Chp 3

Malam mulai merayap, dan Li Shen melangkah tanpa tujuan di jalan tanah berbatu. Angin dingin malam menusuk kulitnya, tetapi rasa sakit di hatinya jauh lebih membekukan. Dunia terasa begitu luas dan kosong, dan untuk pertama kalinya, ia benar-benar merasa sendirian.

Di tengah keheningan malam, pikirannya melayang kembali ke masa lalu, ke kenangan yang ia simpan erat-erat di dalam hatinya.

Saat Li Shen berusia enam tahun, ia hidup bahagia bersama orang tuanya di sebuah desa kecil di lembah. Ibunya, seorang wanita lembut bernama Lin Yue, adalah sosok yang penuh kasih. Setiap pagi, ia akan memasak bubur hangat untuk Li Shen sebelum mengantar putranya bermain di sekitar desa.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Ibunya mulai sering jatuh sakit, tubuhnya melemah dari hari ke hari. Ayah Li Shen, Li Jian, seorang pedagang sederhana, melakukan segala cara untuk mencari obat. Tetapi, penyakit Lin Yue terlalu parah untuk disembuhkan.

Li Shen mengingat malam terakhir bersama ibunya.

“Shen’er,” suara Lin Yue terdengar lemah, tetapi senyumnya masih sama seperti biasanya. Ia mengusap kepala Li Shen yang duduk di samping ranjangnya.

“Ibu akan selalu mencintaimu… Tidak peduli di mana ibu berada.”

Air mata Li Shen mengalir deras, tetapi ia terlalu kecil untuk memahami bahwa itu adalah perpisahan terakhir mereka. Ketika fajar menyingsing, Lin Yue telah pergi, meninggalkan kenangan manis yang selalu dirindukan Li Shen.

Setelah kematian ibunya, Li Jian berusaha sebaik mungkin untuk menggantikan peran Lin Yue. Meski sibuk dengan pekerjaan dagangnya, ia selalu memastikan bahwa Li Shen tidak merasa kesepian.

Pada ulang tahun Li Shen yang ke-8, Li Jian memberikan sebuah hadiah yang tidak pernah dilupakan oleh putranya.

“Ini untukmu, Shen’er,” kata Li Jian sambil menyerahkan sebuah kalung dengan liontin kecil berbentuk giok. Liontin itu berbentuk bulat dengan ukiran naga kecil di tengahnya.

Li Shen memandangnya dengan mata berbinar. “Ayah, ini cantik sekali!”

Li Jian tersenyum. “Aku membeli ini dari seorang kakek tua saat perjalanan dagang. Ia bilang, liontin ini membawa keberuntungan. Aku ingin kau selalu memilikinya, Shen’er.”

Li Shen memeluk ayahnya dengan erat. Sejak hari itu, kalung tersebut menjadi benda paling berharga baginya.

Namun, kebahagiaan kecil itu kembali direnggut ketika Li Shen berusia sepuluh tahun. Saat itu, Li Jian sedang melakukan perjalanan dagang ke kota tetangga. Li Shen menunggu kepulangan ayahnya dengan penuh antusias, berharap mendapatkan cerita baru tentang perjalanan dagangnya.

Tetapi, yang datang bukanlah ayahnya, melainkan seorang tetangga dengan wajah muram.

“Li Shen… aku harus memberitahumu sesuatu,” kata pria itu dengan nada berat. “Ayahmu… dia tidak akan kembali.”

Li Shen tidak langsung mengerti. Dengan suara gemetar, ia bertanya, “Kenapa? Apa yang terjadi pada ayahku?”

Pria itu menjelaskan bahwa kafilah dagang yang diikuti ayahnya diserang oleh sekelompok bandit di jalan pegunungan. Ayahnya mencoba melawan, tetapi kalah jumlah dan kehilangan nyawanya dalam serangan itu.

Li Shen merasa dunianya runtuh. Ia berlari ke kamar dan memegang kalung pemberian ayahnya, menangis hingga suaranya serak.

“Kenapa semua orang meninggalkanku?” ia berbisik di antara isak tangisnya.

Kembali ke Kenyataan

Li Shen tersentak dari lamunannya ketika suara burung hantu terdengar dari kejauhan. Ia meraih kalung giok di lehernya, menggenggamnya erat seolah itu adalah satu-satunya penghubungnya dengan masa lalunya yang bahagia.

“Kalung ini…” gumamnya pelan, suaranya dipenuhi emosi. “Aku tidak akan pernah melepaskannya. Ini satu-satunya hal yang aku punya… satu-satunya yang mengingatkanku pada Ayah.”

Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Meski langkahnya ragu dan jalannya tidak menentu, ia tahu satu hal dengan pasti: ia tidak akan membiarkan dirinya hancur. Kenangan tentang orang tuanya menjadi satu-satunya kekuatan yang membuatnya terus berjalan, meski tanpa arah.

----------------

Langit memerah ketika fajar mulai menyingsing. Li Shen melangkah perlahan di jalan setapak yang membentang di antara bukit-bukit kecil. Angin pagi membawa embusan dingin, tetapi pikiran Li Shen melayang ke hal yang lebih besar—dunia yang luas dan penuh kekuatan yang hanya bisa ia bayangkan.

Li Shen tinggal di wilayah yang dikenal sebagai Dataran Barat, yang berada di bawah naungan Kekaisaran Tian Zhao. Meski besar dan penuh sejarah, Tian Zhao bukanlah kekaisaran terkuat di dunia. Dunia ini memiliki empat kekaisaran besar, masing-masing menguasai wilayah luas dengan keunikannya sendiri. Selain Kekaisaran Tian Zhao, ada Kekaisaran Qinghai di timur, Kekaisaran Beiwu di utara, dan Kekaisaran Nanrong di selatan.

Kekaisaran Tian Zhao dikenal sebagai tanah yang subur dan kaya energi spiritual, menjadikannya tempat yang ideal bagi sekte dan klan untuk berkembang. Namun, tidak seperti kekaisaran lain yang kekuasaannya terpusat, Tian Zhao memiliki struktur kekuasaan yang berbeda.

Wilayah kekaisaran ini dikuasai oleh berbagai sekte dan klan besar, yang mengelola wilayah mereka sendiri sebagai otoritas tertinggi. Setiap sekte atau klan memerintah dengan hukum mereka sendiri, sering kali lebih kuat daripada perintah kekaisaran. Hanya ibu kota kekaisaran, Kota Tianjing, yang berada di bawah kendali langsung Kaisar Tian Longyuan.

Kota Tianjing adalah pusat dari kekuasaan kekaisaran, tempat tinggal sang kaisar dan keluarganya, serta rumah bagi Istana Langit, simbol tertinggi otoritas Tian Zhao. Namun, pengaruh kaisar terbatas, karena ia harus berurusan dengan sekte-sekte besar yang sering kali memiliki agenda sendiri.

Sekte dan Klan Besar di Tian Zhao

Tian Zhao adalah rumah bagi banyak sekte dan klan yang tersebar di berbagai wilayah. Masing-masing memiliki keunikannya sendiri, baik dari segi kekuatan maupun tradisi:

Sekte Naga Langit: Salah satu sekte besar yang terletak di Gunung Azure, terkenal dengan penguasaan energi langit. Sekte ini pernah menjadi tempat tinggal Li Shen, meskipun kini hanya meninggalkan kenangan pahit baginya.

Klan Seribu Pedang: Sebuah klan besar di barat daya yang terkenal karena seni pedangnya yang sangat kuat dan presisi.

Sekte Awan Suci: Terletak di pegunungan utara, sekte ini menguasai elemen angin dan terkenal karena kecepatan tekniknya.

Klan Baihe: Salah satu keluarga dagang terbesar, mereka tidak hanya menguasai jalur perdagangan tetapi juga memiliki pengaruh di dalam banyak sekte.

Masing-masing sekte dan klan ini memiliki kekuatan besar, bahkan sering kali menyaingi otoritas kekaisaran. Hubungan di antara mereka sering kali dipenuhi persaingan, intrik, dan perebutan kekuasaan.

Kehidupan di Tian Zhao

Di wilayah yang penuh persaingan ini, hidup seorang kultivator tidak pernah mudah. Banyak yang bermimpi menjadi murid sekte besar, berharap dapat mencapai puncak kekuatan. Namun, hanya sedikit yang berhasil, dan sebagian besar berakhir sebagai pekerja biasa, pelayan sekte, atau pengembara tanpa tujuan.

Li Shen, yang kini menjadi pengembara, merasa asing dengan dunia ini. Ia memandang ke arah cakrawala, di mana puncak-puncak gunung berdiri menjulang, mengingatkannya pada sekte tempat ia dulu tinggal. Sekte Naga Langit, meski telah mengusirnya, tetap menjadi bagian dari ingatannya.

“Dunia ini terlalu besar… terlalu rumit untukku,” gumamnya. Tetapi, ia juga tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Meski tanpa arah, ia berjanji untuk bertahan, apapun yang terjadi.

Ia melanjutkan langkahnya, menapaki jalan panjang yang penuh ketidakpastian, sambil membawa kenangan pahit dan harapan kecil yang tersisa di dalam hatinya.

----------------

Langkah Li Shen membawanya ke tempat yang semakin asing. Setelah berhari-hari berjalan tanpa arah, ia tiba di pinggiran sebuah hutan lebat. Pohon-pohon raksasa menjulang tinggi, dengan daun-daunnya yang membentuk kanopi tebal. Cahaya matahari hanya menembus sedikit, menciptakan bayangan gelap yang bergerak pelan seiring tiupan angin.

Whoosh... whoosh...

Angin berhembus lembut, menggoyangkan dedaunan di atasnya. Udara terasa lembap, dan aroma tanah basah bercampur dedaunan busuk memenuhi indra penciumannya.

Li Shen berdiri diam, memandangi hutan di depannya.

“Haruskah aku masuk?” gumamnya. Namun, jalan kembali tidak mungkin. Jika ia tetap di jalan setapak, kemungkinan besar ia akan bertemu dengan bandit atau—lebih buruk lagi—anggota Sekte Naga Langit yang membencinya.

Crack...

Kakinya melangkah ke atas ranting kecil yang patah, memecahkan keheningan di sekitarnya. Dengan langkah hati-hati, ia masuk ke dalam hutan.

Setiap langkahnya menghasilkan suara gemerisik dari dedaunan kering di bawah kakinya. Di antara suara langkahnya, terdengar kehidupan hutan: cuit-cuit suara burung kecil, dan krrk-krrk suara serangga yang terdengar aneh di telinganya.

Namun, semakin ia melangkah, semakin sunyi hutan itu. Suara burung-burung yang tadi ramai mulai menghilang, berganti dengan keheningan yang mencekam.

“Kenapa jadi sunyi seperti ini?” pikirnya. Dadanya berdegup lebih kencang. Li Shen mempererat genggaman pada kalungnya, satu-satunya benda yang membuatnya merasa tenang.

Trrr... trrrk...

Terdengar suara dari dedaunan yang bergerak di belakangnya. Li Shen menoleh cepat, matanya menyapu ke segala arah, tetapi tidak ada apa pun di sana.

“Siapa di sana?” tanyanya dengan suara bergetar.

Whoosh...

Angin berhembus kencang, membawa dedaunan jatuh ke tanah. Suasana semakin mencekam. Ia mencoba berjalan lebih cepat, berharap bisa keluar dari hutan ini sebelum hal buruk terjadi.

Namun, langkahnya terhenti ketika suara itu datang lagi, kali ini lebih dekat.

Trrkk... crakk...

Suara ranting patah, seperti ada sesuatu yang berat melangkah di antara pepohonan.

Li Shen berhenti di sebuah celah kecil di antara dua pohon besar. Nafasnya tersengal-sengal, tetapi ia mencoba untuk tidak mengeluarkan suara.

Tuk... tuk...

Detak jantungnya terdengar keras di telinganya. Ia merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. Lalu, ia melihatnya.

Seekor Beast Spirit muncul dari balik pepohonan. Tubuhnya besar, bulunya hitam pekat dengan garis-garis keemasan yang berkilauan. Mata merahnya menyala, menatap Li Shen seperti seorang pemburu yang menemukan mangsanya. Nafas binatang itu terdengar berat, seperti desiran angin kencang.

Hrrghhh...

Li Shen menelan ludah, mencoba mundur selangkah. Namun, ranting yang diinjaknya mematah dengan suara keras.

Crack!

Beast itu langsung menoleh tajam ke arahnya, mengeluarkan geraman rendah yang menggetarkan udara.

Grrrhhhh...

Li Shen terpaku. Kakinya terasa berat seperti ditahan oleh sesuatu. Beast itu berjalan mendekat, gerakannya tenang tapi penuh ancaman. Tubuh besar makhluk itu bergoyang dengan elegan, dan setiap langkahnya menciptakan suara lembut dari dedaunan yang terinjak.

Tuk... tuk... tuk...

Langkah Beast itu semakin mendekat. Li Shen mencoba mengatur nafasnya, tetapi dadanya terasa sesak.

Ketika Beast itu berhenti hanya beberapa meter darinya, ia membuka rahangnya, mengeluarkan raungan keras yang mengguncang seluruh hutan.

ROARRR!!!

Li Shen merasakan kakinya bergetar. Seluruh tubuhnya menegang, dan hawa dingin menjalar dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Ia tahu bahwa lari bukanlah pilihan, tetapi melawan juga tak mungkin.

“Apakah ini... akhirnya?” gumamnya, hampir tak terdengar di tengah suara gemuruh raungan Beast yang masih bergema di udara.

Terpopuler

Comments

Muhammad Ali Wafa

Muhammad Ali Wafa

harusnya klw mc dadanya sesak suruh minum nafasin thor

2025-02-26

4

Justinus Marsigar

Justinus Marsigar

jln ceritanya sdh bisa disimpulkan,bocah itu nantinketemu orang sakti dan dijadikan murid. dan dantiannya jadi kuat dan bocah ini jadi sakti

2025-03-31

1

Agus Rahmat

Agus Rahmat

ada apa dengan kalungnya.... penasaran

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chp 1
2 Chp 2
3 Chp 3
4 Chp 4
5 Chp 5
6 Chp 6
7 Chp 7
8 Chp 8
9 Chp 9
10 Chp 10
11 Chp 11
12 Chp 12
13 Chp 13
14 Chp 14
15 Chp 15
16 Chp 16
17 Chp 17
18 Chp 18
19 Chp 19
20 Chp 20
21 Chp 21
22 Chp 22
23 Chp 23
24 Chp 24
25 Chp 25
26 Chp 26
27 Chp 27
28 Chp 28
29 Chp 29
30 Chp 30
31 Chp 31
32 Chp 32
33 Chp 33
34 Chp 34
35 Chp 35
36 Chp 36
37 Chp 37
38 Chp 38
39 Chp 39
40 Chp 40
41 Chp 41
42 Chp 42
43 Chp 43
44 Chp 44
45 Chp 45
46 Chp 46
47 Chp 47
48 Chp 48
49 Chp 49
50 Chp 50
51 Chp 51
52 Chp 52
53 Chp 53
54 Chp 54
55 Chp 55
56 Chp 56
57 Chp 57
58 Chp 58
59 Chp 59
60 Chp 60
61 Chp 61
62 Chp 62
63 Chp 63
64 Chp 64
65 Chp 65
66 Chp 66
67 Chp 67
68 Chp 68
69 Chp 69
70 Chp 70
71 Chp 71
72 Chp 72
73 Chp 73
74 Chp 74
75 Chp 75
76 Chp 76
77 Chp 77
78 Chp 78
79 Chp 79
80 Chp 80
81 Chp 81
82 Chp 82
83 Chp 83
84 Chp 84
85 Chp 85
86 Chp 86
87 Chp 87
88 Chp 88
89 Chp 89
90 Chp 90
91 Chp 91
92 Chp 92
93 Chp 93
94 Chp 94
95 Chp 95
96 Chp 96
97 Chp 97
98 Chp 98
99 Chp 99
100 Chp 100
101 Chp 101
102 Chp 102
103 Chp 103
104 Chp 104
105 Chp 105
106 Chp 106
107 Chp 107
108 Chp 108
109 Chp 109
110 Chp 110
111 Chp 111
112 Chp 112
113 Chp 113
114 Chp 114
115 Chp 115
116 Chp 116
117 Chp 117
118 Chp 118
119 Chp 119
120 Chp 120
121 Chp 121
122 Chp 122
123 Chp 123
124 Chp 124
125 Chp 125
126 Chp 126
127 Chp 127
128 Chp 128
129 Chp 129
130 Chp 130
131 Chp 131
132 Chp 132
133 Chp 133
134 Chp 134
135 Chp 135
136 Chp 136
137 Chp 137
138 Chp 138
139 Chp 139
140 Chp 140
141 Chp 141
142 Chp 142
143 Chp 143
144 Chp 144
145 Chp 145
146 Chp 146
147 Chp 147
148 Chp 148
149 Chp 149
150 Chp 150
151 Chp 151
152 Chp 152
153 Chp 153
154 Chp 154
155 Chp 155
156 Chp 156
157 Chp 157
158 Chp 158
159 Chp 159
160 Chp 160
161 Chp 161
162 Chp 162
163 Chp 163
164 Chp 164
165 Chp 165
166 Chp 166
167 Chp 167
168 Chp 168
169 Chp 169
170 Chp 170
171 Chp 171
172 Chp 172
173 Chp 173
174 Chp 174
175 Chp 175
176 Chp 176 END
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Chp 1
2
Chp 2
3
Chp 3
4
Chp 4
5
Chp 5
6
Chp 6
7
Chp 7
8
Chp 8
9
Chp 9
10
Chp 10
11
Chp 11
12
Chp 12
13
Chp 13
14
Chp 14
15
Chp 15
16
Chp 16
17
Chp 17
18
Chp 18
19
Chp 19
20
Chp 20
21
Chp 21
22
Chp 22
23
Chp 23
24
Chp 24
25
Chp 25
26
Chp 26
27
Chp 27
28
Chp 28
29
Chp 29
30
Chp 30
31
Chp 31
32
Chp 32
33
Chp 33
34
Chp 34
35
Chp 35
36
Chp 36
37
Chp 37
38
Chp 38
39
Chp 39
40
Chp 40
41
Chp 41
42
Chp 42
43
Chp 43
44
Chp 44
45
Chp 45
46
Chp 46
47
Chp 47
48
Chp 48
49
Chp 49
50
Chp 50
51
Chp 51
52
Chp 52
53
Chp 53
54
Chp 54
55
Chp 55
56
Chp 56
57
Chp 57
58
Chp 58
59
Chp 59
60
Chp 60
61
Chp 61
62
Chp 62
63
Chp 63
64
Chp 64
65
Chp 65
66
Chp 66
67
Chp 67
68
Chp 68
69
Chp 69
70
Chp 70
71
Chp 71
72
Chp 72
73
Chp 73
74
Chp 74
75
Chp 75
76
Chp 76
77
Chp 77
78
Chp 78
79
Chp 79
80
Chp 80
81
Chp 81
82
Chp 82
83
Chp 83
84
Chp 84
85
Chp 85
86
Chp 86
87
Chp 87
88
Chp 88
89
Chp 89
90
Chp 90
91
Chp 91
92
Chp 92
93
Chp 93
94
Chp 94
95
Chp 95
96
Chp 96
97
Chp 97
98
Chp 98
99
Chp 99
100
Chp 100
101
Chp 101
102
Chp 102
103
Chp 103
104
Chp 104
105
Chp 105
106
Chp 106
107
Chp 107
108
Chp 108
109
Chp 109
110
Chp 110
111
Chp 111
112
Chp 112
113
Chp 113
114
Chp 114
115
Chp 115
116
Chp 116
117
Chp 117
118
Chp 118
119
Chp 119
120
Chp 120
121
Chp 121
122
Chp 122
123
Chp 123
124
Chp 124
125
Chp 125
126
Chp 126
127
Chp 127
128
Chp 128
129
Chp 129
130
Chp 130
131
Chp 131
132
Chp 132
133
Chp 133
134
Chp 134
135
Chp 135
136
Chp 136
137
Chp 137
138
Chp 138
139
Chp 139
140
Chp 140
141
Chp 141
142
Chp 142
143
Chp 143
144
Chp 144
145
Chp 145
146
Chp 146
147
Chp 147
148
Chp 148
149
Chp 149
150
Chp 150
151
Chp 151
152
Chp 152
153
Chp 153
154
Chp 154
155
Chp 155
156
Chp 156
157
Chp 157
158
Chp 158
159
Chp 159
160
Chp 160
161
Chp 161
162
Chp 162
163
Chp 163
164
Chp 164
165
Chp 165
166
Chp 166
167
Chp 167
168
Chp 168
169
Chp 169
170
Chp 170
171
Chp 171
172
Chp 172
173
Chp 173
174
Chp 174
175
Chp 175
176
Chp 176 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!