Resah Akibat Ulah Sendiri

Sean datang mendekat, sekilas ia melihat layar ponsel Yuliana yang tampak melakukan panggilan video dengan Garen.

Yuliana yang semula tidak menyadari kehadiran Sean, seketika melotot, saat ia melihat Sean dari layar ponselnya.

Saat Sean mengulurkan tangan, dengan gesit Yuliana menghindar. "Kau, kau mau apa!" sentak Yuliana melototkan mata.

Ia juga segera mematikan sambungan teleponnya. Ia tak ingin Garen melihatnya dirundung oleh Sean.

Sean bersedekap dada, menatap santai pada Yuliana yang menatapnya dengan penuh waspada.

Tatapan Sean bergerak menatap Yuliana dari atas ke bawah, tatapannya berhenti pada dada Yuliana. "Kecil," sahutnya dengan senyum meledek.

Sean seolah lupa kecil itu, yang membuatnya sempat tergoda.

Sudah jelas itu adalah kata sensitif bagi wanita. Yuliana menyilangkan tangan di depan dada. Wajahnya cemberut menatap sinis pada Sean.

"Ya sudah kalau kecil, sana pegang punya istri kamu saja, yang sebesar semangka!" sahutnya ketus dan penuh kewaspadaan.

Sean menaikkan sebelah alisnya, lalu menyinggung senyumnya. Ia lalu membungkuk, mengambil buah apel di kursi.

"Ya milik istriku seperti semangka, dan milikmu satunya seperti buah apel ini," sahutnya semakin meledek, menghina bentuk tubuh Yuliana.

Hal itu tentu mengundang rasa marah Yuliana. Namun, tidak bisa ia lampiaskan. Karena dalam waktu bersamaan ia pun malu. Hal yang ditahan itu membuat wajahnya memerah.

Sean kemudian meremas buah apel renyah dan penuh air itu dengan satu tangan. Buah apel yang renyah dan berair, memiliki kulit yang tipis, perlahan Sean tekan dan semakin kuat. Hingga retakan kulit tipis apel mulai muncul. Sean semakin menekannya dengan kuat, sembari menatap wajah Yuliana yang menatap apel dalam tangannya.

Detik kemudian apel itu hancur, remuk di tangannya membuat Yuliana memandangnya semakin ngeri, dan ekspresi itu membuat Sean merasakan kepuasan.

Pria itu menyeringai. Mengangkat tangannya di depan wajah dan menjilat air dan remukan sisa apel di tangannya. Membuat Yuliana semakin merasa merinding. Yuliana mengambil langkah mundur. Sedangkan Sean mengangkat kaki melangkahi kursi taman, membuat Yuliana melotot, segera berlari, namun hanya tiga langkah lari, tubuhnya sudah ditangkap oleh Sean, membuat Yuliana seketika memekik.

"Akh! Kau mau apa lagi!" teriak Yuliana berusaha melawan, memberikan pemberontakan.

"Akan ku hancurkan dadamu seperti apel ini," ucap Sean kembali menyentuh dada Yuliana yang dilapisi pakaian.

"Akh!" pekik Yuliana memberontak, memukul dan berusaha menarik tangan besar Sean.

"Sean kau gila!" teriak Yuliana menginjak kaki Sean, berharap pelukan Sean mengurai, namun Sean hanya meringis dan segera membalikkan tubuh Yuliana berhadapan dengannya.

Satu tangan Sean melingkar di antara ketiak Yuliana dan sedikit mengangkatnya, membuat tubuh Yuliana sedikit menggantung. Dengan kaki yang dibuat berjinjit juga tidak sampai.

"Tubuhmu yang kecil ini. Dengan mudah ku remukkan seperti apel tadi!" ucapnya dengan penuh penekanan berbisik tepat di depan telinga Yuliana, membuat Yuliana semakin merinding.

"Tubuhmu itu terlalu kecil untuk mengandung anakku! Kau tidak pantas!" sahutnya dengan tegas, sedikit menggerakkan kepalanya sehingga hidungnya yang mancung menyentuh telinga Yuliana, hembusan nafasnya yang hangat membuat tubuh Yuliana semakin menegang.

Melihat itu, membuat Sean menyeringai. Karena tanpa ia niatkan, ia kini tau, bagian sensitif Yuliana adalah telinga.

"Dia sosok janda yang haus belaian, jika aku membuatnya terangsang, dia bisa saja mengajak salah satu pekerja di sini berhubungan. Dengan begitu, aku bisa membuatnya di usir Mommy," batin Sean memikirkan hal itu begitu saja.

Karena pikirannya menebak hal yang akan terjadi seperti itu, membuatnya tanpa ragu mencium dan memberikan jilatan lembut di telinga Yuliana.

Yuliana membulatkan mata merasakan sentuhan itu, "Apa yang kau lakukan!" pekik Yuliana dengan wajah yang berubah merah. Seluruh tubuhnya panas, merasakan sentuhan Sean semakin lekat.

"Lepaskan aku!" pekik Yuliana memukul pundak Sean sekuat tenaga. Ia berusaha menahan diri, namun pada akhirnya sentuhan Sean yang semakin intens membuat satu desahan lolos dari mulutnya.

"Em, ah ...." Pukulannya berubah menjadi remasan kuat di pundak Sean.

Sean menyeringai, namun ia sadar, ia juga tergoda, nafasnya pun ikut memberat.

"Sial, kenapa aku jadi ikut tergoda? Kenapa aku malah jadi mudah terangsang?" batinnya kesal karena dirinya ikut-ikutan, namun ia bersikeras melanjutkan. Entah yang diikuti adalah pikirannya untuk menjebak Yuliana atau hasratnya.

"Aku mohon berhenti," ucap Yuliana lemas, berusaha mendorong wajah Sean.

"Tidak akan, aku akan melepas semua pakaianmu di sini," bisik Sean membuat Yuliana panik, dan menggeleng kepala.

"Aku mohon Tuan, jangan seperti ini. Kau punya istri kan?" Air mata Yuliana jatuh. Tubuhnya mulai kehilangan kendali merasakan kegilaan yang diberikan Sean.

Namun Sean tidak peduli, ia malah semakin ingin melancarkan aksinya.

Satu tangan Sean bergerak turun ke paha Yuliana, membuat Yuliana semakin menggeleng.

"Jangan aku mohon," ucapnya berusaha menghentikan, namun hatinya seolah menahannya agar tidak melawan.

Tangan Sean bergerak ingin menarik celana Yuliana. Namun, Yuliana segera menahannya.

"Aku mohon, aku mohon," pintanya dengan suara lemas.

"Kenapa? Aku ingin memeriksa apa kamu sudah basah? Jika sudah, kita bisa memulai," ucap Sean dengan nafas semakin berat dan terdengar seksi, semakin menggoda jiwa yang rindu belaian itu.

"Aku tidak mau." Tolak Yuliana.

Sean yang semulanya mengabaikan bibir itu, karena fokus mencari hasrat Yuliana di telinganya. Tertegun saat matanya tertuju pada bibir yang bergerak itu.

Tanpa mampu menahan godaan, Sean menarik dagu Yuliana dan merapatkan bibir mereka.

Yuliana membulatkan mata, berusaha mendorong Sean, namun ciuman itu semakin dalam, dan ia sama sekali tidak membalasnya.

Yuliana seorang janda, namun ciuman bibir, ia tidaklah mahir. Delapan bulan ia menikah, di antara puluhan kali berhubungan badan, hanya hitungan kali ia merasakan sentuhan bibir. Membuatnya merasa kaku saat merasakan bibir Sean.

Kekakuan itu, justru membuat Sean merasakan hasratnya semakin meningkat. Sebelum menikah, ia berkali-kali berciuman dan tidur dengan banyak wanita. Semuanya rasanya sama, termaksud Clara dengan segala kemahirannya. Sehingga ia sangat merasakan perbedaan dari Yuliana.

Setelah hampir kehabisan nafas, Sean sedikit menjauhkan wajahnya tanpa mengalihkan pandangan dari bibir Yuliana.

"Manis," batinnya, tanpa mampu mengalihkan pandangan dari bibir itu.

Saat ia hendak kembali mencium, Yuliana mendorongnya dengan kuat, hingga terduduk kasar di bangku taman. Dengan cepat Yuliana segera berlari meninggalkan Sean.

"Sial, aku kelepasan lagi," gumam Sean tidak mengejar, karena tersadar ia kembali melebihi batas.

"Kenapa wanita ini rasanya sangat berbeda? Aku pernah mencoba wanita Indonesia, dan rasanya sama saja dengan wanita di sini, tapi kenapa rasanya dia berbeda?" pikir Sean mulai merasakan gerah dan resah, akibat kelakuannya sendiri.

Sean mengusap kasar wajahnya, pakaiannya yang kusut ia lepaskan kancing dan melonggarkan dasinya. Tubuhnya semakin panas, kala mengingat tubuh Yuliana tadi pagi.

"Jika aku tertarik dengannya karena tubuhnya yang kecil, apa artinya aku ini maniak?" batinnya kesal sendiri dengan respon tubuhnya itu.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

iyaaaa semua lubang kamu masukin.

2025-03-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

makanya jangan main main, klo tidak mau ketagihan.

2025-03-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

baru tau kamu...

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!