bab 15 mengakuisisi

Leon sampai di area kompleks perumahan elit Raha setelah hampir setengah jam berlari menembus derasnya hujan dan gelapnya malam.

Kompleks perumahan itu juga terlihat mencekam karena tak ada satu pun lampu penerangan yang menyala.

Leon terus berlari dan akhirnya sampai di depan pagar besi tinggi rumah gadis itu.

Mata Leon menyipit ketika ia tak melihat siapa siapa di pos satpam.

Hati laki laki 24 tahun itu kian cemas, Leon memanjat pagar dan akhirnya berhasil.

Bugh...

Ia melompat dari pagar dan masuk ke area rumah.

Memanjat pagar besi setinggi itu tentu bukan apa apa baginya.

Selain postur tubuhnya yang hampir mencapai dua meter,

Leon juga kerap berolah raga taekwondo.

Usai berhasil melompati pagar rumah Raha, Segera ia berlari menuju pintu rumah,

Cklek...

Ia yang kemana mana memang membawa kunci rumah langsung membuka pintu itu.

" Raha....!! " panggilnya sambil berteriak, keadaan di dalam rumah pun tak jauh beda dengan di luar.

Gelap gulita.

" Raha....kau mendengarku ? Ini aku

Leon....." panggilnya lagi.

Tetap tak ada sahutan, kilatan petir sedikit membantu penglihatan Leon.

Tak mendapat jawaban sama sekali, Leon kian cemas.

Segera ia berlari menaiki anak tangga menuju kamar Raha berada.

Cklek...

Leon membuka pintu kamar itu yang tak terkunci.

" Raha...." panggilnya lagi,

Dan kali ini sedikit pelan.

Lagi lagi kilatan petir dengan suaranya yang menggelegar kembali terdengar.

Samar samar Leon melihat sesosok tubuh duduk di bawah gorden berselimut gorden memeluk kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya pada kedua lutut itu.

" Raha...." Leon kembali menyebut nama gadis itu, hatinya begitu miris melihat keadaa gadis itu,

Perlahan Leon mendekat.

" Raha...." panggilnya lagi.

Sepertinya kali ini gadis itu mendengar panggilannya, Raha mengangkat kepalanya dan menatapnya.

Mata keduanya bertemu,

" kau...

Kau datang....?! " desis gadis itu pelan dengan suara yang bergetar dan wajah pucat pasi.

Leon segera ikut berjongkok di hadapan gadis itu, dadanya bergemuruh dan jantungnya berdetak begitu cepat.

Tanpa sadar kedua tangannya terulur meraih tubuh gadis itu.

Leon menciumi seluruh wajah Raha berulang kali kemudian memeluknya,

Ada kelegaan tersendiri di hatinya mana kala ia melihat gadis itu baik baik saja.

Raha yang berada di dalam dekapan laki laki itu hanya diam saja.

Jujur ia tak tahu harus berbuat apa, jiwanya di dera ketakutan yang besar karena hujan deras di sertai petir juga mati lampu hingga otaknya terasa ngeblank.

Tapi....

Tidak ia pungkiri,

Ada rasa lain di sudut hatinya yang ia sendiri tak tahu apa itu yang membuatnya diam saja ketika Leon menciumi wajahnya dan kini tengah memeluknya erat.

Tubuh Leon basah dan itu juga berimbas pada pakiannya, tapi Raha seolah enggan untuk melepaskan diri dari pelukan laki laki itu.

Ia juga bisa merasakan jantung Leon yang berdetak begitu kencang.

Perlahan Leon melepaskan pelukannya dan menatap wajah Raha dalam dalam.

Kedua tangannya menangkup kedua pipi Raha.

Hampir satu minggu lebih tak berinteraksi dengan gadis itu ada yang lain yang begitu membuncah yang ia rasakan di hatinya.

Keduanya masih saling menatap lama tanpa kata,

Leon perlahan memajukan kepalanya dan meraup bibir mungil dan pucat Raha.

Bibir keduanya menempel dan tak ada pergerakan apapun dari Raha untuk beberapa detik.

Nampaknya Raha tengah terkejut dengan apa yang kini tengah di lakukan Leon padanya.

Leon semakin mendekatkan dirinya pada Raha dan mulai mel*** bibir itu,

Raha mulai sadar, ia mencoba menahan pundak Leon tapi laki laki itu malah menggenggam tangan gadis itu dan semakin memperdalam ciumannya pada bibir gadis itu.

Ia seolah ingin menyalurkan segala rasa di hatinya untuk gadis itu.

Lidahnya membelit lidah gadis itu, matanya terpejam merasakan sensasi bibir Raha yang begitu manis menurutnya.

Perlahan tapi pasti, ia merasa candu dengan bibir itu dan enggan untuk melepaskannya.

Baru kali ini seorang Leonel Exel Hazzard mencium lebih dulu seorang wanita, dan kali ini....

Ia benar benar di buat ketagihan dengan bibir mungil gadis itu walau tak ada balasan sedikitpun dari gadis itu pada ciumannya.

Leon baru melepaskan ciumannya ketika ia merasa Raha mulai tersengal.

ya..

Raha tersengal ketika ia melepaskan ciumannya pada bibir mungil itu.

Tangan Leon terulur mengusap bibir Raha yang basah karena ulahnya.

Masih tak ada satu patahpun kata keluar dari bibir Leon maupun Raha,

Mata Leon sibuk menatap Raha yang masih menarik nafas panjang dan terengah.

Tangannya masih sibuk mengusap bibir gadis itu dengan ujung jarinya.

Perlahan ingatan demi ingatan tentang Raha yang begitu dekat dengan dokter Zani memenuhi isi kepalanya.

Dada Leon tiba tiba terasa sesak dan darahnya seolah mendidih.

Pelan tapi pasti Leon semakin mendekatkan dirinya hingga tak berjarak pada Raha,

Raha pun menatap laki laki itu dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Lagi...

Leon meraup bibir Raha, satu tangannya menggenggam jemari Raha dan satu tangannya yang lain memegangi tengkuk gadis itu.

Tak ia biarkan Raha melepaskan diri darinya,

Leon pun lagi lagi mendominasi ciumannya itu, ia semakin memperdalam ciumannya.

Membelit lidah gadis itu dan menyesap bibir gadis itu.

" ehmmm...." lenguhan pelan Raha membuatnya kian gila.

Tak hanya bibir gadis itu, kini Leon telah menyisir leher jenjang Raha dan meninggalkan bekas kepemilikannya di sana.

Ia ingin tunjukkan pada dunia khususnya Zani, jika gadis ini adalah miliknya.

Raha melenguh dan meringis menahan sakit ketika Leon kembali menyesap lehernya.

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

jeng2..
apa yg akan terjadi..
harusnya para pealyan yg ada di belakang peduli jga pada Raha..
kan tempat mereka jga mati lampu..
pasti tau kalao Raha ketakutan..
❤❤❤❤❤

2025-02-01

2

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

waduh leon lg nafsu bahaya buat raha jgn sampai ternoda ta thorr kasihan terpedaya buaya buntung

2025-02-01

0

indy

indy

Raha sakit, jangan dirusak juga

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pemakaman
2 bab 2 awal perhatian
3 bab 3 pingsan
4 bab 4 belajar menerima takdir
5 bab 5 menjemput
6 ban 6 rahasia yang tersembunyi
7 bab 7 goyah
8 bab 8 cemas dan khawatir
9 bab 9 kegundahan
10 bab 10 agresif
11 bab 11 semakin resah
12 bab 12 keguguran
13 bab 13 kecewa
14 bab 14 kecemasan Leon
15 bab 15 mengakuisisi
16 bab 16 memiliki
17 bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18 bab 18 keputusan Raha
19 bab 19 hati yang kian terpaut
20 bab 20 Langkah Raha
21 bab 21 Leon yang merasa memiliki
22 bab 22 klaim Leon atas Raha
23 bab 23 pergi
24 bab 24 tak berdaya
25 bab 25 Anthony
26 bab 26 sama sama di rawat
27 bab 27 kejamnya Calista
28 bab 28 bantahan Calista
29 bab 29 menyampaikan perasaan.
30 bab 30 perhatian seorang Anthony
31 bab 31 sebuah kejujuran
32 bab 32 reaksi seorang Anthony
33 bab 33 kecewa
34 bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35 bab 35 menghalalkan segala cara
36 bab 36 suasana baru
37 bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38 bab 38 kembali down
39 bab 39 kembali
40 bab 40 mulai mencari
41 bab 41 sepupu
42 bab 42 sebuah pesan.
43 bab 43 hasil tes
44 bab 44 transplantasi
45 bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46 bab 46 terlambat
47 bab 47 kuliah
48 bab 48 bertemu
49 bab 49 penjelasan dokter Zani
50 bab 50 Zani yang keras kepala
51 bab 51 putus asanya seorang Raha
52 bab 52 seminar
53 bab 53 sepenggal rasa
54 bab 54 setelah sekian lama
55 bab 55 mencoba menahan diri
56 bab 56 kobaran api
57 bab 57 rapuh
58 bab 58 haruskah....
59 Bab 59 keharusan
60 bab 60 marah
61 bab 61 mengejar Raha
62 bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63 bab 63 berani bertaruh
64 bab 64 pada akhirnya
65 bab 65 takdir yang mengikat
66 bab 66 klaim Leon atas Raha
67 bab 67 terpaksa
68 bab 68 ancaman masih berlanjut
69 bab 69 menemui pengacara Harry
70 bab 70 tak berkutik
71 bab 71 langkah Leon
72 bab 72 Selanjutnya
73 bab 74 niat licik
74 bab 75 menikahi Raha
75 bab 76 menolak
76 bab 77 kembali di lukai
77 bab 77 hati yang rapuh
78 bab 78 tak mau menyerah
79 bab 79 mulai menancapkan kuku
80 bab 80 salah paham
81 bab 81 Kalapnya Leon
82 bab 82 menuntut hak
83 bab 83 masih meminta
84 bab 84 Drama pagi hari
85 bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86 bab 86 luka yang masih basah
87 bab 87 hati yang masih mengeras
88 bab 88 membentang jarak
89 bab 89 mencari tahu
90 bab 90 terkuak
91 bab 91 Rahasia yang terkuak
92 bab 92 berusaha menjelaskan
93 bab 93 merajut asa
94 94 masih berlanjut
95 bab 95 memenuhi janji
96 bab 96 menyelesaikan
97 bab 97 kau adalah nyawaku
98 bab 98 mengembalikan
99 bab 99 pagi yang mesra
100 bab 100 bertemu mertua
Episodes

Updated 100 Episodes

1
bab 1 pemakaman
2
bab 2 awal perhatian
3
bab 3 pingsan
4
bab 4 belajar menerima takdir
5
bab 5 menjemput
6
ban 6 rahasia yang tersembunyi
7
bab 7 goyah
8
bab 8 cemas dan khawatir
9
bab 9 kegundahan
10
bab 10 agresif
11
bab 11 semakin resah
12
bab 12 keguguran
13
bab 13 kecewa
14
bab 14 kecemasan Leon
15
bab 15 mengakuisisi
16
bab 16 memiliki
17
bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18
bab 18 keputusan Raha
19
bab 19 hati yang kian terpaut
20
bab 20 Langkah Raha
21
bab 21 Leon yang merasa memiliki
22
bab 22 klaim Leon atas Raha
23
bab 23 pergi
24
bab 24 tak berdaya
25
bab 25 Anthony
26
bab 26 sama sama di rawat
27
bab 27 kejamnya Calista
28
bab 28 bantahan Calista
29
bab 29 menyampaikan perasaan.
30
bab 30 perhatian seorang Anthony
31
bab 31 sebuah kejujuran
32
bab 32 reaksi seorang Anthony
33
bab 33 kecewa
34
bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35
bab 35 menghalalkan segala cara
36
bab 36 suasana baru
37
bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38
bab 38 kembali down
39
bab 39 kembali
40
bab 40 mulai mencari
41
bab 41 sepupu
42
bab 42 sebuah pesan.
43
bab 43 hasil tes
44
bab 44 transplantasi
45
bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46
bab 46 terlambat
47
bab 47 kuliah
48
bab 48 bertemu
49
bab 49 penjelasan dokter Zani
50
bab 50 Zani yang keras kepala
51
bab 51 putus asanya seorang Raha
52
bab 52 seminar
53
bab 53 sepenggal rasa
54
bab 54 setelah sekian lama
55
bab 55 mencoba menahan diri
56
bab 56 kobaran api
57
bab 57 rapuh
58
bab 58 haruskah....
59
Bab 59 keharusan
60
bab 60 marah
61
bab 61 mengejar Raha
62
bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63
bab 63 berani bertaruh
64
bab 64 pada akhirnya
65
bab 65 takdir yang mengikat
66
bab 66 klaim Leon atas Raha
67
bab 67 terpaksa
68
bab 68 ancaman masih berlanjut
69
bab 69 menemui pengacara Harry
70
bab 70 tak berkutik
71
bab 71 langkah Leon
72
bab 72 Selanjutnya
73
bab 74 niat licik
74
bab 75 menikahi Raha
75
bab 76 menolak
76
bab 77 kembali di lukai
77
bab 77 hati yang rapuh
78
bab 78 tak mau menyerah
79
bab 79 mulai menancapkan kuku
80
bab 80 salah paham
81
bab 81 Kalapnya Leon
82
bab 82 menuntut hak
83
bab 83 masih meminta
84
bab 84 Drama pagi hari
85
bab 85 Rahasia yang mulai terendus
86
bab 86 luka yang masih basah
87
bab 87 hati yang masih mengeras
88
bab 88 membentang jarak
89
bab 89 mencari tahu
90
bab 90 terkuak
91
bab 91 Rahasia yang terkuak
92
bab 92 berusaha menjelaskan
93
bab 93 merajut asa
94
94 masih berlanjut
95
bab 95 memenuhi janji
96
bab 96 menyelesaikan
97
bab 97 kau adalah nyawaku
98
bab 98 mengembalikan
99
bab 99 pagi yang mesra
100
bab 100 bertemu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!