bab 20 Langkah Raha

Mobil yang di kendarai dokter Zani berhenti di depan sebuah gedung yang merupakan gedung sebuah firma hukum.

Gedung ini adalah gedung tempat firma hukum teman papa Raha berada.

Harry Wicaksono adalah pemilik firma hukum ini dan merupakan pengacara pribadi keluarganya.

Hari ini, Raha yang semula merasa tak perlu ikut campur dengan urusan harta warisan sang papa karena ia merasa percaya kepada Calista mama tirinya.

Kini...

Setelah kejadian malam itu, ia memutuskan akan mengatur sendiri harta peninggalan sang papa itu.

Bukan bermaksud serakah.

Jika saja Calista benar benar mengandung anak sang papa, maka tak apa meski wanita itu menguasai seluruh harta sang papa.

Ia merasa tak membutuhkan harta, apalagi ia yang tak kunjung mendapatkan donor sum sum tulang belakang untuk penyakitnya merasa hidupnya tak akan lama lagi.

Karenanya,

Ia diam dan terkesan menerima perlakuan Leon kepadanya saat itu.

Ia ingin merasakan sedikit saja rasa bahagia sebelum akhirnya ajal benar benar menjemputnya.

Syukur syukur jika mungkin ia masih akan di beri waktu untuk bisa menjadi istri laki laki yang diam diam telah menggenggam jiwanya itu.

Ya....

Diam diam perlakuan Leon padanya mampu melelehkan hatinya dan menumbuhkan bibit bibit cinta di hatinya untuk laki laki itu.

Tapi kenyataan rupanya tak sesuai ekspektasi dan harapannya.

Nyatanya ia hanya di manfaatkan.

Dan satu hal lagi yang sangat menyakitkan hatinya, Nyatanya Calista tak pernah mengandung benih sang papa.

Dan wanita itu adalah kekasih Leon.

Dan sekarang ia sudah memutuskan.

Semua harus berada pada tempatnya.

" kau yakin akan sendirian saja dan tak perlu ku temani masuk Raha ?! " tanya dokter Zani sekali lagi menawarkan diri kepada Raha.

" tidak dokter....

terimakasih " jawab Raha tersenyum tipis sambil kemudian bersiap akan turun.

" baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke rumah sakit.

Ada operasi yang harus ku tangani satu jam lagi.

Hubungi aku jika kau membutuhkan aku " pesan Zani lagi.

" iya dokter....

Sekali lagi terimakasih bantuannya "

" jangan bicara seperti itu, aku sangat senang bisa membantumu " jawab dokter Zani lagi.

Raha tersenyum tipis sebelum akhirnya ia turun dari mobil laki laki itu.

Tak lama setelah Raha turun, Dokter Zani melajukan kendaraannya setelah sebelumnya ia melambaikan tangan perpisahan pada gadis yang telah menjadi pemilik hatinya itu.

Ia merasa tak apa meninggalkan Raha di sini, toh ia juga cukup mengenal Harry Wicaksono sang pengacara keluarga Raha itu.

Ia berencana akan segera menjemput gadis itu lagi setelah pekerjaannya selesai nanti.

Sepeninggal Zani, Raha segera masuk ke dalam gedung perkantoran firma hukum itu.

Dua orang resepsionis di meja depan lobi menyapa Raha dengan ramah.

Mereka tahu persis siapa gadis itu.

" om Harry ada kak... ?! " tanya Raha ramah dan sopan.

" ada nona....

Mari, saya akan mengantar nona " jawab resepsionis itu dengan senyum ramah pula.

" ah tidak perlu kakak...biar saya datang ke sana sendiri.

Saya tidak mau mengganggu pekerjaan kakak..." tolak Raha tak mau merepotkan.

" ah baiklah nona...silahkan "

Rahapun segera pamit dan melanjutkan langkahnya menuju ruangan sang pemilik firma hukum.

Tok tok tok....

Raha mengetuk pintu ruangan yang tertutup itu dengan pelan.

" masuk...." terdengar suara jawaban dari dalam ruangan itu.

Cklek...

Raha membuka pintu itu.

Seorang pria baya seumuran sang papa yang telah tiada nampak duduk di depan sebuah meja mendongak menatapnya.

Tak jauh darinya, seorang pemuda hampir seumuran dokter Zani duduk dan juga kini menatap kepdanya. Sejenak mata keduanya saling menatap sebelum Raha memutus tautan mata itu dan kembali menatap laki laki yang duduk di depan mejanya.

Mengetahui siapa yang datang, Harry sontak bangkit dari duduknya dan segera mendekati Raha.

" Raha...

Kau di sini ?! " sapa pria baya itu.

Raha tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada pria itu.

Sejenak keduanya saling bersalaman sebelum akhirnya mereka nampak duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Setelah berbasa basi sejenak,

Dua orang itu nampak memulai perbincangan serius.

Mata Raha menatap sejenak kepada seorang pemuda yang nampak serius dengan layar lap top di hadapannya itu.

Harry turut menoleh mengikuti tatapan mata Raha.

" tak apa Raha...

Dia assistan om.

Selain itu ia juga adalah keponakan om.

Namanya Anthony...." Seolah Paham arti tatapan Raha, Harry memperkenalkan pemuda itu kepada Raha.

Mendengar namanya di sebut, pemuda itu segera mengangkat kepalanya dan menatap Raha kemudian tersenyum.

Sejenak Anthony menatap wajah Raha sedikit lama. Hatinya berdesir menatap wajah cantik namun terlihat pucat itu.

Raha turut tersenyum dan menganggukan kepalanya pada pemuda itu.

" jadi...bisa om tahu apa tujuanmu mendatangi om Raha ?!? " tanya Harry kemudian.

Sejenak Raha menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan laki laki yang duduk di hadapannya itu.

" aku hanya ingin tahu, berapa bagian yang di berikan papa terhadap tante Calista "

Akhirnya Raha pun mengatakan maksud kedatangannya.

Harry menatapnya sejenak.

" ada apa ?! Apa ada masalah dengan mama tirimu itu Raha ?! " tanya Harry penuh selidik.

" tidak om....

Aku hanya ingin tahu " jawab Raha dengan raut wajah tenang.

Ia tak mau Harry mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi.

Bagaimanapun juga, menurutnya Ini adalah aib keluarganya.

Terutama untuk papanya.

Karena Calista adalah istri sang papa yang telah berselingkuh.

Sementara sang papa menikahi wanita itu secara sah.

Beberapa menit kemudian Harry bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah almari folder dan berkas yang ada di belakang meja kerjanya.

Tangannya terulur mengambil sebuah map, kemudian laki laki itu kembali duduk di hadapan Raha.

" 20 persen dari total nilai rumah yang kini kalian tinggali, satu mobil sedan dan dua bidang tanah seluas masing masing 1500 meter persegi yang ada di daerah asal mama tirimu.

Dan 15 persen saham di perusahaan air minum papamu.

10 persen untuk setiap aset aset yang papamu miliki.

Selebihnya semua adalah milikmu dan atas namamu.

Namun untuk saat ini hingga kau berusia 25 tahun atau kau mungkin sudah menikah,

Semua harta itu dalam kendali Calista sebagai walimu saat ini " jawab Harry menjelaskan dan membuat Raha tertegun.

Jadi....

Selama ia belum di anggap mampu, semua harta warisan sang papa berada dalam kendali mama tirinya itu ?!

" apa dia berhak menggunakan semuanya sesuai keinginannya ?! " tanya Raha pelan.

" tentu saja tidak...

dia hanya pelaksana tugas saja, ia tak bisa melakukan apa apa tanpa,

Terutama yang menyangkut jual beli " jelas om Harry lagi.

Raha sedikit bernafas lega.

" bisakah aku membekukan semua aset yang menjadi milikku yang berada dalam pengawasannya sampai aku sendiri mampu mengelolanya ?! " tanya Raha kemudian.

" ya tentu saja...

tapi kau harus menandatangai berkas kuasa atas itu, aku akan membuatkannya untukmu " jawab Harry kemudian dengan raut wajah penuh selidik.

" kalau begitu bekukan semua aset atas namaku, sedangkan milik tante Calista biarkan saja.

Dan satu lagi....

Jika nanti aku tiada sebelum aku mampu mengelola aset milikku, aku ingin menghibahkan semua harta warisanku pada yayasan sosial milik keluargaku om "

Lanjut Raha lagi.

Harry semakin menatap dalam gadis berwajah pucat di hadapannya itu.

Ia memang tak tahu apa apa tentang rumah tangga sahabatnya yang telah tiada itu.

Selama ini ia hanya tahu tentang bisnis Pratama saja.

Dan yang ia tahu hubungan gadis itu dengan istri mendiang sahabatnya itu baik baik saja.

" Raha...

Katakan kepada om, ada apa sebenarnya ?! Kau bertengkar dengan mamamu atau kau tidak percaya kepadanya ?! " tanya Harry kemudian.

Raha diam sejenak sebelum akhirnya ia menggelangkan kepalanya.

" tidak ada om....

Aku hanya ingin, semua berada dalam porsinya sendiri sendiri.....

Terpopuler

Comments

Siti Nurhasanah

Siti Nurhasanah

mungkin jika tak ada Anthony di situ Raha akan sedikit terbuka ngga sih?
ahh...kasihan kau, Raha, otak dan tubuh kecil berpenyakitanmu harus berpikir berat .., yang sabar ya, Raha, yang kuat, semoga lekas ada pendonor baik yg cocok untukmu

2025-02-04

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

lbh baik jujur z raha ttg calusta yg jeguguran dan kata kan klo calusta berubah dan takut x jd serakah mengambul alih yg bkn hak x

2025-02-04

0

Susi Akbarini

Susi Akbarini

waahhhh .
cepat2 nikah aja ..
kerja sama ama zami mungkin.

biar bagiam Raha gak fikuasai oleh calista..
😀😀😀❤❤❤❤

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pemakaman
2 bab 2 awal perhatian
3 bab 3 pingsan
4 bab 4 belajar menerima takdir
5 bab 5 menjemput
6 ban 6 rahasia yang tersembunyi
7 bab 7 goyah
8 bab 8 cemas dan khawatir
9 bab 9 kegundahan
10 bab 10 agresif
11 bab 11 semakin resah
12 bab 12 keguguran
13 bab 13 kecewa
14 bab 14 kecemasan Leon
15 bab 15 mengakuisisi
16 bab 16 memiliki
17 bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18 bab 18 keputusan Raha
19 bab 19 hati yang kian terpaut
20 bab 20 Langkah Raha
21 bab 21 Leon yang merasa memiliki
22 bab 22 klaim Leon atas Raha
23 bab 23 pergi
24 bab 24 tak berdaya
25 bab 25 Anthony
26 bab 26 sama sama di rawat
27 bab 27 kejamnya Calista
28 bab 28 bantahan Calista
29 bab 29 menyampaikan perasaan.
30 bab 30 perhatian seorang Anthony
31 bab 31 sebuah kejujuran
32 bab 32 reaksi seorang Anthony
33 bab 33 kecewa
34 bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35 bab 35 menghalalkan segala cara
36 bab 36 suasana baru
37 bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38 bab 38 kembali down
39 bab 39 kembali
40 bab 40 mulai mencari
41 bab 41 sepupu
42 bab 42 sebuah pesan.
43 bab 43 hasil tes
44 bab 44 transplantasi
45 bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46 bab 46 terlambat
47 bab 47 kuliah
48 bab 48 bertemu
49 bab 49 penjelasan dokter Zani
50 bab 50 Zani yang keras kepala
51 bab 51 putus asanya seorang Raha
52 bab 52 seminar
53 bab 53 sepenggal rasa
54 bab 54 setelah sekian lama
55 bab 55 mencoba menahan diri
56 bab 56 kobaran api
57 bab 57 rapuh
58 bab 58 haruskah....
59 Bab 59 keharusan
60 bab 60 marah
61 bab 61 mengejar Raha
62 bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63 bab 63 berani bertaruh
64 bab 64 pada akhirnya
65 bab 65 takdir yang mengikat
66 bab 66 klaim Leon atas Raha
67 bab 67 terpaksa
68 bab 68 ancaman masih berlanjut
69 bab 69 menemui pengacara Harry
70 bab 70 tak berkutik
71 bab 71 langkah Leon
72 bab 72 Selanjutnya
73 bab 74 niat licik
74 bab 75 menikahi Raha
75 bab 76 menolak
76 bab 77 kembali di lukai
77 bab 77 hati yang rapuh
78 bab 78 tak mau menyerah
79 bab 79 mulai menancapkan kuku
80 bab 80 salah paham
81 bab 81 Kalapnya Leon
82 bab 82 menuntut hak
83 bab 83 masih meminta
84 bab 84 Drama pagi hari
85 bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86 bab 86 luka yang masih basah
87 bab 87 hati yang masih mengeras
88 bab 88 membentang jarak
89 bab 89 mencari tahu
90 bab 90 terkuak
91 bab 91 Rahasia yang terkuak
92 bab 92 berusaha menjelaskan
93 bab 93 merajut asa
94 94 masih berlanjut
95 bab 95 memenuhi janji
96 bab 96 menyelesaikan
97 bab 97 kau adalah nyawaku
98 bab 98 mengembalikan
99 bab 99 pagi yang mesra
100 bab 100 bertemu mertua
Episodes

Updated 100 Episodes

1
bab 1 pemakaman
2
bab 2 awal perhatian
3
bab 3 pingsan
4
bab 4 belajar menerima takdir
5
bab 5 menjemput
6
ban 6 rahasia yang tersembunyi
7
bab 7 goyah
8
bab 8 cemas dan khawatir
9
bab 9 kegundahan
10
bab 10 agresif
11
bab 11 semakin resah
12
bab 12 keguguran
13
bab 13 kecewa
14
bab 14 kecemasan Leon
15
bab 15 mengakuisisi
16
bab 16 memiliki
17
bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18
bab 18 keputusan Raha
19
bab 19 hati yang kian terpaut
20
bab 20 Langkah Raha
21
bab 21 Leon yang merasa memiliki
22
bab 22 klaim Leon atas Raha
23
bab 23 pergi
24
bab 24 tak berdaya
25
bab 25 Anthony
26
bab 26 sama sama di rawat
27
bab 27 kejamnya Calista
28
bab 28 bantahan Calista
29
bab 29 menyampaikan perasaan.
30
bab 30 perhatian seorang Anthony
31
bab 31 sebuah kejujuran
32
bab 32 reaksi seorang Anthony
33
bab 33 kecewa
34
bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35
bab 35 menghalalkan segala cara
36
bab 36 suasana baru
37
bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38
bab 38 kembali down
39
bab 39 kembali
40
bab 40 mulai mencari
41
bab 41 sepupu
42
bab 42 sebuah pesan.
43
bab 43 hasil tes
44
bab 44 transplantasi
45
bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46
bab 46 terlambat
47
bab 47 kuliah
48
bab 48 bertemu
49
bab 49 penjelasan dokter Zani
50
bab 50 Zani yang keras kepala
51
bab 51 putus asanya seorang Raha
52
bab 52 seminar
53
bab 53 sepenggal rasa
54
bab 54 setelah sekian lama
55
bab 55 mencoba menahan diri
56
bab 56 kobaran api
57
bab 57 rapuh
58
bab 58 haruskah....
59
Bab 59 keharusan
60
bab 60 marah
61
bab 61 mengejar Raha
62
bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63
bab 63 berani bertaruh
64
bab 64 pada akhirnya
65
bab 65 takdir yang mengikat
66
bab 66 klaim Leon atas Raha
67
bab 67 terpaksa
68
bab 68 ancaman masih berlanjut
69
bab 69 menemui pengacara Harry
70
bab 70 tak berkutik
71
bab 71 langkah Leon
72
bab 72 Selanjutnya
73
bab 74 niat licik
74
bab 75 menikahi Raha
75
bab 76 menolak
76
bab 77 kembali di lukai
77
bab 77 hati yang rapuh
78
bab 78 tak mau menyerah
79
bab 79 mulai menancapkan kuku
80
bab 80 salah paham
81
bab 81 Kalapnya Leon
82
bab 82 menuntut hak
83
bab 83 masih meminta
84
bab 84 Drama pagi hari
85
bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86
bab 86 luka yang masih basah
87
bab 87 hati yang masih mengeras
88
bab 88 membentang jarak
89
bab 89 mencari tahu
90
bab 90 terkuak
91
bab 91 Rahasia yang terkuak
92
bab 92 berusaha menjelaskan
93
bab 93 merajut asa
94
94 masih berlanjut
95
bab 95 memenuhi janji
96
bab 96 menyelesaikan
97
bab 97 kau adalah nyawaku
98
bab 98 mengembalikan
99
bab 99 pagi yang mesra
100
bab 100 bertemu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!