Kontrak perjanjian

Satu keberuntungan Yuliana karena ia mendapatkan nyonya seperti Jessy yang ramah dan memperlakukannya dengan baik.

Selama dua hari menunggu proses pemeriksaan Yuliana diberikan tempat tinggal dan dibayar full di salah satu hotel bintang lima. Di mana ia mendapatkan pelayanan yang begitu baik.

Rosa tentunya juga bersyukur, dan berharap jika Yuliana jadi ibu pengganti, ia tetap diperlukan sebaik seperti ini.

Setelah dua hari menunggu. Jessy datang menjemput langsung Yuliana, dan menyatakan ia akan jadi ibu pengganti.

"Silahkan kamu baca kontrak ini sebelum ditanda tangani," ucap Jessy menyerahkan map biru pada Yuliana.

Dengan tangan sedikit gemetar, dan berkeringat, Yuliana menerimanya. Mencoba terus menyakinkan diri, jika ini demi putranya.

Yuliana membaca setiap poin yang ada di sana. Dengan penjelasan pihak A adalah keluarga Jessy dan pihak B adalah dirinya.

Setelah pembuahan berhasil dan dinyatakan hamil pihak B harus tinggal bersama keluarga pihak A, dan pihak A akan membayar DP sebesar 300 juta pada pihak B.

2. Pihak A akan menanggung segala keperluan pihak B selama hamil.

3. Pihak B harus patuh, dan mendengarkan pihak A demi kebaikan kandungan.

4. Pihak B harus menjaga kandungan sebaik-baik mungkin. Jika yang lahir cacat, maka pihak A tidak akan menerima anak tersebut dan pihak B tidak akan mendapat bayaran apapun. Jika yang lahir sehat dan sempurna. Pihak A akan memberikan satu miliar untuk pihak B. Tanpa potongan dari biaya kebutuhan selama hamil.

5. Pihak B tidak boleh berhubungan badan dengan siapapun, selama kehamilan.

6. Setelah melahirkan pihak B, boleh menyusui. Bayaran hamil dan menyusui akan berbeda. Pihak A akan memberikan satu miliar kembali. Jika pihak B bersedia menyusui selama 6 bulan.

7. Setelah kontrak selesai, pihak B tidak memiliki hak apapun pada bayi.

Tujuh poin penting yang tercatat, yang dua poin diantaranya membuat perasaan Yuliana memanas. Poin 4 dan 7, hatinya sakit saat membaca dua poin itu.

Meski begitu Yuliana tidak menyuarakan protesnya. Ia malah bertanya akan hal yang tidak tercatat di sana.

"Apa tidak ada aturan, harus laki-laki atau perempuan?" tanyanya dengan suara yang sedikit berat karena menahan tangis.

"Kami bukan orang kuno. Laki-laki atau perempuan sama saja. Lagi pula bukan kamu yang bisa menentukan. Jika kamu sudah setuju dengan perjanjiannya silahkan tanda tangani," sahut Jessy sembari mengulum senyum lembut.

Yuliana diam beberapa saat, ia menunduk menatap kertas itu, kembali membaca poin ke empat. Beberapa saat diam, ia lalu tersenyum, menatap wanita di depannya.

"Kita sama-sama seorang ibu, dan saya yang akan mengandungnya. Poin ke empat ini, jika anak itu terlahir cacat, izinkan saya merawatnya, dan maaf jika lancang, jika cacat saya minta bayaran 300 juta untuk menghidupinya," ucap Yuliana dengan tegas, meminta perbaikan pada poin ke-4.

Jessy sama sekali tidak terlihat marah, ia malah tersenyum begitu lembut. "Pilihanku kali ini sangat tepat. Dia ibu yang baik," batinnya senang dengan tanggapan Yuliana.

"Baiklah, saya setuju," tanggap Jessy. Tangannya terulur mengambil kertas tersebut.

"Alex kamu dengar kan? Perbaiki poin ke-4," ucapnya menyerahkan map itu.

"Baik nyonya," angguk Alex segera melaksanakan perintah.

"Bagaimana kalau kita berangkat ke rumah sakit sekarang, sekalian menunggu Alex membawa kontraknya," tawar Jessy agar tidak membuang waktu lebih banyak lagi.

Yuliana tidak langsung menjawab, ia lebih dulu menoleh pada Rosa, untuk meminta pendapat. "Tidak apa. Terima saja."

Yuliana menghela nafas kasar, menatap Jessy di depannya, lalu mengangguk. "Baik saya siap."

Yuliana memejamkan mata rapat. "Garen sayang, anak tampan Mama, tunggu dua Minggu lagi, kamu pasti akan segera operasi," batin Yuliana dengan sangat berharap pembuahan itu segera terjadi, dan ia bisa segera menerima uangnya.

...****************...

Rumah sakit yang sebelumnya di datangi, serta dokter yang sebelumnya sudah ditemui. Yuliana kini sedang berbaring di kasur pasien, sementara dokter melakukan tugasnya dengan profesional.

Yuliana mencengkram kuat kasur pasien. Meski ia nyaris tidak merasakan apapun, ia merasakan ketenangan dan terus berusaha meyakinkan diri dengan menyebut nama Garen dalam benaknya.

"Selesai. Kita tinggal tunggu sekitar 7-10 hari untuk mengecek pembuahannya berhasil atau tidak," ucap sang dokter menyampaikan informasi.

Yuliana masih memejamkan mata. Mendengar kabar itu, membuat air matanya jatuh berlinang.

"Untuk calon malaikat kecil di kandunganku nanti. Maaf kamu harus menerima ini. Meski kita tidak akan saling mengenal nanti, kamu akan tetap jadi anakku selamanya, dan berada dalam setiap doaku," batin Yuliana dengan ketulusan dan jiwa keibuan yang begitu tinggi. Sehingga membayangkan ia meninggalkan bayinya sudah membuatnya merasa sakit.

"Hm, kami akan kembali setelah 7 hari," sahut Jessy dengan senyum lebar, terlihat tidak sabar untuk menunggu kabar membahagiakan untuknya.

"Tentu Nyonya, kami akan menunggu," balas sang dokter dengan ramah.

Jessy mengangguk, ia menatap Yuliana yang diam membisu dengan pandangan sayunya.

"Yuliana, selama menunggu tujuh hari. Kamu akan tinggal bersama saya. Saya akan memperkenalkan kamu pada anak saya dan istrinya."

Yuliana melirik, hanya bisa mengangguk ringan, sebagai jawaban yang tampak begitu pasrah akan keadaan yang diterimanya.

"Yuliana kalau aku pulang dulu ya. Aku akan tunggu kabar darimu," sahut Rosa tidak bisa lebih lama lagi menemani Yuliana di sana.

Yuliana beralih menatap Rosa dan mengangguk. "Tolong jaga Garen dan Hanum. Aku pasti akan segera mengirim uang untuk biaya operasinya," sahut Yuliana dengan pelan.

"Iya pasti, kamu tenang saja." Angguk Rosa tersenyum menyakinkan untuk menyemangati Yuliana yang sudah masuk dalam kehidupan yang penuh aturan.

Yuliana menghela nafas kasar, mengusap perutnya seolah telah hadir sesuatu di dalam sana. "Malaikat kecil, kamu harus hadir di sini. Kamu akan memiliki keluarga yang mencintaimu, dan kamu akan memiliki seorang kakak, yang akan mencintaimu juga walau kalian mungkin tidak akan pernah bertemu," batinnya.

...****************...

Usai pembuahan itu selesai. Rosa yang tidak lagi ikut karena akan mengurus kepulangannya. Sedangkan Yuliana di bawa pulang ke kediaman Jessy yang tampak megah dan mewah, khas bangunan eropa. Membuat Yuliana menatapnya dengan penuh kekaguman.

"Ayo masuk," ajak Jessy dengan ramah merangkul mesra tangan Yuliana.

Yuliana tersenyum kecil, sebagai tanggapan. Dengan perasaan gugup, ia berjalan menginjak rumah mewah yang akan menjadi tempat tinggalnya selama hamil nantinya.

"Kenapa rasanya begitu menyeramkan?" batin Yuliana seolah dapat merasakan hal yang tidak akan baik untuk dirinya di sana nanti.

"Nah, di sana ruang keluarga, kebetulan mereka sedang kumpul. Kamu bersiap ya, saya akan perkenalkan kamu," Jessy menepuk lembut lengan yang digandeng, sembari terus melangkah mengarahkan Yuliana mendekati keluarganya.

"Mommy, pulang!" sahut Jessy mengalihkan perhatian semuanya.

"Mommy ... siapa dia, honey?" tanya seorang pria paruh baya yang dapat langsung ditebak merupakan suami Jessy.

"Kenalkan dia Yuliana, kita panggil dia Anna. Dia adalah ibu pengganti yang Mommy pilih untuk calon cucu Mommy," jawab Jessy sembari menatap putranya.

"Apa? Bukannya Mommy bilang dia cantik? Bagaimana kalau dia malah merusak keturunan kami!" sahut sosok wanita bangkit dan bersedekap dada menatap tajam dan remeh pada Yuliana.

"Kenapa? Dia memang cantik, cantik secara alami tanpa buatan. Mommy sudah memilih, dan tidak ada yang berhak protes!" Seru Jessy dengan tegas.

"Honey, aku tidak setuju dengan pilihan Mommy," sahut Clara sembari merengek pada suaminya yang sejak tadi menatap Yuliana dengan tatapan mematikan.

Jessy mengabaikan, ia beralih tersenyum manis pada Yuliana. "Yuliana kenalkan dia suamiku, William Sawyer, dan laki-laki itu adalah anakku Sean Sawyer, dan istrinya Clara. Merekalah pasangan yang akan jadi orang tua anak di kandungan kamu nanti."

Terpopuler

Comments

Adek Ar

Adek Ar

1 milyar dollar atau 1 milyar rupiah thor.
klo 1 milyar rupiah harga 1 rahim sngatlah murah..krn hamiĺ dn melahirkn itu gk akn sanggup dibayar klo dijabarkn secara logika kemanusiaan..krn nyawa manusia tdk ada yg mmpu menciptakan.

2025-03-19

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Wah gak enak Nang Yuliana, tidak ada kompensasi

2025-03-08

0

Shogo Makishima

Shogo Makishima

Wajib dibaca!

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!