Chp 8

Li Shen tiba di Bukit Kabut Gelap setelah beberapa jam perjalanan. Tempat itu sesuai dengan apa yang dideskripsikan: kabut tebal menyelimuti setiap sudut, membuat penglihatannya terbatas. Udara di sana terasa dingin dan suram, menimbulkan sensasi tidak nyaman.

"Tempat ini benar-benar penuh dengan energi aneh," gumam Li Shen, merasakan hawa gelap yang melingkupi bukit itu.

Ia mulai mencari keberadaan Beast Spirit, namun kabut yang pekat membuat pencariannya lebih sulit dari yang ia bayangkan. Li Shen mengaktifkan indra spiritualnya, mencoba merasakan fluktuasi energi di sekitarnya.

Beberapa saat kemudian, ia menangkap jejak energi gelap yang sangat kuat berasal dari arah timur laut. Ia bergerak dengan hati-hati, langkahnya ringan namun waspada. Tidak butuh waktu lama sebelum ia menemukan sebuah gua besar di kaki bukit.

Gua itu memancarkan energi gelap yang pekat, membuat bulu kuduk Li Shen berdiri. "Jadi, ini tempatnya," katanya sambil menggenggam pedangnya lebih erat.

Ia melangkah masuk ke dalam gua, setiap langkahnya menggema di dinding batu yang dingin. Semakin dalam ia masuk, semakin jelas terasa tekanan energi yang menyesakkan.

Tiba-tiba, dari kegelapan di depan, terdengar suara geraman berat yang membuat udara bergetar.

"GRRRRRRRHHHHHHHH!!!"

Li Shen berhenti, matanya memperhatikan dengan saksama. Dari dalam kegelapan, muncul sosok besar dengan mata merah menyala seperti bara api. Tubuh Beast Spirit itu dipenuhi bulu hitam yang tampak seperti asap gelap, dengan cakar besar yang tajam dan mulut penuh taring.

"Jadi, kau adalah Beast Spirit yang mereka bicarakan," ujar Li Shen dengan tenang, meskipun matanya tetap siaga.

Beast itu tidak menjawab, tetapi membuka mulutnya, mengeluarkan raungan keras yang mengguncang gua.

"ROOOAAARRRR!!!"

Serangan pertama datang tiba-tiba. Beast itu mengangkat cakarnya, menciptakan gelombang energi gelap yang meluncur langsung ke arah Li Shen.

"SWOOSHH!!"

Li Shen melompat ke samping, menghindari serangan itu dengan lincah. Namun, gelombang energi tersebut menghantam dinding gua di belakangnya, menciptakan ledakan yang menghancurkan batu dan membuat debu beterbangan.

"Energi gelap yang kuat. Ini akan menjadi pertarungan yang sulit," pikir Li Shen.

Li Shen maju menyerang, pedangnya menyala dengan energi spiritual berwarna biru yang berkilauan di bawah cahaya bulan yang menembus gua. Dengan cepat, ia menebas ke arah Beast Spirit itu, memanfaatkan kecepatannya.

"CLANGG!!"

Cakar Beast menangkis pedang Li Shen, memercikkan energi gelap dan membuat percikan cahaya kecil di udara. Serangan demi serangan dilancarkan Li Shen, namun Beast itu terus menangkis dengan kekuatan luar biasa.

Tiba-tiba, Beast Spirit itu membuka mulutnya, memuntahkan bola energi gelap besar ke arah Li Shen.

"WHOOOOSHH!!"

Li Shen melompat ke belakang, menghindari serangan tersebut dengan selisih yang tipis. Bola energi itu meledak di tanah, menciptakan kawah besar dan membuat Li Shen hampir terlempar.

"Kekuatan ini bukan main-main," gumamnya sambil mengatur napas.

Beast Spirit itu kembali menyerang dengan cakarnya, mencoba mencabik Li Shen. Namun, Li Shen berhasil memanfaatkan kelincahannya, menghindar ke samping dan menebas perut Beast itu dengan pedangnya.

"SLASSSHH!!"

Tebasan itu berhasil melukai Beast, tetapi tidak cukup dalam untuk membuatnya melemah. Darah hitam mengalir dari lukanya, namun itu hanya membuat Beast semakin marah.

"GRRAAAHHH!!" Beast itu meraung, tubuhnya dipenuhi kabut gelap yang semakin pekat. Ia menciptakan ledakan energi yang mendorong Li Shen ke belakang.

Li Shen mendarat dengan lincah, tetapi napasnya mulai memburu. Ia tahu pertarungan ini harus diakhiri dengan cepat.

Li Shen memusatkan energi spiritualnya, pedangnya mulai bersinar lebih terang. Dengan mata tajam, ia menunggu celah untuk melancarkan serangan terakhir.

Ketika Beast itu menyerang lagi dengan cakarnya, Li Shen menghindar dan melompat ke udara. Dengan pedang terhunus, ia mengarahkannya ke kepala Beast Spirit.

"HAAA!!"

"BOOOOMM!!"

Serangan itu menghantam tepat di tengkorak Beast Spirit, membuat makhluk itu mengeluarkan raungan panjang sebelum akhirnya tubuhnya jatuh ke tanah dengan suara keras.

"BRUKKK!!"

Li Shen berdiri di atas tubuh Beast yang tak bernyawa, napasnya terengah-engah. Ia menatap pedangnya yang penuh darah gelap sebelum mengayunkannya ke samping untuk membersihkan noda tersebut.

"Kau kuat, tapi tidak cukup untuk mengalahkanku," ucapnya lirih.

Setelah memastikan Beast Spirit itu mati, Li Shen mulai memeriksa tubuhnya, mencari inti energi atau sesuatu yang mungkin ditinggalkan Beast tersebut. Di dalam perut Beast, ia menemukan sesuatu yang menarik perhatian: Pil Hitam yang disebut-sebut menjadi sumber kekuatan makhluk itu.

"Jadi ini penyebabnya. Pil ini terlihat penuh energi, tapi juga berbahaya," pikirnya sambil menyimpan pil tersebut dengan hati-hati.

Li Shen keluar dari gua dengan perasaan lega dan puas. Pertarungan ini adalah ujian lain yang berhasil ia lalui, memperkuat tekadnya untuk terus menjadi lebih kuat.

Li Shen melangkah keluar dari gua, tubuhnya masih terasa lelah setelah pertarungan sengit melawan Beast Spirit. Udara malam di Bukit Kabut Gelap terasa dingin menusuk tulang, tetapi pikirannya tetap waspada. Ia menggenggam kantong kecil yang berisi Pil Hitam, benda misterius yang ia temukan di dalam tubuh Beast.

Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat dua sosok berdiri tak jauh dari pintu gua. Keduanya adalah pria muda, mengenakan jubah gelap dengan lambang naga perak di dada—lambang khas Klan Zhang.

Salah satu dari mereka, pria bertubuh kekar dengan rambut cepak, berbicara dengan nada dingin. "Kau cukup beruntung bisa membunuh Beast itu, tetapi keberuntunganmu berakhir di sini. Berikan Pil Hitam itu kepada kami, dan kami mungkin akan membiarkanmu pergi dengan selamat."

Li Shen mengerutkan kening, matanya tajam menatap mereka. "Klan Zhang? Jadi kalian yang mengincar Pil ini?"

Pria kedua, yang bertubuh lebih ramping tetapi memegang tombak panjang berwarna hitam, tertawa mengejek. "Tentu saja. Pil itu milik kepala klan kami. Kau hanya seorang bocah yang tidak tahu diri jika berpikir bisa membawa benda itu pergi."

Li Shen menghela napas, menggenggam pedangnya dengan erat. "Aku sudah melalui banyak hal untuk mendapatkan ini. Jika kalian ingin Pil Hitam ini, kalian harus mengambilnya dari mayatku."

Kedua pria itu saling berpandangan sebelum tersenyum sinis.

"Kau meminta ini sendiri, bocah."

Pria bertubuh kekar melompat lebih dulu, tombaknya menyala dengan energi spiritual berwarna merah. Ia melancarkan serangan yang cepat, mencoba menusuk Li Shen.

"CLANGG!!"

Li Shen menangkis serangan itu dengan pedangnya, tetapi kekuatan pria itu mendorongnya beberapa langkah ke belakang.

"Hmph, ranah Kondensasi Inti tahap awal. Kau memang berbakat, tapi itu tidak cukup melawan kami berdua." Pria ramping itu ikut maju, tombaknya bergerak seperti ular yang menyerang dengan cepat dari berbagai arah.

Li Shen bergerak lincah, menghindari serangan-serangan itu sambil sesekali membalas dengan tebasan pedangnya.

"SWOOSHH!! SLASSSHH!!"

Namun, kedua lawannya sangat terkoordinasi. Mereka menyerang bergantian, memanfaatkan kecepatan dan jangkauan tombak mereka untuk menekan Li Shen.

Sebuah serangan tombak hampir mengenai bahunya, tetapi Li Shen melompat mundur dengan cepat.

"Kalian cukup terampil, tapi aku tidak akan kalah," gumamnya sambil memusatkan energi spiritualnya ke pedang.

Pedang Li Shen mulai bersinar dengan energi biru yang berdenyut-denyut. Ia melompat maju, menyerang pria ramping dengan tebasan kuat.

"HAAAA!!"

"CLANGG!!" Tombak pria itu menangkis serangan Li Shen, tetapi dampaknya cukup kuat untuk membuat pria tersebut terpental beberapa langkah ke belakang.

Namun, pria bertubuh kekar segera menyerang dari samping, tombaknya bergerak seperti badai yang mematikan. Li Shen memutar tubuhnya, menangkis serangan itu dengan pedangnya sambil melancarkan tendangan ke arah pria tersebut.

Tendangan itu mengenai perut pria kekar, membuatnya terhuyung mundur.

Kedua pria itu mulai memanfaatkan energi spiritual mereka lebih intensif. Tombak mereka kini diselimuti aura merah dan hitam yang mencekam, menciptakan tekanan besar di sekitar mereka.

"Kau tidak akan bisa bertahan lama melawan kami," kata pria ramping sambil menyerang lagi dengan kombinasi serangan tombaknya.

Li Shen mengerutkan kening, tahu bahwa ia tidak bisa terus bertahan seperti ini. Ia memusatkan energi ke inti spiritualnya, meningkatkan kekuatannya ke puncak. Pedangnya kini bersinar lebih terang, aura biru mengelilingi tubuhnya.

"Aku sudah melawan Beast Spirit. Kalian berdua bukan tandinganku."

Li Shen melompat maju, kali ini menyerang dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Pedangnya bergerak seperti angin badai, menghantam tombak pria ramping dan membuatnya terpental jauh.

Pria kekar mencoba menyerang dari belakang, tetapi Li Shen berbalik dengan cepat, menebas tombak pria itu hingga patah.

"CRACK!!"

"ARGHH!!" Pria kekar itu mundur, matanya melebar melihat tombaknya hancur.

Li Shen tidak memberikan waktu bagi mereka untuk pulih. Dengan satu serangan cepat, ia menusukkan pedangnya ke dada pria kekar, membuatnya terjatuh dengan darah mengalir deras.

"GAHHH!!"

Pria ramping yang tersisa mencoba melarikan diri, tetapi Li Shen bergerak lebih cepat, menebas punggungnya dengan pedang.

"SLASSSHH!!"

Pria itu jatuh tersungkur ke tanah, tubuhnya tak bergerak lagi.

Li Shen berdiri di antara dua mayat itu, napasnya berat namun matanya tetap tajam. Ia membersihkan pedangnya dari darah, menatap kedua tubuh yang kini tak bernyawa.

"Klan Zhang tidak akan melepaskanmu," gumam pria ramping dengan napas terakhirnya sebelum akhirnya meninggal.

Li Shen terdiam, memandang tubuh pria itu untuk beberapa saat sebelum berbalik dan meninggalkan tempat itu.

"Jika mereka datang, aku akan hancurkan mereka."

Langkahnya mantap meninggalkan Bukit Kabut Gelap, dengan Pil Hitam di tangannya dan tekad yang semakin kuat untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

----------------

Keesokan harinya, Li Shen duduk bersila di dalam kamarnya di penginapan, mempersiapkan dirinya untuk menyerap energi dari Pil Hitam yang diperolehnya. Ia menatap pil itu dengan seksama, merasakan aura gelap dan kuat yang terpancar darinya.

"Pil ini pasti dibuat dari energi yang sangat berbahaya, tapi juga sangat kuat. Aku harus berhati-hati," gumamnya, mengambil napas dalam-dalam.

Li Shen memejamkan mata, memusatkan pikirannya ke inti energi di dalam tubuhnya. Dengan hati-hati, ia menelan Pil Hitam itu, membiarkan energinya mengalir ke dalam tubuhnya.

Begitu pil itu larut, sebuah ledakan energi yang dahsyat meledak di dalam tubuhnya. Energi gelap yang mengerikan mengalir deras ke setiap sudut meridian, hampir seperti mencoba menghancurkan tubuhnya dari dalam.

"ARRGGHHH!!" Li Shen berteriak, tubuhnya bergetar hebat. Urat-urat di tangannya mencuat, keringat dingin mengalir deras dari wajahnya.

Energi itu begitu kuat, seperti badai yang mengamuk di dalam tubuhnya. Ia merasa seperti tubuhnya akan meledak kapan saja. Tetapi Li Shen tidak menyerah. Ia menggenggam erat pedangnya yang tergeletak di samping, mencoba menenangkan pikirannya dan mengendalikan energi itu.

"Aku... harus bisa mengendalikannya!"

Li Shen mulai mengarahkan energi itu menuju inti spiritual di dalam tubuhnya. Prosesnya menyakitkan, seperti mencoba menjinakkan api liar yang terus membara. Namun, ia tetap bertahan, menggertakkan giginya sambil memfokuskan seluruh konsentrasinya.

Setelah beberapa waktu yang terasa seperti keabadian, energi yang mengamuk itu mulai tunduk pada kendali Li Shen. Ia merasakannya mengalir lebih stabil, mengisi inti spiritualnya dengan kekuatan yang sangat besar.

Tiba-tiba, cahaya terang muncul dari tubuhnya, menerangi seluruh kamar. Aura biru bercampur dengan semburat gelap melingkari tubuhnya, menandakan peningkatan kekuatannya yang signifikan.

Li Shen membuka matanya, tatapan tajam dan penuh energi baru.

"Akhirnya... aku berhasil."

Ia merasakan inti spiritualnya semakin padat, menunjukkan bahwa ia telah naik satu tahap ke tahap menengah dalam Ranah Kondensasi Inti. Satu langkah lebih dekat menuju puncak ranah ini.

Li Shen bangkit berdiri, tubuhnya terasa jauh lebih kuat dari sebelumnya. Namun, ia juga menyadari bahwa kekuatan besar yang ia peroleh tidak datang tanpa risiko.

"Pil ini... bukan hanya sumber kekuatan, tapi juga sesuatu yang berbahaya. Aku harus lebih hati-hati di masa depan," katanya sambil menggenggam pedangnya.

Tanpa sepengetahuan Li Shen, sebuah rencana besar sedang bergerak di balik bayang-bayang. Klan Zhang, yang merasa dirugikan atas kematian dua anggotanya, kini tengah mengerahkan segala cara untuk menemukan pelakunya.

Di markas Klan Zhang, suasana tegang menyelimuti aula utama. Kepala Klan Zhang, seorang pria bertubuh besar dengan jubah hitam berhias naga perak, duduk di atas singgasananya dengan mata tajam menatap orang-orang di hadapannya.

"Apa maksudmu mereka belum kembali?" suara Kepala Klan menggema di ruangan itu, penuh amarah.

Seorang pria muda dengan wajah penuh ketakutan membungkuk dalam-dalam. "Maafkan kami, Tuan. Kami mengirim dua anggota terbaik, tetapi mereka tidak kembali. Ketika orang-orang kami memeriksa area Bukit Kegelapan, mereka menemukan... mayat mereka."

Mata Kepala Klan menyala penuh kemarahan. "Mayat mereka? Siapa yang berani membunuh anggota Klan Zhang di wilayah kami?!"

Seorang pria paruh baya yang berdiri di sampingnya berkata dengan nada dingin, "Menurut penyelidikan awal, seseorang datang ke Bukit Kegelapan kemarin malam. Kami menemukan jejak energi spiritual yang tidak dikenal. Mungkin dia adalah pelakunya."

Kepala Klan menggertakkan giginya. "Cari orang itu. Siapa pun yang masuk ke Bukit Kegelapan kemarin malam, aku ingin dia dibawa ke hadapanku—hidup atau mati. Tidak ada yang boleh meremehkan Klan Zhang!"

Orang-orang Klan Zhang segera bergerak, menyebar ke seluruh wilayah sekitar Kota Liyang untuk mencari informasi. Mereka mengunjungi kedai, pasar, dan tempat umum lainnya, bertanya kepada siapa pun yang mungkin tahu tentang seseorang yang datang ke Bukit Kegelapan.

Di salah satu kedai teh di kota, seorang pria berambut pendek dengan jubah Klan Zhang berbicara dengan pemilik kedai.

"Kami mencari seseorang. Kemungkinan seorang pria muda yang baru datang ke kota ini. Apakah ada orang seperti itu yang mampir ke kedaimu?" tanyanya dengan nada dingin.

Pemilik kedai mengangguk ragu. "Memang ada seorang pemuda yang mampir kemarin. Dia terlihat seperti seorang kultivator dan tampak membawa pedang."

Pria itu tersenyum tipis, penuh arti. "Terima kasih atas informasinya."

Di sisi lain, Li Shen tidak menyadari bahwa ia kini sedang menjadi buruan Klan Zhang. Setelah selesai berkultivasi, ia melangkah keluar dari penginapan untuk menjelajahi kota lebih jauh, mencari peluang untuk melanjutkan perjalanan dan memperkuat dirinya.

Namun, tanpa ia ketahui, bayang-bayang ancaman semakin mendekat. Orang-orang Klan Zhang mulai mempersempit pencarian mereka, dengan Li Shen sebagai target utama mereka.

Aura ketegangan mulai menyelimuti Kota Liyang, dan tanpa sadar, Li Shen kini berada di tengah pusaran konflik yang lebih besar dari yang ia bayangkan.

Terpopuler

Comments

Jumadi 0707

Jumadi 0707

ktnya inti energi beast bs naek dua tingkat kog gk diambil malah pil batu yng diambil ngawur

2025-02-12

1

Halik M

Halik M

bingung aja Thor kok best spirit punya pil? kalau inti energi mungkin iya

2025-02-14

1

Zee

Zee

apa mc nya gak bsa berdiam dri di goa itu untuk brkultivasi mnstabilkan kondisinya kmbali ??

2025-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chp 1
2 Chp 2
3 Chp 3
4 Chp 4
5 Chp 5
6 Chp 6
7 Chp 7
8 Chp 8
9 Chp 9
10 Chp 10
11 Chp 11
12 Chp 12
13 Chp 13
14 Chp 14
15 Chp 15
16 Chp 16
17 Chp 17
18 Chp 18
19 Chp 19
20 Chp 20
21 Chp 21
22 Chp 22
23 Chp 23
24 Chp 24
25 Chp 25
26 Chp 26
27 Chp 27
28 Chp 28
29 Chp 29
30 Chp 30
31 Chp 31
32 Chp 32
33 Chp 33
34 Chp 34
35 Chp 35
36 Chp 36
37 Chp 37
38 Chp 38
39 Chp 39
40 Chp 40
41 Chp 41
42 Chp 42
43 Chp 43
44 Chp 44
45 Chp 45
46 Chp 46
47 Chp 47
48 Chp 48
49 Chp 49
50 Chp 50
51 Chp 51
52 Chp 52
53 Chp 53
54 Chp 54
55 Chp 55
56 Chp 56
57 Chp 57
58 Chp 58
59 Chp 59
60 Chp 60
61 Chp 61
62 Chp 62
63 Chp 63
64 Chp 64
65 Chp 65
66 Chp 66
67 Chp 67
68 Chp 68
69 Chp 69
70 Chp 70
71 Chp 71
72 Chp 72
73 Chp 73
74 Chp 74
75 Chp 75
76 Chp 76
77 Chp 77
78 Chp 78
79 Chp 79
80 Chp 80
81 Chp 81
82 Chp 82
83 Chp 83
84 Chp 84
85 Chp 85
86 Chp 86
87 Chp 87
88 Chp 88
89 Chp 89
90 Chp 90
91 Chp 91
92 Chp 92
93 Chp 93
94 Chp 94
95 Chp 95
96 Chp 96
97 Chp 97
98 Chp 98
99 Chp 99
100 Chp 100
101 Chp 101
102 Chp 102
103 Chp 103
104 Chp 104
105 Chp 105
106 Chp 106
107 Chp 107
108 Chp 108
109 Chp 109
110 Chp 110
111 Chp 111
112 Chp 112
113 Chp 113
114 Chp 114
115 Chp 115
116 Chp 116
117 Chp 117
118 Chp 118
119 Chp 119
120 Chp 120
121 Chp 121
122 Chp 122
123 Chp 123
124 Chp 124
125 Chp 125
126 Chp 126
127 Chp 127
128 Chp 128
129 Chp 129
130 Chp 130
131 Chp 131
132 Chp 132
133 Chp 133
134 Chp 134
135 Chp 135
136 Chp 136
137 Chp 137
138 Chp 138
139 Chp 139
140 Chp 140
141 Chp 141
142 Chp 142
143 Chp 143
144 Chp 144
145 Chp 145
146 Chp 146
147 Chp 147
148 Chp 148
149 Chp 149
150 Chp 150
151 Chp 151
152 Chp 152
153 Chp 153
154 Chp 154
155 Chp 155
156 Chp 156
157 Chp 157
158 Chp 158
159 Chp 159
160 Chp 160
161 Chp 161
162 Chp 162
163 Chp 163
164 Chp 164
165 Chp 165
166 Chp 166
167 Chp 167
168 Chp 168
169 Chp 169
170 Chp 170
171 Chp 171
172 Chp 172
173 Chp 173
174 Chp 174
175 Chp 175
176 Chp 176 END
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Chp 1
2
Chp 2
3
Chp 3
4
Chp 4
5
Chp 5
6
Chp 6
7
Chp 7
8
Chp 8
9
Chp 9
10
Chp 10
11
Chp 11
12
Chp 12
13
Chp 13
14
Chp 14
15
Chp 15
16
Chp 16
17
Chp 17
18
Chp 18
19
Chp 19
20
Chp 20
21
Chp 21
22
Chp 22
23
Chp 23
24
Chp 24
25
Chp 25
26
Chp 26
27
Chp 27
28
Chp 28
29
Chp 29
30
Chp 30
31
Chp 31
32
Chp 32
33
Chp 33
34
Chp 34
35
Chp 35
36
Chp 36
37
Chp 37
38
Chp 38
39
Chp 39
40
Chp 40
41
Chp 41
42
Chp 42
43
Chp 43
44
Chp 44
45
Chp 45
46
Chp 46
47
Chp 47
48
Chp 48
49
Chp 49
50
Chp 50
51
Chp 51
52
Chp 52
53
Chp 53
54
Chp 54
55
Chp 55
56
Chp 56
57
Chp 57
58
Chp 58
59
Chp 59
60
Chp 60
61
Chp 61
62
Chp 62
63
Chp 63
64
Chp 64
65
Chp 65
66
Chp 66
67
Chp 67
68
Chp 68
69
Chp 69
70
Chp 70
71
Chp 71
72
Chp 72
73
Chp 73
74
Chp 74
75
Chp 75
76
Chp 76
77
Chp 77
78
Chp 78
79
Chp 79
80
Chp 80
81
Chp 81
82
Chp 82
83
Chp 83
84
Chp 84
85
Chp 85
86
Chp 86
87
Chp 87
88
Chp 88
89
Chp 89
90
Chp 90
91
Chp 91
92
Chp 92
93
Chp 93
94
Chp 94
95
Chp 95
96
Chp 96
97
Chp 97
98
Chp 98
99
Chp 99
100
Chp 100
101
Chp 101
102
Chp 102
103
Chp 103
104
Chp 104
105
Chp 105
106
Chp 106
107
Chp 107
108
Chp 108
109
Chp 109
110
Chp 110
111
Chp 111
112
Chp 112
113
Chp 113
114
Chp 114
115
Chp 115
116
Chp 116
117
Chp 117
118
Chp 118
119
Chp 119
120
Chp 120
121
Chp 121
122
Chp 122
123
Chp 123
124
Chp 124
125
Chp 125
126
Chp 126
127
Chp 127
128
Chp 128
129
Chp 129
130
Chp 130
131
Chp 131
132
Chp 132
133
Chp 133
134
Chp 134
135
Chp 135
136
Chp 136
137
Chp 137
138
Chp 138
139
Chp 139
140
Chp 140
141
Chp 141
142
Chp 142
143
Chp 143
144
Chp 144
145
Chp 145
146
Chp 146
147
Chp 147
148
Chp 148
149
Chp 149
150
Chp 150
151
Chp 151
152
Chp 152
153
Chp 153
154
Chp 154
155
Chp 155
156
Chp 156
157
Chp 157
158
Chp 158
159
Chp 159
160
Chp 160
161
Chp 161
162
Chp 162
163
Chp 163
164
Chp 164
165
Chp 165
166
Chp 166
167
Chp 167
168
Chp 168
169
Chp 169
170
Chp 170
171
Chp 171
172
Chp 172
173
Chp 173
174
Chp 174
175
Chp 175
176
Chp 176 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!