Perkara Ponsel

"Dasar manusia tidak punya hati! Ponselku menyimpan ribuan kenangan, kau malah merusaknya!" Ternyata Yuliana tidak mampu menahan diri.

Yuliana melampiaskan segala bentuk kemarahan semenjak ada di sana. Juga rasa rindu pada putranya. Hancurnya ponsel itu akan membuatnya semakin merasa jauh.

"Dasar jahat!" pekik Yuliana memukul dan mencakar wajah Sean.

Kemarahan yang selama ini tersimpan, dikerahkan semua, hingga tak mampu dikendalikan siapapun.

"Auu, sakit bodoh!" pekik Sean tidak menyangka Yuliana akan semarah itu.

"Kau sangat menyebalkan!" Yuliana menarik rambut panjang dan lembar Sean.

Sementara Sean membalas dengan mencengkram tangan Yuliana.

"Hey kenapa kau jadi gila begini sih!" sentak Clara berusaha memisahkan.

"Anna, lepaskan! Kita bisa bicara baik-baik," ucap Alex turut ingin membantu.

Tangan berhasil dilepaskan, tubuhnya ditarik dan diangkat Alex, membuat kaki Yuliana menendang dan sempat mengenai Sean.

"Lepaskan aku, lepas! Aku harus memberinya pelajaran!" pekik Yuliana memberontak

"Sudah Anna! Kamu tidak boleh melakukan itu." Alex membawa Yuliana sedikit menjauh.

"CK dasar!" Gerutu Sean masih terkejut dengan sikap Yuliana yang menjadi pemarah, anehnya ia juga jadi kuat, hingga ia sulit menangkap tangannya.

Sean meringis pelan menyentuh rambutnya yang terasa akan terlepas karena jambakan itu.

"Sayang, ya ampun pipi kamu berdarah," ucap Clara mengusap goresan tajam kuku Yuliana.

Sean ikut mengusap pipinya, melihat noda merah di tangannya. Ia lalu menatap Yuliana yang masih ditahan Alex dengan menjatuhkan tubuhnya di sofa.

"Tenang Anna, tenang. Itu masih bisa diperbaiki," ucap Alex, satu tangannya menahan bahu Yuliana dan satu lagi menahan lututnya agar tidak bergerak.

Yuliana menatap Alex sesaat, posisi itu jelas cukup intim. Ia menepis tangan Alex, dan mendorongnya menjauh. Wanita itu meringkuk dan tangisnya pecah terdengar seluruh ruangan.

"Orang tuaku sudah meninggal, foto-foto dan suaranya ada suara mereka ada di ponsel itu. Foto anakku dari lahir ada di sana. Tapi, dia malah menghancurkannya," ucap Yuliana sembari menatap Alex, berharap mendapat pembelaan.

Air matanya yang mengucur deras, disertai suara bergetar, dan pilu, menandakan akan sakit hatinya yang dalam.

"Itu memang ponsel murah, dan sudah lama, tapi isinya sangat berharga," ucap Yuliana. Air matanya semakin mengalir deras.

"Akh!" pekik Yuliana bahkan memukul dirinya sendiri, untuk melampiaskan perasaan marah itu.

"Anna jangan seperti itu," ucap Alex menarik tangan Yuliana agar berhenti melukai dirinya sendiri.

Alex memeluk Yuliana untuk menenangkan wanita yang tampak frustasi itu.

"CK, hanya seperti itu saja. Kenapa harus marah?" sahut Clara dengan sinis membuat Alex meliriknya dengan tajam.

Dengan perasaan kesal atas sikap santai Clara ia berucap. "Hanya orang yang tidak memiliki kenangan indah dengan keluarganya berani mengatakan itu!" sahutnya dengan ketus.

Clara membulatkan matanya, menatap tajam pada Alex. Sedangkan Sean yang sudah cukup merasa bersalah setelah melihat Yuliana, terkejut dan meneriaki pria itu.

"Alexander!" sentaknya. "Berani sekali kau mengatakan itu!" sentaknya tidak terima.

Alex menatap dingin pada Sean. "Sebaiknya segera bawa ponsel itu untuk diperbaiki. Sebelum aku melaporkan tindakanmu pada Nyonya besar!" sahutnya dengan tegas.

"Alexander ..., berani sekali kau mengancamku!" sahut Sean menatap tajam dan dingin, tampak tidak menyukai sikap itu.

"Sean Sawyer, sudah ku katakan, Yuliana adalah tanggung jawabku. Aku di minta untuk menjaga dan memenuhi kebutuhannya, dan kau sudah membuatku terlihat tidak becus dengan salah satu pekerjaanku!" sahut Alex dengan tegas.

Tidak peduli apa statusnya dan apa status Sean. Jika dalam posisi ini, ia tidak akan ragu menegur Sean.

Sean berkacak pinggang, deru nafasnya berhembus kencang, dadanya ikut naik turun karena perasaan emosi yang tidak bisa dilepaskan.

"Oke, oke," ucapnya dengan kesal, beralih mengambil ponsel yang hancur itu.

"Kau mau apa lagi!" sentak Yuliana ingin bangkit mengambil ponselnya itu, dengan air mata yang masih mengalir derasnya.

"Yuliana tunggu saja, dia akan memperbaikinya," ucap Alex menghentikan Yuliana.

"Tapi, manusia sepertinya apa akan memperbaikinya? Dia tidak akan membuangnya kan?" tanya Yuliana cemas akan hal itu.

Sean yang mendengarnya mendesis kesal. Apa dirinya terlihat begitu jahat, sampai-sampai wanita itu berpikir segitunya?

Sean memasukkan ponsel itu dalam saku. "Sayang aku pergi dulu," pamitnya.

"Apa sih Sean, tidak perlu segitunya," halang Clara.

"Mommy bisa marah nanti. Sudah tunggu di rumah ya," ucap Sean mengusap puncak kepala Clara dengan lembut.

"Ish, ya sudah baiklah," ucap Clara tidak bisa memaksa, membiarkan Sean pergi dengan tujuan memperbaiki ponsel itu.

Meski dengan perasaan yang tidak ikhlas, Sean tetap pergi, diiringi dengan gerutuan.

"Dasar wanita gila! Kalau ponsel ini penuh kenangan, harusnya dia menyimpannya dengan baik! Juga menyalin isinya di beberapa tempat, dasar wanita bodoh!" gerutu Sean sepanjang jalan.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Emang, klo Ndak jahat kamu Ndak bakal membiarkan istrimu memukul dan melempar hpnya.

2025-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!