Dua siswa laki-laki berparas tampan baru saja tiba di parkiran. Satu orang terlihat sangat bersemangat menggombali para siswi. Sedangkan yang satunya hanya menggelang miris menatap temannya. Alan dan Xavier, dua siswa laki-laki yang bertahan berteman dengan Zidan si cowok bermulut pedas seperti bon cabai. Ya mereka bertiga sudah berteman sejak kelas X SMA.
Xavier, pria bermata biru blasteran indonesia dan italia. Hidupnya datar, tidak berwarna. Sifatnya hampir mirip dengan Zidan yang malas berhubungan dengan dunia luar. Namun, jika bersama teman-temannya sifatnya bahkan lebih tengil dari Alan.
Berbeda lagi dengan Alan, pria yang suka sekali dengan gonta ganti wanita. Anehnya, Alan lebih suka berkomunikasi dengan wanita yang lebih berumur. Namun begitu, sekarang ini Alan sedang menyukai seorang gadis yang memiliki sifat ketus dan dingin. Belum lagi, gadis itu secara terang-terangan menolaknya.
" Sinting."
Kening Alan berkerut saat mendengar umpatan kecil di belakangnya. Sedetik kemudian, ia tersenyum genit saat tahu siapa yang mengumpat barusan.
" Ehh , Ada neng Ansel." Ia menghalau jalannya Ansel.
" Minggir!!!! Asel melotot ke arah Alan ." jangan bikin gue naik darah cuma gara-gara berdebat dengan lo pagi-pagi."
"jangan galak-galak dong, Cantik. Mending kita ke kelasnya barengan aja , gimana?ajak Alan dengan senyum manisnya.
"Ogah!!!" Ucap Ansel tanpa perasaan.
" Lo itu harus terbiasa jalan di samping gue. Biar kalau jalan di pelaminan, nggak grogi lagi ya, kan?"
Ansel menggeram sesaat." Lo pilih kanan atau kiri?" lalu menunjukan kepalan kedua tangannya tepat di depan dada Alan.
" Kalau bisa keduanya kenapa mesti milih salah satu" Alan senyum mesum.
" Oke."
"PLAKK!!!"
"BUGH!!"
"AWW!"
" Tangan kanan tampar dan tangan kiri bogem. Gue udah berbaik hati nyuruh lo buat milih salah satunya, And see? Lo sendiri yang memilih keduanya."
Alan memegang kedua pipinya yang terasa nyeri akibat pukulan sekaligus tamparan Ansel. " Asem !!! " Umpatnya. " Gue pikir di suruh milih buat pegangan tangan."
" Najis!!!!" ucap Ansel sebelum meninggalkan Alan dengan Xavier.
Xavier yang melihat temannya yang kena pukulan dan tamparan dari gadis incarannya hanya bisa tersenyum tipis tanpa ingin membantu sang teman.
" Udah ayok kita masuk kelas sebantar lagi bel masuk." Ajak Xavier yang di iyakan oleh Alan.
Alan dan Xavier pun berjalan beriringan menuju kelasnya dan Alan pun tetap dengan tebar pesonanya kepada para siswi yang dia temui sepanjang jalan menuju kelasnya sedang kan Xavier memasang wajah datarnya dan tampak acuh dengan para Siswi yang memandang memuja kepadanya.
Pada saat Alan dan Xavier sampai pintu kelas mereka, mereka melihat Zidan dan Zeva bersama menuju kelasnya dan itu membuat mereka heran. Heran karena untuk pertama kalinya sejak kelas XII Zeva masuk sekolah sepagi ini.
Mereka masuk kelas melewati Alan dan Xavier tanpa memperdulikan mereka berdua yang menatapnya dengan tatapan penasaran dan anehnya terutama tatapan mereka jatuh ke Zeva tapi Zidan menarik tangan Zeva untuk mengikutinya masuk kelas dan perlakuan Zidan tak luput dari pandangan Alan dan Xavier.
Melihat Zidan dan Zeva masuk, Alan dan Xavier pun ikut masuk kelas dan segera menyusul Zidan untuk bertanya rasa penasaran mereka tentang Zeva. Si gadis bar-bar yang selalu masuk sekolah di jam delapan pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments