Chp 12

Setelah beberapa hari berjalan tanpa henti, Li Shen tiba di sebuah kota kecil bernama Kota Huaijin. Kota ini tidak sebesar Liyang, tetapi memiliki suasana yang hidup dengan pasar-pasar ramai dan pengunjung dari berbagai daerah. Langkah Li Shen terhenti di pintu gerbang kota, matanya menyapu keramaian di depannya.

"Kota ini mungkin memiliki informasi yang kubutuhkan," pikirnya. "Seorang alkemis hebat tak mungkin tidak meninggalkan jejak di tempat seperti ini."

Li Shen segera menuju pasar utama kota, tempat keramaian terbesar terjadi. Ia berhenti di salah satu kedai kecil yang menjual rempah-rempah dan bahan-bahan alkimia. Seorang pedagang tua di sana tampak sibuk melayani pelanggan.

"Tuan, aku sedang mencari seorang alkemis hebat," kata Li Shen langsung tanpa basa-basi.

Pedagang tua itu mengangkat alisnya sambil menatap Li Shen. "Alkemis, ya? Apa yang kau cari darinya, anak muda?"

"Pil peningkatan energi," jawab Li Shen singkat.

Pedagang itu mendengus kecil. "Hmph, tidak mudah mencari alkemis yang mampu membuat pil semacam itu. Tapi jika kau serius, ada desas-desus tentang seorang alkemis hebat bernama Wu Feng. Namun, tempatnya sulit ditemukan."

"Di mana aku bisa menemukan Wu Feng ini?" Li Shen bertanya dengan nada serius.

Pedagang itu mengusap dagunya. "Katanya ia tinggal di sekitar Kota Guangling, kota besar yang terletak di selatan sini. Tapi hati-hati, tidak semua orang bisa bertemu dengannya. Wu Feng dikenal hanya melayani orang yang ia anggap pantas."

Setelah mendapatkan informasi, Li Shen memutuskan untuk menjelajahi kota sebentar. Ia berhenti di sebuah kedai makanan untuk makan siang, sambil mendengarkan percakapan orang-orang di sekitarnya.

"Wu Feng? Kau yakin dia masih tinggal di Guangling?" salah seorang pria di meja sebelah berbicara pelan. "Aku dengar dia sekarang lebih banyak bersembunyi. Terakhir kali seseorang mencarinya, mereka tidak kembali."

"Hmph, itu hanya rumor. Kalau kau punya uang dan barang langka, Wu Feng pasti akan keluar dari sarangnya," sahut pria lain.

Li Shen menyimak dengan seksama, matanya menyipit. "Sepertinya perjalananku ke Guangling akan penuh dengan rintangan. Tapi ini satu-satunya jalan."

Setelah selesai makan, ia berdiri dan melangkah menuju pintu keluar. Dalam hati, ia sudah menetapkan tujuan berikutnya.

"Kota Guangling... Aku harus menemukan Wu Feng. Dengan pil peningkatan energi, aku bisa segera mencapai tahap puncak ranah Kondensasi Inti."

Li Shen meninggalkan Kota Huaijin, melanjutkan perjalanan ke selatan menuju Kota Guangling, dengan tekad yang semakin membara.

Setelah beberapa hari perjalanan, Li Shen akhirnya mendekati gerbang luar wilayah Kota Guangling. Kota itu terkenal sebagai pusat perdagangan besar di wilayah selatan, tetapi juga memiliki reputasi buruk karena dikuasai oleh Sekte Serigala Putih, salah satu sekte yang dikenal dengan kekejaman dan kerakusannya.

Di depan gerbang utama, Li Shen melihat antrean panjang orang-orang yang ingin masuk. Beberapa di antaranya adalah pedagang dengan gerobak penuh barang, sementara yang lain adalah pelancong atau pengelana seperti dirinya. Di tengah keramaian, belasan anggota Sekte Serigala Putih berjaga, mengenakan jubah abu-abu dengan lambang kepala serigala putih di dada mereka.

Saat giliran Li Shen tiba, seorang pria besar dengan wajah penuh bekas luka mendekat. Dia memegang tombak panjang dengan gaya angkuh, sementara dua rekannya berdiri di sampingnya dengan senyum licik.

"Hei, kau!" seru pria besar itu dengan suara kasar, menunjuk Li Shen. "Bayar pajak masuk jika kau ingin menginjakkan kaki di Kota Guangling."

Li Shen mengerutkan kening. "Pajak masuk? Sejak kapan ada aturan seperti itu?" tanyanya dingin.

Pria besar itu mendengus dan meludah ke tanah. "Aturan? Di sini, aturan dibuat oleh Sekte Serigala Putih. Jika kau ingin masuk, kau bayar. Kalau tidak, pergilah ke tempat lain!"

Salah satu rekannya, seorang pria kurus dengan mata tajam seperti serigala, menambahkan sambil terkekeh. "Dan jangan berpikir untuk mencoba kabur atau melawan. Kalau kami tidak membunuhmu, kepala kota yang akan melakukannya."

Li Shen tetap tenang meskipun darahnya mendidih mendengar sikap mereka. "Berapa pajaknya?" tanyanya datar.

Pria besar itu menyeringai, memperlihatkan gigi kuningnya. "dua puluh koin emas untuk orang biasa. Kalau kau seorang kultivator, lima puluh koin emas."

Li Shen mengepalkan tinjunya di balik punggung, tetapi ia tahu bahwa memancing masalah di sini hanya akan menarik perhatian yang tidak perlu. Dengan wajah tanpa ekspresi, ia mengambil kantong koin dari ikat pinggangnya dan menyerahkan jumlah yang diminta.

Pria besar itu merampas koin itu dengan kasar dan menghitungnya dengan perlahan, seolah-olah sengaja ingin membuat Li Shen menunggu lebih lama. Setelah selesai, dia menyeringai lagi. "Hmph, setidaknya kau tahu tempatmu. Masuklah, tetapi ingat—jangan coba-coba mencari masalah di wilayah kami."

Saat Li Shen melangkah masuk, dia mendengar salah satu pedagang di belakangnya memprotes pajak yang terlalu tinggi. Pria itu tampak memohon kepada anggota sekte. "Tolong, ini terlalu banyak! Aku hanya pedagang kecil. Tidak mungkin aku bisa membayar dua puluh koin emas!"

Pria besar itu menatap pedagang itu dengan mata dingin. "Tidak peduli kau kecil atau besar. Tidak bisa bayar? Tinggalkan barangmu di sini dan pergi."

"Tapi itu semua yang aku miliki! Jika aku menyerahkannya, keluargaku akan kelaparan!"

Salah satu anggota sekte menyeringai licik. "Kalau begitu, bayar dengan cara lain... mungkin kami bisa ambil gerobakmu sebagai ganti. Atau..." dia melirik putri kecil pedagang itu yang berdiri ketakutan di dekatnya, "...kau bisa menyerahkan sesuatu yang lebih berharga."

Li Shen berhenti melangkah, matanya menyipit saat mendengar ucapan itu. Seketika, energi spiritualnya bergetar, tetapi dia segera mengendalikannya. "Bukan urusanku... Belum saatnya aku menarik perhatian," pikirnya, meskipun hatinya dipenuhi amarah.

Setelah melewati gerbang, Li Shen berjalan menyusuri jalan utama Kota Guangling. Pikirannya dipenuhi rasa benci terhadap Sekte Serigala Putih.

"Sekelompok pengecut yang hanya tahu menindas. Jika bukan karena urusanku mencari alkemis, aku sudah menghapus keberadaan mereka," gumamnya sambil mengatupkan rahang.

Meskipun marah, Li Shen tetap fokus pada tujuannya. Dia bertekad menemukan alkemis yang bisa membantunya meningkatkan kekuatannya, bahkan jika itu berarti harus menghadapi Sekte Serigala Putih di kemudian hari.

Ketika Li Shen berjalan memasuki kota Guangling, matanya menyapu pemandangan yang luar biasa megah. Sesaat ia berhenti di depan gerbang besar yang dihiasi ukiran naga dan awan, sebuah senyuman tipis terukir di wajahnya.

"Kota ini... jauh lebih besar daripada yang aku bayangkan," gumamnya pelan sambil melangkah masuk.

Ia terus berjalan, memperhatikan hiruk-pikuk jalanan yang dipenuhi pedagang dan orang-orang dari berbagai kalangan. Suara tawa, teriakan pedagang menawarkan dagangan, serta derap langkah kuda bercampur menjadi satu.

"Tapi tetap saja... di balik semua keindahan ini, pasti ada kegelapan yang bersembunyi," ujarnya lirih, mengenang interaksinya dengan orang-orang dari Sekte Serigala Putih di gerbang tadi. Ia mengepalkan tangannya sejenak, lalu menghela napas panjang. "Aku hanya perlu fokus pada tujuanku."

Melangkah lebih dalam ke kota, ia berhenti sejenak di tengah keramaian. Di depannya, ada seorang pelukis jalanan yang sedang menggambar seorang wanita tua dengan detail yang menakjubkan. Di sisi lain, sekelompok anak kecil berlari-larian sambil membawa layang-layang kecil.

"Ternyata, di sini masih ada orang-orang yang hidup damai meski bayang-bayang sekte itu terus mengintai," pikir Li Shen sambil melanjutkan langkahnya.

Ketika Li Shen mendorong pintu bar Paviliun Malam Bintang, dia langsung disambut dengan aroma anggur yang kuat dan suara gelak tawa dari beberapa meja di pojok. Dia melangkah dengan tenang, matanya mengamati sekitar.

Seorang pria paruh baya di balik meja bar mengangkat pandangannya sekilas, menilai Li Shen. "Pendatang baru, ya?" tanyanya santai.

Li Shen berjalan mendekat, duduk di salah satu kursi kayu di depan bar. "Mungkin," jawabnya singkat sambil meletakkan beberapa koin emas di atas meja. "Aku datang untuk dua hal: anggur dan informasi."

Pria itu mendengus kecil sambil mengangkat alis. "Informasi tidak murah di kota ini. Kau yakin mampu membayar?"

Li Shen menatapnya dengan tajam, lalu menambahkan beberapa koin lagi di meja. "Aku yakin cukup untuk informasi yang kuinginkan. Tentang alkemis yang bisa membuat pil peningkatan energi."

Pria itu terdiam sejenak, tatapannya berpindah dari koin ke wajah Li Shen. Akhirnya, dia tersenyum tipis. "Baiklah, kau tampaknya serius." Dia mengambil secarik kertas dari balik meja dan menuliskan sesuatu dengan cepat.

Ketika menyerahkan kertas itu, dia menambahkan, "Tempat ini adalah yang kau cari. Tapi ingat, alkemis hebat tidak suka dikunjungi sembarang orang. Jika kau bukan siapa-siapa, mungkin kau akan diusir, atau lebih buruk..."

Li Shen mengambil kertas itu tanpa berkata apa-apa. Saat dia berbalik untuk pergi, pria itu memanggilnya lagi.

"Hei, satu hal lagi."

Li Shen berhenti, menoleh dengan sedikit penasaran.

"Di kota ini, Sekte Serigala Putih mengawasi hampir semua hal. Mereka tidak akan tinggal diam jika seseorang mencari sesuatu yang bisa mengganggu keseimbangan mereka. Jadi hati-hatilah, Nak."

Li Shen tersenyum tipis, lalu menjawab dengan nada tenang, "Aku akan mengingatnya. Terima kasih atas peringatannya."

Sebelum meninggalkan bar, Li Shen menatap suasana di dalam sejenak, merasa bahwa pria itu mengatakan sesuatu yang lebih dari sekadar peringatan biasa. "Sekte ini memang tidak akan berhenti mengendalikan segalanya... Tapi aku bukan seseorang yang mudah dikendalikan."

------

Li Shen berjalan pelan di tengah hiruk-pikuk kota Guangling, mengamati dengan teliti setiap sudut kehidupan masyarakatnya. Semakin dalam ia menyusuri jalan-jalan kota, semakin jelas terlihat wajah gelap dari kekuasaan Sekte Serigala Putih.

Di sebuah pasar, Li Shen melihat seorang pedagang tua dipaksa menyerahkan sebagian besar hasil jualannya kepada seorang pria kekar berseragam putih dengan emblem serigala di dadanya. Pedagang itu memohon dengan suara bergetar.

"Tolong, aku sudah hampir tidak punya apa-apa lagi! Pajak minggu lalu saja baru kubayar!" serunya.

Pria kekar itu tertawa dingin. "Kurang ajar! Pajak hari ini harus tetap dibayar. Jangan paksa kami menghancurkan daganganmu!" Dengan satu tendangan, pria itu merusak salah satu meja pedagang tua itu, membuat buah-buahannya berserakan di jalanan.

Li Shen mengepalkan tangan, tapi ia menahan diri. "Bukan saatnya sekarang," gumamnya dalam hati, melanjutkan langkahnya.

Tak jauh dari pasar, sebuah gang kecil menampilkan sisi lain dari kekuasaan sekte. Beberapa orang dengan seragam yang sama terlihat memukuli seorang pria muda hingga terjatuh. Salah satu dari mereka meludah ke arah korban.

"Beraninya kau mengelak membayar hutang pada sekte? Ini pelajaran bagi semua orang yang mencoba melawan kami!" bentak salah seorang dari mereka, lalu mereka pergi meninggalkan pria itu yang tergeletak di tanah dengan wajah babak belur.

Li Shen berjalan mendekati pria itu, memberikan sebuah kantong kecil berisi air. "Jangan lawan mereka sembarangan jika kau tak siap," ujarnya singkat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Ketika malam mulai menjelang, Li Shen sampai di sebuah area kumuh yang tampak ramai dengan suara sorakan dan tawa kasar. Di depan bangunan besar yang terlihat kumuh, ada papan bertuliskan "Arena Pertarungan Serigala". Beberapa pria berjubah putih berjaga di depan pintu dengan wajah garang.

Li Shen mendekati salah satu pria yang terlihat seperti penjaga pintu.

"Apa ini tempat taruhan?" tanyanya.

Pria itu melirik Li Shen dari atas ke bawah, lalu mendengus. "Hanya untuk orang-orang yang punya uang dan keberanian. Kau datang untuk bertaruh atau bertarung?"

Li Shen tersenyum tipis. "Bisa jadi keduanya. Tapi aku ingin melihat dulu."

Penjaga itu tertawa kecil. "Baiklah, masuk saja. Tapi ingat, kau tidak akan keluar dengan mudah jika membuat masalah."

Li Shen melangkah masuk. Di dalam, sorakan menggelegar memenuhi udara. Sebuah arena berbentuk lingkaran dikelilingi oleh penonton yang berteriak-teriak, beberapa di antaranya melambaikan kantong uang ke arah juru taruhan.

Di tengah arena, dua pria bertarung habis-habisan. Salah satu dari mereka menggunakan pedang sementara yang lain bertarung dengan tangan kosong. Darah berceceran di lantai pasir arena, namun tidak ada yang peduli.

"Jadi ini tempatnya..." gumam Li Shen, memperhatikan setiap detail dengan mata tajam.

Seorang pria bertubuh gemuk dengan pakaian mewah berjalan mendekatinya. Dengan senyum sinis, dia berkata, "Pendatang baru, ya? Kalau kau mau uang cepat, arena itu adalah tempat terbaik. Tentu saja, hanya jika kau cukup kuat untuk keluar hidup-hidup."

Li Shen hanya tersenyum kecil. Dalam hatinya, ia tahu tempat ini akan menjadi langkah berikutnya untuk mengeksplorasi kekuatan dan membuktikan sesuatu pada dirinya sendiri. "Ini tempat yang menarik," pikirnya sambil menatap tajam ke arah arena.

Terpopuler

Comments

Zul Suro Zul Suro

Zul Suro Zul Suro

??????? ****mesti ada.penjelasan Dan perincian yg lebih jelas n teliti agar ada kewajarannya n tak hambar srta brtrabur/ melilau. "MC " JANGAN trsalah brtindak & croboh,,,,,,, jika tidak 🤔🥱👎

2025-03-21

3

Sang M

Sang M

dancokk, host sampah pengecut. mati aja kalo kau lemah dan The End aja episode ini.

2025-03-08

0

4wied

4wied

betapa tingginya pajak masuk ke kota, biasanya hanya beberapa keping perak atau maksimal 2 keping emas, ini sampai 50 keping emas, berarti keping emas gak berarti besar di cerita ini

2025-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chp 1
2 Chp 2
3 Chp 3
4 Chp 4
5 Chp 5
6 Chp 6
7 Chp 7
8 Chp 8
9 Chp 9
10 Chp 10
11 Chp 11
12 Chp 12
13 Chp 13
14 Chp 14
15 Chp 15
16 Chp 16
17 Chp 17
18 Chp 18
19 Chp 19
20 Chp 20
21 Chp 21
22 Chp 22
23 Chp 23
24 Chp 24
25 Chp 25
26 Chp 26
27 Chp 27
28 Chp 28
29 Chp 29
30 Chp 30
31 Chp 31
32 Chp 32
33 Chp 33
34 Chp 34
35 Chp 35
36 Chp 36
37 Chp 37
38 Chp 38
39 Chp 39
40 Chp 40
41 Chp 41
42 Chp 42
43 Chp 43
44 Chp 44
45 Chp 45
46 Chp 46
47 Chp 47
48 Chp 48
49 Chp 49
50 Chp 50
51 Chp 51
52 Chp 52
53 Chp 53
54 Chp 54
55 Chp 55
56 Chp 56
57 Chp 57
58 Chp 58
59 Chp 59
60 Chp 60
61 Chp 61
62 Chp 62
63 Chp 63
64 Chp 64
65 Chp 65
66 Chp 66
67 Chp 67
68 Chp 68
69 Chp 69
70 Chp 70
71 Chp 71
72 Chp 72
73 Chp 73
74 Chp 74
75 Chp 75
76 Chp 76
77 Chp 77
78 Chp 78
79 Chp 79
80 Chp 80
81 Chp 81
82 Chp 82
83 Chp 83
84 Chp 84
85 Chp 85
86 Chp 86
87 Chp 87
88 Chp 88
89 Chp 89
90 Chp 90
91 Chp 91
92 Chp 92
93 Chp 93
94 Chp 94
95 Chp 95
96 Chp 96
97 Chp 97
98 Chp 98
99 Chp 99
100 Chp 100
101 Chp 101
102 Chp 102
103 Chp 103
104 Chp 104
105 Chp 105
106 Chp 106
107 Chp 107
108 Chp 108
109 Chp 109
110 Chp 110
111 Chp 111
112 Chp 112
113 Chp 113
114 Chp 114
115 Chp 115
116 Chp 116
117 Chp 117
118 Chp 118
119 Chp 119
120 Chp 120
121 Chp 121
122 Chp 122
123 Chp 123
124 Chp 124
125 Chp 125
126 Chp 126
127 Chp 127
128 Chp 128
129 Chp 129
130 Chp 130
131 Chp 131
132 Chp 132
133 Chp 133
134 Chp 134
135 Chp 135
136 Chp 136
137 Chp 137
138 Chp 138
139 Chp 139
140 Chp 140
141 Chp 141
142 Chp 142
143 Chp 143
144 Chp 144
145 Chp 145
146 Chp 146
147 Chp 147
148 Chp 148
149 Chp 149
150 Chp 150
151 Chp 151
152 Chp 152
153 Chp 153
154 Chp 154
155 Chp 155
156 Chp 156
157 Chp 157
158 Chp 158
159 Chp 159
160 Chp 160
161 Chp 161
162 Chp 162
163 Chp 163
164 Chp 164
165 Chp 165
166 Chp 166
167 Chp 167
168 Chp 168
169 Chp 169
170 Chp 170
171 Chp 171
172 Chp 172
173 Chp 173
174 Chp 174
175 Chp 175
176 Chp 176 END
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Chp 1
2
Chp 2
3
Chp 3
4
Chp 4
5
Chp 5
6
Chp 6
7
Chp 7
8
Chp 8
9
Chp 9
10
Chp 10
11
Chp 11
12
Chp 12
13
Chp 13
14
Chp 14
15
Chp 15
16
Chp 16
17
Chp 17
18
Chp 18
19
Chp 19
20
Chp 20
21
Chp 21
22
Chp 22
23
Chp 23
24
Chp 24
25
Chp 25
26
Chp 26
27
Chp 27
28
Chp 28
29
Chp 29
30
Chp 30
31
Chp 31
32
Chp 32
33
Chp 33
34
Chp 34
35
Chp 35
36
Chp 36
37
Chp 37
38
Chp 38
39
Chp 39
40
Chp 40
41
Chp 41
42
Chp 42
43
Chp 43
44
Chp 44
45
Chp 45
46
Chp 46
47
Chp 47
48
Chp 48
49
Chp 49
50
Chp 50
51
Chp 51
52
Chp 52
53
Chp 53
54
Chp 54
55
Chp 55
56
Chp 56
57
Chp 57
58
Chp 58
59
Chp 59
60
Chp 60
61
Chp 61
62
Chp 62
63
Chp 63
64
Chp 64
65
Chp 65
66
Chp 66
67
Chp 67
68
Chp 68
69
Chp 69
70
Chp 70
71
Chp 71
72
Chp 72
73
Chp 73
74
Chp 74
75
Chp 75
76
Chp 76
77
Chp 77
78
Chp 78
79
Chp 79
80
Chp 80
81
Chp 81
82
Chp 82
83
Chp 83
84
Chp 84
85
Chp 85
86
Chp 86
87
Chp 87
88
Chp 88
89
Chp 89
90
Chp 90
91
Chp 91
92
Chp 92
93
Chp 93
94
Chp 94
95
Chp 95
96
Chp 96
97
Chp 97
98
Chp 98
99
Chp 99
100
Chp 100
101
Chp 101
102
Chp 102
103
Chp 103
104
Chp 104
105
Chp 105
106
Chp 106
107
Chp 107
108
Chp 108
109
Chp 109
110
Chp 110
111
Chp 111
112
Chp 112
113
Chp 113
114
Chp 114
115
Chp 115
116
Chp 116
117
Chp 117
118
Chp 118
119
Chp 119
120
Chp 120
121
Chp 121
122
Chp 122
123
Chp 123
124
Chp 124
125
Chp 125
126
Chp 126
127
Chp 127
128
Chp 128
129
Chp 129
130
Chp 130
131
Chp 131
132
Chp 132
133
Chp 133
134
Chp 134
135
Chp 135
136
Chp 136
137
Chp 137
138
Chp 138
139
Chp 139
140
Chp 140
141
Chp 141
142
Chp 142
143
Chp 143
144
Chp 144
145
Chp 145
146
Chp 146
147
Chp 147
148
Chp 148
149
Chp 149
150
Chp 150
151
Chp 151
152
Chp 152
153
Chp 153
154
Chp 154
155
Chp 155
156
Chp 156
157
Chp 157
158
Chp 158
159
Chp 159
160
Chp 160
161
Chp 161
162
Chp 162
163
Chp 163
164
Chp 164
165
Chp 165
166
Chp 166
167
Chp 167
168
Chp 168
169
Chp 169
170
Chp 170
171
Chp 171
172
Chp 172
173
Chp 173
174
Chp 174
175
Chp 175
176
Chp 176 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!