Pasti gara-gara janin

"Dasar manusia gila, dia semakin tidak tau diri menggangguku," batin Yuliana menggerutu.

Wanita itu langsung masuk kamar mandi, membiarkan air shower menjatuhi tubuhnya yang terasa panas.

"Dia gila, gila!" ucap Yuliana mengusap telinganya yang masih bisa merasakan sentuhan Sean.

Air mata Yuliana jatuh, karena perasaan menggebu-gebu dalam dirinya membuatnya tersiksa. "Kalau seperti ini terus, bisa-bisa aku tidak bisa menahan diri," batinnya terus mengusap telinganya.

Ia bisa tahan selama 7 tahun tidak tersentuh, bahkan ia tidak memiliki waktu memikirkan laki-laki. Namun, jika kondisinya seperti ini, mana bisa ia sanggup menahan diri? Jelas ia akan tersiksa, karena ingin dibelai lebih dalam.

"Dasar laki-laki? Apa mereka diciptakan memang seperti semua? Apa tidak ada laki-laki yang puas dengan satu wanita?" gerutunya memukul-mukul dinding kamar mandi untuk melampiaskan emosinya.

"Bahkan secantik Nyonya Clara pun, masih membuat Sean melakukan hal tak senonoh dengan wanita lain? Benar-benar laki-laki gila!" sentak Yuliana memukul dan menunjuk-nunjuk tembok, seolah ia bisa melihat wajah Sean di sana, dan merutukinya habis-habisan.

Sementara itu Sean berangkat kerja dengan gairah yang masih cukup tinggi. Pria itu memijat pelan pangkal hidungnya, merasa mulai pusing karena berusaha menahan diri.

"Shit, kenapa wajahnya malah terus muncul," batinnya resah, sembari mengeluarkan desisan pelan.

Ketukan di pintu membuatnya mengalihkan pandangan. Ia menghela nafas kasar, mencoba untuk bersikap tenang.

"Masuk!" serunya sembari menyentuh keyboard laptop, agar ia tampak sibuk.

Pintu terbuka seorang wanita masuk membawa sebuah map biru di tangannya.

"Permisi Tuan, ini adalah laporan keuangan untuk bulan ini," ucap wanita itu membungkuk memberikan map biru itu.

Dengan dua kancing atas dibiarkan terbuka, dan memperlihatkan belahan dadanya yang padat, seolah begitu niat memperlihatkan tubuhnya di hadapan Sean.

Sayangnya Sean sama sekali tidak tertarik. Ia sudah terbiasa menghadapi hal itu.

"Hm, baiklah," angguk Sean segera meraihnya dan membuka map itu.

Sean menatap cetakan tulisan di atas kertas putih itu, membacanya dengan seksama.

Wanita yang membawa map itu berdehem ringan. Menggerakkan pinggulnya dengan gerakan lembut namun jelas terlihat berusaha menggoda Sean. Namun, Sean masih tidak merespon. Hingga wanita itu dengan sengaja menjatuhkan pen yang biasa Sean gunakan.

Barulah perhatian Sean teralihkan, melihat pennya berada di lantai.

"Eh maaf Tuan," ucap wanita itu berjongkok. Roknya yang sempit dan hanya sepanjang setengah pahanya membuat paha dalamnya sedikit tampak, dan dadanya semakin tercetak jelas.

Sean sedikit mundur saat wanita itu ingin memungut pen yang berada di depan kakinya. Ia diam memperhatikan, namun tidak bereaksi.

Dengan penuh menggoda wanita itu bangkit dengan memainkan ujung pena-nya.

"Maaf, ini penanya Tuan," tuturnya dengan suara basah, menggoda.

"Ya," jawab Sean, segera mengambil pena itu, lalu memberikan coretan dalam kertas itu.

"Ada kesalahan tulisan, revisi, dan cetak ulang, segera, saya mau tiga puluh menit, laporan ini kembali ke saya!" perintahnya, lalu melempar map itu ke sudut meja, hingga jatuh ke lantai mengenai kaki wanita itu.

"Ah hm, baik Tuan," angguk Wanita mendesis pelan, segera memungut map itu dan bergegas keluar dengan perasaan dongkol, mulutnya menggerutu pelan, karena godaannya tampak sangat biasa di mata Sean.

Sean kembali menyandarkan kepalanya yang mulai pusing. Hasratnya yang naik dua kali tadi pagi, dan tidak ada yang tersalurkan membuatnya merasa pusing.

"Sekarang Clara sudah di mana? Aku sudah sangat merindukannya," gumam Sean sembari menyentuh pangkal pahanya yang terasa sesak.

Tangan yang lainnya meraih ponsel dan mencoba menghubungi Clara. Sayangnya panggil ke sekian ya itu tidaklah terhubung.

"Oh shit! Berapa lama aku harus menunggu sayang? Dua Minggu itu sangat menyiksa," gumamnya merasa tidak mampu harus menahan selama itu.

"Rasanya tidak mungkin aku menyewa jalang untuk menuntaskan hasratku," gumamnya.

Sebelum menikah memang ia cukup bebas melakukan pada siapapun. Namun, usai bersama dan mengenal Clara. Hanya Clara, cintanya itu tempatnya melampiaskan. Ia tidak berniat untuk mengkhianati cinta mereka.

"Aish!" Sean semakin resah, bayangan wajah Yuliana bermunculan dan membuatnya membayangkan bagaimana erotisnya wajah wanita itu.

"Sial, kenapa aku jadi begini sih!" gerutunya memilih ke toilet.

"Sayang sekali, aku harus kembali membuang jutaan benihku," batinnya merasa tidak ada pilihan lain untuk menidurkan adik kecilnya itu, selain menggunakan tangannya sendiri.

"Ck, wanita itu memiliki tubuh kecil, tapi kenapa begitu berhasil menggodaku?" batinnya sembari menggerutu kesal.

"Sebenarnya apa yang terjadi, padaku?" batinnya merasa tidak percaya sendiri, karena lebih tergoda dengan yang kecil.

"Apa karena anakku di kandung olehnya, makanya aku jadi tertarik? Apa hormonku ikut terpengaruh dengan hadirnya anak itu?" Gumamnya mencoba berpikir dan merasa memang apa yang terjadi padanya karena bawaan bayi dalam kandungan Yuliana, bukan karena keinginannya sendiri.

Ia yang sudah menunggu dan mengharapkan hadirnya anak dalam pernikahannya, tentu sudah belajar banyak hal tentang kehamilan, dan hal ini menjadi salah satunya, jika seorang ayah bisa saja mengalami perubahan hormon atas kehamilan wanita yang mengandung anaknya.

Sean memejamkan mata, namun membuat wajah Yuliana terus bermunculan, membuatnya mendesis kesal. Wajah Sean memerah, menahan rasa kesalnya ia mulai mengumpat.

"Oh shit hey nak, jika itu benar karena ulahmu. Jangan membuatku membayangi wanita itu. Dia hanyalah ibu yang mengandung mu, dan lagi pula aku tidak menginginkanmu! Kau anakku, tapi kau harusnya tidak berada di dalam rahim wanita itu!" rutuk Sean pada calon anaknya. Berharap apa yang diucapkan sampai pada anaknya di sana.

Terpopuler

Comments

Azli Jailani

Azli Jailani

lanjut seru

2025-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!