Chp 5

Setelah enam bulan di hutan, Li Shen akhirnya memutuskan untuk keluar dan menuju kota terdekat. Dengan tubuh yang telah terlatih dan kekuatan baru di dantiannya, ia melangkah penuh keyakinan. Suara langkah kakinya terdengar di jalan setapak yang sunyi. Pohon-pohon di sekitar mulai jarang, menandakan ia semakin dekat ke peradaban.

Namun, ketika ia melewati sebuah tikungan, beberapa sosok muncul dari balik semak-semak. Suara desing anak panah terdengar ketika salah satu dari mereka menembakkan panah ke tanah di depan Li Shen.

"Berhenti di sana, bocah!" teriak salah satu pria besar dengan pedang besar di tangannya. Ia mengenakan baju kulit usang, wajahnya penuh bekas luka.

Li Shen berhenti, matanya menyipit. Ada lima orang, semuanya bersenjata. Mereka tertawa dengan sinis sambil mendekatinya.

"Apa yang kau bawa, hah? Serahkan semuanya, atau kau tidak akan keluar dari sini hidup-hidup," kata pria lain dengan belati panjang, menjilat bibirnya seolah Li Shen adalah mangsa empuk.

Li Shen terdiam sesaat, tatapannya dingin. Ingatan tentang ayahnya yang tewas di tangan bandit kembali membanjiri pikirannya. Suara jeritan samar dari masa lalu seolah bergema di kepalanya, membuat amarahnya membara.

"Bandit..." gumamnya dengan nada rendah, penuh kebencian. "Kalian semua adalah sampah yang pantas dimusnahkan."

Pria besar itu tertawa keras. "Berani sekali anak ingusan ini! Kau pikir bisa melawan kami? Hajar dia!"

Salah satu bandit menerjang dengan kapak kecil, namun Li Shen menghindar dengan mudah. Suara angin berdesir terdengar saat ia berputar dan menghantam perut pria itu dengan pukulan kuat yang dipenuhi energi spiritual. Suara tulang retak menggema ketika bandit itu terlempar dan jatuh tak bergerak.

"Apa?!" Bandit lainnya terkejut, tetapi mereka tak mau mundur. Dua orang menyerang bersamaan.

Li Shen melompat ke belakang, menghindari serangan mereka. Dengan kecepatan luar biasa, ia meraih tangan salah satu bandit dan memutarnya hingga terdengar "Krak!" jeritan bandit itu menggema. Sebelum yang lain bisa bereaksi, Li Shen mengayunkan tendangan ke dada bandit berikutnya, membuatnya terlempar ke pohon.

"Mundur! Dia bukan manusia biasa, dia kultivator!" teriak salah satu bandit, panik.

Namun, Li Shen tidak peduli. Dengan ekspresi dingin, ia menghancurkan lawan-lawannya satu per satu, tanpa ampun. Darah mulai membasahi tanah, "Srak... srak..." terdengar saat langkahnya mendekati pria terakhir yang masih hidup.

Bandit terakhir, yang merupakan pemimpin kelompok itu, gemetar sambil memegang perutnya yang terluka. "Ampuni aku... aku hanya mengikuti perintah...!"

Li Shen meraih kerah pria itu dan menariknya mendekat. "Di mana markas kalian?" tanyanya dengan nada dingin, matanya tajam seperti pisau.

Pria itu tersedak, tergagap menjawab, "Di... di gua di sisi tebing... sekitar setengah hari perjalanan ke barat... Tolong, aku sudah memberitahumu!"

Li Shen melepaskan pria itu, membuatnya terjatuh ke tanah. Namun, sebelum bandit itu bisa bernapas lega, Li Shen mengangkat tangannya dan menghantamkan pukulan terakhir ke kepala pria itu. "Krak!" Bandit itu langsung tewas seketika.

Ia berdiri di tengah mayat para bandit, napasnya terengah-engah. Tangan dan pakaiannya berlumuran darah, tetapi ekspresinya tetap datar.

Langit mulai meredup saat Li Shen tiba di mulut gua yang disebutkan oleh bandit terakhir. Gua itu terletak di sisi tebing curam, dengan pintu masuk yang gelap dan dingin. Dua bandit berjaga di depan, masing-masing memegang pedang. Mereka tertawa kecil, tidak menyadari bahaya yang mendekat.

Tanpa sepatah kata, Li Shen bergerak cepat. Dalam satu gerakan, ia mendaratkan tendangan ke salah satu bandit, menghantam perutnya hingga pria itu tersungkur, tidak sempat bersuara. Bandit lainnya terkejut dan mencoba menyerang, tetapi Li Shen memutar tubuhnya, menangkap pergelangan tangan pria itu, dan memelintirnya hingga terdengar suara tulang patah.

"Aghhh!" teriak bandit itu, sebelum Li Shen menyelesaikannya dengan pukulan keras ke tenggorokan, membuatnya ambruk seketika.

Di Dalam Gua

Li Shen melangkah masuk, pandangannya tajam. Gua itu dipenuhi oleh cahaya redup dari obor yang tergantung di dinding. Beberapa bandit sedang duduk di sekitar meja, tertawa dan bermain dadu.

"Siapa di sana?" salah satu dari mereka berseru ketika melihat bayangan Li Shen.

Namun, sebelum ada jawaban, Li Shen bergerak. Ia menghantam kepala pria pertama dengan tangan kosong, membuatnya pingsan dalam satu pukulan. Bandit lainnya segera bangkit, menghunus senjata mereka.

"Bunuh dia!" teriak salah satu bandit.

Pertarungan dimulai. Li Shen, meski tanpa senjata, menggunakan kecepatan dan kekuatan fisiknya yang telah ia latih selama enam bulan terakhir. Dia menghindari tebasan pedang, melompat ke samping, lalu memukul dada salah satu bandit dengan pukulan penuh tenaga. Bandit itu terlempar ke dinding gua, tak sadarkan diri.

Bandit lain mencoba menusuknya dari belakang, tetapi Li Shen menangkap bilah pedang itu dengan tangan kosong, energi spiritual di tubuhnya melindungi kulitnya dari luka serius. Dengan satu tarikan kuat, ia merebut pedang itu dan menggunakannya untuk menyerang balik.

Dalam waktu singkat, tiga bandit lainnya sudah terkapar di tanah.

Dari dalam gua terdengar suara berat. "Siapa yang berani membuat kekacauan di tempatku?"

Seorang pria bertubuh besar muncul, mengenakan baju kulit tebal dengan pedang besar di tangannya. Matanya menyala dengan energi spiritual, menunjukkan bahwa dia seorang kultivator di ranah dasar.

"Kau yang membunuh anak buahku, bocah?" tanyanya, suara penuh ancaman.

"Mereka hanya sampah," jawab Li Shen dingin. "Sekarang giliranku menghabisimu."

Pria itu tertawa keras. "Berani sekali! Lihat apakah tubuhmu mampu menahan pedangku ini!"

Pemimpin bandit itu maju dengan langkah berat, mengayunkan pedangnya yang bersinar dengan energi spiritual. Tebasannya menghasilkan desingan keras saat meluncur ke arah Li Shen.

Li Shen menghindar dengan gesit, memutar tubuhnya ke samping. Tebasan itu menghantam tanah, menciptakan retakan kecil di lantai gua. Li Shen balas menyerang, melompat maju dengan pedang di tangannya, tetapi pemimpin bandit itu mengangkat pedangnya untuk menangkis.

"Clang!" suara logam bertemu logam terdengar saat kedua pedang berbenturan. Energi spiritual dari pedang besar itu membuat Li Shen terdorong mundur beberapa langkah.

"Kau memang kuat untuk anak muda," kata pemimpin bandit itu. "Tapi aku sudah bertarung lebih lama dari usiamu!"

Pria itu menyerang lagi, kali ini lebih cepat dan lebih ganas. Tebasannya terus menghujani Li Shen, memaksa pemuda itu menghindar dan bertahan. Namun, Li Shen tidak gentar. Ia menunggu celah, dan ketika pria itu mengayunkan pedangnya terlalu lebar, Li Shen melompat maju, menendang lututnya dengan keras.

"Aghh!" pemimpin bandit itu berteriak kesakitan, kehilangan keseimbangan. Li Shen tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia menebaskan pedang ke lengan pria itu, membuatnya menjatuhkan senjatanya.

Pria itu berlutut, terengah-engah, darah mengalir dari lukanya. Li Shen mendekatinya dengan tatapan dingin.

"Aku akan memberimu satu kesempatan untuk bicara," katanya. "Kenapa kalian membunuh orang tak bersalah di jalan?"

Pemimpin bandit itu tertawa kecil meski kesakitan. "Kau pikir dunia ini peduli pada orang lemah? Hanya yang kuat yang bertahan hidup..."

"Kalau begitu, kau cukup lemah untuk mati," jawab Li Shen tanpa ragu.

Dengan satu tebasan cepat, dia menghabisi pria itu, mengakhiri hidupnya tanpa belas kasihan. Bandit terakhir telah mati, dan gua itu sekarang sunyi.

Setelah memastikan semua bandit, termasuk pemimpinnya, telah mati, Li Shen berdiri di tengah gua. Ia menarik napas panjang, merasakan bau darah bercampur dengan hawa lembap di udara. Pandangannya menyapu ruangan, menemukan tumpukan kantong berisi koin emas, perak, dan beberapa perhiasan yang tersebar di salah satu sudut gua.

"Setidaknya mereka tidak hanya merampok orang untuk membunuh," gumamnya dingin sambil berjalan menuju tumpukan itu.

Ia memeriksa isi kantong satu per satu, memastikan apa saja yang berguna. Selain koin dan perhiasan, ia juga menemukan beberapa gulungan kertas peta, senjata, dan benda-benda kecil lainnya yang sepertinya tidak terlalu penting.

Namun, sesuatu di dalam kotak kecil di bawah meja menarik perhatiannya. Kotak itu terbuat dari kayu hitam dengan ukiran halus, tampak lebih mewah daripada barang lain di sekitar gua.

Ketika Li Shen membukanya, di dalamnya terdapat sebuah pil bulat berwarna ungu tua yang memancarkan aroma tajam namun segar.

"Pil energi spiritual?" gumamnya, matanya menyipit. Pil itu adalah barang berharga yang biasanya hanya dimiliki oleh kultivator kaya atau sekte besar.

Ia menggenggam pil itu erat. "Ini akan sangat membantu," katanya.

Setelah memastikan tidak ada barang lain yang berguna, Li Shen mengambil beberapa kantong emas dan perak, memasukkannya ke dalam tas kecil yang ia temukan di gua. Sisanya ia biarkan di sana, karena terlalu berat untuk dibawa.

Keluar dari gua, malam telah menyelimuti langit. Bulan setengah purnama bersinar di atas, memberikan cahaya lembut di jalanan berbatu yang membentang menuju kota terdekat. Li Shen berjalan dengan langkah tenang namun waspada, pedang hasil rampasan dari salah satu bandit tergantung di pinggangnya.

Hutan di sekitarnya mulai terasa sepi, hanya suara dedaunan bergemerisik yang terdengar ketika angin bertiup. Sesekali, suara binatang malam menggema, tetapi Li Shen tidak terganggu. Setelah enam bulan bertahan hidup di hutan, ia sudah terbiasa dengan kegelapan dan bahaya yang mengintai.

Tiba di Kota....

Saat fajar mulai menyingsing, Li Shen tiba di gerbang sebuah kota kecil. Dinding kayu yang kokoh mengelilingi kota itu, dengan dua penjaga bersenjata tombak berdiri di depan pintu gerbang.

"Berhenti! Apa tujuanmu ke sini?" salah satu penjaga bertanya dengan nada curiga.

Li Shen mengeluarkan sekeping perak dari kantongnya dan melemparkannya ke penjaga itu. "Aku hanya ingin beristirahat. Uang ini cukup untuk masuk, kan?"

Penjaga itu menangkap koin perak itu, memeriksanya sebentar, lalu mengangguk. "Baiklah, masuklah. Tapi jangan buat masalah."

Li Shen melangkah masuk ke dalam kota. Jalanan mulai dipenuhi pedagang yang menyiapkan dagangan mereka. Suara orang-orang berteriak menawarkan barang dagangan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana ramai yang kontras dengan sunyinya perjalanan Li Shen sebelumnya.

Li Shen menemukan sebuah penginapan kecil dengan papan kayu bertuliskan "Burung Perak" di depan. Ia masuk, disambut oleh bau sup hangat dan kayu yang terbakar di perapian.

"Kamar untuk satu malam," katanya kepada pemilik penginapan, seorang wanita paruh baya yang tersenyum ramah.

"Itu dua keping perak, Nak," jawab wanita itu.

Li Shen meletakkan uangnya di meja, lalu menerima kunci kamar.

Setelah masuk ke kamarnya, ia duduk di atas kasur keras namun bersih. Pandangannya tertuju pada pil ungu di tangannya.

"Waktunya untuk naik ke tingkat berikutnya," gumamnya sebelum mulai bermeditasi, mempersiapkan tubuhnya untuk menyerap energi dari pil itu.

Terpopuler

Comments

Lin Tian

Lin Tian

kirain mau kuat dlu bru masuk kota eh jauh hauh dr hutan k kota cuma mau mkan pil.

2025-03-01

7

Dragon🐉 gate🐉

Dragon🐉 gate🐉

masuk akal jika Li Shen ingin menyerap pil di penginapan, jika dia menyerap Pil di hutan / di goa ada kemungkinan dia di sergap oleh hewan buas/ spirit beast yg ada di sana,Krn proses menyerap pil butuh fokus & konsentrasi ekstra agar maksimal

2025-03-18

1

Zainal Abidin91

Zainal Abidin91

MC gk ganti pakean kah.. udh berbulan bulan d hutan apa gk pada sobek tu pakean'nya untuk bertarung sama binatang buas.....

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chp 1
2 Chp 2
3 Chp 3
4 Chp 4
5 Chp 5
6 Chp 6
7 Chp 7
8 Chp 8
9 Chp 9
10 Chp 10
11 Chp 11
12 Chp 12
13 Chp 13
14 Chp 14
15 Chp 15
16 Chp 16
17 Chp 17
18 Chp 18
19 Chp 19
20 Chp 20
21 Chp 21
22 Chp 22
23 Chp 23
24 Chp 24
25 Chp 25
26 Chp 26
27 Chp 27
28 Chp 28
29 Chp 29
30 Chp 30
31 Chp 31
32 Chp 32
33 Chp 33
34 Chp 34
35 Chp 35
36 Chp 36
37 Chp 37
38 Chp 38
39 Chp 39
40 Chp 40
41 Chp 41
42 Chp 42
43 Chp 43
44 Chp 44
45 Chp 45
46 Chp 46
47 Chp 47
48 Chp 48
49 Chp 49
50 Chp 50
51 Chp 51
52 Chp 52
53 Chp 53
54 Chp 54
55 Chp 55
56 Chp 56
57 Chp 57
58 Chp 58
59 Chp 59
60 Chp 60
61 Chp 61
62 Chp 62
63 Chp 63
64 Chp 64
65 Chp 65
66 Chp 66
67 Chp 67
68 Chp 68
69 Chp 69
70 Chp 70
71 Chp 71
72 Chp 72
73 Chp 73
74 Chp 74
75 Chp 75
76 Chp 76
77 Chp 77
78 Chp 78
79 Chp 79
80 Chp 80
81 Chp 81
82 Chp 82
83 Chp 83
84 Chp 84
85 Chp 85
86 Chp 86
87 Chp 87
88 Chp 88
89 Chp 89
90 Chp 90
91 Chp 91
92 Chp 92
93 Chp 93
94 Chp 94
95 Chp 95
96 Chp 96
97 Chp 97
98 Chp 98
99 Chp 99
100 Chp 100
101 Chp 101
102 Chp 102
103 Chp 103
104 Chp 104
105 Chp 105
106 Chp 106
107 Chp 107
108 Chp 108
109 Chp 109
110 Chp 110
111 Chp 111
112 Chp 112
113 Chp 113
114 Chp 114
115 Chp 115
116 Chp 116
117 Chp 117
118 Chp 118
119 Chp 119
120 Chp 120
121 Chp 121
122 Chp 122
123 Chp 123
124 Chp 124
125 Chp 125
126 Chp 126
127 Chp 127
128 Chp 128
129 Chp 129
130 Chp 130
131 Chp 131
132 Chp 132
133 Chp 133
134 Chp 134
135 Chp 135
136 Chp 136
137 Chp 137
138 Chp 138
139 Chp 139
140 Chp 140
141 Chp 141
142 Chp 142
143 Chp 143
144 Chp 144
145 Chp 145
146 Chp 146
147 Chp 147
148 Chp 148
149 Chp 149
150 Chp 150
151 Chp 151
152 Chp 152
153 Chp 153
154 Chp 154
155 Chp 155
156 Chp 156
157 Chp 157
158 Chp 158
159 Chp 159
160 Chp 160
161 Chp 161
162 Chp 162
163 Chp 163
164 Chp 164
165 Chp 165
166 Chp 166
167 Chp 167
168 Chp 168
169 Chp 169
170 Chp 170
171 Chp 171
172 Chp 172
173 Chp 173
174 Chp 174
175 Chp 175
176 Chp 176 END
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Chp 1
2
Chp 2
3
Chp 3
4
Chp 4
5
Chp 5
6
Chp 6
7
Chp 7
8
Chp 8
9
Chp 9
10
Chp 10
11
Chp 11
12
Chp 12
13
Chp 13
14
Chp 14
15
Chp 15
16
Chp 16
17
Chp 17
18
Chp 18
19
Chp 19
20
Chp 20
21
Chp 21
22
Chp 22
23
Chp 23
24
Chp 24
25
Chp 25
26
Chp 26
27
Chp 27
28
Chp 28
29
Chp 29
30
Chp 30
31
Chp 31
32
Chp 32
33
Chp 33
34
Chp 34
35
Chp 35
36
Chp 36
37
Chp 37
38
Chp 38
39
Chp 39
40
Chp 40
41
Chp 41
42
Chp 42
43
Chp 43
44
Chp 44
45
Chp 45
46
Chp 46
47
Chp 47
48
Chp 48
49
Chp 49
50
Chp 50
51
Chp 51
52
Chp 52
53
Chp 53
54
Chp 54
55
Chp 55
56
Chp 56
57
Chp 57
58
Chp 58
59
Chp 59
60
Chp 60
61
Chp 61
62
Chp 62
63
Chp 63
64
Chp 64
65
Chp 65
66
Chp 66
67
Chp 67
68
Chp 68
69
Chp 69
70
Chp 70
71
Chp 71
72
Chp 72
73
Chp 73
74
Chp 74
75
Chp 75
76
Chp 76
77
Chp 77
78
Chp 78
79
Chp 79
80
Chp 80
81
Chp 81
82
Chp 82
83
Chp 83
84
Chp 84
85
Chp 85
86
Chp 86
87
Chp 87
88
Chp 88
89
Chp 89
90
Chp 90
91
Chp 91
92
Chp 92
93
Chp 93
94
Chp 94
95
Chp 95
96
Chp 96
97
Chp 97
98
Chp 98
99
Chp 99
100
Chp 100
101
Chp 101
102
Chp 102
103
Chp 103
104
Chp 104
105
Chp 105
106
Chp 106
107
Chp 107
108
Chp 108
109
Chp 109
110
Chp 110
111
Chp 111
112
Chp 112
113
Chp 113
114
Chp 114
115
Chp 115
116
Chp 116
117
Chp 117
118
Chp 118
119
Chp 119
120
Chp 120
121
Chp 121
122
Chp 122
123
Chp 123
124
Chp 124
125
Chp 125
126
Chp 126
127
Chp 127
128
Chp 128
129
Chp 129
130
Chp 130
131
Chp 131
132
Chp 132
133
Chp 133
134
Chp 134
135
Chp 135
136
Chp 136
137
Chp 137
138
Chp 138
139
Chp 139
140
Chp 140
141
Chp 141
142
Chp 142
143
Chp 143
144
Chp 144
145
Chp 145
146
Chp 146
147
Chp 147
148
Chp 148
149
Chp 149
150
Chp 150
151
Chp 151
152
Chp 152
153
Chp 153
154
Chp 154
155
Chp 155
156
Chp 156
157
Chp 157
158
Chp 158
159
Chp 159
160
Chp 160
161
Chp 161
162
Chp 162
163
Chp 163
164
Chp 164
165
Chp 165
166
Chp 166
167
Chp 167
168
Chp 168
169
Chp 169
170
Chp 170
171
Chp 171
172
Chp 172
173
Chp 173
174
Chp 174
175
Chp 175
176
Chp 176 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!