelas darinya. Setelah itu ia meneguk habis isi air didalamnya hingga kosong. Lian tersenyum kecil melihat itu.
Tambahan 10 poin dari Lian! Selamat Tuan Rumah ! Anda telah berusaha sangat baik. Teruslah berjuang.
Alexa hanya diam mendengarkan info dari Sistem yang terngiang dikepalanya. Hatinya gamang sekarang apalagi melihat Kevin yang cemberut kesal didekatnya.
Menyadari ekspresi Arka dan Kevin yang menggelap bak langit akan hujan. Tuan Wicaksono mengacungkan gelasnya keudara.
"Cheers! Ini untuk merayakan kebersamaan kita sebagai keluarga." ujarnya sambil bertos dengan gelas.
Arka dan Kevin mencoba memaksakan diri untuk senyum, namun hati mereka panas melihat Alexa lebih memilih Lian yang notabene asing untuknya. Apakah kini Alexa beralih ke hati Lian? Begitulah pikiran keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments