bab 18 keputusan Raha

" Raha....!! " desis Calista lirih sembari menatap gadis yang merupakan anak tirinya itu.

Sementara Leon terlihat sedikit menyingkir menyamping dan mengambil posisi membelakangi Raha kembali setelah sebelumnya ia juga sempat menatap wajah pucat gadis itu.

Hati Raha begitu sakit dan bagai di remas remas melihat sikap Leon kepadanya saat ini.

Namun ia mencoba untuk tak perduli. Kebenaran tentang papanya jauh lebih penting baginya ketimbang laki laki itu.

" tak ku sangka kau ternyata begitu busuk....

Pembunuh...wanita serakah " umpat Raha kepada Calista.

Calista menghela nafas sejenak.

" aku menyesal kau akhirnya tahu kebenaran ini, tapi kurasa ini lebih baik..

Aku tak perlu lagi berpura pura bersikap baik padamu " kata Calista kemudian dengan tatapan meremehkan.

" kau mengakui jika kalian terutama kau adalah pembunuh papaku ?! " suara tanya Raha terdengar kian bergetar, ada isak yang terdengar coba ia tahan.

" tidak...

Aku tidak melakukan apa apa, itu adalah balasan atas niat buruk papamu sendiri kepadaku " jawab Calista menyangkal.

" omong kosong...

Sejak awal kau memang berniat mengeruk harta papaku sajakan ?! " sentak Raha

" itu adalah bayaran atas tubuhku yang telah dinikmati oleh papamu Raha....

Kau tahu apa alasan papamu sebenarnya menikahiku ?!

Kau....

Kau alasannya " Calista menuding Raha dengan ujung jarinya.

" papamu hanya memanfaatkan ketidak berdayaanku sebagai seorang wanita miskin.

Dia tidak pernah benar benar menginginkan diriku untuk menjadi istrinya.

Dia hanya menginginkan seorang anak dariku, seorang anak yang bisa dia donorkan sum sum tulang belakangnya untukmu.

Bukan placentanya Raha....bukan placentanya saja, tapi sum sum tulang belakangnya.

Menurutmu, andai kau jadi aku ?! Apa yang akan kau rasakan ?! Sementara kau tak di beri pilihan untuk memilih.

Ibu mana yang akan bisa menerima anak yang ia kandung selama sembilan bulan hanya akan di jadikan korban untuk orang lain ?!

Tidak...

Aku tidak bodoh Raha...

Dan aku tidak mau anakku di jadikan korban untukmu.

Aku tak sudi mengandung anaknya, aku lebih memilih mengandung anak dari laki laki yang ku cintai " jawab Calista kemudian dengan menggebu gebu dan tatapan nanar kepada Raha yang wajahnya kian memucat.

Raha sungguh tak tahu apa apa tentang itu, ia hanya tahu jika pernikahan papa dan wanita di hadapannya itu baik baik saja.

Namun bukan itu yang membuat jiwanya semakin terguncang,

Kata kata terakhir Calista tentang laki laki yang ia cintailah yang membuatnya terasa kian terpuruk.

" jadi kalian.....?! " suara Raha bergetar hebat. Raha membayangkan Leon bercinta dengan sosok wanita di hadapannya saat ini hingga membuat wanita itu hamil.

Itu artinya mereka ?!

Tubuh Raha tiba tiba menjadi tremor.

" ya....

Leon adalah kekasihku, dan benih yang ku kandung saat itu adalah benihnya bukan benih dari papamu " jawab Calista seperti mengejek.

" kau memanh wanita jahat Calista....kau harus bertanggung jawab atas kematian papaku Calista " sentak Raha lagi

" apa yang harus aku pertanggung jawabkan Raha ?! sudah kukatakan yang terjadi kepada papamu adalah karena niat buruknya sendiri padaku.

Sehingga ketika ia tahu rencananya untuk memanfaatkan aku gagal dia tak terima.

Dia syok dan selebihnya kau tahu sendiri apa yang terjadi.

Aku tidak melakukan apapun padanya " kata Calista menolak tuduhan Raha.

Raha menatap jijik kepada Calista, dan itu membuat Calista tersinggung.

" kenapa kau menatapku seperti itu Raha, di mana sopan santunmu selama ini ?!

Ah aku tahu...

Kau cemburu padaku dan Leon ?!

Kau salah jika kau ingin bersaing denganku karenanya Raha.

Sejak awal dia adalah milikku. Aku yang memintanya untuk mendekatimu " kata Calista lagi, dan lagi lagi tatapan wanita itu penuh dengan ejekan.

Raha terdiam memucat, gadis belia seperti dirinya tentu bukan tandingan seorang wanita dewasa seperti Calista.

" bagaimana menurutmu ?! dia sangat hebatkan di atas ranjang ?!

Tak kusangka kita bisa merasakan keperkasaan dari seorang laki laki yang sama Raha...." jawab Calista lagi dengan suara yang terdengar sedikit lirih di akhir kalimatnya sembari ekor matanya melirik tajam ke pada Leon yang berdiri agak di belakangnya dengan posisi membelakangi ke duanya.

" pergi dari hadapanku, dan jangan pernah tunjukkan lagi wajahmu di hadapanku wanita jalang " sentak Raha kemudian yang justru di sambut dengan tawa Calista.

" ha ha ha......apa yang kau katakan Raha ?! Siapa yang kau usir ?!

Kau lupa siapa aku dan apa hakku di rumah ini ?!

Biar aku ingatkan padamu, aku adalah istri sah papamu, setengah dari rumah ini adalah milikku.

Sementara kau....

Kau tak bisa berbuat apa apa di usiamu saat ini tanpa izin dariku.

Aku adalah walimu " jelas Calista yang membuat Raha seketika tak berkutik.

Dadanya kian terasa sesak.

" baiklah...

Tinggal dan nikmatilah fasilitas mewah yang ku miliki selagi kau mampu.

Anggap aku bersedekah kepada seorang pengemis " jawab Raha kemudian dengan suara lantang yang sontak membuat tawa di wajah Calista seketika menghilang.

" aku tahu, seorang pengemis tak akan pernah bisa menyuap sesuap nasi tanpa adanya sedekah dari orang lain " lanjut gadis itu dengan senyum remeh di wajahnya.

" Raha....beraninya kau...." Calista marah, giginya bergemerutuk menahan amarah demi mendengar kata kata yang terlontar dari bibir gadis remaja itu.

" oh ya....

Mengenai laki laki itu, ambil untukmu...aku tidak butuh laki laki pecundang seperti dia.

Menurutku dia tak seperkasa seperti yang kau bilang.

Aku bahkan bisa mendapatkan laki laki yang jauh lebih perkasa darinya " kata Raha lagi yang sontak membuat Leon menoleh dan menatapnya tajam.

Tapi Raha tak lagi peduli, gadis itu mundur beberapa langkah kebelakang sebelum akhirnya ia memutar tubuhnya dan meninggalkan ruangan itu dengan langkah kaki yang terseok.

Leon menatap tak berkedip punggung gadis itu yang kian menjauh.

Ada rasa terbakar di dalam dadanya demi mendengar ucapan Raha yang terakhir kalinya.

" kemasi barang barangmu, kita pergi dari sini Calista " terdengar suara Leon memerintah Calista.

Calista menoleh kemudian menggeleng.

" tidak Leon....

Rumah ini milikku "

" kau gila...sejak kapan rumah ini menjadi milikmu ?!

Rencanamu sudah gagal. Aku tak mau lagi terlibat dalam rencana gilamu itu.

Aku sudah merendahkan harga diriku sendiri hanya karena rencana gilamu itu " sentak Leon yang jengkel dengan kekeras kepalaan Calista.

Andai ia menolak permintaan Calista waktu itu, saat ini Raha tak akan bisa menghinanya seperti tadi.

Gadis itu bahkan meremehkan dirinya sebagai seorang laki laki.

" aku akan tetap berada di sini, rumah ini adalah hasil jerih payahku " jawab calista kemudian.

" aku bisa memberimu rumah yang jauh lebih mewah dari rumah ini Calista.

Ayo..kita tinggalkan rumah ini "

" tidak Leon...aku tidak mau menjadi bahan hinaan keluargamu jika aku memiliki sesuatu karena pemberianmu "

" kau gila Calista...

Kau sudah gila " sentak Leon hingga Calista terjengkit. Di tatapnya laki laki di hadapannya itu.

Setelah sekian lama, baru kali ini ia mendengar Leon membentaknya.

" aku tidak gila, aku berhak atas apa yang sudah aku usahakan selama ini Leon.

Apa salahnya jika aku ingin berhasil dengan hasil kerja kerasku sendiri "

" ini bukan hasil kerja kerasmu Calista, kau berniat merampok Raha "

" aku tidak perduli....

Aku sudah menyerahkan tubuhku sebagai jaminannya. Jadi sekarang....anggap mereka sedang membayarku "

Leon terlihat mengetatkan rahangnya menatap Calista. Sisi lain wanita itu seolah baru ia sadari.

Calista serakah....

" terserah padamu..." sentak Leon kemudian sambil akan melangkah pergi dari kamar itu.

Tapi Calista menahannya dengan memeluknya kemudian mencium bibir Leon.

Tapi sungguh di luar biasanya,

Leon melepaskan pelukan wanita itu begitu saja kemudian segera melanjutkan langkahnya.

Calista termangu di tempatnya berdiri.

Untuk pertama kalinya Leon menolak dirinya.

" kau berubah Leon...." desis Calista dengan wajah kecewa.

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

calustq serakqh tp smogq kqu kehilangqn semua x hartq yg pasti leon yg sdh berpaling darimu benar kata raha kqu cm pengemis ..smoga pengacarq klga raha ada dan bisa menbela jg menjaga hak waris dr rqhq ..

2025-02-03

0

Siti Nurhasanah

Siti Nurhasanah

hebat, Raha...bersabarlah dan bertahanlah. Kenyataan pahit, semua kesakitanmu, kekecewaanmu, jadikan sebagai cambuk yg menggemblengmu menjadi wanita dewasa yg kuat dan tangguh

2025-02-03

0

Eka Burjo

Eka Burjo

dan keserakahan akan menghancurkan dirimu sendiri Calista.
pergi saja Leon untuk apa mempertahankan wanita macam Calista 🙄

2025-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pemakaman
2 bab 2 awal perhatian
3 bab 3 pingsan
4 bab 4 belajar menerima takdir
5 bab 5 menjemput
6 ban 6 rahasia yang tersembunyi
7 bab 7 goyah
8 bab 8 cemas dan khawatir
9 bab 9 kegundahan
10 bab 10 agresif
11 bab 11 semakin resah
12 bab 12 keguguran
13 bab 13 kecewa
14 bab 14 kecemasan Leon
15 bab 15 mengakuisisi
16 bab 16 memiliki
17 bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18 bab 18 keputusan Raha
19 bab 19 hati yang kian terpaut
20 bab 20 Langkah Raha
21 bab 21 Leon yang merasa memiliki
22 bab 22 klaim Leon atas Raha
23 bab 23 pergi
24 bab 24 tak berdaya
25 bab 25 Anthony
26 bab 26 sama sama di rawat
27 bab 27 kejamnya Calista
28 bab 28 bantahan Calista
29 bab 29 menyampaikan perasaan.
30 bab 30 perhatian seorang Anthony
31 bab 31 sebuah kejujuran
32 bab 32 reaksi seorang Anthony
33 bab 33 kecewa
34 bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35 bab 35 menghalalkan segala cara
36 bab 36 suasana baru
37 bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38 bab 38 kembali down
39 bab 39 kembali
40 bab 40 mulai mencari
41 bab 41 sepupu
42 bab 42 sebuah pesan.
43 bab 43 hasil tes
44 bab 44 transplantasi
45 bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46 bab 46 terlambat
47 bab 47 kuliah
48 bab 48 bertemu
49 bab 49 penjelasan dokter Zani
50 bab 50 Zani yang keras kepala
51 bab 51 putus asanya seorang Raha
52 bab 52 seminar
53 bab 53 sepenggal rasa
54 bab 54 setelah sekian lama
55 bab 55 mencoba menahan diri
56 bab 56 kobaran api
57 bab 57 rapuh
58 bab 58 haruskah....
59 Bab 59 keharusan
60 bab 60 marah
61 bab 61 mengejar Raha
62 bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63 bab 63 berani bertaruh
64 bab 64 pada akhirnya
65 bab 65 takdir yang mengikat
66 bab 66 klaim Leon atas Raha
67 bab 67 terpaksa
68 bab 68 ancaman masih berlanjut
69 bab 69 menemui pengacara Harry
70 bab 70 tak berkutik
71 bab 71 langkah Leon
72 bab 72 Selanjutnya
73 bab 74 niat licik
74 bab 75 menikahi Raha
75 bab 76 menolak
76 bab 77 kembali di lukai
77 bab 77 hati yang rapuh
78 bab 78 tak mau menyerah
79 bab 79 mulai menancapkan kuku
80 bab 80 salah paham
81 bab 81 Kalapnya Leon
82 bab 82 menuntut hak
83 bab 83 masih meminta
84 bab 84 Drama pagi hari
85 bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86 bab 86 luka yang masih basah
87 bab 87 hati yang masih mengeras
88 bab 88 membentang jarak
89 bab 89 mencari tahu
90 bab 90 terkuak
91 bab 91 Rahasia yang terkuak
92 bab 92 berusaha menjelaskan
93 bab 93 merajut asa
94 94 masih berlanjut
95 bab 95 memenuhi janji
96 bab 96 menyelesaikan
97 bab 97 kau adalah nyawaku
98 bab 98 mengembalikan
99 bab 99 pagi yang mesra
100 bab 100 bertemu mertua
Episodes

Updated 100 Episodes

1
bab 1 pemakaman
2
bab 2 awal perhatian
3
bab 3 pingsan
4
bab 4 belajar menerima takdir
5
bab 5 menjemput
6
ban 6 rahasia yang tersembunyi
7
bab 7 goyah
8
bab 8 cemas dan khawatir
9
bab 9 kegundahan
10
bab 10 agresif
11
bab 11 semakin resah
12
bab 12 keguguran
13
bab 13 kecewa
14
bab 14 kecemasan Leon
15
bab 15 mengakuisisi
16
bab 16 memiliki
17
bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18
bab 18 keputusan Raha
19
bab 19 hati yang kian terpaut
20
bab 20 Langkah Raha
21
bab 21 Leon yang merasa memiliki
22
bab 22 klaim Leon atas Raha
23
bab 23 pergi
24
bab 24 tak berdaya
25
bab 25 Anthony
26
bab 26 sama sama di rawat
27
bab 27 kejamnya Calista
28
bab 28 bantahan Calista
29
bab 29 menyampaikan perasaan.
30
bab 30 perhatian seorang Anthony
31
bab 31 sebuah kejujuran
32
bab 32 reaksi seorang Anthony
33
bab 33 kecewa
34
bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35
bab 35 menghalalkan segala cara
36
bab 36 suasana baru
37
bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38
bab 38 kembali down
39
bab 39 kembali
40
bab 40 mulai mencari
41
bab 41 sepupu
42
bab 42 sebuah pesan.
43
bab 43 hasil tes
44
bab 44 transplantasi
45
bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46
bab 46 terlambat
47
bab 47 kuliah
48
bab 48 bertemu
49
bab 49 penjelasan dokter Zani
50
bab 50 Zani yang keras kepala
51
bab 51 putus asanya seorang Raha
52
bab 52 seminar
53
bab 53 sepenggal rasa
54
bab 54 setelah sekian lama
55
bab 55 mencoba menahan diri
56
bab 56 kobaran api
57
bab 57 rapuh
58
bab 58 haruskah....
59
Bab 59 keharusan
60
bab 60 marah
61
bab 61 mengejar Raha
62
bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63
bab 63 berani bertaruh
64
bab 64 pada akhirnya
65
bab 65 takdir yang mengikat
66
bab 66 klaim Leon atas Raha
67
bab 67 terpaksa
68
bab 68 ancaman masih berlanjut
69
bab 69 menemui pengacara Harry
70
bab 70 tak berkutik
71
bab 71 langkah Leon
72
bab 72 Selanjutnya
73
bab 74 niat licik
74
bab 75 menikahi Raha
75
bab 76 menolak
76
bab 77 kembali di lukai
77
bab 77 hati yang rapuh
78
bab 78 tak mau menyerah
79
bab 79 mulai menancapkan kuku
80
bab 80 salah paham
81
bab 81 Kalapnya Leon
82
bab 82 menuntut hak
83
bab 83 masih meminta
84
bab 84 Drama pagi hari
85
bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86
bab 86 luka yang masih basah
87
bab 87 hati yang masih mengeras
88
bab 88 membentang jarak
89
bab 89 mencari tahu
90
bab 90 terkuak
91
bab 91 Rahasia yang terkuak
92
bab 92 berusaha menjelaskan
93
bab 93 merajut asa
94
94 masih berlanjut
95
bab 95 memenuhi janji
96
bab 96 menyelesaikan
97
bab 97 kau adalah nyawaku
98
bab 98 mengembalikan
99
bab 99 pagi yang mesra
100
bab 100 bertemu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!