Chp 13

Setelah menonton beberapa pertarungan, Li Shen mendekati meja pendaftaran di sudut ruangan. Di belakang meja itu duduk seorang pria dengan tubuh kekar dan mata tajam, menatap setiap orang yang mendekat dengan pandangan curiga.

"Mau bertaruh atau bertarung?" tanya pria itu tanpa basa-basi.

"Aku ingin menjadi petarung," jawab Li Shen tegas.

Pria itu menaikkan alisnya. "Hah? Kau terlihat baru di sini. Kau yakin? Ini bukan tempat untuk mereka yang hanya ingin pamer keberanian. Jika kau kalah, kau bisa mati di arena."

Li Shen tersenyum tipis. "Aku tidak akan kalah."

Pria itu menatapnya beberapa saat sebelum mengangkat bahu. "Baiklah. Jika kau ingin bergabung, ada beberapa aturan. Pertama, kau harus menyerahkan sebagian besar hadiahmu kepada Sekte Serigala Putih. Kedua, jika kau ingin bayaran besar, kau harus melawan petarung terbaik kami, Zuo Kang."

"Zuo Kang?" Li Shen bertanya, matanya menyipit sedikit.

"Dia petarung terkuat di sini," jelas pria itu. "Seorang kultivator di ranah Pengumpulan Energi tahap puncak. Dia juga pengguna seni pedang yang sangat ahli. Tapi, ada satu hal yang perlu kau tahu."

Li Shen melipat tangannya, menunggu kelanjutan penjelasan itu.

"Kami punya aturan," lanjut pria itu dengan senyum licik. "Jika kau ingin melawan Zuo Kang, kau tidak diizinkan menggunakan senjata. Sementara dia boleh menggunakan pedangnya."

Li Shen menatap pria itu dengan tenang. "Aturan yang cukup curang."

Pria itu tertawa keras. "Hahaha! Ini bukan tentang keadilan, anak muda. Ini tentang hiburan dan uang! Kalau kau menang, hadiahnya sangat besar. Tapi kalau kalah... yah, kau tahu akibatnya."

Li Shen terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara dingin, "Baik. Aku terima."

Pria itu terkejut sesaat sebelum tertawa lebih keras. "Kau gila atau terlalu percaya diri? Baiklah, aku suka keberanianmu! Masuklah ke ruang persiapan. Pertarunganmu dimulai setelah ini."

Li Shen melangkah masuk ke ruang persiapan di belakang arena. Ruangan itu sederhana, hanya ada bangku kayu dan ember air untuk mencuci wajah. Dari balik tirai, ia bisa mendengar sorakan penonton yang semakin keras.

Sebuah suara nyaring menggema dari arena, milik seorang pembawa acara. "Hadirin sekalian, malam ini kita akan menyaksikan pertarungan yang paling ditunggu-tunggu! Pendatang baru yang berani menantang Zuo Kang, petarung terbaik di arena ini!"

Sorakan membahana, menciptakan suasana tegang di udara. Li Shen berdiri tegak, menutup matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya.

"Zuo Kang, ya?" gumamnya sambil membuka matanya perlahan. "Mari kita lihat seberapa kuat kau sebenarnya."

Ketika seorang penjaga memanggilnya untuk masuk, Li Shen mengangguk pelan dan berjalan menuju arena. Sorakan penonton semakin menggila saat dia muncul di bawah cahaya lampu minyak yang menerangi arena pasir.

Di sisi lain arena, seorang pria bertubuh besar dengan pedang besar di punggungnya sudah berdiri. Senyumnya dingin, penuh percaya diri.

"Jadi kau lawanku? Hahaha! Beraninya kau melawan Zuo Kang tanpa senjata!" seru pria itu dengan nada menghina.

Li Shen hanya menatapnya dengan tatapan dingin, tidak berkata sepatah kata pun. Di dalam hatinya, ia sudah siap menghadapi apa pun.

Arena yang penuh dengan sorakan tiba-tiba hening ketika Zuo Kang berjalan maju ke tengah, menghunus pedangnya yang besar dan berkilauan di bawah cahaya obor. Langkahnya berat, seolah-olah dia membawa seluruh kepercayaan diri dunia.

"Kau tidak membawa senjata? Bodoh sekali," ujar Zuo Kang dengan senyum sinis, mengayunkan pedangnya ke udara, menciptakan deru angin yang membuat para penonton bersorak. "Ini akan selesai dalam satu tebasan."

Li Shen berdiri tenang, memfokuskan pikirannya. Energi dari ranah Kondensasi Intinya mulai berputar di tubuhnya, membuat aura yang tak kasat mata terasa mencekam. "Aku tak butuh senjata untuk mengalahkanmu," jawabnya dingin.

"Sombong!" Zuo Kang menerjang dengan kecepatan yang luar biasa, pedangnya meluncur dalam garis melintang, menyasar leher Li Shen.

Namun, sebelum pedang itu sampai, Li Shen sudah melangkah ke samping dengan gerakan yang seolah-olah memecah udara. "Terlalu lambat," ucapnya.

"Hyaaah!" Zuo Kang berteriak, mengayunkan pedangnya lagi dengan teknik beruntun, menciptakan bayangan pedang yang tampak seperti hujan bilah tajam.

Li Shen bergerak gesit, menghindari serangan demi serangan dengan presisi sempurna. Tubuhnya berputar dan melompat mundur, menghindari bilah pedang yang menghantam tanah dengan kekuatan yang cukup untuk menciptakan lubang besar.

Penonton bersorak histeris melihat duel yang begitu sengit.

"Kau hanya lari, dasar pengecut!" seru Zuo Kang, napasnya mulai berat karena serangannya tak pernah mengenai sasaran.

Li Shen tersenyum dingin. "Aku hanya menunggu celah. Sekarang giliranmu bertahan."

Aura Li Shen tiba-tiba meledak, energi dari ranah Kondensasi Inti menyalurkan kekuatan destruktif ke tubuhnya. Ia melompat maju dengan kecepatan kilat, tinjunya meluncur ke arah Zuo Kang.

"Doomstrike Fist!" serunya, menggunakan teknik buatan sendiri yang menggabungkan energi murni dengan kekuatan fisik.

Boom! Tinjunya menghantam pedang Zuo Kang yang terangkat untuk bertahan. Ledakan energi menggema di arena, dan pedang besar itu hancur berkeping-keping. Zuo Kang terkejut, kehilangan keseimbangannya saat energi dari serangan itu mengguncang tubuhnya.

"Tamat sudah," ujar Li Shen dengan suara dingin.

Ia melompat tinggi ke udara, menyalurkan seluruh energinya ke tinjunya yang kini berkilauan dengan cahaya merah keemasan. Dengan satu teriakan, ia meluncurkan tinju itu tepat ke kepala Zuo Kang.

"Boom!!"

Kepala Zuo Kang hancur seketika, menyisakan tubuhnya yang ambruk ke tanah dengan suara berat. Darah dan pecahan tulang berceceran, menciptakan pemandangan yang mengerikan.

Penonton terdiam beberapa saat, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Namun, setelah beberapa saat, sorakan meledak lebih keras dari sebelumnya.

"Li Shen! Li Shen! Li Shen!" mereka berseru, mengelu-elukan nama sang pendatang baru yang baru saja mengalahkan petarung terkuat mereka dengan tangan kosong.

Li Shen berdiri di tengah arena, tubuhnya berlumur darah, napasnya berat, namun matanya tetap tajam. Ia menatap mayat Zuo Kang dengan dingin sebelum berbalik dan berjalan keluar arena tanpa berkata apa-apa. Para penonton membuka jalan untuknya, masih dalam keterkejutan dan kekaguman.

Li Shen tahu, ini baru permulaan. Namun, kemenangan ini adalah pernyataan bahwa ia bukan lagi seseorang yang bisa diremehkan.

------

Li Shen keluar dari arena dengan langkah mantap, tubuhnya masih berlumur darah dari pertarungan sengit sebelumnya. Sorakan para penonton terus menggema, memuji keberaniannya dan kekuatannya. Namun, Li Shen tetap memasang wajah dingin, tidak peduli dengan perhatian yang kini tertuju padanya.

Dia berjalan menuju meja penerimaan hadiah. Seorang pria tua berjubah abu-abu yang merupakan anggota sekte Serigala Putih menyambutnya dengan senyum palsu. Di meja itu terlihat tumpukan kantong koin emas yang mengilap, hadiah kemenangannya.

"Selamat atas kemenanganmu, Tuan Li Shen," kata pria tua itu dengan nada formal. "Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hadiahnya adalah 100 koin emas. Namun, karena turnamen ini diadakan di bawah pengawasan sekte Serigala Putih, kami harus mengambil 50% dari jumlah tersebut sebagai... kontribusi wajib."

Li Shen menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Separuh? Itu terlalu banyak."

Pria tua itu mengangkat bahunya, senyumannya tetap terjaga. "Aturan adalah aturan, Tuan Li Shen. Jika Anda tidak ingin membayar, maka Anda takkan mendapatkan apa pun."

Li Shen mengepalkan tinjunya, merasa marah dengan ketidakadilan ini. Namun, ia tahu bahwa melawan sekte ini secara langsung sekarang bukan langkah yang bijak. Dengan enggan, ia merogoh kantong hadiahnya dan menyerahkan setengahnya kembali ke meja.

"Ambil saja," katanya dingin, menahan amarahnya.

Pria tua itu tersenyum puas, menyimpan koin emas itu ke dalam kotak besar di belakang meja. "Keputusan yang bijak. Semoga koin yang tersisa cukup untuk keperluan Anda, Tuan Li Shen."

Saat Li Shen keluar dari aula hadiah, dia menyadari bahwa banyak mata memandangnya. Para bangsawan dengan pakaian mewah dan perhiasan mencolok berbisik-bisik sambil melirik ke arahnya. Beberapa pendekar muda yang membawa lambang sekte mereka di pakaian mereka juga tampak mengamatinya dengan penuh minat.

"Dia baru saja mengalahkan Zuo Kang dengan tangan kosong," gumam salah satu pendekar muda. "Orang ini jelas bukan kultivator biasa."

"Aku dengar dia bahkan menghancurkan kepala Zuo Kang. Itu... mengerikan sekaligus mengesankan," bisik seorang wanita bangsawan sambil menutup mulutnya dengan kipas.

Li Shen berjalan dengan santai, berpura-pura tidak mendengar percakapan di sekitarnya. Namun, ia tahu bahwa kemenangan ini telah menarik perhatian dari banyak pihak, termasuk sekte Serigala Putih.

"Menarik perhatian bukan hal yang ideal," pikirnya sambil menyesuaikan langkahnya menuju penginapan. "Tapi, setidaknya aku mendapat emas untuk perbekalan."

Di kejauhan, seorang pria berjubah hitam dengan simbol serigala putih di dadanya mengamati Li Shen dengan tatapan tajam. Ia adalah salah satu tetua dari sekte Serigala Putih, dan kemenangan Li Shen tampaknya telah menarik perhatian yang tidak diinginkan.

"Anak itu... dia bisa menjadi ancaman atau aset. Kita harus mengawasinya," gumam pria itu sebelum menghilang ke dalam bayangan......

Setelah menerima emas dari arena dan menyelesaikan urusannya, Li Shen langsung menuju tujuannya—tempat tinggal alkemis yang telah ia dapatkan informasinya dari pemilik bar sebelumnya. Tanpa membuang waktu, ia berjalan melewati jalan-jalan sibuk kota Guangling, menelusuri gang-gang sempit dan tanda-tanda arah yang disebutkan.

Namun, tanpa sepengetahuannya, ia terus diawasi. Beberapa pasang mata dari sekte lain mengikuti setiap langkahnya dengan hati-hati, memastikan tidak kehilangan jejak Li Shen.

Di sebuah sudut atap, tiga pengintai dari salah satu sekte kecil Guangling berdiskusi serius.

"Anak itu aneh," ujar pria berjanggut tipis dengan busur di punggungnya. "Dia membayar pajak masuk dengan santai, menghancurkan kepala Zuo Kang di arena, dan sekarang berjalan seolah tidak peduli dengan dunia di sekitarnya."

"Tapi dia bukan orang biasa," tambah wanita berambut panjang yang memegang tombak. "Teknik yang dia gunakan di arena—itu bukan sesuatu yang dimiliki sembarang pengembara. Kita harus tahu asal-usulnya."

"Tenang," sahut pria berjubah hitam dengan nada tajam. "Dia menuju tempat tertentu. Jika kita terlalu cepat bergerak, kita bisa kehilangan kesempatan. Biarkan dia membawa kita ke sesuatu yang lebih besar."

Ketiganya terus mengikuti Li Shen dengan gerakan yang hati-hati, menjaga jarak dan berbaur dengan keramaian.

Li Shen akhirnya tiba di ujung distrik tempat rumah alkemis itu berada. Bangunan itu terlihat sederhana, dengan papan kayu kecil di depan bertuliskan "Pengrajin Pil Guangling." Namun, meskipun terlihat biasa saja, energi spiritual samar terasa mengalir dari tempat itu, cukup untuk membuat seorang kultivator awam tahu bahwa tempat ini bukanlah sembarang kediaman.

Namun, sebelum memasuki rumah alkemis, Li Shen berhenti sejenak. Ia memutar kepala sedikit, seolah mendengarkan sesuatu, lalu tersenyum kecil. "Jadi mereka masih mengikutiku," gumamnya pelan.

Sementara itu, di salah satu sudut jalan, para pengintai tetap memantau dengan saksama.

"Apa yang dia lakukan di sini?" tanya pria berjanggut tipis dengan nada curiga.

"Tempat itu… pengrajin pil?" jawab wanita berambut panjang sambil menyipitkan matanya. "Mungkin dia mencari sesuatu untuk meningkatkan kekuatannya."

"Kalau begitu, kita harus lebih berhati-hati," sahut pria berjubah hitam. "Jika dia berhasil mendapatkan sesuatu yang berharga dari alkemis itu, kita tidak boleh membiarkannya pergi begitu saja."

Li Shen melangkah menuju pintu dan mengetuk perlahan. Pintu itu terbuka, dan seorang pria tua berambut putih dengan janggut tipis menyambutnya. Sorot mata pria itu tajam, meskipun senyum kecil terlukis di wajahnya.

"Apa kau datang untuk membeli pil, atau… sesuatu yang lebih istimewa?" tanya pria tua itu dengan nada tenang.

Li Shen mengangguk. "Aku membutuhkan pil peningkatan energi. Sesuatu yang cukup kuat untuk membantuku menembus ranah Kondensasi Inti tahap puncak."

Pria tua itu tertawa kecil. "Permintaan yang tidak sederhana. Masuklah, mari kita bicarakan."

Li Shen masuk ke dalam, sementara para pengintai tetap mengawasi dari luar, mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Namun, Li Shen telah memperhitungkan semuanya. Ia sadar bahwa keberadaannya di kota ini telah menarik perhatian banyak pihak. "Kalian ingin bermain?" pikirnya dalam hati. "Baiklah, mari kita lihat siapa yang akan menang di akhir permainan ini."

Terpopuler

Comments

4wied

4wied

sungguh aneh, masuk kota harus bayar sangat mahal tapi begitu di kotak pertarungan hadiahnya cuma 50 koin emas dari 100 yang dijanjikan....

2025-03-02

5

Hery S

Hery S

author goblok masa SDH di tindas msh mnglah taik

2025-02-15

1

Agus Susilo

Agus Susilo

emang aneh ,tujuan menghindari masalah ,Mlah ikutan bertarung

2025-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chp 1
2 Chp 2
3 Chp 3
4 Chp 4
5 Chp 5
6 Chp 6
7 Chp 7
8 Chp 8
9 Chp 9
10 Chp 10
11 Chp 11
12 Chp 12
13 Chp 13
14 Chp 14
15 Chp 15
16 Chp 16
17 Chp 17
18 Chp 18
19 Chp 19
20 Chp 20
21 Chp 21
22 Chp 22
23 Chp 23
24 Chp 24
25 Chp 25
26 Chp 26
27 Chp 27
28 Chp 28
29 Chp 29
30 Chp 30
31 Chp 31
32 Chp 32
33 Chp 33
34 Chp 34
35 Chp 35
36 Chp 36
37 Chp 37
38 Chp 38
39 Chp 39
40 Chp 40
41 Chp 41
42 Chp 42
43 Chp 43
44 Chp 44
45 Chp 45
46 Chp 46
47 Chp 47
48 Chp 48
49 Chp 49
50 Chp 50
51 Chp 51
52 Chp 52
53 Chp 53
54 Chp 54
55 Chp 55
56 Chp 56
57 Chp 57
58 Chp 58
59 Chp 59
60 Chp 60
61 Chp 61
62 Chp 62
63 Chp 63
64 Chp 64
65 Chp 65
66 Chp 66
67 Chp 67
68 Chp 68
69 Chp 69
70 Chp 70
71 Chp 71
72 Chp 72
73 Chp 73
74 Chp 74
75 Chp 75
76 Chp 76
77 Chp 77
78 Chp 78
79 Chp 79
80 Chp 80
81 Chp 81
82 Chp 82
83 Chp 83
84 Chp 84
85 Chp 85
86 Chp 86
87 Chp 87
88 Chp 88
89 Chp 89
90 Chp 90
91 Chp 91
92 Chp 92
93 Chp 93
94 Chp 94
95 Chp 95
96 Chp 96
97 Chp 97
98 Chp 98
99 Chp 99
100 Chp 100
101 Chp 101
102 Chp 102
103 Chp 103
104 Chp 104
105 Chp 105
106 Chp 106
107 Chp 107
108 Chp 108
109 Chp 109
110 Chp 110
111 Chp 111
112 Chp 112
113 Chp 113
114 Chp 114
115 Chp 115
116 Chp 116
117 Chp 117
118 Chp 118
119 Chp 119
120 Chp 120
121 Chp 121
122 Chp 122
123 Chp 123
124 Chp 124
125 Chp 125
126 Chp 126
127 Chp 127
128 Chp 128
129 Chp 129
130 Chp 130
131 Chp 131
132 Chp 132
133 Chp 133
134 Chp 134
135 Chp 135
136 Chp 136
137 Chp 137
138 Chp 138
139 Chp 139
140 Chp 140
141 Chp 141
142 Chp 142
143 Chp 143
144 Chp 144
145 Chp 145
146 Chp 146
147 Chp 147
148 Chp 148
149 Chp 149
150 Chp 150
151 Chp 151
152 Chp 152
153 Chp 153
154 Chp 154
155 Chp 155
156 Chp 156
157 Chp 157
158 Chp 158
159 Chp 159
160 Chp 160
161 Chp 161
162 Chp 162
163 Chp 163
164 Chp 164
165 Chp 165
166 Chp 166
167 Chp 167
168 Chp 168
169 Chp 169
170 Chp 170
171 Chp 171
172 Chp 172
173 Chp 173
174 Chp 174
175 Chp 175
176 Chp 176 END
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Chp 1
2
Chp 2
3
Chp 3
4
Chp 4
5
Chp 5
6
Chp 6
7
Chp 7
8
Chp 8
9
Chp 9
10
Chp 10
11
Chp 11
12
Chp 12
13
Chp 13
14
Chp 14
15
Chp 15
16
Chp 16
17
Chp 17
18
Chp 18
19
Chp 19
20
Chp 20
21
Chp 21
22
Chp 22
23
Chp 23
24
Chp 24
25
Chp 25
26
Chp 26
27
Chp 27
28
Chp 28
29
Chp 29
30
Chp 30
31
Chp 31
32
Chp 32
33
Chp 33
34
Chp 34
35
Chp 35
36
Chp 36
37
Chp 37
38
Chp 38
39
Chp 39
40
Chp 40
41
Chp 41
42
Chp 42
43
Chp 43
44
Chp 44
45
Chp 45
46
Chp 46
47
Chp 47
48
Chp 48
49
Chp 49
50
Chp 50
51
Chp 51
52
Chp 52
53
Chp 53
54
Chp 54
55
Chp 55
56
Chp 56
57
Chp 57
58
Chp 58
59
Chp 59
60
Chp 60
61
Chp 61
62
Chp 62
63
Chp 63
64
Chp 64
65
Chp 65
66
Chp 66
67
Chp 67
68
Chp 68
69
Chp 69
70
Chp 70
71
Chp 71
72
Chp 72
73
Chp 73
74
Chp 74
75
Chp 75
76
Chp 76
77
Chp 77
78
Chp 78
79
Chp 79
80
Chp 80
81
Chp 81
82
Chp 82
83
Chp 83
84
Chp 84
85
Chp 85
86
Chp 86
87
Chp 87
88
Chp 88
89
Chp 89
90
Chp 90
91
Chp 91
92
Chp 92
93
Chp 93
94
Chp 94
95
Chp 95
96
Chp 96
97
Chp 97
98
Chp 98
99
Chp 99
100
Chp 100
101
Chp 101
102
Chp 102
103
Chp 103
104
Chp 104
105
Chp 105
106
Chp 106
107
Chp 107
108
Chp 108
109
Chp 109
110
Chp 110
111
Chp 111
112
Chp 112
113
Chp 113
114
Chp 114
115
Chp 115
116
Chp 116
117
Chp 117
118
Chp 118
119
Chp 119
120
Chp 120
121
Chp 121
122
Chp 122
123
Chp 123
124
Chp 124
125
Chp 125
126
Chp 126
127
Chp 127
128
Chp 128
129
Chp 129
130
Chp 130
131
Chp 131
132
Chp 132
133
Chp 133
134
Chp 134
135
Chp 135
136
Chp 136
137
Chp 137
138
Chp 138
139
Chp 139
140
Chp 140
141
Chp 141
142
Chp 142
143
Chp 143
144
Chp 144
145
Chp 145
146
Chp 146
147
Chp 147
148
Chp 148
149
Chp 149
150
Chp 150
151
Chp 151
152
Chp 152
153
Chp 153
154
Chp 154
155
Chp 155
156
Chp 156
157
Chp 157
158
Chp 158
159
Chp 159
160
Chp 160
161
Chp 161
162
Chp 162
163
Chp 163
164
Chp 164
165
Chp 165
166
Chp 166
167
Chp 167
168
Chp 168
169
Chp 169
170
Chp 170
171
Chp 171
172
Chp 172
173
Chp 173
174
Chp 174
175
Chp 175
176
Chp 176 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!