Geli, tapi juga ingin

Rumah mewah dan megah memiliki lima lantai. Yuliana yang berada di lantai ketiga. Lantai yang sama tempat istirahat, dengan Jessy dan William. Sedangkan Sean dan Clara berada di lantai empat dan lima, tempat yang terbilang khusus untuk mereka. Para pelayan yang datang ke sana pun hanya untuk membersihkan.

Sedangkan semua pelayan memiliki kamar khusus dan rata-rata tinggal di lantai bawah yang berada di sekitar sudut rumah.

Yuliana berjalan-jalan di halaman belakang. Ia ke sana untuk melihat taman indah yang ada di sana. Tanaman bunga, berhamburan indah di setiap sisi halaman itu.

Yuliana berjalan sembari menggenggam ponselnya, tampak sedang melakukan panggilan telepon. Wanita itu terus berjalan, dan duduk di bangku tanaman yang berada di tengah taman.

"Wah, rumahnya sangat bagus, Mama," sahut Garen. Pria kecil dengan tubuh kurus memandang kagum di sana.

"Iya sayang. Tapi, ini bukan rumah kita," jelas Yuliana memberi pengertian sebelum putranya salah paham.

"Boleh tidak Garen ke sana?" tanya pria kecil penuh harap.

"Hm?" Yuliana tampak berpikir, untuk memberi jawaban yang tidak akan mengecewakan putranya. "Mama lagi kerja di sini sayang. Cari uang buat Garen. Biar Garen bisa sehat dan main sama teman-teman," sahut Yuliana dengan lembut. Merasa itu adalah cara terbaik ia memberi tahu putranya.

"Em, jadi Garen harus tunggu di sini. Sampai Mama pulang?" tanya Garen dengan suara bergetar.

"Garen akan rindu Mama," lanjutnya membuat Yuliana mengulum senyum lembut, dengan bola mata ikut berkaca-kaca. Karena saat ini saja ia sudah begitu merindukan putranya. Sedangkan ia masih harus melalui 9 bulan untuk kembali.

"Tunggu Mama ya sayang. Garen harus mendengarkan Tante Hanum, sama Tante Rosa. Setelah Mama pulang, Mama pasti akan berikan apapun yang Garen mau. Nanti setiap hari kita akan makan ayam kecap kesukaan Garen," sahut Yuliana penuh janji.

Di balik sana Garen mengangguk. "Hm, Garen akan patuh," ucapnya tanpa perlawanan.

Tanpa Yuliana sadari, di lantai empat bangunan di belakangnya itu. Sosok pria memperhatikannya dengan tatapan seolah akan memangsa. Dialah Sean, pria yang tengah memegang gelas anggur di tangannya.

"Wanita seperti dirinya, tidak pantas mengandung keturunanku!" batinnya memandang tajam.

Tangannya bergerak mengangkat gelas anggur ke mulutnya, dan meneguk isi gelas itu hingga habis dalam sekali tegukan.

"Akan ku buat wanita ini keguguran, dan membatalkan kontraknya," gumamnya memandang penuh arti.

Saat ia tengah berpikir, tentang apa yang harus ia lakukan pada Yuliana. Sebuah tangan melingkar di perutnya, membuat sorot mata tajamnya, seketika berubah hangat.

"Sayang," suara Clara terdengar manja di telinganya, tangannya bergerak mengusap lembut tubuh Sean. Membuat Sean memejamkan mata menikmati.

"Kamu sedang apa?" tanya Clara berjalan menggoda memutari tubuh Sean, sehingga ia berada dalam dekapan suaminya. Tangan Clara bergerak begitu menggoda di wajah Sean.

"Bukan apa-apa sayang. Hanya sedang berpikir, bagaimana cara menyingkirkan wanita itu," ucap Sean, menunjuk Yuliana dengan tatapannya.

Tangannya bergerak lembut di pinggang ramping Clara. Dengan pelan menariknya rapat dengan tubuhnya.

"Hm?" Clara tersenyum, mengikuti arah pandang Sean, lalu tersenyum sinis.

"Sayang, pokoknya aku tidak mau melihatnya lama-lama ada di sini," sahut Clara merengek manja. Tangannya bergerak mengalungkan di leher Sean.

"Tentu sayang. Aku berjanji, akan segera menyingkirkannya," jawab Sean.

Tak mampu menahan diri, pria itu mendekatkan wajahnya, memberikan kecupan manis dan penuh nafsu pada bibir istrinya.

Clara membalas kecupan itu tak kalah nafsunya. Bahkan tangannya sudah bergerak melepaskan setiap anak kancing kemeja suaminya.

"Mau bermain di sini?" tanya Sean berbisik di sela-sela kecupannya.

Clara mengangguk. "Aku mau menunjukkan pada wanita sialan itu. Kalau aku adalah nyonya besar di rumah ini. Agar dia tidak sombong lagi, meski sudah mengandung anak kita," balas Clara dengan begitu angkuhnya membuat Sean mengulum senyum puas.

"Baiklah sayangku. Kita tunjukkan itu, dan buktikan, kita bisa membuat anak, dan tidak butuh anak dari rahimnya," timpal Sean kembali mengecup lebih dalam lagi.

Tanpa merasa malu, tidak peduli bagaimana beberapa pelayan yang berada di halaman belakang. Keduanya tetap melakukan hal tersebut.

Yuliana yang semula tidak menyadari. Heran saat ia melihat beberapa pelayan berbisik, hingga salah satunya menghampiri.

"Nyonya, Tuan Sean dan Nyonya sedang melakukan hubungan di tempat terbuka. Agar nyonya baik-baik saja, bersikap seolah tidak melihat apapun," bisik pelayan itu memberi tahu.

Yuliana mengerutkan keningnya, menatap penuh heran, tidak tau apa yang dibicarakan. Namun, gerak-gerik mata pelayan yang ia baca, membuat wanita itu mengalihkan pandangannya, menatap ke arah pandangan pelayan itu.

Bola matanya seketika melebar, melihat kelakuan gila Sean dan Clara. Mereka bahkan sudah tidak memakai pakaian lagi sehingga semuanya terekspos dengan jelas. Ia kembali memalingkan wajah, sebelum keduanya melihat ke arahnya.

"Astaga, menjijikkan!" batin Yuliana merasa jijik melihat kondisi itu.

"Meski ini rumah mereka, apa mereka tidak malu?" batin Yuliana.

Tubuhnya merasa merinding, dan ingin mual, karena bayangan meski hanya tiga detik melihat, melekat kuat dalam pikirannya.

"Mama, mama ada apa? Kenapa wajah Mama tampak merah?" sahut Garen membuat Yuliana sadar, jika panggilannya masih tersambung.

Yuliana terdiam. Menatap wajahnya di balik rekaman panggilan itu yang memang memerah.

"Ah, tidak apa sayang. Wajah Mama baik-baik saja kok," ucap Yuliana mengulum senyum lembut. Berusaha menampilkan dirinya baik-baik saja.

"Oh sayang, lakukan lebih kuat!" desahan teriakan Clara membuat Yuliana semakin merinding.

Entah disengaja atau tidak, suara Clara terdengar sangat jelas.

Tidak ingin putranya mendengar hal yang sama. Yuliana pun segera berpamitan. "Sayang, Mama sedang sibuk. Nanti, malam kita bicara lagi ya."

"Ya padahal Garen masih kangen."

"Nanti ya sayangku. Nanti Mama telepon Garen lagi ya," sahut Yuliana membujuk putranya.

"Baiklah, dadah Mama. Garen sayang Mama," sahut Garen dengan patuh dan pasrah.

"Iya Mama juga sayang, dadah," balas Yuliana, mau tidak mau segera mengakhiri panggilan itu.

Yuliana mengambil dan membuang nafas kasar, ia merasa geli, mendengar suara racauan Clara di sana. Namun, terbit pula rasa iri dalam dirinya.

Ia yang seorang janda tidak tersentuh sejak masih hamil 8 bulan. Hingga sekarang putranya sudah 7 tahun, tentu menimbulkan hasrat yang selama bertahun-tahun sudah terpendam.

Terlebih dalam kondisinya yang hamil dan hormon tubuhnya yang meningkat membuatnya merasa turut ingin merasakan sentuhan kembali.

Yuliana mengambil dan membuang nafas kasar untuk menenangkan diri. Ia memilih bangkit, pindah dari tempatnya, mencari tempat yang membuatnya tidak mendengar suara aneh itu.

Yuliana mengusap lembut perutnya. "Malaikat kecil, jangan membuatku begini. Aku tidak punya suami. Papa kamu juga bukan suamiku. Jangan membuatku ingin merasakannya juga," batinnya resah.

Ia memang geli, namun juga iri, membuatnya bingung harus melakukan apa.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Istighfar istighfar Yul.

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal pemeriksaan kesehatan
3 Kontrak perjanjian
4 Penolakan
5 Hamil
6 Jangan Mengganggu orangku!
7 Geli, tapi juga ingin
8 Aku Hanya Ibu Pengganti
9 Evan Linos
10 Sumber kebahagiaan
11 Perkara Ponsel
12 Niat Menjahili
13 Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14 Resah Akibat Ulah Sendiri
15 Pasti gara-gara janin
16 Malam panas
17 Ketahuan
18 Luluhkan
19 Makan Malam Bersama
20 Aku Akan Menerimanya
21 Kepuasan yang didapat
22 Menemani Memeriksa Kehamilan
23 Belanja
24 Jangan Mencintaiku
25 Apa Aku Cemburu?
26 Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27 Makan Siang
28 Cinta Yuliana
29 Bimbang
30 Bagaimana aku memilih?
31 Kembali Terjadi
32 Sapaan Pagi
33 Kadang Manis, Kadang Ketus.
34 Clara Hamil
35 Lindungi Anakku
36 Kenapa malah begini?
37 Iri
38 Permintaan yang Terkabul
39 Kamu masuk terlalu dalam
40 Datangnya Anak dan adik
41 Aku Tidak Membutuhkanmu
42 Garen Vs Sean
43 Apa kamu merindukanku
44 Semoga menjadi Awal Yang Baik
45 Maaf
46 Di Kolam Renang
47 Akan Kembali
48 Siapa yang ingin kau racuni?
49 Menjadi Penengah
50 Penjelasan
51 Kode maut
52 Tidak Boleh Lahir
53 Benci aku Anna
54 Melahirkan
55 Bukan Pengganti
56 Erlan Sawyer
57 posisi sama
58 Harusnya Tidak Dirindukan
59 Kejutan
60 Ketahuan dan pembalasan
61 Apa dia akan memaafkan aku
62 Anna-ku
63 Takut bertemu
64 Trauma
65 65
66 66
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Awal
2
Awal pemeriksaan kesehatan
3
Kontrak perjanjian
4
Penolakan
5
Hamil
6
Jangan Mengganggu orangku!
7
Geli, tapi juga ingin
8
Aku Hanya Ibu Pengganti
9
Evan Linos
10
Sumber kebahagiaan
11
Perkara Ponsel
12
Niat Menjahili
13
Semakin Menghindar, Semakin dijahili
14
Resah Akibat Ulah Sendiri
15
Pasti gara-gara janin
16
Malam panas
17
Ketahuan
18
Luluhkan
19
Makan Malam Bersama
20
Aku Akan Menerimanya
21
Kepuasan yang didapat
22
Menemani Memeriksa Kehamilan
23
Belanja
24
Jangan Mencintaiku
25
Apa Aku Cemburu?
26
Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil
27
Makan Siang
28
Cinta Yuliana
29
Bimbang
30
Bagaimana aku memilih?
31
Kembali Terjadi
32
Sapaan Pagi
33
Kadang Manis, Kadang Ketus.
34
Clara Hamil
35
Lindungi Anakku
36
Kenapa malah begini?
37
Iri
38
Permintaan yang Terkabul
39
Kamu masuk terlalu dalam
40
Datangnya Anak dan adik
41
Aku Tidak Membutuhkanmu
42
Garen Vs Sean
43
Apa kamu merindukanku
44
Semoga menjadi Awal Yang Baik
45
Maaf
46
Di Kolam Renang
47
Akan Kembali
48
Siapa yang ingin kau racuni?
49
Menjadi Penengah
50
Penjelasan
51
Kode maut
52
Tidak Boleh Lahir
53
Benci aku Anna
54
Melahirkan
55
Bukan Pengganti
56
Erlan Sawyer
57
posisi sama
58
Harusnya Tidak Dirindukan
59
Kejutan
60
Ketahuan dan pembalasan
61
Apa dia akan memaafkan aku
62
Anna-ku
63
Takut bertemu
64
Trauma
65
65
66
66

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!