bab 9 kegundahan

Hujan turun semakin deras, kilatan petir menyambar nyambar bagai lidah api yang siap menyabet siapa saja yang menghalanginya.

Suaranya menggelegar seolah menebar ancaman kepada siapa saja yang mendengarnya.

Raha kian menggigil ketakutan.

Petir adalah salah satu yang paling ia takuti selain kegelapan.

Seberapa deraspun air hujan yang turun, selama tak di selingi petir ia tak akan takut.

Tapi ini,

Hujan yang turun begitu derasnya justru di sertai dengan petir yang menggelegar dan kilatnya yang menyambar nyambar.

Raha ketakutan setengah mati.

" papa....tolong Raha " desisnya pelan dengan tubuh yang kian gemetaran.

Satu tangannya terulur memegang nisan sang papa sementara tangannya yang lain menutupi telinganya.

Sedangkan wajahnya ia masukkan pada kedua kakinya yang ia tekuk.

Di saat rasa takut itu kian menyelimuti jiwanya, dan derasnya air hujan menyiram dengan kasar tubuhnya.

Tiba tiba ia merasa air hujan tak lagi menyirami kepala juga tubuhnya.

Raha mendongak,

Sebuah payung memayungi dirinya, dan seulas senyum dari sebuah wajah yang sangat familiar tersaji di hadapannya.

" dokter Zani ?! " desisnya pelan.

Ya...

Seseorang itu adalah dokter Zani.

Setelah menerima telephon dari Leon tadi, laki laki itu langsung pergi ke tempat ini.

Sayang...

Jarak yang lumayan jauh membuatnya sedikit lama untuk sampai di tempat ini.

" apa yang sedang kau lakukan di sini ?! Kau tahu kan, keadaan udara yang seperti ini sangat tidak baik untuk kondisi kesehatanmu " kata Zani sambil turut berjongkok dan kini memegangi pundak gadis itu.

" kau kedinginan, tubuhmu gemetaran Raha...." lanjut Zani lagi.

Raha langsung memeluk erat dokter muda itu dan menangis di dada laki laki itu.

Ia tak tahu kenapa ia merasa dadanya begitu penat dan sesak karena kesedihan yang terasa begitu dalam.

Sejenak Zani terdiam terpaku.

Jantungnya jelas tak baik baik saja saat ini.

Kemudian ia melepas jaznya dan memakaikannya pada Raha.

" ayo...aku antar kamu pulang, jangan terlalu lama berada dalam keadaan seperti ini " kata Zani lagi sambil membimbing Raha untuk bangkit dari berjongkoknya.

Kemudian ia menuntun Raha yang memucat untuk melangkah meninggalkan makam itu.

Pemandangan itu di saksikan oleh seseorang yang kini tengah berdiri di balik sebuah pohon kamboja besar yang ada di area taman pemakaman itu.

Seseorang itu adalah Leon.

Ia yang putus asa tak tahu Raha kemana, tiba tiba tergerak untuk pergi ke makam papa Raha.

Dan ternyata benar, gadis itu berada di sana.

Tapi sayang....

Seseorang telah datang lebih dulu menemani Raha di banding dirinya.

Leon menatap interaksi kedua orang itu dengan tatapan yang entah.

Dadanya terasa sesak dan sakit.

Hatinya tiba tiba saja terasa berdenyut nyeri, perasaan yang seumur hidup belum pernah ia rasakan selama ini.

Hingga mobil dokter Zani hilang dari pandangan matanya,

Leon baru berajak dari tempatnya bersembunyi.

Kini pakaiannya telah basah kuyup.

Hujan masih turun dengan derasnya, tapi Leon tak peduli. Ia tetap memacu kuda besinya menembus derasnya air hujan meninggalkan area pemakaman mewah itu.

Mengikuti mobil yang membawa Raha.

Ia biarkan rinai rinai hujan yang terasa bagai kerikil

tajam melempari tubuhnya.

Dari kejauhan ia melihat mobil dokter Zani yang terus melaju menembus derasnya hujan di jalan raya.

Tak lama,

Mobil itu nampak berhenti di depan pagar besi yang menjulang tinggi milik keluarga Pratama.

Sebuah rumah besar dan sangat mewah di mana kini ia juga ikut tinggal karena sebuah alasan.

Leon menghentikan motornya sedikit jauh di belakang sana.

Raha nampak turun setelah dokter Zani membukakan pintu mobil untuk gadis itu, dengan telaten dokter muda itu nampak memayungi Raha dan mengantarnya masuk.

Setelah beberapa menit, Leon baru melihat Zani kembali masuk ke mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Setelahnya,

Leon baru kembali menghidupkan mesin kendaraannya dan masuk ke dalam pagar rumah besar itu.

Hari menjelang maghrib ketika Leon terlihat keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi minuman hangat.

Tok tok tok....

laki laki itu nampak mengetuk sejenak sebuah kamar sebelum ia membuka pintu kamar itu.

Seseorang di dalam kamar itu menoleh kepadanya.

Untuk sejenak, mata keduanya saling bertemu.

Leon segera masuk ke dalam kamar.

" dari mana saja kamu, kenapa pulang sore sekali ?! " tanya Leon kepada Raha sambil meletakkan nampan berisi minuman hangat yang ia buat sendiri tadi di meja yang ada di hadapan gadis itu.

" makam papa " jawab Raha singkat sambil melempar pandangannya ke tempat lain.

Ada sejumput rasa sakit di hatinya menatap wajah itu.

" kenapa tak memberitahuku ?! " tanya Leon lagi, ia sudah tahu semua.

Tapi entahlah, ia masih ingin bertanya.

Seharian tak berinteraksi dengan gadis itu, seolah ada ruang kosong di sudut hatinya.

Dan minuman yang ia buat ia jadikan alasan untuk berinteraksi dengan gadis itu.

Meski demikian ia tetap masih merasa enggan untuk segera beranjak dan meninggalkan tempat itu.

Ada rasa yang membuatnya ingin lebih lama bersama gadis itu.

" kau tak terlihat sejak sore kemaren, aku pikir kau sibuk...

Aku tidak mau mengganggumu " jawab Raha jujur dengan wajah sendu.

Leon hanya menghela nafas, memang sejak sore kemaren ia di buat sibuk dengan Calista.

" minumlah, aku menambahkan sedikit jahe dan madu agar tubuhmu lebih hangat " kata Leon lagi sambil bersiap untuk keluar.

" tante Calista ada di rumah ?! " tanya Raha tiba tiba yang mampu menghentikan langkah Leon.

" entahlah...

Aku tak tahu, ada apa ?! " jawab Leon.

" tidak...hanya mau memberi tahu, minggu depan acara wisuda kelulusanku.

Aku berharap jika mungkin, tante Calista bisa datang di acara itu " kata Raha kemudian.

" tapi tidak perlu di paksakan, acara itu tidak terlalu penting.

Aku tahu tante Calista sibuk bekerja di kantor papa demi keberlangsungan perusahaan papa " lanjut Raha lagi masih dengan wajah sendu.

Leon menatap punggung Raha sejenak,

" akan aku sampaikan padanya...." jawab Leon kemudian sambil melangkah keluar dari kamar itu.

Setelah kepergian Leon dan pintu kamarnya tertutup kembali,

Raha menghela nafas berat,

Ada rasa kosong dan hilang dalam jiwanya.

Begitupun dengan Leon yang saat ini masih berdiri termangu di depan pintu kamar Raha yang baru saja ia tutup sendiri.

Laki laki itu merasa ada yang hilang saat ia keluar dan menutup pintu kamar itu.

Jujur.....ia bingung dan tak paham dengan apa yang kini tengah ia rasakan di hatinya.

Hampir lima tahun menjalin hubungan dengan Calista, ia bahkan ia tak pernah merasakan hal yang seperti ini.

Terpopuler

Comments

Eka Burjo

Eka Burjo

kalau anak tiri, knp mereka begituan, atau jangan jangan mereka pasangan kekasih

2025-01-29

0

Eka Burjo

Eka Burjo

sebenarnya hubungan Loon dgn Calista itu apa?

2025-01-29

0

Siti Nurhasanah

Siti Nurhasanah

nah, lho...bingung bingung dah lo, Leon

2025-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pemakaman
2 bab 2 awal perhatian
3 bab 3 pingsan
4 bab 4 belajar menerima takdir
5 bab 5 menjemput
6 ban 6 rahasia yang tersembunyi
7 bab 7 goyah
8 bab 8 cemas dan khawatir
9 bab 9 kegundahan
10 bab 10 agresif
11 bab 11 semakin resah
12 bab 12 keguguran
13 bab 13 kecewa
14 bab 14 kecemasan Leon
15 bab 15 mengakuisisi
16 bab 16 memiliki
17 bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18 bab 18 keputusan Raha
19 bab 19 hati yang kian terpaut
20 bab 20 Langkah Raha
21 bab 21 Leon yang merasa memiliki
22 bab 22 klaim Leon atas Raha
23 bab 23 pergi
24 bab 24 tak berdaya
25 bab 25 Anthony
26 bab 26 sama sama di rawat
27 bab 27 kejamnya Calista
28 bab 28 bantahan Calista
29 bab 29 menyampaikan perasaan.
30 bab 30 perhatian seorang Anthony
31 bab 31 sebuah kejujuran
32 bab 32 reaksi seorang Anthony
33 bab 33 kecewa
34 bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35 bab 35 menghalalkan segala cara
36 bab 36 suasana baru
37 bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38 bab 38 kembali down
39 bab 39 kembali
40 bab 40 mulai mencari
41 bab 41 sepupu
42 bab 42 sebuah pesan.
43 bab 43 hasil tes
44 bab 44 transplantasi
45 bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46 bab 46 terlambat
47 bab 47 kuliah
48 bab 48 bertemu
49 bab 49 penjelasan dokter Zani
50 bab 50 Zani yang keras kepala
51 bab 51 putus asanya seorang Raha
52 bab 52 seminar
53 bab 53 sepenggal rasa
54 bab 54 setelah sekian lama
55 bab 55 mencoba menahan diri
56 bab 56 kobaran api
57 bab 57 rapuh
58 bab 58 haruskah....
59 Bab 59 keharusan
60 bab 60 marah
61 bab 61 mengejar Raha
62 bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63 bab 63 berani bertaruh
64 bab 64 pada akhirnya
65 bab 65 takdir yang mengikat
66 bab 66 klaim Leon atas Raha
67 bab 67 terpaksa
68 bab 68 ancaman masih berlanjut
69 bab 69 menemui pengacara Harry
70 bab 70 tak berkutik
71 bab 71 langkah Leon
72 bab 72 Selanjutnya
73 bab 74 niat licik
74 bab 75 menikahi Raha
75 bab 76 menolak
76 bab 77 kembali di lukai
77 bab 77 hati yang rapuh
78 bab 78 tak mau menyerah
79 bab 79 mulai menancapkan kuku
80 bab 80 salah paham
81 bab 81 Kalapnya Leon
82 bab 82 menuntut hak
83 bab 83 masih meminta
84 bab 84 Drama pagi hari
85 bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86 bab 86 luka yang masih basah
87 bab 87 hati yang masih mengeras
88 bab 88 membentang jarak
89 bab 89 mencari tahu
90 bab 90 terkuak
91 bab 91 Rahasia yang terkuak
92 bab 92 berusaha menjelaskan
93 bab 93 merajut asa
94 94 masih berlanjut
95 bab 95 memenuhi janji
96 bab 96 menyelesaikan
97 bab 97 kau adalah nyawaku
98 bab 98 mengembalikan
99 bab 99 pagi yang mesra
100 bab 100 bertemu mertua
Episodes

Updated 100 Episodes

1
bab 1 pemakaman
2
bab 2 awal perhatian
3
bab 3 pingsan
4
bab 4 belajar menerima takdir
5
bab 5 menjemput
6
ban 6 rahasia yang tersembunyi
7
bab 7 goyah
8
bab 8 cemas dan khawatir
9
bab 9 kegundahan
10
bab 10 agresif
11
bab 11 semakin resah
12
bab 12 keguguran
13
bab 13 kecewa
14
bab 14 kecemasan Leon
15
bab 15 mengakuisisi
16
bab 16 memiliki
17
bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18
bab 18 keputusan Raha
19
bab 19 hati yang kian terpaut
20
bab 20 Langkah Raha
21
bab 21 Leon yang merasa memiliki
22
bab 22 klaim Leon atas Raha
23
bab 23 pergi
24
bab 24 tak berdaya
25
bab 25 Anthony
26
bab 26 sama sama di rawat
27
bab 27 kejamnya Calista
28
bab 28 bantahan Calista
29
bab 29 menyampaikan perasaan.
30
bab 30 perhatian seorang Anthony
31
bab 31 sebuah kejujuran
32
bab 32 reaksi seorang Anthony
33
bab 33 kecewa
34
bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35
bab 35 menghalalkan segala cara
36
bab 36 suasana baru
37
bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38
bab 38 kembali down
39
bab 39 kembali
40
bab 40 mulai mencari
41
bab 41 sepupu
42
bab 42 sebuah pesan.
43
bab 43 hasil tes
44
bab 44 transplantasi
45
bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46
bab 46 terlambat
47
bab 47 kuliah
48
bab 48 bertemu
49
bab 49 penjelasan dokter Zani
50
bab 50 Zani yang keras kepala
51
bab 51 putus asanya seorang Raha
52
bab 52 seminar
53
bab 53 sepenggal rasa
54
bab 54 setelah sekian lama
55
bab 55 mencoba menahan diri
56
bab 56 kobaran api
57
bab 57 rapuh
58
bab 58 haruskah....
59
Bab 59 keharusan
60
bab 60 marah
61
bab 61 mengejar Raha
62
bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63
bab 63 berani bertaruh
64
bab 64 pada akhirnya
65
bab 65 takdir yang mengikat
66
bab 66 klaim Leon atas Raha
67
bab 67 terpaksa
68
bab 68 ancaman masih berlanjut
69
bab 69 menemui pengacara Harry
70
bab 70 tak berkutik
71
bab 71 langkah Leon
72
bab 72 Selanjutnya
73
bab 74 niat licik
74
bab 75 menikahi Raha
75
bab 76 menolak
76
bab 77 kembali di lukai
77
bab 77 hati yang rapuh
78
bab 78 tak mau menyerah
79
bab 79 mulai menancapkan kuku
80
bab 80 salah paham
81
bab 81 Kalapnya Leon
82
bab 82 menuntut hak
83
bab 83 masih meminta
84
bab 84 Drama pagi hari
85
bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86
bab 86 luka yang masih basah
87
bab 87 hati yang masih mengeras
88
bab 88 membentang jarak
89
bab 89 mencari tahu
90
bab 90 terkuak
91
bab 91 Rahasia yang terkuak
92
bab 92 berusaha menjelaskan
93
bab 93 merajut asa
94
94 masih berlanjut
95
bab 95 memenuhi janji
96
bab 96 menyelesaikan
97
bab 97 kau adalah nyawaku
98
bab 98 mengembalikan
99
bab 99 pagi yang mesra
100
bab 100 bertemu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!