Awal pemeriksaan kesehatan

Setelah mendapatkan kabar tentang sudah ada yang tertarik dengannya. Hati Yuliana semakin nyeri, merasa berat untuk meninggalkan putranya. Namun, ia sudah mulai melangkah, dan demi putranya ia tidak akan mundur.

"Hanum, tolong jaga Garen ya," ucap Yuliana untuk kesekian kalinya.

"Iya Mbak, semoga mbak cocok dengan keluarga itu," ucap Hanum dengan suara bergetar menatap kakaknya.

Rosa mengulurkan tangan mengusap wajah Hanum dengan lembut. "Num, jika memang kakakmu cocok dengan mereka. Kamu sama Garen akan tinggal sama Mbak ya," ucapnya yang membuat Hanum hanya bisa mengangguk dengan bibir mencebik dan bergetar.

Yuliana memalingkan wajah, berulang kali menghela nafas kasar untuk menenangkan hatinya. Jika ia batal pergi, bagaimana dengan pengobatan putranya, dan jika ia pergi putranya akan segera operasi namun ia berada di tempat jauh.

Air mata Yuliana tidak berhenti mengalir, hanya pada Hanum adiknya ia berharap putranya akan baik-baik saja.

"Garen, tunggu mama sayang. Setelah ini selesai, Mama akan segera kembali," batin Yuliana kekeh atas pendirian untuk pergi, meski batinnya harus terluka.

*

Amerika Serikat ....

Negara nomor 1, menjadi negara tujuannya. Tepatnya di kota New York, yang akan menjadi tempatnya untuk hidup beberapa bulan ke depannya. Itu jika ia benar-benar diambil sebagai ibu pengganti.

Setelah melewati perjalanan panjang, kini Rosa dan Yuli sudah menginjak kota tersebut. Dengan dipimpin oleh Rosa, mereka bergerak keluar bandara.

"Ada yang datang menjemput kita?" tanya Yuli.

"Hm, sepertinya sudah menunggu di luar. Mereka sudah menghubungiku, dan katanya kesehatanmu akan langsung diperiksa. Jadi, kita langsung ke rumah sakit," jelas Rosa, membuat Yuliana diam, karena kembali merasa tidak siap untuk menjalani itu.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka, seseorang langsung keluar dari sana dan menyapa.

Dengan menggunakan bahasa Inggris pria itu menyahut. "Dengan nona Rosa dan nona Yuliana?"

"Ya, itu kami," jawab Rosa dalam bahasa Inggris pula.

"Baiklah, silahkan ikut kami," sahut Rosa membuka pintu untuk keduanya.

Yuliana menghela nafas kasar. "Semangat Yuli, kamu pasti bisa, demi Garen," batinnya menyemangati diri, sebelum ia ikut ke dalam mobil.

"Yuli, kamu masih fasih dan paham bahasa Inggris kan?" tanya Rosa.

"Iya kamu tenang saja," jawab Yuliana dengan anggukan ringan.

"Ingatlah, ini di negara orang," tambah Rosa memperingati.

Sementara mobil terus bergerak, membawa mereka melewati setiap bangunan tinggi dan mewah di kota itu. Namun, itu tidak membuat Yuliana tertarik, karena dalam pikirannya terus tertuju pada putranya.

Hingga mobil yang membawa mereka, berbelok arah memasuki kawasan rumah sakit. Saat mobil itu berhenti, itu tepat pada gerbang rumah sakit.

Yuliana dan Rosa segera turun dari mobil. "Ayo ikut saya, nyonya besar sudah menunggu dari dalam."

Rosa menanggapi dengan anggukan, dengan saling bergandengan tangan, keduanya berjalan beriringan mengikuti pria yang menjemputnya itu.

Beberapa saat langkah yang dipenuhi keheningan, Yuliana menyahut. "Tuan, kalau boleh tau, siapa yang memilihku?" tanyanya sosok berjas itu.

Pria berjas hitam, yang memiliki senyum manis karena lesung pipi di bagian kirinya itu, menanggapi. "Kamu dipilih langsung oleh nyonya besar, Ibu dari pasangan yang membutuhkanmu," jawabnya.

"Ou." Tanggap Yuliana mengangguk ringan. "Kita belum kenalan, boleh aku tau namamu? Dan apa siapanya keluarga ini?" tanya Yuliana ramah.

Dengan senyum ramah dan manis, pria itu menjawab. "Saya Alexander, asisten Sean Sawyer. Sean Sawyer adalah ayah dari anak yang akan kamu kandung."

Yuliana mengerjapkan matanya cepat. Beberapa saat terdiam, namun hanya beberapa detik, ia kembali meluncurkan pertanyaan.

"Maaf jika ini terlalu kelewatan. Tapi, saya memiliki trauma kekerasan pada masa kehamilan saya sebelumnya, yang diberikan mantan suami saya. Saya ingin tanya, bagaimana tempramen tuanmu?" tanya Yuliana dengan tangan yang sedikit berkeringat ingin tau.

Alex terdiam beberapa saat memandang Yuliana, namun sesaat ia tersenyum. "Tempramen Tuan Sean cukup buruk, dia hanya bisa bersikap lembut pada ibu dan istrinya. Tapi, kamu tenang saja, kamu dipilih ibunya, nyonya besar, jadi posisi kamu akan aman," ucap Alex tersenyum menyakinkan.

Yuliana pun akhirnya diam, dengan tangan yang meremas kain dress-nya, perasaan gugup hadir menyerangnya.

"Tenang saja," Rosa mengusap lembut lengan Yuliana.

Yuliana menghela nafas, sembari langkahnya tetap mengikuti arah jalan Alex pergi.

Setelah menaiki lift, berjalan melewati beberapa ruangan. Akhirnya Alex berhenti pada satu ruangan.

Alex mengetuk pintu ruangan itu lebih dulu. "Nyonya besar ini saya," sahutnya dengan sedikit berteriak.

"Ya, silahkan masuk!" jawab dari dalam.

Setelah mendapat izin, barulah Alex membuka pintu dengan lebar. "Silahkan masuk nyonya," sahut Alex dengan tangan berayun ke depan mempersilahkan keduanya masuk lebih dulu.

Dengan langkah yang masih dipenuhi kegugupan Yuliana masuk dengan tangan yang masih bergandengan dengan Rosa. Kedatangan mereka di sambut, oleh seorang wanita paruh baya yang masih tampak segar dan cantik, serta dengan pakaiannya yang membuatnya terlihat elegan dan berwibawa, dan seorang dokter pria di sana.

Yuliana meneguk ludahnya sendiri merasa gugup, membuat Rosa lebih dulu menyapa.

"Halo Nyonya besar Sawyer, perkenalkan saya Rosa dan ini calon ibu penggantinya, Yuliana." Dengan sedikit gugup Rosa mengulurkan tangan sebagai bentuk perkenalan.

"Ya, saya Jessy Sawyer, senang bertemu kalian," balas wanita itu menyambut uluran tangan Rosa, lalu beralih mengulurkan tangan untuk Yuliana.

Jessy Sawyer fokus menatap wajah Yuliana yang tersenyum kecil untuknya.

"Kamu lebih cantik dari yang difoto," puji Jessy membuat Yuliana tersenyum, mau tidak mau menanggapinya.

"Terima kasih nyonya. Saya dengar anda adalah ibunya, tapi anda terlihat sangat muda untuk menimang cucu," balas Yuliana memuji dengan jujur, diikuti dengan senyuman ramahnya.

"Kamu bisa saja," sahut Jessy mengulum senyum lembut.

"Ayo silahkan duduk."

Jessy menunjuk ke arah sofa, mempersilahkan keduanya untuk duduk.

Berulang kali perasaan tegang hadir dalam diri Yuliana, namun ia terus berusaha untuk tenang. Juga menjawab setiap pertanyaan pribadi dari Jessy.

"Anak kamu perempuan atau laki-laki?" tanya Jessy.

"Laki-laki nyonya."

"Oh. Kamu sudah tidak memiliki suami. Kapan terakhir kali berhubungan badan?" tanya Jessy begitu serius menanyakan hal pribadi itu.

Dengan perasaan tegang, namun tanpa berbohong ia menjawab. "Anak saya sudah 7 tahun, selama itu juga saya tidak berhubungan badan lagi, karena perceraian."

Jessy kemudian mengangguk-angguk, memandang Yuliana dengan kagum, karena terlihat begitu menjaga dirinya. Ia kembali menanyakan beberapa hal pribadi. Hingga Jessy benar-benar puas akan jawaban Yuliana.

Setelah hampir satu jam waktu diisi dengan obrolan, yang terkesan wawancara itu. Kini Jessy meminta sang dokter untuk mengambil sampel darah dan memeriksa fisik Yuliana.

Jika ia sehat jasmani, maka tahap penanaman akan segera dilakukan.

"Saya sangat suka denganmu. Semoga kamu benar-benar bisa menjadi ibu pengganti dan mengandung cucu saya," tutur Jessy dengan senyum ramah.

"Tentu Nyonya." Angguk Yuliana mengulum senyum paksa.

"Dan aku harap semoga Garen segera bisa operasi," batin Yuliana penuh harap.

"Nyonya, kira-kira berapa lama tes kesehatannya akan keluar?" tanya Rosa menimpali pembicaraan mereka.

"Saya mengambil langkah cepat, hasilnya akan keluar dua hari lagi," jawab Jessy.

Meski riwayat kesehatan Yuliana sangat baik, tetap saja Jessy ingin melakukan pemeriksaan sendiri. Sikapnya ini sangat menunjukkan bagaimana tegas dan telitinya wanita itu.

Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!